Dulu, Lise hanya ingin sekolah dengan tenang. Tapi sejak bertemu Kevin, pria dengan rahasia di balik setiap diamnya, semua berubah. Hatinya yang polos tak bisa membohongi getaran tiap kali Kevin menatapnya. Meski dunia Kevin gelap, Lise merasa hangat saat di dekatnya. Seolah... cinta itu memang tidak selalu datang dari tempat yang terang.
“Kalau dunia ini hancur besok, kamu bakal nyesel udah deket sama aku?” bisik Kevin di telinga Lise, jemarinya menyentuh lembut dagu gadis itu.
Lise tersenyum kecil, lalu menggeleng.
“Enggak. Karena sejak hari pertama kamu panggil nama aku, hidup aku mulai punya arti.” mata sayu nya menatap lembut pada pria yang telah mengambil hatinya itu.
------
Karya ini adalah hasil tulisan asli saya. Dilarang keras mengambil, menyalin, atau memodifikasi tanpa izin. Plagiarisme adalah pelanggaran serius dan tidak akan ditoleransi.
#OriginalWork #NoPlagiarism #RespectWriters #DoNotCopy
penulis_ Evelyne Lisha
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Evelyne lisha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 2
KESEMPURNAAN
(gambar made by penulis)
BAB 7
Malam gelap gemilang, awan hitam menyatu tebal menjatuhkan air hujan yang sangat deras, gemuruh petir tak kalah ikut merayakan besarnya badai yang ganas.
DOR! DOR ! DOR!
Dentuman pistol yang memekakkan telinga berbunyi terus menerus di jalanan yang sepi.
"haah~ haah~, kemarilah keke! "
ujar seorang wanita dengan nafas yang tersenggal-senggal sembari memeluk seorang anak kecil. mereka bedua mengumpat di sebuah gang kecil di balik tong sampah besar.
"ibu, bagaimana dengan ayah?"
tanya anak itu dengan wajah yang sangat cemas.
"ayahmu akan baik baik saja, keke. tapi ibu berjanji akan membawa ayahmu kembali oke, percayalah. sekarang kau hanya perlu bersembunyi dengan baik"
"tidak ibu!, keke bukan anak kecil lagi, biar keke saja yang menjemput ayah kembali"
"keke patuhlah, dan sembunyi disini"
tatapan dingin dari sang ibu, membuat anak itu menjadi penurut.
"baik ibu, tapi kembalilah setelah berhasil menjemput ayah"
"anak pintar, tunggulah di sini dan ibu akan segera menyelamatkan ayahmu"
anak itu mengangguk dengan patuhnya. matanya yang berai menatap ibunya yang perlahan lahan menjauh dan hilang dari pandangannya.
angin berhembus ganas, badai yang masih berlangsung. sudah beberapa jam anak itu menunggu dengan sabar, berharap ibu dan ayahnya kembali dengan selamat.
"hah dasar wanita gila, dia datang begitu saja setelah membunuh para penjaga, pas sampai dan hampir saja membuka tahanan esert, akhirnya wanita itu terbunuh juga hahaha"
"kau tau bagaimana reaksi esert yang sangat panik itu?"
"benar, dia terlihat menderita saat istrinya tewas di depan matanya hahaha"
Namun apa yang baru saja di dengar oleh anak itu, membuatnya sangat murka dan kesal.
'tidak mungkin ibuku terbunuh kan? dia bilang dia akan kembali'..
"tidak!!"
meskipun dipesan untuk menunggu, anak itu kini berdiri dan mengambil potongan beling yang pecah.
"omong omong, kita diperintahkan untuk mencari anaknya itu kan?"
"benar,menyusahkan sekali jika harus mencarinya, begitu ketemu langsung bunuh saja"
keke yang merupakan anak kecil itu, kini berjalan ke arah para orang yang diperintahkan untuk menangkapnya.
"kau tidak perlu mencariku, bajingan. aku disini"
ucap anak itu dengan mata yang penuh dengan amarah.
"anak itu!, tangkap dan bunuh dia!"
CRAT! CRAT!
Dengan potongan beling yang ia genggam, tanpa ragu sedikitpun anak itu menusuk dan meyayat leher kedua pria itu dengan mudahnya.
anak yang berusia sembilan tahun itu. Matanya memancarkan kebencian yang dalam. dengan cepat anak itu berlari ke salah satu gedung yang sangat bagus, yang katanya disana adalah tempat ayahnya di tangkap.
SREG! CRAT!
Dengan lompatan mantap, anak itu menusuk wajah para penjaga dengan mudah dan melanjutkan langkahnya yang cepat menuju tangga ke atas.
sekejap ia berhenti dan menajamkan pandangannya ketika melihatmu banyak pria berjas hitam mengepung nya.
tetapi ia tidak berhenti bertarung meski hanya dengan sepotong beling dan jiwa yang kuat untuk menemukan orang tuanya.
SREG! CRAT! BUGH BUGH! CWAAT! KYAA!! BUGH BUGH CRAT!!!.
seakan sudah terlatih, anak itu kembali berlari setelah menghabisi para pengawal yang mengepung nya, mustahil, tapi itu kenyataannya.
hingga kini langkah menuntunnya ke tempat tujuan awalnya.
Pintu terbuka saat dia menekan tombol pin yang bahkan tidak ia ketahuilah berapa kode nya. terlihat seorang pria kekar yang menatapnya masuk dengan tatapan yang merendahkan.
namun amarah anak itu semakin menjadi jadi ketika ia tengah melihat sosok ibunya yang tergeletak di lantai tanpa nyawa juga ayahnya yang hampir mati dengan rantai melingkar di lehernya.
sungguh pandangan yang sangat memuakkan, ingin rasanya segera menghabisi semua yang menyakiti keberadaan keluarga nya.
"whoa whoa, kevin Morgan ya, kau sepertinya anak pemberani, tapi sayang, ayah dan ibumu su..!!"
CRATT!!!!
"kau orang tua yang banyak bicara"
sebuah pecahan beling menancap tepat di leher pria yang sedang berbicara itu.
CRINGG!! BRUGGH!
Rantai terlepas dari leher ayahnya dengan lemparan pisau dari bawah.
Keke menatap sosok ibunya yang kini sudah tak lagi bernyawa, kakinya lemas membuatnya terduduk di hadapan ibunya itu.
ia tak menyangka akan secepat ini ibunya pergi, juga pergi dengan cara yang sangat mengesankan.
"Keke.. maafkan ayah nak, ayah tidak bisa menyelamatkan nya. maafkan ayah Keke maafkan..."
seribu air mata yang berlinang di kedua insan, seorang ayah dan anak, meratapi kekejaman hidup. memisahkan kenangan yang baik dan menyisakan kenangan buruk bagi hidup kedepannya. kehilangan sosok bidadari dalam keluarga, adalah hal yang memukul mereka hingga terjatuh ke dalam neraka kehampaan yang sebelumnya tidak pernah sekalipun terjadi....
「 」
IG: @obsidianeverose
Btw, sorry thor, itu ada bbrp paragraf yg ke ulang²/Frown/