Mencari uang saat sudah menjadi seseorang yang tumbuh dewasa sangat melelahkan, di tambah lagi bona harus menjadi istri sah mantan pacarnya hanya untuk mendapatkan warisan.
Dengan uang 1m, bona akhirnya menyetujuinya. tapi di balik itu, hidupnya mulai tak terarah dan hancur di penghujung hubungannya dengan javier.
"hanya 100 hari?" tanya bona dengan mata memerah.
"setelah kita menikah mungkin 1 bulan aku sudah bisa dapatkan warisan itu. Jadi jika kau merasa tak cocok kita bisa bercerai sesegera mungkin,"
"apa kesepakatannya?"
"kau minta bayaran berapa?"
"berapa yang kau tawarkan?"
"1m kurasa cukup karena pernikahan kita tak lebih dari 100 hari. Habiskan hubungan kita di hari putih, lagipula kurasa 1m sudah sangat banyak,"
"apa kau sudah tak mencintaiku?" tanya bona berharap.
"aku tak pernah mengijinkan dirimu berfikir jika aku masih mencintaimu, aku hanya membutuhkanmu untuk warisan itu. Bukan untuk apapun, aku sudah tak mencintaimu sekarang, besok juga tidak,"
next>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mermaidku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 8
Hari ke 20
Bona memutuskan untuk meliburkan dirinya, ia juga tak memutuskan untuk segera merenovasi tokonya karena pasti ia tetap akan dalam bahaya.
"bagiamana keputusanmu?" tanya javier sambil menyantap makanannya.
"tidak ingin kemana mana, aku akan renovasi setelah aku bercerai denganmu," putus bona.
Javier menghentikan tangannya yang ingin menyuap, ia sedikit heran karena bona mengambil keputusan yang tidak masuk akal, "kau yakin? Bukannya aku tidak ingin kau bersantai dirumah, itu hakmu. Tapi jika begitu kau harus memulainya lagi dari awal,"
"itu jauh lebih baik daripada orang orang berkuasa di hidupmu menggangguku,"
"aku bisa berikan pengamanan untukmu,"
"jav, aku tidak mau berurusan secara pribadi lagi denganmu, sudahlah kita akan...,"
"aku tau, aku tau," potong javier, ia segera menghabiskan kopi miliknya dan berangkat ke kantor meninggalkan bona yang masih duduk di meja makan.
"bagaimana pun itu, aku harus menghentikan perasaan cintaku," guman bona sambil membersihkan peralatan makan.
Bona mengambil ponselnya saat benda pipih itu berdering, terlihat nama pria di layar ponselnya.
📞hallo? Bocah kau disana?
^^^^^^Kakak ada apa?^^^^^^
📞kau menikah tidak mengabari aku? Wahh aku baru tau kalau punya adik kurang ajar.
^^^Kakak bisakah kita bertemu? Aku ingin bercerita^^^
📞tentu saja, dimana?
^^^Di kafe dekat tokoku^^^
📞ya aku segera kesana
Setelahnya bona segera mengambil tas dan memakai jaket, ia segera bergegas pergi ke kafe yang ia bicarakan.
"kakak," panggil bona saat melihat kakak laki lakinya duduk di dekat jendela membelakanginya.
"pesanlah minum, atau makan,"
"tidak perlu, aku ingin bicara serius denganmu,"
"ada apa? Kudengar kau menikah dengan mantanmu itu, tidak menyangka pisah selama satu tahun akhirnya kau menikah dengannya," ucap damian senang.
"kakak kau pernah bertemu Javier secara langsung?"
"tidak, tapi aku pernah melihatnya. Lagipula ibu dan ayah sudah setuju, aku jadi tidak khawatir jika pergi jauh," sebelumnya damian tinggal di Swedia, baru baru ini ia kembali ke swiss setelah ia berhasil mendapatkan posisi direktur utama di maxim enterprise. dan di pindah tugaskan di cangkang perusahaan yang terletak di swiss.
"aku hanya menikah 100 hari,"
"APA?!"
Bona mencengkram tangan damian agar lebih tenang, "aku menikah karena uang, dia beri aku uang 1m jika aku mau jadi istrinya 100 hari," bisik bona.
Damian makin kaget lagi saat mengetahui jumlah uang tersebut, ia mendekatkan kepalanya ke arah adiknya, "kau sudah dapat uangnya?"
"sudah kakak," bisik bona.
"tapi bukankah kalian saling mencintai?" tanya damian ragu, pasalnya dulu ia selalu mendengar pembelaan dari bona jika dirinya menjelekkan javier.
"itu dulu, sekarang hanya aku yang masih menyimpan rasa padanya,"
"apa dia ada wanita lain? Pacaranya mungkin?"
