NovelToon NovelToon
Membangun Peradaban Dari Nol Di Pulau Terpencil Dengan Bantuan Sistem

Membangun Peradaban Dari Nol Di Pulau Terpencil Dengan Bantuan Sistem

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Harem / Penyeberangan Dunia Lain / Pulau Terpencil
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: polacirius

Setelah mendapatkan notifikasi aneh yang menawarkannya untuk menjadi Raja Peradaban, Nova dikejutkan oleh Sistem yang terikat dengannya saat Secara misterius terbangun di pulau terpencil.

Demi bisa bertahap hidup dan memecahkan misteri kedatangannya dan teman-temannya ke pulau misterius ini, mereka pun bekerjasama untuk membangun peradaban baru demi bisa pulang ke rumah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon polacirius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membuat Kerajinan Tangan

Setelah anak kelas satu yang bergabung dalam kelompok Nova mengisi perut dengan jamur dan pisang yang mereka dapatkan sebelumnya. Akhirnya Nova tidak perlu lagi merasa bersalah memberikan membagi tugas.

Awalnya, Nova berencana untuk membuat Shelter baru. Khusus untuk dirinya dan Indra. Hal ini tentu ia pikirkan demi tidak membangunkan hewan buas milik mereka karena harus tidur satu tempat dengan para gadis.

Sayangnya ia tidak bisa melakukan itu, karena waktu mereka yang terbatas. Mereka juga harus mengumpulkan makanan untuk makan siang dan malam.

“Aku serahkan pembuatan Shelter kalian berdua.” Indra dan Ogy dengan senang hati menuruti perintah Nova. Sedangkan Nova dan Taki bertugas untuk mencari makanan. Namun, sebelum itu Nova harus mengajari Tasya dan Fani untuk membuat sebuah gerabah yang akan mereka gunakan sehari-hari.

Setelah mengumpulkan tanah liat, Nova denga terampil membentuk sebuah mangkuk kecil.

“Tada,” seru Nova.

[Host membuat sebuah mangkuk dari tanah liat dan mendapatkan 200 poin]

Nova menggosok hidungnya, bangga dengan kemampuan yang dimilikinya. ‘Yah, lumayan untuk mendapatkan 200 poin setelah usaha yang kuhabiskan’.

“Woah, itu terlihat sangat bagus.” Tasya tampak sangat kagum.

Fani mengambil segumpal tanah liat dan menatapnya. “Aku ingat guru seni budaya pernah membahas tentang pembuatan gerabah. Awalnya aku tidak terlalu tertarik karena tidak ada praktik yang dilakukan, tetapi siapa yang menyangka akan kita akan mempraktikan pelajaran itu di sini.”

Nova kembali mengambil segumpal tanah liat dan perlahan membentunya. “Kalian benar. Seni pembuatan gerabah sempat dijelaskan di kelas satu pada pelajaran seni budaya. Apa kalian tahu kalau teknik pembuatan gerabah itu ada beberapa cara?”

Taki yang hanya duduk melihat angkat suara. “Bukankah kita hanya perlu membentuknya sesuai dengan keinginan kita?”

Nova menjawab dengan masih mencoba membentuk tanah liat menjadi bentuk yang diinginkannya. “Tidak juga. Kalau kau memperhatikan dengan baik, ada enam teknik pembuatan gerabah. Pertama adalah teknik Lempeng, Pijat, Pilin, Putar, Cetak Tekan, dan terakhir adalah Cor atau tuang. Karena keterbatasan peralatan yang akan digunakan. Aku menyarankan untuk menggunakan teknik pilin saja. Caranya cukup membentuk tanah liat menjadi seperti tali.” Nova dengan sabar mengajari Tasya dan Fani untuk membuat gerabah.

“Wow, ku pikir kak Nova adalah seorang berandal seperti anak laki-laki pada umumnya, tapi rupanya kak Nova adalah seorang murid teladan.” Fani memberikan pujian kepada Nova yang hanya Nova balas dengan senyuman tipis.

Dia yakin kalau saja Siska dan Indra mendengarnya, mereka pasti akan mencibir dan meledeknya mati-matian. Hal itu karena Nova bukanlah seorang murid teladan, ia sering kali tertidur saat jam pelajaran dimulai.

Pengetahuan ini tidak lain ia dapatkan dari sistem setelah menghabiskan 1500 poin.

Sebelum meninggalkan Tasya dan Fani yang bertugas membuat gerabah, Nova sempat berpesan kepada mereka untuk membuat sesuatu yang dapat digunakan sebagai tempat untuk merebus, memasak dan menampung sesuatu.

“Serahkah saja kepada kami.”

Nova menatap sedih sungai di mana ada ikan-ikan berenang dengan bebas. “Seandainya kita punya kail pancing atau sesuatu yang dapat digunakan sebagai perangkap ikan.”

Nova memang memiliki pengetahuan untuk membuat sebuah perangkap ikan yang didapatkannya dari sistem, akan tetapi ia sama sekali tidak memiliki bahan untuk membuat perangkap ikan.

“Kak Nova apa menurut mu kita dapat membuat kail pancing dengan bambu?”

Nova tersentak. “Bambu? Apa di sini ada bambu?”

Taki menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “Ya, saat sedang mencari makanan kami sempat melewati hutan bambu. Di sana ada beberapa rebung, tapi karena kami tidak punya air untuk merebusnya dan tidak tahu bagaimana mengambilnya kami hanya bisa melewatinya.”

Mata Nova memunculkan api yang ganas. “Bawa aku ke sana,” pintanya bersemangat.

