NovelToon NovelToon
Cinta Terhalang System

Cinta Terhalang System

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem / Teen School/College / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: milorasabaru

Terlahir kembali sebagai anak orang kaya bernama Ethan, ia bereinkarnasi bersama sebuah sistem yang misterius. Sistem Penguasa, yang meringankan hidupnya dan juga merumitkan kisah cintanya.

Di sekolah, Ethan dipertemukan dengan mantan pacar dari kehidupan sebelumnya, Karina. Kehidupan kedua ini menjadi kesempatan bagi Ethan untuk mengulangi hubungan dan memperbaiki kesalahannya.

Namun, Sistem Penguasa terus memaksa Ethan untuk menguasai sekolahnya, menjadi puncak tertinggi di antara siswa lain, dan Karina tidak menyukai gaya hidup Ethan itu.

Akankah Ethan dapat kembali bersama Karina? Ikuti kisahnya yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon milorasabaru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

08

Iwan Fals pernah berkata;

'Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu.'

Anak umur 12 tahun harus berkelahi melawan pria paruh baya, terlebih pria itu memiliki proporsi tubuh bule. Akulah anak itu, yang dibanting olehnya.

BUK!

"Argh!" Aku mengerang kesakitan setelah terbanting pada karpet matras.

Perbedaan dalam segi fisik dan tenaga ini terlalu timpang. Sedari tadi berlatih, Ivan tidak menahan diri, kurasa.

"Ampun, cukup. Harus pisan seserius tadi?" tanyaku terengah-engah memprotes si Botak.

(pisan = banget.)

Ivan pun tertawa dan segera membantuku berdiri. "Harus, di luar sana, orang jahat gak akan ngeliat usia, gak akan ngasih ampun."

"Tapi, ini bukan di luar!" pekikku.

"Iya tau, Aa Ethan. Tapi, Aa harus terbiasa dengan situasi kayak gini. Gelut di jalan atau di mana pun, siap gak siap harus bisa."

(Aa = kakak.)

Aku menarik napas panjang mendengarnya. Bukan berarti aku belajar bela diri buat berkelahi di jalanan atau di mana pun. Ini semua hanya demi menyelesaikan misi.

Tak kusangka, berlatih bela diri itu sangat sulit. Sepertinya masih butuh waktu lama agar aku bisa bertarung dengan keren seperti di film-film.

"Makanya, untuk awal-awal kita akan berlatih teknik dasar dulu sambil Ethan terus latihan fisik," lanjut Ivan.

[Misi selesai. Mendapatkan: Level up.]

Akhirnya!

"Ivan... maksudku, Om Botak. Punten ambilin air," titahku. Aku ingin mengusir Ivan dulu sebelum aku mempelajari soal level up ini.

"Siap." Ivan pun beranjak menaiki tangga.

Setelah memastikan langkah kaki terakhirnya di ujung tangga, aku menghembuskan napas, menenangkan pikiranku.

"Apa maksudnya level up?" tanyaku pelan, agar tidak ada yang dengar aku berbicara sendiri.

[Penjelasan: Level up adalah kesempatan untuk peningkatan poin status Anda.]

Hmm, aku tidak mengerti. Mungkin ini seperti di game, entah lah, aku jarang bermain game.

"Apa maksudnya status?" lanjut aku bertanya. Aku masih tidak paham dengan tampilan status yang muncul pada waktu lalu.

[Status adalah representasi aspek utama dalam hidup Anda.]

"Seperti apa status padaku?"

DING!

[Status:

Kecerdasan: 7

Kekuatan Fisik: 7

Ketangkasan: 7

Karisma: 7

Keberuntungan: 7]

Nah ini dia, hal serupa yang pernah kulihat, dan sama sekali tidak mendapat penjelasan waktu itu.

Tunggu!

Kali ini, dia benar-benar menjelaskan kepadaku. Apa aku harus mengucap pertanyaanku agar dijawab? Tidak, pengalaman terakhir waktu di sekolah dasar, wanita ini juga tidak menjawabku.

[Saya bisa mendengar suara hati Anda.]

Baik.

Aku juga tahu soal itu. Namun, pikiranku saat ini begitu jernih, diriku begitu tenang walaupun rasa nyeri dari latihan masih terasa. Tidak ada rasa sebal mendengar wanita itu.

Mungkin karena Ivan saat ini lebih menyebalkan selama latihan. Bukan karena sikapnya, tapi telah membantingku. Yah, walaupun si suara wanita ini juga sudah melakukan hal yang lebih buruk padaku.

"Terus, level up apa gunanya? Aku lihat status itu masih sama."

[Setiap level up, Anda mendapat kesempatan untuk meningkatkan satu poin untuk satu kategori.

Kategori apa yang Anda ingin tingkatkan?]

Hmm. Aku tidak yakin apa yang sebaiknya kutingkatkan. Ketangkasan atau kekuatan fisik mungkin? Siapa tau berguna untuk menyelesaikan misi berkelahi nanti. Yah, aku masih ragu ini akan berguna, ini semua hanyalah delusi.

"Kekuatan fisik." Aku berkata dengan lugas.

