NovelToon NovelToon
Bittersweet Villain

Bittersweet Villain

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Cinta Terlarang / Identitas Tersembunyi / Keluarga / Angst / Trauma masa lalu
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nurul Fhadillah

Aizha Adreena Hayva harus bertarung dengan hidupnya bahkan sebelum ia cukup dewasa, berhenti sekolah, mencari pekerjaan dan merawat adiknya karena orantuanya meninggal di malam yang sunyi dan tenang, bahkan ia tak menyadari apapun. bertahun-tahun sejak kejadian itu, tak ada hal apapun yang bisa dia jadikan jawaban atas meninggalnya mereka. ditengah hidupnya yang melelahkan dan patah hatinya karena sang pacar selingkuh, ia terlibat dalam one night stand. pertemuan dengan pria asing itu membawanya pada jawaban yang ia cari-cari namun tidak menjadi akhir yang ia inginkan.

selamat menikmati kehidupan berat Aizha!!
(karya comeback setelah sekian lama, please dont copy my story!)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Fhadillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17

Caiden mencoba untuk tidak panik karena tak ingin Nuka ikutan panik mendapati kakaknya yang bahkan setelah berjam-jam tetap tidak pulang, dari saat dirinya menjemput Nuka disekolah 2 jam yang lalu, gadis kecil itu terus saja bertanya pada Caiden dimana keberadaan kakaknya dan itu juga yang tengah Caiden pikirkan.

“mungkin dia sedang bersama temannya, kita tunggu sebentar lagi ya!?” jawaban yang sama terus diberikan oleh pria itu untuk merespon pertanyaan yang sama si gadis kecil. Ini mungkin sudah yang ke 100x nya Caiden menghubungi nomor Aizha dan gadis itu tetap saja tidak menjawabnya.

​Jika sampai jam 10 malam nanti Aizha masih belum kembali Caiden berencana untuk mencarinya dan dia kini tengah memikirkan berbagai kemungkinan tempat yang dikunjungi gadis itu. sejujurnya tak banyak yang Caiden ketahui tentang gadis itu, tempat favoritnya, tempat yang sering ia kunjungi atau bahkan teman-temannya, tak ada yang Caiden ketahui.

​Saat tengah membuat makan malam untuk Nuka, Caiden mengajak gadis itu mengobrol, bertanya tentang Aizha padanya, teman-temannya atau tempat-tempat yang mungkin akan ia datangi. Kata gadis kecil itu Aizha tak memiliki teman, hampir tak memiliki, beberapa orang yang ia kenal namun sepertinya tak cukup dekat dengannya untuk menghabiskan waktu selama ini. Aizha pernah membawa Nuka pulang kerumah lama mereka yang berada diluar kota, disana ada satu temannya yang terlihat cukup dekat dengan Aizha. Dengan informasi itu, Caiden mempertimbangkan untuk pergi ke rumah lama kakak beradik itu, siapa tau dia pulang kesana karena merasa rindu rumah walaupun itu sedikit tidak masuk akal karena dia meninggalkan Nuka sendirian dan tak mengatakan apapun atau memberi kabar apapun, ah ini menjadi rumit bagi Caiden.

​Dengan kemungkinan apapun yang bisa saja terjadi, tiba-tiba otak Caiden memberikan suatu gambaran buruk, imajinasinya yang liar bahwa mungkin saja si anonim yang bisa siapa saja itu telah menemukan Aizha dan melakukan hal-hal yang buruk pada gadis itu. tapi semoga itu tidak benar, Caiden terus berdoa dalam hatinya, ia tak ingin sesuatu yang buruk apapun itu terjadi pada Aizha, kue perayaannya yang manis, yang tak ingin ia ambil nyawanya.

​Sejujurnya selama ini, Caiden tidak hanya membuang-buang waktunya untuk bersembunyi dan terus bersembunyi tanpa melakukan apapun tentang si anonim sialan itu, setidaknya dia harus mencari informasi tentang orang itu. walaupun sampai saat ini bisa dikatakan informasi yang ia kumpulkan belum cukup banyak dan belum dapat membantunya menemukan apapun tentang si sialan itu. si banjingan itu dengan sialannya bersembunyi begitu rapi, menutup rapat-rapat identitasnya dalam kotak baja yang sulit untuk Caiden terobos.

