Jarum Penunggu

Alia tersenyum memandangi hpnya yang terus berdering, seolah olah berteriak minta diangkat, mungkin sang pemilik panggilan di seberang sana sedang marah atau kesal karena lama menunggu, dan benar saja panggilan berakhir.

Baru hitungan menit hp itu kembali berdering, akhirnya Alia meraihnya dan memencet tombol hijau

"Nungguin ya, ucapnya tersenyum bahagia.

"Lama amat, capek nih dari tadi nangkring di sini.

"Nangkring, dipohon mana?, emang pak Wisnu di mana?.

"Di pohon mana, emang aku lutung, ganteng begini, aku di depan gapura, maaf lambat dikit, tapi latihannya tetap kan, balas pak Wisnu.

"Latihan?, tapi tadi sudah pak, latihannya seru banget, sampai lawan aku tadi hampir pingsan.

"Sama siapa kamu latihan, kok, gak tungguin aku, baru telat dikit udah selingkuh.

"Selingkuh?, maksudnya?, tadi latihannya sama Tante Sari dan Rania, pokoknya seru.

Pak Wisnu terdiam sesaat, seolah memikirkan sesuatu, " kamu di kampung, memangnya duo serigala itu gangguin kamu lagi

"idih... duo serigala, benar juga sih, ucap Alia.

Akhirnya Alia menceritakan apa yang terjadi tadi pagi, dan setelah itu panggilan diakhiri begitu saja.

"Hadew, dasar orang aneh, ucap Alia lirih.

...---------------...

Sementara itu pak RT dan pak madi berjalan tergesa-gesa menuju kantor lurah, yang jaraknya tidak terlalu jauh, tapi sampai disana malah zonk, kantor lurahnya tutup, kan hari Minggu.

kedua pria itu saling pandang, tapi bukan pandangan mesra, melainkan pandangan bengong, lalu mentertawakan diri mereka sendiri.

Pak RT segera menghubungi pak lurah, dan menceritakan apa yang terjadi pada salah satu warganya, akhirnya pak lurah bersedia datang, tapi sehabis zuhur, karna hari Minggu dia sibuk bermain dengan burung kesayangannya, maklum pencinta burung,

Pak lurah memang sangat mencintai burung, cintanya pada burung mengalahkan cintanya pada istrinya, tapi istrinya juga sayang kok sama burung pak lurah, burung peliharaan maksudnya, maklum burung pak lurah bisa menghasilkan duit, kalau pak lurah lengah, burung itu bisa berubah jadi lembaran kertas.

" Bapak mau pergi sebentar, awas ya Bu burung bapak jangan di jual, pesan pak lurah sebelum pergi memenuhi panggilan warganya.

sementara itu pak RT masuk dulu kekantor, karena kebetulan ada yang jaga, membuat surat undangan untuk Bu sari, Rania dan Arya.

Sehabis Zuhur, banyak masyarakat yang sudah memenuhi aula di depan kantor lurah, aula yang biasa di gunakan untuk rapat dan sebagainya, pak lurah pun sudah datang, ada pula pak RW, pak RT dan beberapa perangkat desa lainnya.

Bu sari dan Rania datang bersama pak Anwar, di susul Arya yang mendapat panggilan langsung dari tempat kerjanya, sedang Alia sekeluarga sudah duluan datang.

Akhirnya sidang di mulai, dipimpin oleh pak RT sebagai moderator.

"Baiklah semua kita dengar dulu kronologi kejadiannya dari si pelapor, Alia silahkan.

"Mereka tiba tiba datang pak, mengeroyok saya sendirian, dan memfitnah kalau saya telah merebut suaminya, kaya' nggak ada cowok lain aja, jangankan berselingkuh, melihat mukanya saja nggak Sudi lagi, ucap Alia.

"Pak, dia itu sok cantik, sok alim, padahal hatinya busuk, bilang saja kalau kamu tidak terima mantan tunangan kamu, memilih aku jadi pendampingnya, makanya dia cemburu, woi, cemburu tanda tak mampu, ucap Rania begitu sengit.

"Emang cowok cuma mas Arya doang, stok cowok ganteng dan baik hati banyak, ujar Alia tak kalah sengit.

"Tapi nggak ada yang mau sama kamu, makanya kamu gangguan suami orang, uuu koor Rania.

"sudah,...sudah, diam, ucap pak lurah menggebrak meja, "Saudari Rania apa ada bukti bahwa saudari Alia ini mendekati suami anda?, tanya pak lurah.

"Tentu saja pak, semalam saya dengar suami saya menelpon cewek pelakor itu, mana suami bilang sayang sayang lagi, saya aja pak jarang di sayang sayang.

"Uuuu, koor semua yang hadir.