Taki membawa Nova ke sebuah hutan bambu yang lebat. Perlu dua jam lebih untuk sampai ke hutan bambu. Sesampai di sana, Nova dan Taki segera menebang bambu dengan kapak batu.

Mereka cukup kesulitan karena menebang bambu tidak semudah menebang pohon biasa. Akhirnya setelah satu jam lebih, mereka baru bisa kembali setelah memotong-motong bambu menjadi kecil.

Mereka juga mengumpulkan rebung secukupnya untuk makan siang nanti.

“Kalian dari mana saja?” Indra segera menghampiri Nova dan Taki yang tampak sangat kelelahan dan membantunya membawa bambu ke kamp.

“Aku pikir kalian sudah dimakan oleh hewan buas karena tidak kunjung kembali,” celotehnya. Ia sudah bersiap pergi mencari mereka karena sampai waktu makan siang selesai, Nova dan Taki tak kembali sama sekali.

“Jaga mulut mu,” timpal Nova.

Nova memperhatikan kamp mereka sudah banyak berubah, ada banyak gerabah dengan berbagai ukuran siap untuk dibakar. Shelter juga sudah siap untuk ditinggali.

“Kalian benar-benar bekerja keras,” ujar Nova.

Dina mengambil dua botol air dan menghampiri mereka.

“Berhenti bicara dan istirahatlah.”

Nova dan Taki menerima minuman dari Dina dan meneguknya sampai hampir habis.

“Kalian mendapatkan rebung? Apa kalian pergi ke hutan bambu?” tanya Fani. Ia tampak terkejut melihat beberapa rebung.

“Owh, apa kita akan makan rebung malam ini?” Siska melompat dan memeluk Fani dari belakang.

“Yah, kami tidak menemukan daging. Namun, kami menemukan sayuran, haha.” Nova tertawa canggung.

“Tidak apa kok, kita masih punya jamur untuk dimakan. Selain itu aku dan Dina juga mendapatkan apel. Kau harus melihat Dina memanjat tadi, ia sangat mahir.” Puji Siska. Ia tidak habis pikir dengan sikap Dina yang pendiam, rupanya menyembunyikan aura barbar.

Berbeda dengan apa yang dipikirkan oleh Siska. Para laki-laki malah memikirkan sesuatu yang mesum.

Bugh

“Kenapa kau memukul ku?” Indra menyentuh pipinya yang terasa berdenyut setelah dipukul Siska.

“Aku merasa ada tatapan mesum dari kalian.”

“Meskipun begitu kenapa malah aku yang dipukul?”

“Sebuah peringatan saja.”

Indra masih ingin protes dan meminta bantuan, tetapi anak laki-laki malah memalingkan wajah dan menghindari kontak mata dengan dirinya. Ia hanya bisa pasrah dengan tatapan membunuh para gadis.

Masih dengan memegang pipinya, Indra menunduk seperti seekor anjing yang ketahuan berbuat salah oleh majikannya. “Maafkan aku,” lirihnya.

“Tuhkan, aku tahu kalau kau pasti berpikiran mesum,” tuding Siska merasa menang.

Indra ingin sekali membalas, tetapi ia lagi-lagi hanya pasrah menunduk menerima semua tuduhan dari Siska karena tidak berani dengan tatapan tajam para gadis.

“Serius kenapa ini terjadi kepada ku?”

Indra merasa harga dirinya sebagai senior jatuh di depan anak-anak kelas satu.

“Maafkan aku Indra, tapi hanya ini satu-satunya jalan yang dapat ku pilih,” ujar Nova dalam hati.

Setelah mengisi perut dan memulihkan energinya, Nova mulai membentuk sebuah perangkap ikan sederhana. Fani ikut membantunya karena sangat mahir dalam kerajinan tangan. Sedangkan yang lainnya bertugas membuat gerabah dan membakarnya agar bisa segera digunakan.

“Hei, Ogy. Lihat apa yang ku buat!”

1
Dimas Hartono
lanjut thor penasaran, tapi dilihat dari ceritanya kek pernah baca di komik jepang deh. kalo ga salah judulnya Isekai survival furuto apalah itu :v

tapi mantep lah, soalnya ane suka cerita atau main game tema survival kek gini 😹
Dimas Hartono: pantesan kek kenal nih alurnya woakwok lanjutkan thor 😹
polacirius: Terinspirasi dari sono😂
total 2 replies
bysatrio
lanjutkan thor., karyamu selalu ditunggu
bysatrio
novel kerenn
king of the darkness
up yang banyak Thor
polacirius: Siap, pantengin terus ya
total 1 replies
Tanpa Nama
Up Up
Tanpa Nama
Up
Mas Fik
gaskuen
Tanpa Nama
up
Tanpa Nama
Next
Tanpa Nama
Up
Kazuma
nova kek nama cewe thor, gk sekalian Noval aja? v:
P Cahya: mirip komik itu yg nama mcnya kristan Qin
polacirius: Biar aestetik dikit🤌🗿
total 2 replies
Tanpa Nama
Up Up
Amelia
halo salam kenal ❤️🙏
polacirius: salken juga
total 1 replies
Gilang Syafarudin
lanjut thor
polacirius: siap, makasih
total 1 replies
Tanpa Nama
Up
Tanpa Nama
🐾🐾
Tanpa Nama
Up
Fateless [Nameless]
Noah kamu siapa?
polacirius: Huwaa, hobi banget ke typo nama MC🙏🏻😔
total 1 replies
Rizki Rahmawan
Thor itu nama MC nya ganti2 ya Thor 🤔🤔
Rizki Rahmawan: 👍👌 Thor
polacirius: Itu Typo 🥲
total 2 replies
Tanpa Nama
next kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!