"Betul, kekuatan fisik itu sangat penting dalam bela diri Sambo, soalnya teknik kuncian itu butuh kekuatan," ucap Ivan mengejutkanku.

Sontak ku menoleh, tidak kusadari Ivan ternyata sudah menuruni anak tangga kembali dengan membawa air yang kuminta.

[Memproses permintaan...

Berhasil.

Kekuatan Fisik berhasil ditingkatkan.]

"Eh, iya bener juga ya, Om," ucapku sekedar berbicara. Semoga Ivan tidak mengira aku berbicara dengan diri sendiri—yang tidak salah juga.

Setelah perkataan wanita asisten virtual di kepalaku ini, sekilas otot tubuhku seperti berkedut. Seolah mengembang, membesar perlahan. Namun, ketika aku perhatikan, aku tidak merasa adanya perubahan.

Lagian apa yang telah kupikirkan?  Semua itu bukanlah kenyataan. Aku sudah terlalu lelah.

[Semua ini nyata. Anda saja yang denial. Huft.]

Ya, ya, protes seperti biasanya.

"Hmm? Kenapa meuni kusut gitu? Udah capek ya?" tanya Ivan khawatir setelah menyodorkanku botol air.

Aku melebarkan ujung bibirku, mengatur napas, menjernihkan kembali pikiran, aku sudah terlalu tenggelam kedalamnya.

"Engga kok, Om Botak. Masih semangat." Aku tidak berbohong kali ini.

Walaupun aku sudah sangat lelah mempelajari banyak teknik dasar dengan Ivan, ternyata bela diri menyenangkan.

"Udah cukup hari ini. Lanjut minggu depan aja," titah Ivan. "Istirahat aja dulu. Nanti besok pagi jangan lupa olahraga kayak biasa. Jaga fisik ya biar Sabtu sama Minggu nanti bisa lanjut latihan lagi."

Aku mengangguk, sedikit kecewa jujur saja. Tapi, memang sepertinya lebih baik aku beristirahat.

Setiap pagi atau sore, sudah jadwalku untuk lari keliling komplek dan angkat beban di akhir pekan. Karena aku sudah memulai pelatihan bela diri, maka hari Minggu berubah dan hanya angkat beban di hari Sabtu.

Huft. Rasanya aku sedang dipersiapkan menjadi atlit saja. Bukan kehidupan yang aku inginkan.

[Anda harus bersyukur.]

Tumben bener.

Yah, aku harus bersyukur. Hidupku sudah lebih baik sekarang.

"Kalau begitu, aku ke kamar duluan, Om." Aku beranjak dari rubanah, memulai langkah kakiku menaiki anak tangga.

"Iya sok. Om beberes dulu di sini," ucap Ivan lembut.

(Iya silahkan. Om beres-beres dulu di sini.)

Kemudian, aku meninggalkan Ivan di rubanah yang tengah sibuk memungut alat-alat latihan.

1
lucky girl
p
Ra dhiraemon
lanjut
Keyozzx
lanjud bang gua gif dah kalo rajin
Ra dhiraemon
Mampir di sini ya kk
lucky girl
up thorrr /Determined//Determined//Determined/
Keyozzx
2 lagi bang Gua Udah Siap bacok lu kalo engga up lagi 🖕🤡
Keyozzx
Bacot anjg Up Mana 2 per hari minimal lah Sini Gua bacot lu 🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🤡🤡🤡🤡🤡👎👎🐶🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬
Keyozzx
Tambahin 1 jarang up Sekali up cuma 1 Ngelunjak hah gua bocak lu🥴🖕🪨👎👎🖕🖕🖕👍🖕👍🪚🤮🔥🔥
lucky girl: lu bisa sabar ga?☺️☺️☺️
nulis cerita ga segampang itu /Right Bah!//Hammer/
Keyozzx: Ya udah Up lah 🤬🤬🤬🤬🤬
total 3 replies
Keyozzx
lanjud bang Up 2 kali sehari Biar seru saran aja
milorasabaru: siyap, aku usahakan ya
total 1 replies
milorasabaru
sabar S*T!!!/Heart//Heart/
Keyozzx
mana lanjutan ya anj Cepat'
😒
Keyozzx
Up ya perbanyak bang sumpah Seru asu
milorasabaru: siyap nantikan terus yaaaaaa
total 1 replies
Paulina Alfathir
wah author ngadi2 nih masak ngasih misi berkelahi😂😂😂
Keyozzx
Sial Apa kau kira kita pembaca Tidak menunggu Hah sialan
/Cleaver/
Keyozzx: Up ya 5 jangan lupa
milorasabaru: aku upload tiap subuh ya gais
total 2 replies
Kang Kuli
bg
milorasabaru: makasih bang ratingnya
total 1 replies
Kang Kuli
up
milorasabaru: nanti subuh ya
total 1 replies
milorasabaru
Hai ini cerita pertamaku, akan selalu update setiap hari, tanpa libur. Kalau engga ada update kejar aku ke FB dengan nama akun yang sama dengan namaku disini. Selamat menikmati.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!