"tidak ada, aku yakin tak ada karena dia tidak mau dekat dengan wanita lagi. Bahkan pernikahan kami juga di dasarkan pada kontrak dan uang,"
Damian manggut-manggut mendengarnya, ia masih terkejut dengan nominal uang yang sangat fantastis yang bisa adiknya peroleh hanya dalam kurun waktu 100 hari.
"jangan beritahu ayah dan ibu,"
"iya, tapi kau baik baik saja? Hatimu bagaimana?"
"entahlah kak, aku sedang menekan perasaan ku padanya. Tak mungkin aku memaksanya kembali mencintaiku disaat hatinya sudah hambar," ucap bona dengan wajah di tekuk.
"apa dia kasar padamu? Atau perlakuannya kurang baik padamu?" tanya damian khawatir, ia takut bona di perlakukan kasar dan seenaknya karena sudah dibayar 1m.
"justru aku yang kasar padanya, aku yang kurang ajar karena aku ingin menekan perasaan ku. Jika aku bersikap menjilat, sudah pasti aku makin mencintai javier,"
Damian menggenggam kedua tangan adiknya, ia tak berharap banyak dari adiknya. Yang penting adiknya aman dan baik baik saja, "jika ada apa apa hubungi kakak segera, jika dia kasar kembalikan saja uangnya dan ikut dengan kakak. Aku sudah punya rumah di sini,"
Bona mengangguk mantap, "terimakasih,"
"pulanglah, aku ada pekerjaan. Jangan keluyuran," damian menepuk kepala bona dan berlalu pergi karena ia ada pekerjaan mendesak.
...****************...
✉️ jennifer: baru menikah sudah tau caranya selingkuh
✉️ jennifer: *send a picture*
Javier mengerutkan keningnya saat melihat foto tersebut, ia tidak mengenali siapa pria itu namun ia kenal jelas jika itu bona.
"tuan," panggil mark membuat lamunan javier buyar.
"hmm,"
"sudah jam pulang, anda tidak ingin pulang?"
"nanti, kau bisa lebih dulu. Jangan tanyakan apapun," ketus javier masih memandang foto di ponselnya.
Beruntung javier membukanya saat jam pulang, jika tidak sudah pasti dirinya tidak akan sanggup fokus bekerja. Walaupun ia bilang sudah tidak mencintainya, namun ia tetap cemburu saat melihat bona dengan pria lain.
"apa tak bisa menunggu 80 hari lagi? Kenapa harus berselingkuh?" guman javier sambil membereskan mejanya.
Sampai dirumah ia bergegas masuk untuk melihat bona, ia mendapati bona sedang memasak. Masih dengan pakaian tadi pagi dan juga di foto tersebut, itu artinya hari ini bona pergi keluar.
"kau tadi keluar?" tanya javier dengan ketus.
"untuk apa peduli? Mandi saja dan segera makan, sebentar lagi matang," bukannya menjawab bona malah mengatur javier, hal itu membuat javier makin kesal.
Javier mendekati bona, ia menyambar piring yang baru di siapkan bona sampi pecah berkeping-keping. Ia makin mendorong bona sampai akhirnya bona terpojok di depan kulkas.
"ada apa? Kenapa marah marah? Aku hanya..."
"tak bisa menunggu cerai?" desis javier membuat bona takut.
"apa maksudmu?"
"kenapa? Aku membayarmu mahal bukan untuk digunakan bersama selingkuhanmu,"
Bona akhirnya paham, mungkin yang di maksud kakanya tadi di kafe. Ia baru ingat jika javier adalah orang penting, sudah pasti banyak penguntit di sekitarnya.
"dia kakak ku,"
"bicara yang benar jika tidak aku akan membuatmu tak bisa berjalan!"
"jelaskan dulu apa yang kau maksud," pinta bona.
Javier mengambil ponselnya dan memperlihatkan foto yang tadi di kirim jennifer, "bagaimana caramu menjelaskan?"
"dia damian, dia kakakku. Dia baru saja pulang dari Swedia, dia juga baru membeli rumah disini katanya. Dan lagi dia kakak kandungku, aku bertemu dengannya untuk menyapanya karena kami sudah tidak bertemu 4 tahun lebih," jelas bona membuat javier malu.
Javier tampak bingung mau bereaksi bagaimana, setelah ketus dan memecahkan piring ia jadi malu pada bona.
"kenapa wajahmu begitu? apa yang mau kau katakan?" tanya bona.
"ekhm... Lain kali jangan sembarangan bertemu, bisa bisa kau celaka. Bereskan, aku mau mandi," javier langsung berjalan cepat menuju kamar agar tak melihat wajah bona yang ingin tertawa.
Aduh sialnya aku, kenapa aku tiba tiba marah. Harusnya aku cari tau sendiri saja agar tidak malu. Bodoh bodoh! Lain kali jangan hidup jika masih bodoh.
...💋TBC💋...
mksh ka ceritanya,. keren..
terus berkarya