Mendengar itu Arya menyikut istrinya, "Kamu itu bikin malu saja, ucapnya kesal.

"Saudara Arya, apa benar yang dikatakan istrinya, kalau anda, ada hubungan dengan Alia, tanya pak RT.

"Pak, kami baru saja menikah, Alia perempuan baik baik, kalaupun saya mau dia nggak akan mau, saya hanya pernah menelponnya sekali untuk meminta maaf, itu saja, setelah itu tidak ada komunikasi sama sekali, tutur Arya.

"Lalu siapa yang anda telepon, dan bilang sayang?, tanya pak RT menginterogasi.

"Nggak ada pak, mungkin istri saya itu salah dengar, atau mimpi dia itu.

"Bagaimana saudari Rania, dari mana anda tau kalau yang di telponnya itu Alia

"Setelah mas Arya menelpon, saya sempat membuka hpnya waktu dia tertidur, dan saya liat itu nomor Alia.

"Apakah nomor itu anda catat atau anda foto?, tanya pak lurah menginterogasi.

"Ada pak saya catat di kepala, ucap Rania.

"kalo gitu tolong diperlihatkan catatannya, apakah di jidat atau di sela sela rambutnya, lanjut pak lurah.

"Hadeee, maksudnya dalam ingatan saya pak, ujar Rania.

"Hadew juga, sama aja bohong, emang anda yakin, baiklah untuk memperjelas tolong hp mas Arya dan mbak Alia di perlihatkan riwayat panggilannya, tolong pak RT, dikumpul tugasnya, eh hp maksudnya.

Pak RT lalu mengambil kedua hp, untuk memperjelas masalah, dan mencoba mencari jalan keluarnya.

"Maaf yang mulia, pak lurah, riwayat panggilannya nggak ada, kaya'nya sudah di hapus, tutur pak RT.

"Tuh kan mereka sengaja menghapusnya karna nggak mau ketahuan, ucap Bu sari lantang.

"Aduh kalau begini, kasusnya makin sulit, kita nggak ada bukti, ucap salah satu staf lurah disitu.

"Apa kita lakukan sumpah pocong, atau sumpah pemuda aja, biar masalahnya cepat selesai, ucap pak RT lagi.

Mereka semua terdiam tak tahu harus apa lagi, tak tahu siapa yang salah, siapa yang benar.

Di tengah kebuntuan akan jalan keluar, seseorang tiba tiba muncul menyeruak kerumunan para warga, sayangnya dia memakai kaos kupluk dan masker yang menutupi separuh wajahnya.

"Saya bisa bantu pak, ucapnya menaikkan tangan kanannya.

Alia terkesiap mendengar suara itu, apa itu?, atau suaranya mirip saja, tapi wajahnya merona bahagia seolah olah baru memenangkan undian berhadiah.

"Anda siapa?, tapi siapapun anda tolong, apa yang bisa anda lakukan.

Pria itu kemudian meminta hp keduanya, dan mulai mengutak atik hp milik Arya, entah apa yang dilakukannya, kemudian memfoto layar hp, dan menyerahkan pada pak lurah.

"Ini riwayat panggilan kemarin, sampai hari ini, ucapnya memperlihatkan layar hp kepada pak lurah, pak RT dan yang lainnya mendekat mereka berkerumun untuk melihat termasuk Arya dan duo serigala.

"Woh..benar, kok bisa, hebat sekali anda, terimah kasih, ucap pak lurah menjabat tangan pria itu.

"Tolong, tolong dicatat, Sabtu pukul 11.50, ada panggilan tanpa nama nomornya 085272****65, apa nomor ini milik Alia, mari kita buktikan.

Pak lurah kemudian menghubungi nomor itu, membuat warna muka Arya berubah pucat.

"Halo, mas Arya tumben nelpon jam segini ada apa mas, terdengar suara wanita terdengar nyaring dan jelas.

"Maaf mbak, saya bukan arya, ini saya Nemu hp, saya lihat kontak panggilan ada nama mbak di sana, emang mbak siapanya, terus ini hp, mau saya kembalikan, ucap pak lurah bersandiwara.

"Saya hanya temannya, hubungi saja istrinya, pasti kontaknya ada di panggilan juga.

"Oh, iya mbak terimah kasih kalau begitu, ucap pak lurah mengakhiri panggilannya.

"Sekarang gimana, kebenarannya sudah terbukti, bagaimana Bu sari, Rania, pak Arya, ucap pak lurah.

"Maaf pak ini hanya kesalah pahaman, mungkin istri saya salah dengar, karna dia terlalu cemburu.

Akhirnya duo serigala, pulang dengan tertunduk malu, sebelumnya mereka mengakui kesalahan dan meminta maaf pada Alia, sementara matanya menatap pada pria penolong tadi dengan penuh kebencian.