NovelToon NovelToon
Air Mata PernikahanKu

Air Mata PernikahanKu

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Angst / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:175k
Nilai: 5
Nama Author: Haasaanaa

Dista Keinadira, harus menelan rasa pahit kala Pamannya menjadikan sebagai alat penebus hutang. Kepada sosok pria lajang tua kaya raya yang memiliki sifat dingin dan sulit ditebak yaitu, Lingga Maheswara.



Pernikahan yang hanya dianggap nyata oleh Dista itu selalu menjadi bumerang dalam rumah tangga mereka. Lingga selalu berbuat kasar kepada Dista yang selalu saja mengharapkan cinta darinya.



•••••
"Satu ucapan cintaku akan setara dengan derasnya air mata yang akan kau keluarkan, Istriku.." Kata Lingga disela isak tangis menyakitkan Dista.



∆∆∆
Halo, jangan lupa follow dan dukung selalu🙃

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haasaanaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AMP~BAB 8

Senyuman manis Dista yang muncul karna hanya akan makan sebentar lagi sirna sudah. Kala melihat pelayan yang bernama Rani membuang piring yang seharusnya menjadi miliknya itu. “Maaf, Rani.. Kenapa kau membuang makanan itu?” Tanya Dista dengan suara yang sangat lemah karna memang ia sudah sangat lapar. 

Rani menatapnya sinis. “Astaga, jadi ini makanan milikmu. Aku tidak tahu, aku kira tadi ini makanan basi.” Ucapnya dengan senyuman sinis atau lebih tepatnya ingin tertawa melihat ekspresi menyedihkan dari Dista. 

“Itu milikku, aku sudah susah_”

“Ah berisik banget si! Tinggal ambil lagi nih ditempat sampah, kan kau juga sudah biasa begitu.” Cerca Rani yang langsung berlalu pergi begitu saja. Tidak hanya itu, bahkan Rani menyempatkan mendorong tubuh Dista begitu saja. Hampir saja Dista terjatuh, untungnya ia menjaga keseimbangan tubuh dengan baik. 

Dista tidak tahu harus apa, air mata yang ia tahan jatuh sudah. Dengan sedikit ke sempoyongan Dista berjalan menuju tempat sampah dimana Rani membuang makanan miliknya tadi. Dista terduduk di lantai, ia menatap nanar makanan yang seharusnya didalam perut laparnya bukan ditempat sampah itu. 

Tidak ada yang bisa Dista katakan, ia menangis tersedu-sedu dengan tangan memegang tempat sampah itu. 

“Nona Dista..” Suara itu membuat Dista cepat-cepat menghapus air matanya. Dista tidak mau ada satupun orang melihat ketidakberdayaan yang ia rasakan. 

Dista bangkit lalu berbalik badan, ia terkejut karna ternyata Malik yang memanggilnya. Terlihat pria itu menatap intens Dista, sepertinya pria itu tidak suka dengan apa yang dilihatnya. 

“Pak Dian!” Panggil nya dengan suara yang cukup lantang membuat Dista terkejut sebenarnya. 

Pak Dian yang merupakan kepala pelayan langsung datang, ia menunduk hormat kepada Malik. “Bawa makanan lagi untuk Nona Dista, bawa makanan yang layak!” Perintahnya. 

Sontak Pak Dian langsung melakukan perintah dari Malik. Ia menyajikan makanan yang lebih layak untuk Dista makan, perintah dari Malik membuat pria itu takut. 

“Maaf, Nona.. Lain kali aku akan memberikan makanan yang layak untukmu.” Ucap Pak Dian, lalu pria itu pamit pergi. 

Malik menghela napas panjang, ia melangkah maju mendekati Dista yang menunduk. “Nona, makanlah.. Maafkan semua perlakuan pelayan disini, aku akan memperingati mereka agar lebih sopan kepadamu.” Kata Malik yang berhasil membuat Dista mendongak menatapnya. 

“Jangan lakukan hal seperti itu, Malik. Aku tahu niat baikmu, hanya saja aku tidak mau merepotkan mu. Cukup aku bisa makan dengan baik saja, itu sudah cukup bagiku.” Ucap Dista dengan senyuman manisnya. 

Malik tahu kebohongan dari Dista, tapi ia tidak bisa berkata apapun lagi. “Baiklah, sekarang makan dengan baik. Aku ada pekerjaan, aku berjanji tidak akan ada pelayan yang melakukan hal seburuk ini lagi padamu.” Ucap Malik dengan penuh keteguhan. 

Dista mengangguk saja, ia menatap kepergian Malik dengan senyuman tipis. Sejujurnya Dista kagum dengan sikap Malik yang perduli dengan orang sekitarnya, lain dengan Lingga yang selalu saja angkuh dan semena-mena. 

“Hanya dia yang tidak tutup mata dengan segala hal buruk yang terjadi padaku, dia benar-benar pria baik.” Gumam Dista didalam hati. 

Dista baru saja selesai dengan pekerjaan mengepel dapur atas perintah Pak Dian tadi. Ia ingin beristirahat secepatnya, sungguh tubuhnya sangat lelah sekarang. Tapi, baru melangkah melewati ruang tengah Dista melihat Lingga yang sedang duduk dengan mata terpejam disana. 

“Sejak kapan dia pulang?” Pelan-pelan Dista berjalan untuk menghampiri sang suami. Dista terkejut kala mencium aroma alkohol yang cukup menyengat dari Lingga, apa lagi Lingga yang seperti mengomel tidak jelas. 

“Tuan, kau mabuk?” Tanya Dista kepada Lingga yang mungkin sudah tidak sadar sepenuhnya. Dista menghela napas panjang, ini adalah tugasnya sebagai seorang istri sekarang. 

