NovelToon NovelToon
Penghianatan Di Hari Pertunanganku

Penghianatan Di Hari Pertunanganku

Status: tamat
Genre:Romantis / Selingkuh / Pengantin Pengganti / Pelakor / Tamat
Popularitas:103.1k
Nilai: 5
Nama Author: Eys Resa

Follow IG @ersa_eysresa

Bagaimana jika kekasih yang kamu cintai ternyata bermain hati dengan adikmu. Dan di hari pertunanganmu dia membatalkan pertunangan kalian dan mempermalukanmu dengan memilih adikmu untuk dinikahi.

Malu sudah pasti, sakit dan hancur menambah penderitaan Rayya gadis berusia 23 tahun. Gadis cantik yang sudah mengalami ketidakadilan di keluarganya selama ini, kini dipermalukan di depan banyak orang oleh adik dan kekasihnya.

Namun di tengah ketidakadilan dan keterpurukan yang dia alami Rayya, muncul sosok pangeran yang tiba-tdi berlutut di depannya dan melamarnya di depan semua orang. Tapi sayangnya dia bukanlah pangeran yang sebenarnya seperti di negeri dongeng. Tapi hanya pria asing yang tidak ada seorangpun yang mengenalnya.

Siapakah pria asing itu?
Apakah Rayya menerima lamaran pria itu untuk menutupi rasa malunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 Syarat Kebebasan

Sampai di kantor polisi, Rayya melangkah mantap di lorong kantor polisi, diapit oleh suaminya, Saka, dan mama Lina yang mengikuti dari belakang dengan tatapan tajam. Hari ini, mereka datang bukan untuk membicarakan kasus baru, melainkan menentukan nasib seseorang Livia.

Mereka berhenti di depan meja petugas. Saka menghela napas panjang, mencoba menahan emosi yang selama ini ia pendam. Sebenarnya dia tidak ingin melepaskan Livia begitu saja tapi sang mama sepertinya memiliki rencana lain untuk wanita itu.

Rayya sendiri tampak tenang di permukaan, meskipun dalam hatinya masih menyimpan luka akibat ulah Livia yang sudah mencoreng nama baik bisnis yang sudah dia bangun dengan susah payah selama ini dengan hasil jerih payahnya sendiri tanpa campur tangan mereka.

"Selamat pagi, Bu Rayya. Silakan duduk," ujar seorang petugas dengan ramah. "Apakah Anda benar-benar ingin mencabut laporan?"

Rayya bertukar pandang dengan suaminya sejenak, lalu mengangguk pelan. "Ya, kami bersedia mencabut laporan, tapi dengan syarat. Jika Livia menolak, maka proses hukum tetap berjalan."

Petugas itu mencatat sesuatu sebelum mengangkat telepon. "Kami akan memanggil saudari Livia ke ruang ini."

Beberapa menit kemudian, pintu terbuka. Livia melangkah masuk dengan wajah masam. Mata tajamnya langsung mengarah pada Rayya. Ada api kemarahan yang sulit ia sembunyikan kepada saudara angkatnya itu.

"Jadi, apa lagi yang kau inginkan dariku, Rayya?" tanyanya tajam.

Sebelum Rayya sempat menjawab, pintu kembali terbuka. Sepasang suami-istri paruh baya masuk tergesa-gesa. Wajah mereka terlihat lelah dan penuh kekhawatiran.

"Livia!" seru Arin, ibu Livia. Ia segera menghampiri putrinya dan memeluknya erat, sementara suaminya, Irwan, berdiri di samping mereka dengan sorot mata serius.

"Syukurlah kamu baik-baik saja, Nak," lanjut Arin dengan suara bergetar.

Livia membalas pelukan ibunya, namun matanya tetap tak lepas dari Rayya. Kebahagiaan mereka terputus ketika Rayya berdehem pelan, mengingatkan mereka bahwa waktu terus berjalan dan ia tak punya kesabaran untuk menyaksikan drama ini lebih lama lagi.

"Baiklah," kata Rayya akhirnya, suaranya penuh ketegasan. "Aku bersedia mencabut laporan, tapi ada syarat yang harus Livia penuhi."

