NovelToon NovelToon
Tiga Jagoan Yatim Piatu

Tiga Jagoan Yatim Piatu

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Romansa
Popularitas:61k
Nilai: 5
Nama Author: Senajudifa

Dina, Syifa dan Juned mereka bertiga adalah anak Sania dari Sofwan. setelah mengalami pahit dan manisnya kehidupan, hidup mereka kembali diuji.

Setelah Sofwan bapak mereka meninggal dunia, menyusul lagi ibunda tercinta pergi menghadap yang kuasa. Dina sebagai anak sulung harus berjuang untuk adik-adiknya.

Mampukah mereka bertiga melewati semua cobaan yang kelak akan dilewati?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senajudifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8 Baru Tau Rasa

"Aku tidak mau keluar dari rumah besar ini, aku sudah nyaman tinggal di sini dibandingkan tinggal di penginapan seperti dulu!!" Kata Maya lagi.

"Dasar...bagaimana caranya aku menyingkirkan kedua anak kembar almarhum Miko dan Sania ini?? Aku benar-benar muak dengan mereka dan segala kenakalan mereka berdua, dasar anak nggak pernah dididik sama orang tua!!" Sumpah serapah Maya masih terdengar.

*************

"Sebenarnya apa yang ingin kamu bicarakan pada om, Dina??" Kata om Johan begitu mereka sudah selesai makan.

"Om, Dina baru saja tadi di kantin rumah sakit mendengar ada orang yang ingin berniat jahat mau mencelakai tante Della atau bayinya, jadi mulai sekarang kita perketat penjagaan pada keduanya om, Dina takut akan terjadi sesuatu pada tante Della dan dedek bayi!!" Jawab Dina serius.

"Kenapa nggak langsung kakak hajar saja??" Tanya Juned dengan entengnya.

"Ngawur kamu Ned, kalau kakak main pukul aja maka kita tidak akan pernah tau siapa dalang di balik semuanya!!" Kata Dina lagi.

"Iya juga sih, abang ini mau main hajar aja nggak dipikir dulu kalau bicara!!" Kata Syifa.

Sementara Juned hanya nyengir kuda sambil masih asyik memainkan ponsel di tangannya.

"Kamu benar Dina, kita tidak boleh gegabah karena nyawa tante kamu dan putri kecil om yang jadi taruhannya!!" Kata om Johan.

"Mereka tadi sempat mencurigai Dina mendengarkan pembicaraan mereka tetapi saat mereka mengikuti Dina, Dina pura-pura aja menuju ke parkiran lalu pura-pura mau naik motor...nggak tau motor siapa sudah yang Dina naiki untuk mematahkan kecurigaan mereka dan akhirnya mereka pergi karena mereka pikir Dina hanya kebetulan singgah di kantin dan duduk dekat mereka." Kata Dina.

"Setelah sembuh sebaiknya cepat kita bawa tante Della pulang, Dina takut ini semua ada hubungannya dengan dia!!" Kata Dina lagi.

"Ada hubungannya dengan siapa Dina??" Tanya om Johan bingung.

Lalu Dina menceritakan saat pertemuan mereka berdua dengan Bram mantan suami tante Della.

"Tampaknya tante Della begitu ketakutan pada mereka berdua, om!!" Kata Dina.

"Berani-beraninya mereka berdua mengganggu istriku, cari mati mereka berdua!!" Kata om Johan dengan giginya yang bergemeletakan menahan amarah yang membara.

"Sabar om, mereka berdua orang yang licik...menghadapi orang licik apalagi telah berani membayar orang untuk menyakiti berarti mereka juga orang berduit, kita harus hati-hati!! Memang ada baiknya tante Della dan dedek bayi segera dibawa pulang!!" Jawab Dina.

"Oh iya om, Dina mau pulang dulu mau mandi dan ganti baju nanti baru Dina kemari lagi!!" Jawab Dina.

"Tapi ini sudah malam Dina, kamu mau naik angkot?? Atau kamu naik ojek online saja." Kata om Johan.

"Dina naik ojek online aja, om biar cepat sampai!!" Jawab Dina.

"Kalau gitu biar Syifa pesankan ya kak!!" Kata Syifa.

Cukup lama juga Dina menunggu di parkiran saat seorang pengendara motor berhenti di sampingnya.

"Dengan mbak Dina ya??" Tanya pengendara itu.

"Iya mas, mas ini ojek yang tadi dipesan oleh adik saya ya??" Tanya Dina lagi.

Mata Dina yang tajam mengawasi si tukang ojek.

"Kok wajahnya beda dari wajah yang di foto tadi ya?? Tapi motornya platnya memang benar!!" Batin Dina sambil terus memperhatikan si tukang ojek itu.

Sebelum naik Dina masih sempat bertanya pada tukang ojek itu.

"Kok yang bawa motor beda sama foto yang ada mas?? Memang boleh ya jika lain orang begitu!!" Kata Dina.

"Oh itu kakak saya, mbak...kalau malam saya yang bawa motornya untuk narik penumpang!!" Jawabnya.

Akhirnya Dina naik juga motor ojek online itu.

Tapi entah mengapa perasaan Dina mengatakan ada yang tidak beres akan terjadi.

Sejak kecil saat pertama dia ikut latihan ilmu bela diri, Dina memang selalu melatih kepekaan perasaannya, sehingga dia bisa melihat dan mencium ada yang tidak beres hanya dengan mengamati dan mencermati keadaan.

"Mas, kok kita lewat jalan sini?? Ini bukannya tambah jauh ya??" Kata Dina.

"Kita ambil jalan memotong mbak biar cepat sampai tujuan!!" Kata si tukang ojek itu lagi.