Dista berjongkok, ia melepas sepatu yang Lingga pakai. Sungguh tulus Dista melakukan tugas itu, ia memegang lama kaki Lingga yang pernah menginjak tangannya. Dista menjadi sedih, ia menangis begitu saja. Tapi, cepat-cepat Dista menghapus air matanya. 

Bangkit untuk melakukan tugas selanjutnya, Dista melepas dasi yang Lingga pakai. Pria itu hanya diam mungkin efek dari alkohol yang diminumnya. 

“Tuan, ayo bangkit.. Jangan tidur disini, tidak baik dilihat pelayan nanti.” Ucap Dista sembari membangunkan Lingga yang sepertinya belum sepenuhnya tertidur. 

Lingga membuka matanya, ia mendorong Dista begitu saja. Hingga Dista terjatuh dilantai, sudah pasti wanita itu meringis kesakitan. “Jangan sentuh aku wanita murahan! Apa kau kira, tanganmu itu pantas menyentuh tubuhku?!” Bentak Lingga yang kini sudah berdiri. 

Dista merasakan aura yang tidak baik dari Lingga sekarang, ia takut sekali dengan perlakuan kasar dari Lingga yang mungkin saja akan terjadi sebentar lagi. “Aku kurang apa, Vania? Aku kurang apa?!” 

Lingga terus berjalan mendekati Dista yang terus mundur, hingga kini Lingga menarik tangan Dista untuk bangkit. 

“Tuan, aku Dista. Bukan Vania, sadarlah..” Sekalipun Dista tidak tahu siapa itu Vania, ia tetap berusaha untuk membuat sang suami sadar. 

Sepertinya Lingga sadar akan itu, pria itu terjatuh begitu saja. Tepat diatas sofa, bahkan posisi tidur itu tanpa sengaja Dista melihat air mata yang mengalir diwajah Lingga. “Sepertinya dia sedang patah hati..” Gumam Dista sembari memerhatikan terus Lingga yang sepertinya sudah tertidur pulas. 

Dista terduduk di lantai dengan tubuh bersandar pada sofa, Dista melamun menatap ke arah Lingga yang sedang tertidur pulas. “Kemarin aku melihatmu membawa pengaman untuk melakukan hubungan seks, sekarang aku mendengar kau menyebut nama wanita lain.. Sebenarnya, pernikahan seperti apa yang sedang kita jalani ini?” Tanya Dista kepada Lingga yang sudah tidak sadarkan diri itu. 

Banyak sekali pertanyaan dibenak Dista, hanya saja ia terlalu takut untuk bertanya atau bahkan protes sedikit saja. Dari dulu kehidupan seperti apa yang bisa membuat Dista bahagia, ia tidak pernah merasakan hal seperti itu. Diam-diam tanpa diminta lagi, air mata lolos jatuh begitu saja. Dista menangisi dirinya sendiri dan pernikahan yang sedang ia jalani. 

•••••••••••

BERSAMBUNG

1
Delvyana Mirza
koq da tamat aja ya,apa akhir dari cerita nya,
Delvyana Mirza
Ya Tuhan apa kabar dengan cerita ini ya,kenapa belum ada kabar nya,
christina paya wan
kenapa selalu peran wanita utama di buat bodoh tak berdaya ya..menjengkelkan sekali
Shifa Burhan
lingga lelaki paling bodoh kayak tidak ada wanita lain saja, cari wanita lain saja bukan wanita yang jelas mencampakkanmu dan lebih memilih pria lain,

saat kau terpuruk dia tertawa bahagia dengan lelaki pilihannya, lingga lelaki bodoh masih banyak wanita yang mau berjuang bersamamu dan menjaga perasaanmu

teruntuk author jadi novelis yang adil tidak memandang dari sisi pemeran utama wanita saja

coba kau diposisi lingga, pria yang kau cinta lebih memilih wanita lain dan kau terpuruk dan dia hidup bahagia dengan wanita itu, apakah author masih mau mengejar lelaki itu
Shifa Burhan
ciri2 novel wanita
*pelakor dilaknat dan pebinor dipuja2
*semua perbuatan pelakor dilaknat tapi semua perbuatan pebinor benarkan
*intrakasi suami dengan pelakor dipandang menjiiikan tapi interaksi istri dengan pebinor dibenarkan
*pelakor dibinasakan sedang pebinor begitu spesial sangat diperlakukan lembut, berhasil merasakan pemeran utama wanita, semua tentang sangat diperhatikan
*pada akhirnya semua hanya tentang kebahagiaan pemeran utama wanita sedangkan pemeran utama pria dibuat kayak lelako bodoh yang terus2 mengemis cinta
Jetty Eva
ngaur...
Anonymous
Lahh kok udah tamat aja 😭😭😭
Konny Rianty
lanjut thorrrr" bgs cerita nya bikin Dista hamil.anak laki2 thorrr
Holipah
ko tamat
YuWie
ealahh..ternyata dirimu yo ditolak sama cewek..begitu kok sadis nya minta ampun.
YuWie
hah.. bala apa yg enaknya ditimpakan ke lingga
Delvyana Mirza
Kenapa belum uf thor
Retno Harningsih
lanjut
Delvyana Mirza
Akhirnya Kak Zio punya adik,
sandi Gelau
hamil dista..
Delvyana Mirza
Ah aku senang kalau liat Lingga bucin dech,
Holipah
wah otw lingga junior
sandi Gelau
moga kekal bahagia lingga dan dista..junior lingga hadir ni..mkn syg delete lingga
Ambo Nai
lingga junior hadir
Dian Fitriana
update
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!