Di khianati kekasihnya hingga dirinya di jebak oleh ibu tirinya di hari di mana pertunangan kekasihnya dengan adik tirinya untuk diberikan ke pria hidung belang.
Membuat dirinya melarikan diri hingga tangannya tiba-tiba di tarik ke dalam kamar oleh seorang pria.
Gadis itu pun melakukan cinta satu malam bersama pria asing tersebut. Di saat dirinya dihina oleh keluarganya pria tersebut menolongnya.
Apa yang terjadi selanjutnya?
Ikuti yuk novelku yang ke 43.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nakal
Ceklek
Tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka membuat Jovanka mengambil salah satu lingerie tanpa melihatnya kemudian menyimpan kembali paper bag ke tempat semula.
Jovanka menyembunyikan lingerie tersebut di balik gaun pengantinnya. Hingga terdengar suara yang sangat familiar di belakangnya.
"Apa yang sayang ku lakukan?" Tanya Leo.
"Ti ... Tidak ada." Jawab Jawab Jovanka gugup sambil membalikkan badannya dan tersenyum.
Leo menaikkan salah satu alisnya hingga mata elangnya melihat tangan kanan Jovanka disembunyikan di belakang.
"Apa yang kamu sembunyikan?" Tanya Leo.
"Tidak ada, aku mau mandi dulu." Jawab Jovanka sambil berjalan ke arah kamar mandi.
Leo menatap ke arah Jovanka yang berjalan ke arah kamar mandi hingga tidak terlihat kemudian Leo menatap ke arah lemari pakaian dan membukanya.
"Aku penasaran apa yang disembunyikan Jovanka." Ucap Leo sambil menatap ke arah lemari pakaian.
Hingga Leo tanpa sengaja melihat paper bag karena penasaran Leo mengambil paper bag tersebut dan ingin membukanya, namun ....
"Kak Leo, bisa minta tolong?" Tanya Jovanka.
"Minta tolong apa?" Tanya Leo sambil meletakkan kembali paper bag ke tempat semula kemudian menutup pintu lemari.
Leo membalikkan badannya dan berjalan ke arah Jovanka yang berdiri di depan pintu kamar mandi.
"Tolong bukain resleting gaun pengantinku." Jawab Jovanka sambil membalikkan badannya.
"Ok." Jawab Leo singkat.
Leo mengarahkan tangannya ke arah resleting gaun pengantin milik istrinya kemudian menurunkannya.
Glek
Leo menelan saliva nya dengan kasar melihat punggung mulus istrinya membuat Leo membelai punggung istrinya.
"Aku ingin sekarang, bolehkah?" Tanya Leo dengan suara mulai berat.
"Nanti ya, badanku sangat lengket." Jawab Jovanka sambil masuk ke dalam kamar mandi dengan memegangi gaun pengantin agar tidak terjatuh ke lantai.
Jovanka menutup pintu kamar mandi sedangkan Leo hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan perlahan agar adik kecilnya yang tadi sempat menegang bisa tidur.
"Kami pernah melakukan sekali tapi kenapa aku jadi ingin lagi dan lagi? Apa aku sudah kecanduan dengan tubuh Jovanka?" Tanya Leo pada dirinya sendiri sambil membalikkan badannya dan berjalan ke arah ranjang.
Leo duduk di sisi ranjang sambil menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang kemudian mengambil ponselnya yang ada di atas meja kemudian mulai mengotak atik ponselnya.
"Aku ingin tahu titik syaraf agar istriku bisa menikmati dan puas dengan pelayananku." Ucap Leo yang ingin sekali memuaskan istrinya.
Leo mulai mencari di Mbah google setelah ketemu Leo mulai membaca dengan serius sedangkan di tempat yang sama hanya berbeda ruangan di mana Jovanka sudah selesai mandi dan memakai lingerie.
"Ini sih sama saja tidak memakai pakaian." Ucap Jovanka sambil memutar-mutar tubuhnya.
Jovanka menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian menatap ke arah cermin kamar mandi.
"Kak Leo sangat baik padamu dan kamu juga sudah membaca cara memuaskan suami di Mbah google jadi berikan yang terbaik untuk suamimu. Hanya Kak Leo yang sangat tulus mencintaimu jadi sudah sepantasnya kamu memberikan yang terbaik dan tidak bisa dilupakan oleh suamimu." Ucap Jovanka.
Jovanka mengambil jubah handuk dan memakainya untuk menutupi tubuhnya yang sangat seksi terlebih Jovanka sama sekali tidak menggunakan kain segitiga bermuda dan bungkusan dua gunung kembar himalaya demi membahagiakan suaminya.
Jovanka membalikkan badannya dan berjalan ke arah pintu kamar mandi kemudian memegang gagang pintu dengan jantung berdebar kencang.
