"Kapan nikah? Kerja mulu, nanti jadi perawan tua lho."
Pertanyaan seperti itu selalu dia terima dari keluarga besar Airin Saraswati ketika mereka sedang berkumpul. Sebutan perawan tua adalah sesuatu yang melekat dengan wanita berusia 33 tahun itu. Namun, dia tidak merasa terusik sama sekali dengan ocehan-ocehan mereka yang menuntutnya untuk segera menikah.
Sampai akhirnya Airin bertemu dengan pemuda bernama Arjuna yang memiliki usia yang jauh lebih muda darinya.
"Menikahlah denganku, Arjuna. Kamu tidak perlu bekerja karena aku sudah memiliki banyak uang, kamu cukup jadi suami yang baik untukku."
Seperti apa kisah mereka berdua. Akankah laki-laki bernama Arjuna itu menerima pinangan sang perawan tua bernama Airin Saraswati itu.
"Perawan Tua Menikahi Berondong."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Intim
"Astaga, kalian?!" decak Rosa masuk ke dalam ruangan tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, membuat Airin dan juga Arjuna sontak mengurai jarak di antara mereka.
Baru kali ini dirinya melihat sahabatnya berada sangat dekat dengan seorang laki-laki. Posisi mereka bahkan sangat intim dimana Airin melingkarkan tangannya di leher Arjuna lengkap dengan bibir yang saling bertautan.
"Kamu! Kalau masuk ketuk pintu dulu!" teriak Airin merasa kesal.
"Maaf, Bu. Saya pikir kalian tidak sedang ngapa-ngapain, hehehehe!" jawab Rosa tersenyum cengengesan.
"Hehehehe! Memangnya lucu apa?"
"Saya permisi, Bu. Silahkan lanjutkan," pinta Rosa kembali keluar dari dalam ruangan juga kembali menutup pintu tersebut.
"Dasar sekretaris tidak sopan, seharusnya aku pecat saja dia. Gangguin aja sih," gerutu Airin mengusap ujung bibirnya yang basah dengan saliva.
"Sebaiknya saya pulang dulu, Bu Airin. Saya gak enak karena sudah mengganggu waktu kerjanya ibu," pamit Arjuna merasa tidak enak.
"Ko manggilnya ibu lagi? Emangnya aku udah ibu-ibu di mata kamu?"
"O iya maaf, kebawa suasana tadi."
"Panggil aku dengan sebutan Airin saja. Jangan pake ibu, atau Mbak. Kita 'kan udah resmi pacaran sekarang," pinta Airin dengan wajah memerah merasa malu.
"Iya-iya, Airin sayang. Muka kamu lucu kalau lagi ngambek kayak gitu."
"Dih dasar gombal."
"Saya pulang dulu ya. Selamat bekerja Airin sayang."
"Ko pulang? Kamu gak dengar apa yang di katakan sama kakek tadi? Beliau menyuruh kita untuk berkencan."
"Tapi kamu masih kerja."
"Tapi ini perusahaan aku, aku Direktur di sini. Jadi, bebas dong mau kerja atau pun nggak?"
"O iya, aku lupa. Kamu mau kemana memangnya?"
"Ke rumahku. Tempat yang paling asik untuk berkencan adalah rumah."
"Hmm! Boleh juga."
"Tapi naik motor kamu ya? Mobilku biar nanti di bawa sama Rosa."
"Baiklah, sepertinya ada yang ketagihan naik motor."
"Hehehehe!" Airin tersenyum cengengesan.
* * *
Sesampainya di kediamanan Airin. Sebuah rumah mewah lengkap dengan pagarnya yang tinggi menjulang yang di huni wanita bernama Airin sendirian.
"Ini rumah kamu?" tanya Arjuna masuk ke dalam rumah tersebut.
"Betul."
"Kamu tinggal sendirian di sini."
"Yups."
"Kakek kamu?"
"Tinggal di rumahnya 'lah."
"Hmm ... Baiklah, kamu benar-benar wanita mandiri ternyata."
"Begitulah kira-kira."
Arjuna nampak menatap sekeliling, dia pun duduk di ruang tamu berukuran luas lengkap dengan kursi mewah yang bertengger di tengah-tengahnya.
"Kamu gak takut kita hanya berdua saja di sini? Kalau nanti ada setan lewat gimana?" tanya Arjuna menatap wajah cantik seorang Airin Saraswati.
"Kata siapa kita hanya berdua. Ada 2 asisten rumah tangga aku di belakang."
"O ya? Hehehehe!" Arjuna tersenyum cengengesan.
"Kamu tunggu sebentar ya, aku mau ganti baju dulu. Gerah juga ternyata," ujar Airin dan hanya di jawab dengan anggukan oleh laki-laki itu.
Sepeninggal Airin, Arjuna menatap sekeliling dengan tatapan mata bersbinar. Ternyata wanita ini lebih kaya dari yang dia bayangkan. Jika dirinya menikah dengan Airin, maka sudah dapat di pastikan bahwa hidupnya akan senang, dia juga tidak perlu bekerja keras untuk menghidupi keluarganya nanti karena semuanya telah tersedia.
Hunian mewah, harta yang melimpah, dan istri yang cantiknya luar biasa. Bukankah kehidupannya akan sangat sempurna nantinya? Arjuna seketika tersenyum menyeringai. Akhirnya dia telah menemukan wanita yang dia cari selama ini.
'Tidak sia-sia saya memiliki wajah yang tampan seperti ini. Akhirnya saya menemukan wanita idaman saya, cinta bisa datang belakangan,' batin Arjuna merasa senang.
Dia pun berjalan semakin memasuki lebih dalam lagi rumah tersebut. Sampai akhirnya Arjuna tiba di depan sebuah kamar dengan pintu yang tidak tertutup rapat, dimana Airin sedang berganti pakaian di dalamnya.
Pemuda itu nampak tersenyum kecil. Dia pun menatap dengan jantung yang berdebar kencang. Tubuh Airin benar-benar sangat indah. Wanita itu mulai melucuti satu-persatu pakaian yang dia kenakan hingga hanya menyisakan pakaian dalamnya saja.
"Saya sudah tidak tahan lagi," gumam Arjuna, lalu masuk ke dalam kamar tersebut membuat Airin seketika merasa terkejut.
"Sedang apa kamu di sini, Juna?" tanya Airin, menarik selimut lalu menutup tubuhnya setengah polosnya.
BERSAMBUNG
...****************...
ayo Rin kuat jgn sampai terlena 😩😩