Menjadi sampah bukan keinginan Long Yao, menerima hinaan disetiap waktunya, siksaan, bahkan ketidak adilan selalu dia rasakan.
Namun sebuah takdir jodoh telah membangkitkan meridiannya. Berdiri dengan Kultivasi dan kemampuannya, akhirnya Long Yao menjadi Raja Dewa yang tak terkalahkan!
"Aku akan menginjak semua para jenius di seluruh benua dengan kekuatanku!" Long Yao berteriak ketika dia telah bangkit!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alendra Danuarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyerang Bukit Arwah 3.
Sayangnya, Long Yao telah siaga. Dia menangkis serangan tinju itu dengan baik menggunakan pedang api ditangannya, Meski terhuyung kebelakang beberapa langkah, namun tiada rasa takut muncul pada sorot matanya.
Jin Bai sempat terkejut, bukan karena Long Yao berhasil menahan tinjunya. Melainkan akibat api Dragon Flame berusaha menyerap elemen petir yang melindungi kepalan tangannya.
"A-api apa itu? Kenapa elemen petirku seakan tunduk?" Kagum, namun sorot mata keserakahan mulai terlihat pada tatapan matanya.
"Api merah hitam itu, harus menjadi milikku saat ini?!"
Swuuuuuush!
Jin Bai telah melesat, dia bergerak zig zag, lalu membentuk pedang dengan elemen petir yang keluar dari telapak tangannya!
"Kamu kira hanya kamu yang dapat membentuk perubahan elemen? Mati!"
Tiba didepannya Long Yao harus membuat Jin Bai memutar tubuh beserta pedangnya. Dia sendiri tidak meremehkan sosok Long Yao, melainkan dia akan bertempur hingga titik darahnya, hanya untuk mendapatkan api yang bersemayam didalam tubuh lawannya.
Sama halnya dengan Long Yao, saat ini dia telah menangkis beberapa serangan yang tertuju kearah leher, hingga perut dari serangan pedang yang dilancarkan oleh Jin Bai.
Traaaaack! Sriiiiiing!
Suara gesekan dua elemen terdengar begitu menggelegar, hingga ditengah pertukaran serangan yang semakin sengit. Jin Bai tiba tiba mengambil langkah mundur, dia segera memberikan serangan kejutan ketika Long Yao maju sembari menghunuskan pedangnya.
Swooooooosh! Swuuuuuuuung!
"Meski hanya Bakat Petarung bintang dua, tapi kemampuanmu sungguh di luar bayangkanku... Jadi aku tidak segan lagi bertarung dengan seluruh kemampuanku saat ini!"
"Tarian Langkah Cahaya!" Long Yao akhirnya mengeluarkan teknik berpedangnya.
"Kecepatanmu meningkat.... Bagus aku juga tidak akan meremehkanmu!"
"Pedang Guntur! Langkah Tanpa Tubuh!"
Swuuuuuuush!
Keduanya mulai bertukar serangan, fluktuasi energi pun tercipta ketika pedang mereka saling membentur satu sama lain. Namun semua itu bukan akhir dari pertempuran mereka.
*
Ditempat tetua Nanggong berada.
"Kemampuanmu sungguh lebih buruk dari terakhir kita bertemu..."
Pemimpin barat dari wilayah Bukit Arwah itu menyatukan kedua giginya secara kuat. Pasalnya fokus pertarungannya harus dia bagi ketika melihat pertempuran di pusat wilayah Bukit Arwah.
"Sialan! Melihat keberanianmu, apa kamu tidak takut dengan keberadaan Kaisar Tian?!"
"Kami sudah bertindak, jadi bukankah sama saja kami sudah berpikir matang sebelum bertindak?" Tetua Nanggong menaikan sebelah alisnya.
"Kami? Lalu apa sebenarnya target yang kamu inginkan?"
Tetua Nanggong tersenyum tipis," menurutmu?"
Di dua tempat berbeda sama halnya terjadi pertempuran sengit, mereka tidak ada yang mengalah. Sebab kedua belah pihak memiliki dendam satu sama lain yang membuat situasi malam yang gelap berubah menjadi mencekam.
*
Kembali pada pertempuran, Long Yao.
Kedua kecepatan mereka sama cepatnya, entah dari setiap pertukaran serangannya atau dari basic power, keduanya sama sama memiliki kelebihan. Yang pasti keduanya tidak ingin mengalah satu sama lain.
"Setelah Fang Li, dan Qian Bo kamu adalah orang yang berhasil memaksaku ke mode pembunuh... Long Yao, terima akibat karena telah menyinggung ku!"
Memutarkan tangannya, pedang petir lenyap. Lalu diganti dengan jubah petir yang membuat perubahan tampilan Jin Bai semakin sangar.
"Siapa namamu?" Long Yao sama sekali tidak gentar dengan perubahan baru yang diperlihatkan oleh Jin Bai.
Jin Bai membuka mata dan mulutnya, dia kemudian menjawab dengan penuh kesombongan yang tinggi.
"Jin Bai, orang yang akan mengantarkan mu pada Dewa Kematian?!"
Swuuuuuuuuuush!
