Jangan menyukai keluguan dan keimutannya sebab di dalamnya bersemayam iblis yang bisa menghabisimu kapan saja. Jangan menyukai senyum manis di bibirnya karena mengandung racun yang tak memiliki penawar. Namun apakah yang akan ia lakukan jika sebuah keluarga terobsesi menjadikannya bagian dari mereka??
Namun tanpa ia sadari bahwa keluarga itu berhubungan dengan kepingan puzzle masa lalunya....akan keluarga ini menjadi sebuah kehancuran atau awal kebahagiaan untuknya????..apa yang akan terjadi selanjutnya ..
happy reading guys 😀
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cyron_alfaka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Anggota baru the Owen
"Ashhhh, kepala gue nying berat banget dah."gerutu Kai memegang kepalanya.
"Lah ini kok di sini lagi ya??"bingung Kai.
"CEKLEK"
Terdengar suara pintu terbuka.
"Kau sudah bangun Baby??"panggil seorang laki-laki yang Kai kenal sebagai dokter Brandon.
"Gue kok bisa di sini lagi Bang?"tanya Kai.
"Bukankah kamu adalah bagian dari the Owen, tentu saja tempatmu di sini, Dear."jawab dokter Brandon dengan senyuman tipis.
Tidak lama kemudian satu persatu keluarga the Owen memasuki kamar yang Kai tempati.
"Pagi Baby, kau sudah bangun??"sapa si kembar pada adik bungsunya itu.
"Kalian ini sapa dah, gue kagak kenal. Main bawa-bawa gue sembarangan kayak gini. Mana maksa lagi."sarkas Kai.
"Kami keluargamu sayang."ucap seorang wanita yang muncul dari balik punggung laki-laki yang ia kenal dengan nama Dady Aldric dan membawa sebuah map coklat ditangannya.
"Tante Fanny....."gumam Kai.
Tanpa sengaja pandangan mata Kai bertemu dengan mata Tante Fanny.
"DEGH"
"Mata itu seperti mata Dady dan wajah Tante Fanny mirip sekali dengan wajah uncle Pedro, apa mungkin??
"Baby kamu kenapa melamun begitu??"tanya Tante Fanny mengelus kepala Kai.
"Shiit.....sentuhan ini mengapa begitu familiar dan sehangat sentuhan Dady?? Ada apa ini sebenarnya, Dad Kai harus bagaimana?"bathin Kai melamun.
Mereka hanya memperhatikan Kai yang seperti orang bingung.
"Baby ada apa denganmu?"tanya Daddy Aldric.
"Gue gak pa-pa, gue mau balik!!"ucap Kai yang berusaha berdiri.
"Baby ini rumahmu dan kami keluargamu paham?"kata Tante Fanny menyodorkan map coklat tadi pada Kai.
Kai membaca map itu dengan seksama. Matanya tiba-tiba membola, melihat keterangan map itu bahwa dirinya telah menjadi putri dari keluarga Owen secara hukum.
"Kalian ga bisa maksa gue seenaknya. Gue gak mau punya keluarga. Berhenti gangguin gue, gue mau balik."berontak Kai.
"Kemana pun kau pergi Baby, tetap tidak akan menghapus kenyataan bahwa kau sekarang bagian dari the Owen. Terima saja kami Baby, kami akan memberikan apa kamu inginkan. Dan jika kamu menolak maka kamu tentu tau bukan akan berurusan dengan hukum?"jelas Dady Aldric mendekat pada Kai.
"Shiit kenapa gue jadi terjebak gini sih, bego banget Lo Kai. Gimana sama Mama coba. Ehh tapi gue bisa nyelidikin Tante Fanny kan??Secara dia kan memiliki beberapa kemiripan dengan Aunty gue. Ya ya ya ga rugi amatlah ya" bathin Kai.
Kai hanya mencebikkan bibirnya, yang membuat keimutan wajahnya bertambah.
Si kembar yang antusias segera berlari ke arah Kai, dan memeluk gadis manis berpipi chubby itu.
"Welcome to the Owen baby girl."ucap si kembar memeluk dan menciumi kening Kai bergantian.
"Sekarang kamu kenalan dengan anggota keluarga kita ya baby :
Yang tertua itu Kak Ace.
Yang kedua itu Kak Brandon dokter kamu kemarin.
Dan kami Abang Twins kamu Abang Alan dan yang ini Abang Alden.
Laki-laki tua itu adalah Dady kita Dady Aldric.
Dan wanita cantik itu Mommy kita Mommy Fanny."jelas si kembar pada Kai.
Perkataan mereka sontak mendapat pelototan dari Dady Aldric, yang mengatainya laki-laki tua.
Kai hanya melongo, melihat aksi si kembar.
"Apa tindakan yang Kai ambil ini sudah benar Dad, tolong tuntun Kai Dad." bathin Kai menerawang.
Saat Kai masih asyik melamun Ace mendekat ke arah Kai, dan mencubit pipi Kai gemas. Sontak membuat Kai kaget dan berteriak.
"Aaaaa sakit."ucap Kai mengusap pipinya.
