NovelToon NovelToon
Terikat Janji Dengan Princess

Terikat Janji Dengan Princess

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Vampir / Cinta Terlarang / Iblis / Akademi Sihir / Perperangan
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: zeyynmaloth

Gimana jadinya jika Putri bangsawan kelas atas jatuh cinta pada Kesatria yang ternyata merupakan keturunan iblis.

Awalnya sang putri hanya ingin berteman dan bermain bersama. Namun disaat sedang bermain, mereka berdua diserang iblis jahat. Mereka berdua dalam bahaya, sang putri tak bisa berbuat apa apa. Untung saja si mc keturunan iblis, jadi dia bisa melindungi sang putri.

Mulai saat itu sang putri berjanji untuk membalas budi pada sang mc, bahkan berjanji untuk menjadikannya suami.

Karya ini hanya karangan belaka, segala sesuatu yang mirip hanyalah kebetula.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zeyynmaloth, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Raipope VS Lewis

Malam itu angin berhembus kencang. Pohon pohon bergoyang mengiringi angin. Di sabana yang luar itu, tampak Raipope sedang bertatap muka dengan mantan sahabatnya.

Ini adalah momen yang tak menyenangkan bagi kedua belah pihak. Tatapan mata Raipope berkaca kaca seolah mengatakan "Dulu kita bekerja sama, tapi sekarang kita saling berlawanan." Lewis di saat ini menunjuk kan wujud asli nya. Wujud yang dulu ia perlihatkan kepada Raipope saat masih bekerja sama.

Keduanya hanya terdiam dan saling menatap dengan jarak yang cukup jauh. Malam ini terasa hening tanpa ada nya yang berbicara. Namun Raipope akhirnya memecah keheningan itu.

"Dulu, kau lah panutan ku. Sekarang di mata ku kau hanya lah sampah yang harus dimusnahkan."

Ucap Raipope.

Lewis pun diam sejenak, dia tak langsung membalas perkataan Raipope. Tatapan mata Lewis tajam disertai sinar berwarna merah.

"Kau tak perlu benci kepada ku."

Balas Lewis.

"Aku tak akan pernah membenci mu jika kau tak berkhianat."

Ucap Raipope.

"Apa hanya karena itu kau jadi tak menganggap ku lagi sebagai teman?"

Tanya Lewis.

"Kau bukan hanya berkhianat, tapi kau juga mencuri buku buku Dark Dicepratops."

Balas Raipope.

"Ya, itu benar, tapi apa itu cukup untuk menjadi bahan bakar kebencian? Lagipula aku tak mencuri Sacred Book."

Tanya Lewis.

"Kau terlalu naif Lewis, bahkan untuk ku."

Ucap Raipope.

"Hehhehah... Hahahahaahaa.. Kau juga sama naif nya denganku."

Lewis tertawa mendengar perkataan Raipope, tangannya memegang dahi saat ia tertawa.

"Cihh..."

Ucapan spontan Raipope, bingung harus menjawab apa.

"Aku yakin jika kau merasa kan apa yang aku alami, kau akan melakukan hal yang sama sepertiku."

Ucap Lewis.

Raipope jadi terdiam setelah mendengarnya .

"Kau tahu kan bahwa dulu aku hanya dijadikan sapi perah oleh Lilith?"

Ucap Raipope.

"Apa maksud mu?"

Tanya Raipope.

"Dulu aku hanya dimanfaatkan oleh nya. Aku sendiri tak mendapat apa yang ku mau, termasuk kebebasan."

Jawab Lewis.

"Hentikan omong kosong ini !"

Ucap Raipope sembari mengangkat tangan nya bersiap menyerang Lewis dengan dark magic.

"Sebenarnya aku tak ingin melawan nya,"

Ucap Lewis dalam hati, dia masih berdiri tegak tak mengambil posisi bersiap.

"THE GREAT FIRE OF DARKNESS!!"

Mantra Raipope mengeluarkan semburan api ungu.

Beruntung Lewis masih sempat menghindar. Kecepatan terbang Blood Demon sangat lah cepat, jauh mengalahkan kecepatan terbang iblis iblis lain.