​Tapi sebaik apapun dia bersembunyi Caiden pastikan akan menemukan ekornya dengan cepat sebelum ia menyentuh gadis-gadisnya, jangan ragukan pengalaman 20 tahunan seorang Caiden di dunia bawah. Semua hal kotor yang ia lakukan pasti bisa ditemukan oleh Caiden, namun saat ini bukan waktunya untuk memikirkan si brengsek itu, ada hal lain yang lebih penting dari itu yaitu kemana hilangnya Aizha secara tiba-tiba?

​Caiden tengah membongkar-bongkar persenjataan pribadinya yang sering ia pakai dulu saat suara bel pintu terdengar, pria itu melirik arlojinya sesaat, pukul 9.15 malam dan Nuka dari setelah makan malam tadi hanya berada di kamarnya. Caiden berharap yang membunyikan bel itu adalah Aizha, dia bahkan sudah menyiapkan semua pertanyaan yang akan ia sampaikan, namun Caiden harus merasa kecewa saat pintu besar itu terbuka. Tidak ada sosok Aizha, sosok gadis dengan rambut cokelat itu, hanya ada asisten pribadinya berdiri disana dengan sebuah map cokelat di tangan kanan.

​Mereka berdua kini duduk di sofa berhadapan, si asisten terlihat sedikit gelisah, dia memberikan map itu pada Caiden tanpa mengatakan apapun dan menyuruh pria itu untuk melihat sendiri isi didalamnya. Caiden membuka map itu dengan bertanya-tanya apa isi didalamnya karena dia seharusnya sudah berhenti dari pekerjaan gelapnya itu dan si asisten pastinya tau dengan pasti hal itu, oleh karena itu tak mungkin isi didalam map adalah data korban yang harus ia habisi.

​Setelah melihat isi dalam map itu, betapa kagetnya Caiden. Di dalam map itu berisi banyak foto Aizha yang terbaring di ranjang kecil dalam kondisi yang sangat tak baik, kedua tangan dan kakinya diikat ke sisi ranjang rumah sakit, ada bekas tamparan dan lebam biru keunguan di wajah gadis itu, beberapa foto itu diambil dari berbagai sudut dan tak ada satupun yang dapat menjelaskan dimana atau ruangan bagaimana tempat gadis itu berada. tentu saja hal itu membuat Caiden sangat marah, dia sangat murka.

“si anonim?!” Caiden tak perlu bertanya lagi untuk hal itu namun dia hanya ingin memastikan, memberi alasan yang jelas pada dirinya sendiri.

“ya” jawab sang asisten dengan pasti.

​Caiden bangkit dari duduknya dan berjalan dengan cepat ke lemari tersembunyi tempat ia menyimpan semua senjata-senjata pribadinya, melihat hal itu membuat si asisten dengan buru-buru mengejar dan menahan Caiden.

“apa yang akan kamu lakukan?” tanya pria yang sudah paruh baya itu.

“tentu saja menemukan dan menghancurkan tengkoraknya” jawab Caiden dingin, ada aura menakutkan yang terpancar dari dirinya.

“tenangkan dirimu, kita tidak tau apapun saat ini, kita tidak tau dia dimana atau siapa tepatnya yang menculik gadis itu, ini bukan saatnya tergesa-gesa”

“jadi harus berapa lama kita diam saja? Menunggu sampai gadis itu benar-benar mati!?” Caiden tak bisa lagi menahan amarahnya, suaranya menjadi mengelegar dan membentak, ia lupa selain mereka ada orang lain lagi yang berada di apartemen itu.

​Nuka berdiri di depan pintu kamarnya dengan menggenggam boneka kecil miliknya, wajahnya pucat ketakutan dan menahan tangis, mata besar berkacanya terus menatap kedua pria dewasa itu. Caiden menghela napas dan mengusap wajahnya gusar, sungguh bukan waktu yang tepat. Pria tampan itu berjalan mendekati Nuka dan gadis kecil itu hampir mundur kebelakang namun Caiden dengan lembut meyakinkan gadis kecil itu bahwa tak ada apapun yang perlu ditakuti.

“tenang ya Nuka sayang, kak Aizha baik-baik aja kok pasti dia bakalan pulang oke” Caiden mengangkat tubuh Nuka dalam gendongannya dan beralih kearah sang asisten, mengatakan mereka akan bicara lagi besok mengenai hal ini dan dia mempersilahkan sang asisten untuk pulang lalu membawa Nuka yang berada di gendongannya kembali masuk kedalam kamar yang ditepati ia dan kakaknya.