"Jangan nakal lagi Baby ingat orang tidak ramah bintang lima ini sekarang adalah kakak tertuamu."seringai Ace....
"Tidak ramah bintang lima?? Maksudnya apa??"tanya Alan tidak paham.
"Jadi semalam, sewaktu Baby memperbaiki mobil kami Ace diam tanpa bicara sepatah kata pun. Dan Baby menjuluki Ace seperti itu. Tidak ramah bintang lima."jelas Mommy Fanny.
Tawa di kembar dan Brandon pun meledak mendengar penjelasan Mommy Fanny.
"Ck, kenapa juga harus punya Kakak kulkas seperti ini."gerutu Kai yang didengar oleh Brandon.
"He..he..he..walaupun begitu Kak Ace pasti menyayangimu Baby."kata Brandon mengacak rambut Kai.
Mereka hanya tersenyum mendengar Omelan Kai.
"Terserah saja."ketus Kai.
"Baiklah Baby istirahat saja dulu, nanti makan siang akan Mom panggil. Twins kalian tidak ke sekolah??"tanya Mommy Fanny.
"Iya Mom, ini mau berangkat"jawab Alden.
"Ok Baby Abang ke sekolah dulu, nanti kita ketemu lagi sore ya." kata si kembar mencium pipi Kai bergantian.
"Ihhhhh ga boleh cium-cium!!"gerutu Kai yang hanya dibalas cengiran oleh sikembar.
"Dady juga harus ke kantor dulu."pamit Dady Aldric mencium pipi Baby Kai.
Begitu dengan Ace dan Brandon yang pamit untuk kembali ke rutinitas mereka masing-masing.
"Ishhh kenapa semua pada doyan nyium-nyium gue sih, bikin Gedeg!!!"omel Kai.
Satu persatu mereka pun meninggalkan kamar Kai. Tinggal Mommy Fanny yang mendudukkan diri di samping Kai.
"Terima kasih Baby sudah hadir dalam hidup Mommy. Dari dulu Mommy ingin sekali memiliki seorang putri tapi takdir malah memberikan ke empat Kakak laki-lakimu pada Dady dan Mommy." ujar Mommy Fanny mengelus punggung Kai.
"Nyaman sekali berada dalam pelukan Mommy Fanny ini, seperti sedang dipeluk Dady Max" bathin Kai.
"Iiyaa Mom,"jawab Kai gugup.
"Jangan gugup Baby, sekarang ini adalah Mommy kamu, tempatmu berkeluh kesah dan tempatmu bermanja Baby."sahut Mommy Fanny lembut yang membuat relung hati terasa menghangat.
"Sekarang tidurlah dulu, Mommy akan memasak untuk makan siang!"titah Mommy Fanny.
"Baik Mom,"jawab Kai kembali merebahkan diri di ranjang.
"Oo iya Baby punya alergi makanan sayang?"tanya Mommy Fanny.
"Iya Mom, Kai alergi sama merica dan kacang."jawab Kai menoleh ke arah Mommy Fanny.
"Baiklah Baby istirahat dulu. Nanti Mommy panggil untuk makan siang ya!!"kata Mommy Fanny mengecup kening Kai lembut lalu menyelimuti Kai hingga dada.
Mommy Fanny beranjak meninggalkan kamar Kai dan menutup kembali pintu kamar Kai.
"Aduh ini gimana sama Mama ya."bingung Kai.
"Aaaaa iya gue bisa bilang gue lagi ada misi. Dan belum tau kapan akan pulang."gumam Kai mengambil handphonenya untuk menelpon mama Silvia.
"TUT"
"TUT"
"TUT"
"Hallo, Baby kamu kenapa ga bisa dihubungi dari tadi, kamu ga pa -pa kan Baby, perasaan Mama ga enak sayang." ujar Mama Silvia memberondong Kai dengan pertanyaan.
"Ma Kai ga pa-pa, tapi ada yang Kai mau omongin ke Mama."ucap Kai.
"Ada apa Baby?"tanya mama Silvia penasaran.
"Kai mendapat misi cuma belum tau apa bisa selesai cepat atau tidak Ma, Kai harap Mama jaga diri baik-baik selama Kai ga ada ya Maa. Kalau keluar bawa body guard ya Ma!!"pesan Kai.
"Iya Baby, tapi kenapa misi kamu ini lama banget sayang. Mama pasti kangen banget.Tapi yang pasti kamu jaga diri baik-baik ya sayang. Usahakan jangan terluka ya!!!"ucap Mama Silvia menahan air matanya agar tidak luruh.
"Mama tenang aja, Kai akan usahain misi ini cepat selesai dan Kai bisa pulang cepat. Lalu kita kumpul lagi Ma"kata Kai.
"Ya sudah hati-hati!!"kata Mama Silvia.
"Kai tutup dulu ya Ma."ucap Kai mengakhiri panggilan pada mama Silvia.
"Hati-hati Baby!!"kata Mama Silvia.
Kai pun mengakhiri panggilan pada mama Silvia.
"Maafin Kai Maa, kali ini Kai bohong sama Mama. Semoga keputusan ini tepat Ma."gumam Kai.
kurang banyak