Dina akhirnya diam tapi tetap waspada.

DORRR...

"Waduh, ban saya sepertinya kena paku mbak...kita berhenti mengecek dulu ya!!" Kata tukang ojek itu lagi.

"Kan tadi saya sudah bilang, rute ini semakin jauh dari tujuan tapi mas bilang mau ambil jalan pintas!!" Jawab Dina.

"Kamu bukan hanya cantik, tapi juga cerewet!!" kata si tulang ojek tiba-tiba berubah dari yang suaranya tadi kalem dan sopan, kini tampaklah sifat aslinya.

SUUIITTT...

Dia bersuit seperti tanda untuk memanggil seseorang.

Tak lama dari arah kegelapan muncul lagi dua orang lelaki berwajah sangar dan berbadan kekar.

"Ouhh...kalian ini kawanan penculik atau kawanan begal??" Kalian jika mau menculik dan membegal, kalian salah orang!! Saya orang miskin tidak punya apa-apa!!" Jawab Dina tenang.

Gurunya dulu sebelum aki Saribud selalu mengajarkan kepada Dina.

"Dalam setiap menghadapi suatu masalah, bersikaplah tenang...karena ketenangan adalah kunci dari keberhasilan kita untuk mengatasi semua kegugupan dan ketegangan yang berasal dari dalam diri kita!! Jika kita berpikir dengan tenang, maka Insya Allah kita bisa mengatasi masalah itu!!"

Sebagai manusia biasa apalagi sebagai seorang gadis yang masih berumur 17 tahun, tentu saja rasa takut itu pasti ada, apalagi dia berada di tempat sepi seperti sekarang ini. Tetapi persis seperti pesan gurunya, Dina mencoba bersikap tenang.

Dina meraba kedalam tas kecil yang selalu dia bawa.

Dina meraba dan menemukan benda yang dia cari masih ada di sana.

Ditariknya perlahan botol spray berisi air rebusan cabai yang memang diperuntukan dalam keadaan terdesak dan dia sama sekali belum mengetahui seberapa besar kekuatan lawan yang akan dia hadapi.

Ketiga orang itu terkekeh jahat pada Dina.

"Kata bos dan istrinya kamu itu sangat hebat, tetapi malam ini kulihat kamu hanya seperti kelinci yang manis??" Ucap salah seorang di antara mereka.

"Ouh...saya tau sekarang, kalian adalah orang suruhan Bram dan Via ya??" Kata Dina.

"Kok kamu bisa tau??" Tanya salah seorang di antara mereka.

"Kalian pikir saya goblok dan tuli!! Tidak bisa berpikir dan tidak bisa mendengar kalian barusan bicara apa??" Kata Dina.

"Wah gawat bos, gadis ini sudah tau...jadi kita harus bagaimana?" Tanya temannya.

"Bunuh saja tetapi setelah kita bersenang-senang dengannya!!" Kata orang itu menyeringai pada Dina.

Mereka bertiga maju mendekati gadis itu. Dengan tenang Dina memegang erat botol spray yang sedari tadi ada di belakang punggungnya.

"Mau lari kemana kamu gadis cantik?? Ikut om semua untuk bersenang-senang ya!!" Ucap mereka.

Dina tidak lagi mundur, sedikit lagi ketiga pasang tangan itu mau menjamah tubuhnya...

SRET...SRET...SRET

AARRGGHH...PANAS...

Terdengar pekikan ketiga manusia itu saat dengan cepat botol spray berisi air cabai di tangan Dina menyemprot kearah mata mereka bertiga dengan telak.

"MAMPUS KALIAN..."

Dina tampak tertawa mengekeh melihat ketiga penjahat itu bergulung di tanah merasakan pedih yang teramat sangat pada matanya.

Dina menjauh dari ketiganya. Dengan santai dia menurunkan tas ransel di punggungnya. Dikeluarkannya sepasang sepatu roda yang selalu dia bawa di dalam tasnya.

"Air cabai, sepatu roda...ternyata semua ada gunanya juga!!" Kekeh Dina ditengah raungan ketiga orang itu.

"Selamat bersenang-senang di sini di tempat sepi ini bersama ular, kalajengking bahkan jika kalian beruntung kalian bisa bersama dengan tante Kun!!" Kata Dina tertawa lalu mengayun langkahnya cepat menuju jalan pulang.

"Malam ini aku sangat lelah, jadi aku malas berkelahi...biarlah air cabai ini saja yang bicara!!" Kembali Dina terkekeh dan kemudian sosoknya sudah hilang di kejauhan.

*

*

***Bersambung...

Ikuti terus kisah para tiga jagoan ini selanjutnya ya reader dan jangan lupa selalu dukungannya!!🙏🙏

1
Dina⏤͟͟͞R
hadeh maya lagi2 ganggu aja
Dina⏤͟͟͞R
hahaha bakal pingsan duluan kalau berhadapan sama dina
Dina⏤͟͟͞R
wah hans gak peka nih.
Dina⏤͟͟͞R
waah maya ini matre juga
Fenti
dijaga dong matanya Dina
R.F
lanjut
Zenun
suara siapa tuh
R.F
lanjut kk
R.F
lanjut
Spyro
Betul banget thor.
Spyro
Niko kl ngmong suka bener 😂🤣
Spyro
Eh ak jd bayangin kan 😭😱
Spyro
Seketi pasti deh. Serem ya klo wanita sdh brtindak 😣😢
Spyro
Wah bakal diguna-guna Arimbi nya 😣😣
R.F
lanjut
R.F
semangat kak
R.F
semangat
R.F
nyicil kak
Zenun
yang ada ciro keok sama dina
R.F
hahaha hebat dina
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!