​Caiden dengan seperlahan yang ia bisa membaringkan Nuka kembali diatas tempat tidurnya lalu menyelimuti gadis itu, kini tangan besar pria itu berada di puncak kepala si gadis kecil sambil mengusapnya.

“kamu pasti takut ya kak Aizha masih belum pulang!? Dia pasti lagi sama temannya, Nuka gak usah khawatir nanti dia bakal pulang lagi kok okey, sekarang Nuka tidur dulu ya besok masih harus sekolah kan”

“aku gak mau sekolah besok, aku mau kak Aizha” Nuka bicara dengan suara serak, dia ingin merengek namun terlihat seperti ditahan.

“gak boleh gitu, nanti kalau kak Aizha balik pasti dia bakalan ngomel, besok paman yang bakal anterin Nuka dan jemput juga okey” setelah lumayan lama merayu Nuka untuk tetap sekolah besok akhirnya gadis kecil itu menyerah dan setuju lalu dia bersiap-siap untuk tidur.

​Setelah Nuka tertidur dengan pulas, Caiden tetap berada di kamar itu, terduduk dalam gelap tepat di sisi tempat tidur yang kosong yang biasanya akan ditiduri oleh Aizha. Caiden tak bisa tidur, kepalanya terus berputar pada foto-foto Aizha yang beberapa jam lalu ia lihat dan dia juga tak ingin tidur, khawatir seuatu akan terjadi pada adik Aizha. Caiden tak pernah berpikir masalah ini akan menjadi serumit ini, dia tak pernah membayangkan hal semacam ini akan terjadi. dulu saat ia memutuskan untuk batal membunuh Aizha dia sempat memikirkan untuk memasang GPS di tubuh Aizha, namun tak ia lakukan karena takut gadis itu akan menganggapnya aneh dan menjauhi dirinya karena berpikir dirinya seorang maniak yang terobsesi, jika saja Caiden tau hal semacam ini akan terjadi tak peduli apapun yang gadis itu pikirkan dia akan tetap memaksa untuk memasang GPS padanya agar Caiden tak perlu khawatir dimana gadis itu berada.

​Ada beberapa hal yang dapat Caiden bayangkan melihat situasi Aizha saat ini, pertama bisa saja mereka akan membunuhnya secara perlahan karena dari awal itulah tujuan mereka, kedua mungkin saja mereka akan mengancam Caiden juga, melibatkan dirinya untuk menghancurkan mereka berdua, dan yang ketiga bisa saja mereka melakukan prostitusi terhadap Aizha dan memanfaatkannya sebagai penghasil uang untuk mereka baru setelahnya menghancurkan gadis itu. apapun itu, hal apapun yang akan terjadi pada gadis itu sama buruknya dan satu-satunya hal yang harus dilakukan Caiden adalah mengeluarkan gadis itu secepatnya dari situasi sialan tersebut.

1
Nur Yuliastuti
terimakasih dobel up nya 🤗😍
Nur Yuliastuti
terimakasih up nya 🤗😍
Nur Yuliastuti
Aizha 😢😢
neen
soo sweet.. jng biarkan kenyataan menghncurkan hal manis ini.
Nur Yuliastuti
segera pulih ya Izha,, semoga tinggal bahagia nya
Nur Yuliastuti
Aamiin
Nur Yuliastuti
terimakasih up nya 🤗❤️
Nur Yuliastuti
😔😔
Nur Yuliastuti
banyak belajar dr sini,, pikir kan baik buruknya sebelum melakukan sesuatu
Nur Yuliastuti
kalau sakit hati sdh tertanam ya 😔
Nur Yuliastuti
br ini baca yg ber genre seperti ini,,, keren Thor,, terimakasih up nya,, sukses sll untuk semua karyanya 🤗❤️
Nurul Fhadillah: Terimakasih🤗
total 1 replies
Nur Yuliastuti
bennnar 🙊
Nur Yuliastuti
diakan teman SMP Aizha yg tinggal bersama nenek baik hati itu?
Nurul Fhadillah: Iya dia😭😭
Nur Yuliastuti: diakah
total 2 replies
Nur Yuliastuti
akhirnya
Nur Yuliastuti
barangkali jawaban dr clue nya Den
Nur Yuliastuti
keluar dr kandang macan masuk ke kandang singa 🙈
Nur Yuliastuti
terimakasih up nya 🤗❤️
Nur Yuliastuti
big hug Aizha
Nur Yuliastuti
namanya adiknya Aizha bagus banget
neen
ouhh.. so sad..knp sprti ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!