"Kami pernah melakukannya dan itu tidak sekali tapi berkali-kali kami melakukannya. Tapi kenapa jantungku berdetak kencang seperti baru pertama kali ingin melakukan hubungan suami istri?" Tanya Jovanka pada dirinya sendiri.
Ceklek
Jovanka membuka pintu kamar mandi dan melihat suaminya sedang serius menatap ponselnya sambil sesekali tersenyum membuat Jovanka membatu.
'Kak Leo, baca pesan siapa? Apa kekasihnya?' Tanya Jovanka dalam hati dengan mata berkaca-kaca.
Jovanka menghembuskan nafasnya dengan perlahan untuk menghilangkan rasa sesak di hatinya.
'Aku akan lakukan seperti yang aku rencanakan dan jika Kak Leo menolakku demi memilih wanita itu maka aku akan terima. Aku akan pergi dari kehidupan Kak Leo karena Kak Leo pantas mendapatkan bahagia sedangkan aku tidak.' Ucap Jovanka dalam hati.
Jovanka mengatakan hal itu karena keluarganya tidak ada yang menyayangi dirinya. Karena itulah jika Leo tidak menginginkan dirinya maka Jovanka mundur dan pergi dari kehidupan Leo.
Jovanka berjalan ke arah ranjang dengan perlahan hingga Leo mengangkat kepalanya kemudian tersenyum menatap wajah cantik istrinya.
"Belum lelah?" Tanya Leo sambil meletakkan ponselnya di atas meja.
"Belum, kenapa?" Tanya Jovanka sambil duduk di pangkuan Leo kemudian mengalungkan ke dua tangannya ke arah leher suaminya.
Apa yang dilakukan oleh Jovanka membuat Leo diam membatu dan matanya tanpa berkedip menatap wajah cantik Leo. Entah kenapa awalnya yang ingin menggoda suaminya Jovanka melepaskan ke dua tangannya kemudian memeluk tubuh Leo sambil menyandarkan tubuhnya di dada bidang suaminya.
"Ada apa?" Tanya Leo yang merasakan tubuh Jovanka bergetar.
"Biarkan seperti ini dulu." Jawab Jovanka.
"Ok." Jawab Leo singkat sambil membalas pelukan istrinya.
'Kenapa aku merasa berat dan tidak rela jika Kak Leo bersama wanita lain? Apakah aku egois mencintai suamiku?' Tanya Jovanka dalam hati.
Tes
Tes
Tes
Jovanka yang tidak bisa menahan kesedihannya akhirnya meneteskan air matanya hingga jubah handuk milik suaminya basah.
"Sayang, ada apa?" Tanya Leo sambil mendorong tubuh istrinya kemudian menghapus air matanya dengan menggunakan ibu jari tangannya.
"Tidak ada apa-apa." Jawab Jovanka sambil tersenyum.
"Kalau tidak ada apa-apa kenapa menangis?" Tanya Leo.
"Aku sangat bahagia bisa menikah dengan pria yang sangat baik dan menyayangiku." Jawab Jovanka.
Leo tersenyum membuat Jovanka membalas senyuman Leo hingga Leo mengarahkan wajahnya ke wajah Jovanka. Jovanka yang tahu akan di cium memejamkan matanya sambil mengalungkan ke dua tangannya ke arah leher suaminya.
Cup
"Bibirmu sangat manis, membuatku menjadi candu." Ucap Leo dengan suara menggoda kemudian menjilati bibirnya.
Jovanka hanya tersenyum sambil membuka matanya dengan wajah memerah. Leo kembali mencium bibir istrinya namun kini berupa lu x mat x tan.
Mereka saling bertukar saliva hingga tangan Leo menarik tali jubah istrinya begitu pula sebaliknya. Leo menghentikan ciumannya dan matanya membulat sempurna melihat betapa seksinya istrinya.
"Sayang ..." Ucap Leo menggantungkan kalimatnya.
"Suka?" Tanya Jovanka sambil tersenyum malu.
"Suka banget." Jawab Leo sambil melepaskan jubah handuk istrinya dan membuangnya secara asal.
Apa yang dilakukan suaminya juga dilakukan oleh istrinya membuang jubah handuk yang dikenakan suaminya secara asal.
"Kak Leo, kenapa tidak memakai apapun?" Tanya Jovanka dengan wajah memerah.
"Pakai kok, jubah handuk yang tadi kamu buang sembarangan." Jawab Leo.
"Tapi aku pikir Kak Leo pakai celana boxer." Ucap Jovanka.
Leo hanya tersenyum kemudian membalikkan badannya dan kini tubuh istrinya ada di bawah.
Sretttt
Sretttt
Leo menarik lingerie milik istrinya dan matanya membulat sempurna melihat istrinya tanpa menggunakan kain segitiga bermuda dan bungkusan dua gunung kembar himalaya.
"Istriku ternyata nakal ya?" tanya Leo.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Sambil menunggu up silahkan mampir ke karya temanku dengan judul :