Jin Bai melesat, bahkan kecepatannya meningkat dua kali lipat dari sebelumnya. Namun Long Yao hanya memasang kuda kuda, selain itu tangannya mulai terenggang diikuti oleh perputaran tubuh, dan juga mengayunkan tangannya kearah bayangan dimana mungkin Jin Bai akan tiba.
Slaaaaaash!
Pedang Cahaya akhirnya keluar dari dalam cincin ruang, saat menebas kearah ruang dimana Jin Bai akan muncul. Sayangnya Jin Bai telah menyadarinya dan memilih area lain untuk menyarangkan serangannya.
"Hahahaha! Kamu hanya menebas ruang kosong!" Jin Bai mencoba untuk memprovokasi, Jin Bai juga mulai mengarahkan pedang petir kearah punggung Long Yao.
"Iyakah?"
Tiiiiing! Wuuuuuuush!
Tidak membalikan tubuh, melainkan menangkis serangan itu dengan gerakan pedang cepat kearah bawah. Kini serangan dari Jin Bai harus tertahan dengan baik. Hal ini cukup membuat fluktuasi energi, dan kedua elemen yang mereka kuasai harus berbenturan.
BOOOOSH! Traaaaack!
Percikan petir, dan kobaran api seketika membesar, dan keduanya mulai memutarkan tubuh mereka kearah berlawanan.
Swuuuuuush! Swuuuuuuuush!
"Jin Bai, apa ini maksud dari perkataan kamu akan membunuhku? Jika begitu, maka kamu tidak memiliki kemampuan untuk itu!"
Swuuuuuuuuush!
Bergerak zig zag, Long Yao sedikit menjauh dan memutarkan kembali pedang ditangannya searah jarum jam.
"Dulu akulah Dewa Cahaya, sayangnya saat ini akar elemen cahaya didalam tubuhku telah rusak. Tapi tak apalah, aku akan mencoba untuk berkolaborasi dengan Dragon Flame didalam tubuhku!"
Putaran pedang ditangan Long Yao semakin cepat, apa yang dia lakukan telah membuat api Dragon Flame menyebar, dan membesar.
"Transformasi pertama Tubuh Abadi!"
Swooooooooossh!
Sesaat api hitam kemerahan semakin gila berkobar, seperti melahap tubuh tuannya sendiri. Nyatanya apa yang dilakukan oleh Long Yao hampir sama dengan teknik yang digunakan oleh Jin Bai.
"Teknik yang hampir serupa? Long Yao, apa kamu mencuri teknik dari sekte Tangan Kegelapan?"
Membuka matanya, Long Yao tersenyum tipis.
"Teknik milik sektemu itu terlalu pasaran..."
"A-apa maksudmu?"
"Kamu akan mengetahuinya nanti!"
Swooooooosh!
Tidak ingin menyakiti keberadaan Dao Yi, Long Yao segera keluar dari bangunan besar itu dan menunggu kehadiran Jin Bai.
" Gadis imut, tunggu aku membunuhnya, maka aku akan menikmati tubuhmu..."
Dao Yi hanya terdiam mendengar ungkapan itu, meski dia menderita selama berada di Bukit Arwah, tapi penderitaan itu tak sebanding jika dia melihat Long Yao tewas didepan matanya.
"Gege Long... Ke-kenapa kamu berusaha menyelamatkan ku?"
*
Traaaaack! Swuuuuuush!
Kilatan petir melesat dari dalam bangunan, hal ini membuat Long Yao tak menunggu sosok Jin Bai tiba. Melainkan dia mulai menyelimuti mata pedang cahaya dengan menggunakan Dragon FLame didalam tubuhnya.
Swoooooooooosh! Booooom!
Pedang cahaya mulai terayun, setelah itu kilatan energi yang diciptakan pedang cahaya melesat dan akhirnya menabrak kilatan cahaya biru tua yang tak lain sosok Jin Bai yang juga harus terkejut. Dan tak siap untuk menerima serangan itu.
"Arghhhh! Kamu menyerangku secara tiba tiba!""
Tidak membalas perkataan itu, Long Yao kemudian berkata," bukankah kamu menilai teknik kita sama? Jika begitu, mari kita buktikan kebenarannya!"
Swuuuuush! Swuuuuush!
Keduanya menghentakan kaki, lalu melesat kearah yang berlawanan. Menggunakan pedang cahaya ditangan, Long Yao sengaja mengarahkan mata pedang kearah tubuh Jin Bai, dan membiarkan serangan dari Jin Bai juga mengenai tubuh bagian dadanya.
Slaaaaaaash!
"Arrghhhhh!"
Benar saja, perbedaan fungsi terjadi pada teknik keduanya. Pasalnya robekan yang disebabkan oleh pedang petir dapat diregenerasi dan pulih dengan cepat pada tubuh Long Yao. Namun berbeda dengan Jin Bai, kerusakan pada armornya itu tidak bisa pulih, malah tebasan itu juga mampu merobek kulitnya cukup dalam.
"Se-sebenarnya pedang apa ditanganmu? Ke-kenapa...." dia tak bisa mencerna apa yang telah terjadi.
#BONUS
Minta Update langsung DM IG: alendra_danuarta