Saka melirik istrinya, memastikan bahwa keputusan ini sudah matang dan tidak akan ada penyesalan di lain hari. Rayya membalas tatapannya dengan keyakinan penuh dan senyum tipis.

"Apa syaratnya?" tanya Livia dengan nada tidak sabar.

"Kamu harus membuat video permintaan maaf dan penyesalan," ujar Rayya tanpa basa-basi. "Di video itu, kamu mengakui semua kesalahanmu, termasuk bagaimana kamu berusaha menghancurkan bisnisku dengan fitnah dan kecoa-kecoa itu. Selain itu, kamu harus menandatangani surat pernyataan di atas materai bahwa kamu tidak akan mengganggu aku atau usahaku lagi. Jika kamu melanggar, aku akan langsung melaporkanmu lagi, dan saat itu aku tidak akan menerima kompromi apapun."

Ruangan mendadak hening. Livia mengepalkan tangannya, menahan rasa marah yang membara di dadanya.

"Kau pikir aku akan–,."

"Livia, cukup!" potong Arin dengan suara tegas, mengejutkan semua orang di ruangan. "Kita tidak punya pilihan lain. Lakukan saja apa yang Rayya inginkan."

"Tapi, bu–, "

"Livia, dengarkan ibumu," suara Irwan terdengar berat. "Kamu sudah cukup membuat masalah. Lakukan apa yang dia minta agar semuanya berakhir."

Nafas Livia memburu. Amarahnya bercampur dengan rasa malu. Ia membenci bagaimana Rayya berdiri di sana dengan wajah puas, seolah-olah ia pemenang dari segala hal. Namun, ia tahu bahwa melawan hanya akan memperburuk situasi.

Dengan hati yang berat, Livia kemudian melakukan apa yang diinginkan oleh Rayya. Beberapa video di ambil sampai Rayya merasa puas dengan hasilnya. Ia memaksakan senyum tipis meski hatinya berteriak marah.

"Aku, Livia Irwan, dengan ini mengakui semua kesalahan yang telah kulakukan kepada Rayya dan usahanya. Aku menyesali perbuatanku yang telah merugikan banyak pihak terutama Rayya dan karyawannya. Aku berjanji tidak akan pernah mengganggu atau mencoba mencemarkan nama baik Rayya atau tokonya lagi. Jika aku melakukannya, aku siap menerima konsekuensinya secara hukum."

Suaranya terdengar datar, tapi cukup jelas dan lugas. Setelah video selesai direkam, barulah seorang petugas membuka borgol di kedua tangannya. Dia melihat Rayya yang sedang memeriksa hasil rekaman agar semuanya terdokumentasi dengan baik.

Mama Lina, yang sejak tadi diam, tiba-tiba mengangkat ponselnya sendiri dan mulai merekam. Ia bahkan meminta Livia mengulangi beberapa kalimat agar publik tahu kebenaran yang selama ini mereka tutupi.

"Bagus sekali," kata mama Lina dengan senyum puas. "Video ini akan aku unggah di media sosial. Biar semua orang tahu bagaimana sebenarnya kelakuanmu." ucapnya dengan nada mengejek.

"Ini keterlaluan! siapa kau seenaknya saja merekamku, " gumam Livia, wajahnya memerah karena malu dan marah.

"Aku ibu mertua Rayya, memang kenapa? " tantang mama Lina tak kenal takut sama sekali.

"Lihatlah bahkan kau menggunakan mertuamu untuk menjebakku dan mempermalukanku. Sungguh sangat berlebihan. Pak Polisi apakah kalian tidak mau menyita ponselnya yng sudah merekamku tadi," protesnya kesal.

"Tidak ada yang berlebihan di sini," balas Rayya dingin. "Aku hanya memastikan semua orang tahu kebenarannya."

"Tidak masalah untuk merekam hal ini nona. Karena apa yang anda lakukan berhubungan dengan masalah publik. Jadi untuk menyelesaikannya juga harus diketahui publik. Jika sembunyi-sembunyi itu sama sekali tidak membuat masalah ini selsai.

