Rania Sang Gadis Nelayan Skay

Mendengar perkataan Alex yang mengajak Rania untuk sekolah di sana sang paman, Rafael langsung menatap Alex dengan menaikan salah satu alisnya. Sedangkan Rania sudah ketar ketir yang mendengar namanya di sebut itu. Pasalnya dia melihat raut wajah sang ayah sudah tidak bersahabat.

"Rania tidak akan sekolah di sana"

Sarkas Rafael kepada sang keponaan-nya itu

"Tapi Nia maunya sekolah di sana bapa"

Jawab Alex

"Buat apa sekolah jauh-jauh.sekolah di sini juga masih bisa kan"

Rafael kembali meberi jawaban.

"Tapi sekolah di sana itu impian Nia bapa. Bukan begitu Nia? selain itu bapa kan tau sendiri keunggulan sekolah di sana. Buktinya bang Josua dulu setelah selesai pendidikannya langsung di tawari bekerja di kapal pesiar kan. Sekolah di sana lebih menjamin keamanan dan masa depan Rania."

Jawab alex tidak mau kalah.

"Iya pa...Rania mau melanjutkan sekolah di SUPM NEGERI Y. Rania mau cari pengalaman baru di sana"

Rania ikut menimpali karna dia pikir sekarang waktu yang tepat untuk mengemukaan pendapatnya. Mendengar itu Rafael menatap Rania dengan tatapan marah. Entahlah, dia sangat tidak suka jika Rania berani menjawab seperti itu.

"Jangan ane-ane kamu Rania. Pekerjaan disini makin banyak. Sebentar lagi bapa sudah mau tambah rompong lagi, kamu jangan bikin bapa pusing"

Jawab Rafael yang mulai tersulut emosi

"Kan pekerja bapa juga banyak. Kenapa tidak ada Nia seorang jadi sangat di permasalahkan?"

Jawab Alex dengan nada yang sudah tinggi. Sedangkan Rania kembali diam, dia tau kalau sang ayah sudah memberi ultimatum begini. Itu berarti sudah tidak bisa di goyahkan lagi.

"Alah....sok-sokan cari pengalaman baru kamu, bilang aja mau bebas kan di sananya. Cihhh lagian mau kamu sekolah di manapun kamu itu akan kembali ke sini. Kembali bergelut dengan amisnya ikan. Sudah jadi takdir kamu untuk terpanggang di matahari "

Nita  menatap Rania dan ikut mengkompor sang ayah. Alex yang mendengar Nita berkata seperi itu spontan saja melemparkan senduk makan yang dia pakai tadi ke ara kepala Nita. Karena dia yang sudah menahan amarah dari tadi mendengar Nita yang ikut mengkompor, dia jadi tidak tahan. Nita yang tidak sempat mengelak karena kejadiannya begitu tiba-tiba, senduk itu mendarat tepat di keningnya. Nita hanya meringis meraba keningnya yang spertinya mulai benjol. Nita tidak berani memarahi Alex, dia tau Alex itu orangnya suka nekat. Sebenarnya dia dengan Alex itu seumuran, tapi itu nyatanya tidak membuat mereka dekat. Alex sangat tidak suka dengan nita karena dia tau sikap nita yang selalu kasar pada Rania.

"Alex kamu apa-apaan sih?"

Marah bu kim yang melihat putrinya itu di lempari sendok oleh Alex. Alex hanya menjawab ketus terhadap bibinya itu.

"Beruntunglah, kepalanya cuma benjol sebenarnya tadi saya ingin memecahkan kepalanya".

Rafael yang melihat itu hanya mengertakan gigi berusaha menahan amarahnya agar tidak ikut kepancing emosinya. Dia memang sering terlibat berdepat dengan Alex. Dia masih ingat betul dulu dia dan Alex juga pernah berantam gara-gara Rafael waktu itu memukul Rania sampai pingsan. Alex yang  waktu itu notabenenya sangat menyayangi Rania di tidak terima dan langsung menghajar sang pamannya kala itu.

Just info

Rompong\=Semacam bagan kecil yang di gantung dengan lampu, biasanya di pakai para nelayan untuk memancing datangnya ikan ke area rompong itu. Karena ikan sangat tertarik dengan caya terang di malam hari. Para nelayan yang menggunakan kapal lempara akan melingkari ketari(jaring besar) di sekeliling rompong agar ikannya terjebak semua ke dalam ketari. Rompong di letakan di laut tenga. Jaraknya lebih jauh dari jalur kapal Veri. Yang biasanya menggunakan rompong adalah para nelayan di pantai selatan.