Areksa terpaksa berpura-pura memiliki kekasih untuk menghindari perjodohan yang di lakukan oleh kedua orangtuanya. Akan tetapi takdir mempertemukan dirinya dengan seorang gadis bercadar yang bersifat bar-bar
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fii Cholby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Mau tidak mau Zayna harus menerima permintaan dari sang Ayah dan Bundanya, karena ia tidak mau membantah perkataan orang tuanya.
[ Hmmm. Okey ] balas Zayna
Lalu Zayna bergegas ke kamar mandi, lalu melepaskan cadarnya.
Siapa saja yang melihat wajahnya pasti akan terpesona.! Zayna kemudian menggantinya dengan celana jeans hitam yang di lututnya robek, lalu menggunakan jaket hoodie hitamnya, Tak lupa masker warna hitam juga ia pakai, agar tidak di kenali.
Ceklek
Zayna mengendap-endap keluar dari kamarnya. Takut jika ketahuan oleh kedua orang tuanya. Kalau ketahuan bisa habis di omelin kedua orang tuanya, karena telah melanggar aturan yang sudah mereka susun.
"Aman" gumam Zayna lalu melanjutkan melangkah keluar rumah.
.
.
.
.
Di sisi lain, seorang lelaki tampan sedang berjalan ke arah dapur untuk mengambil minum.
"Den Areksa belum tidur.?" Tanya maid di rumah Areksa yang sedang membersihkan piring kotor.
"Belum"
"Areksa" panggil Abriel, lantas Areksa menoleh ke belakang
"Pala mau bicara sama kamu" ucap Abriel, di sampingnya juga ada Rita istrinya.
Mereka sudah berada di ruang keluarga.
"Besok kamu harus bawa kekasih kamu ke sini.! Jika kamu ingkar janji, berarti kamu hanya berpura-pura dan kamu akan Papa jodohkan dengan Fanya.!" Ancam Abriel
"Hmmm"
"Areksa, kami ini sedang berbicara dengan orang tua kamu.! Kenapa respon kamu seperti itu.?" Imel Rita
Areksa berdiri, lalu pergi meninggalkan kedua orang tuanya. Orang tuanya memanggilnya, tetapi tidak di gubris olehnya.
"Dasar anak itu" geram Rita
.
.
.
Zayna saat ini sudah berkumpul dengan teman-temannya di sebuah markas Ladybughs. Tidak hanya mereka bertiga, banyak anggota genk-nya.
"Gue kirao nggak ke sini" ketus Lisa
"Ehh, orang tua Lo nggak tau kan kalo elo ke sini.?" Tanya Airin
"Nggak"
"Kalau tau pasti nggak di bolehin lah Rin.. Rin" kesal Lisa
Zayna dan yang lainnya pun memulai bergabung. Mereka membuat sosis bakar, stik daging, BBQ. Mereka merayakan malam ini karena menyambut Zayna yang sudah lama tidak ke markas.
.
.
.
Keesokan harinya, Zayna sudah bersiap akan bertemu dengan Areksa. Walaupun ada sedikit keraguan, tetapi tidak apalah. Pikirnya.
"Mau kemana anak Bunda.?" Tanya Anis Bundanya Zayna
"Keluar Bund, bentar" ucap Zayna lalu mencium kedua tangan orang tuanya
"Keluar kemana.?" Tanya sang Ayah yaitu Indra
"Zayna udah janjian sama... Nabil" ucap Zayna sedikit kikuk
"Hmmm... Hati-hati" peringat sang Ayah
Zayna pun mengangguk, lalu keluar rumah menggunakan mobilnya
.
.
.
Kini ia dan Areksa sudah bertemu, Areksa membawa mobil juga, terpaksa Zayna harus menitipkannya pada salah satu tukang parkir di taman.
Zayna duduk di samping kemudi, Areksa yang menyetir. Selama perjalanan di dalam mobil, Zayna dan Areksa tidak berbicara apapun. Mereka terlarut dalam pikirannya masing-masing.
"Sa" panggil Zayna
Areksa pun menoleh
"Lo dan gue kan nggak saling cinta.! Jadi buat apa kita serius.?" Tanya Zayna
Sebenarnya kemarin ia sudah berbicara seperti itu pada Areksa, tetapi siapa tau respon Areksa berbeda dengan yang kemarin.
"Jadi, Lo mau kita saling cinta.?" Tanya balik Areksa, ia tetap fokus pada jalanan
"B-bukan gitu, maksud gue, cinta kan gak bisa di paksa" jawab Zayna sedikit gugup
"Ya sudah, kalo gitu kita sing mencintai saja. Udah kan.?"
Zayna mendengus kesal, terlihat dari alisnya yang menukik pastinya bibirnya manyun.
"Jangan manyun gitu, mau gue cium Lo di sini.?" Goda Areksa
Tunggu... Sejak kapan Areksa suka menggoda dengan seorang gadis.? Ya sejak sekarang bersama Zayna.
Zayna membulatkan matanya "Mana bisa, gue kan pakai cadar" ucap Zayna terkekeh
"Kalau sudah halal, gue cium Lo"
"Idiihh.. ogah ah, males gue di cium cowok kek Lo" ketus Zayna
"Yakin.?" Goda Areksa memajukan wajahnya ke arah wajah Zayna
"Iisshh... Jangan deket-deket gitu ahh, nanti kecelakaan bisa meninggoy" Zayna menjauhkan wajahnya dari wajah Areksa.
Kemudian Areksa kembali fokus ke arah jalanan "kalo kecelakaannya sama elo sih nggak papa" ucap Areksa santai
Membuat Zayna memukul lengan lelaki itu.
"Aduuuhhh... Sakit tau Sayang" ucap Areksa berekspresi kesakitan, padahal aslinya cuma bohong.
"Apa.? Lo bilang apa tadi.?" Geram Zayna, padahal sebenarnya hatinya kini sudah berdegup kencang seperti habis maraton.
Tetapi ia sembunyikan hal itu, kalau ketahuan bisa malu dia dengan Areksa, Zayna wajahnya sudah memerah, untung ia memakai cadar.