Terdengar suara deheman dari kedua keluarga untuk menghentikan apa yang akan di perdengarkan oleh mereka.

Arin mencoba menenangkan putrinya meskipun dalam hati ia merasa pahit atas segala yang menimpa anaknya . Namun, ia tahu ini harga yang harus dibayar untuk kebebasan Livia.

Setelah video selesai direkam dan surat pernyataan ditandatangani oleh kedua belah pihak, Rayya menyerahkan berkas pencabutan laporan kepada petugas.

"Baik," kata petugas itu. "Dengan ini, laporan Anda resmi dicabut. Livia bisa segera diproses untuk pembebasan bersyarat ini." ujar petugas yang melayani keluh kesah mereka sejak tadi.

Saka menggenggam tangan Rayya erat, bangga pada istrinya yang mampu berdiri teguh menghadapi semua ini. Sementara itu, mama Lani sudah sibuk membagikan video permintaan maaf Livia di berbagai platform media sosial miliknya.

Livia menatap Rayya untuk terakhir kalinya sebelum meninggalkan ruangan. Ada kebencian di matanya, tapi juga kelelahan karena kekalahan yang terjadi. Ia kalah hari ini, tapi ia bersumpah dalam hati bahwa ini belum berakhir.

Saat Livia dan keluarganya berjalan keluar, Rayya menghela napas lega. Ini adalah babak baru baginya babak di mana ia tidak lagi membiarkan siapa pun menghancurkan apa yang telah ia bangun dengan susah payah.

"Sudah selesai, Apa kamu yakin dengan keputusan yang kamu buat ini?" bisik Saka di telinga istrinya.

Rayya tersenyum tipis, tetapi di balik senyum itu ada tekad yang semakin kuat. Jika ada yang berani mengusiknya lagi, ia tidak akan segan-segan melawan. Dan kali ini, ia tidak akan memberi ampun.

1
Lin
Luar biasa
lee zha
bagusssss semangat terus thor/Determined//Determined//Determined//Determined//Determined/
💝F&N💝
sudah like ya
Ririn Nursisminingsih
emang penyakit hati itu susahhh
Sandisalbiah
𝚑𝚞𝚋𝚞𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚢𝚐 𝚍𝚒 𝚕𝚊𝚗𝚍𝚊𝚜𝚒 𝚍𝚐𝚗 𝚙𝚎𝚗𝚐𝚑𝚒𝚊𝚗𝚊𝚝𝚊𝚗 𝚐𝚊𝚔 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚛𝚗𝚊𝚑 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛 𝚍𝚐𝚗 𝚔𝚎𝚋𝚊𝚑𝚊𝚐𝚒𝚊𝚊𝚗... 𝚊𝚙𝚊 𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚑𝚞𝚋𝚞𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚢𝚐 𝚍𝚒𝚖𝚞𝚕𝚊𝚒 𝚍𝚐𝚗 𝚗𝚒𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚊𝚔𝚒𝚝𝚒 𝚘𝚛𝚐 𝚕𝚊𝚒𝚗...
Sandisalbiah
𝚐𝚊𝚔 𝚔𝚎𝚕𝚞𝚊𝚛𝚐𝚊 𝙻𝚒𝚟𝚒𝚗𝚊, 𝚐𝚊𝚔 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚔𝚎𝚕𝚞𝚊𝚛𝚐𝚊 𝙿𝚞𝚝𝚛𝚊, 𝚜𝚎𝚖𝚞𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚐𝚊𝚔 𝚠𝚊𝚛𝚊𝚜...
Sandisalbiah
𝚜𝚎𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛𝚗𝚢𝚊 𝚙𝚎𝚗𝚊𝚜𝚊𝚛𝚊𝚗 𝚍𝚐𝚗 𝚜𝚒 𝙿𝚞𝚝𝚛𝚊 𝚒𝚗𝚒, 𝚔𝚘𝚔 𝚊𝚍𝚊 𝚖𝚊𝚗𝚞𝚜𝚒𝚊 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞 𝚝𝚘𝚕𝚘𝚕 𝚍𝚕𝚖 𝚖𝚎𝚗𝚒𝚕𝚊𝚒 𝚠𝚊𝚝𝚊𝚔 𝚘𝚛𝚐 𝚕𝚊𝚒𝚗, 𝚁𝚊𝚢𝚢𝚊 𝚢𝚐 𝚝𝚞𝚕𝚞𝚜, 𝚙𝚎𝚛𝚑𝚊𝚝𝚒𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝚌𝚒𝚗𝚝𝚊 𝚙𝚍𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚍𝚒𝚋𝚞𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚖𝚒𝚕𝚒𝚑 𝚙𝚎𝚛𝚎𝚖𝚙𝚞𝚊𝚗 𝚞𝚕𝚊𝚛 𝚢𝚐 𝚕𝚒𝚌𝚒𝚔 𝚍𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚗𝚞𝚑 𝚔𝚎𝚋𝚎𝚗𝚌𝚒𝚊𝚗 𝚍𝚕𝚖 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙𝚗𝚢𝚊...
Sandisalbiah
𝚛𝚊𝚜𝚊 𝚒𝚛𝚒 𝚍𝚊𝚗 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚔𝚒 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚛𝚊𝚌𝚞𝚗𝚒 𝚑𝚊𝚝𝚒 𝚍𝚊𝚗 𝚊𝚔𝚊𝚕 𝚙𝚒𝚔𝚒𝚛𝚊𝚗 𝚂𝚊𝚗 𝚞𝚓𝚞𝚗𝚐𝚗𝚢𝚊 𝚓𝚞𝚜𝚝𝚛𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚊𝚗𝚌𝚞𝚛𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚛𝚒 𝚜𝚎𝚗𝚍𝚒𝚛𝚒 𝚍𝚊𝚗 𝙻𝚒𝚟𝚒𝚊 𝚖𝚊𝚗𝚞𝚜𝚒 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚔𝚑𝚕𝚊𝚔 𝚋𝚞𝚛𝚞𝚔 𝚝𝚙 𝚋𝚘𝚍𝚘𝚑𝚗𝚢𝚊 𝙿𝚞𝚝𝚛𝚊 𝚓𝚞𝚜𝚝𝚛𝚞 𝚖𝚎𝚖𝚒𝚕𝚒 𝚠𝚊𝚗𝚒𝚝𝚊 𝚍𝚐𝚗 𝚜𝚒𝚏𝚊𝚝 𝚋𝚞𝚛𝚞𝚔 𝚒𝚝𝚞...
Sandisalbiah
𝓹𝓮𝓻𝓷𝓲𝓴𝓪𝓱𝓪𝓷 𝓰𝓪𝓴 𝓶𝓾𝓵𝓾 𝓱𝓪𝓻𝓾𝓼 𝓭𝓲 𝓭𝓪𝓼𝓪𝓻𝓲 𝓻𝓪𝓼𝓪 𝓬𝓲𝓷𝓽𝓪, 𝓽𝓸𝓱 𝓷𝔂𝓪𝓽𝓪𝓷𝔂𝓪 𝓹𝓪𝓼𝓪𝓷𝓰𝓪𝓷 𝔂𝓰 𝓪𝔀𝓪𝓵𝓷𝔂𝓪 𝓼𝓪𝓵𝓲𝓷𝓰 𝓶𝓮𝓷𝓬𝓲𝓷𝓽𝓪𝓲 𝓰𝓪𝓴 𝓼𝓮𝓭𝓲𝓴𝓲𝓽 𝔂𝓰 𝓫𝓮𝓻𝓪𝓴𝓱𝓲𝓻 𝓭𝓰𝓷 𝓹𝓮𝓻𝓬𝓮𝓻𝓪𝓲𝓪𝓷... 𝓲𝓷𝓽𝓲𝓷𝔂𝓪 𝓭𝓵𝓶 𝓼𝓮𝓫𝓾𝓪𝓱 𝓱𝓾𝓫𝓾𝓷𝓰𝓪𝓷 𝓼𝓮𝓽𝓲𝓪𝓹 𝓹𝓪𝓼𝓪𝓷𝓰𝓪𝓷 𝓱𝓪𝓻𝓾𝓼 𝓹𝓾𝓷𝔂𝓪 𝓴𝓸𝓶𝓲𝓽𝓶𝓮𝓷 𝓭𝓪𝓷 𝓶𝓮𝓷𝓳𝓪𝓵𝓪𝓷𝓴𝓪𝓷𝓷𝔂𝓪 𝓭𝓰𝓷 𝓼𝓮𝓹𝓮𝓷𝓾𝓱 𝓱𝓪𝓽𝓲 𝓪𝓹𝓪 𝔂𝓰 𝓶𝓮𝓷𝓳𝓪𝓭𝓲 𝓴𝓸𝓶𝓲𝓽𝓶𝓮𝓷 𝓶𝓮𝓻𝓮𝓴𝓪.. 𝓽𝓸𝓱 𝓬𝓲𝓷𝓽𝓪 𝓫𝓲𝓼𝓪 𝓱𝓪𝓭𝓲𝓻 𝓼𝓮𝓽𝓮𝓵𝓪𝓱 𝓪𝓭𝓪 𝓴𝓮𝓷𝔂𝓪𝓶𝓪𝓷𝓪𝓷 𝓭𝓲𝓪𝓷𝓽𝓪𝓻𝓪 𝓶𝓮𝓻𝓮𝓴𝓪𝓷 𝓫𝓾𝓴𝓪𝓷?
Sandisalbiah
𝓪𝓭𝓪 𝓸𝓻𝓽𝓾 𝓶𝓸𝓭𝓮𝓵 𝓫𝓮𝓰𝓲𝓷𝓲.. 𝓶𝓮𝓷𝓲𝓼𝓽𝓪𝓴𝓪𝓷 𝓪𝓷𝓪𝓴 𝓼𝓮𝓷𝓭𝓲𝓻𝓲 𝓭𝓲 𝓭𝓮𝓹𝓪𝓷 𝓽𝓪𝓶𝓾, 𝓳𝓰𝓷 𝓫𝓲𝓵𝓪𝓷𝓰 𝓴𝓪𝓵𝓪𝓾 𝓼𝓮𝓫𝓮𝓷𝓪𝓻𝓷𝔂𝓪 𝓡𝓪𝔂𝔂𝓪 𝓱𝓪𝓷𝔂𝓪 𝓪𝓷𝓴 𝓪𝓷𝓰𝓴𝓪𝓽 𝓶𝓪𝓴𝓪𝓷𝔂𝓪 𝓼𝓮𝓵𝓪𝓶𝓪 𝓲𝓷𝓲 𝓭𝓲 𝓹𝓮𝓻𝓵𝓪𝓴𝓾𝓴𝓪𝓷 𝓽𝓭𝓴 𝓪𝓭𝓲𝓵 𝓸𝓵𝓮𝓱 𝓴𝓮𝓵𝓾𝓪𝓻𝓰𝓪𝓷𝔂𝓪? 🤔🤔
Rahma Inayah
gak ada bonchap nya gitu.akhr yg indah ..
Mefiani
bagus ceritanya...apa ada lanjutan ceritany satria ma satya kayak di keluarga erhan dulu...cerita dari generasi ke generasi ..makasih kak resa sayank...semangat berkarya💪💖😘
Reni Anjarwani
bagus bgt sayang sekali udah tamat
Ratna Mazdah
Menurut ku cerita nya bagus. Tpi gk cocok aja masak papa mertua ngajak ketemu menantu diluar. Seharusnya kalau memang ngajak ketemu diluar. Ibu saka harus nya ikut. Aneh aja rasanya. Perasaan😁 mf ya thor sekedar masukan. Atau diundang makan malam kerumah biar enak ngobrolnya. Ni kek ketemu sugar baby aja papa si saka ini😄
Reni Anjarwani
lanjut
Inisial M
next..
Mefiani
semoga twin segera lahir dengan selamat dan sehat..juga mamanya..
Rahma Inayah
semoga rayya slmt dlm melahirkan twins
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Amy
calon oma Dan opa heboh luar biasa,, excited bangat belanjanya 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!