"Aku tak boleh terkena api itu sama sekali, jika terkena tamat lah riwayat ku."

Ucap Lewis dalam hati.

"matilah Lewis.... MATILAHHHH!!!..."

Ucap Raipope diakhiri teriak, ia tampak terus menerus menyerang Lewis dengan sihirnya.

Lewis beberapa kali menghindar, dan saat tak sempat untuk menghindar, dia menggunakan perisai sihir miliknya. Salah satu alasan Blood Demon termasuk ras iblis terkuat karena kuatnya sihir gelap yang dimiliki Blood Demon

"Aku yakin sekali dia masih ingat bahwa serangan great fire ku ini bisa menghapus objek apa saja. Makhluk yang dikatakan tak bisa mati pun akan mati permanen."

Dalam hati Raipope berkata demikian, ia terus menerus menyerang Lewis dengan the great fire of darkness.

"Kau akan menyesali ini"

Ucap Lewis setelah menangkis serangan Raipope, bersiap untuk menyerang balik.

"DEATH BALL!!"

Sihir berupa bola kegelapan mengarah ke arah Raipope.

Raipope pun menghindari serangan tersebut.

"Benar juga, dia tak punya kekuatan perisai."

Ucap Lewis dalam hati.

"DEATH BALL!!"

Lewis terus saja mengeluarkan serangan seperti itu karena tahu Raipope hanya bisa menghindar.

Kini Raipope berfikir untuk bertarung jarak dekat dengan mengandalkan fisik, dia tak ingin terus menghindar jika terus bertarung jarak jauh.

Raipope pun terbang dan berusaha mendekat. Raipope berusaha mengajak Lewis bertarung jarak dekat. Tetapi Lewis mengetahui akan hal itu, Lewis berusaha terus menghindari pertarungan jarak dekat karena tahu dia unggul dalam pertarungan jarak jauh.

"Sialll... Dia mengetahui rencana ku."

Ucap Raipope dalam hati.

Lewis pun mengangkat kedua tangan nya, berniat melancarkan serangan proyektil yang lebih kuat dan besar.

"HYPER DEATH BALL!!"

Muncul bola kegelapan besar yang siap Lewis lontarkan.

"Ini.... Aku akan langsung tamat jika kena serangannya yang satu ini."

Ucap Raipope dalam hati sembari memikirkan cara untuk menghindari serangan mematikan Lewis.

"Sebaiknya aku terbang sekuat tenaga untuk menghindari serangan dahsyatnya."

Ucap Raipope dalam hati.

"TERIMA INII!!!...."

Teriak Lewis sembari meluncur kan serangan nya kepada Raipope.

Raipope pun terbang sekuat tenaga demi bisa menghindari serangan itu. Nyaris Raipope kena serangan mematikan itu. Namun karena terbang terlalu memaksa kan diri, Raipope pun lengah dan disaat itu juga Lewis mendekat. Lewis akhirnya mengajak Raipope bertarung jarak dekat.

"Aackkk..."

Satu pukulan keras berhasil mengenai organ vital Raipope.

Raipope banyak terkena serangan langsung, banyak pukulan dan tendangan yang melukai Raipope. Dirasa sudah cukup, Lewis pun terbang menjauh dan kemudian dia memanggil mantra untuk mengeluarkan pedang andalan nya. Mengeluarkan Mainstay Weapon memerlukan konsentrasi tinggi, itulah alasan Lewis menjauh sementara.

"WUSHHH..."

Pedang Lewis pun muncul, pedang itu tampak begitu tajam disertai dark energy yang besar. Tampak pedang itu berwarna merah disertai percikan percikan ungu.

"Pedangnya begitu keren, aku akui itu. Efeknya juga luar biasa, dark energy nya juga tinggi. Sudah dipastikan aku akan kalah jika kena pedang itu, walaupun hanya sedikit saja, walaupun luka sayatan pedangnya kecil."

Raipope berkomentar dalam hati.

"Dia nampak takjub melihat senjata pamungkas ku ini. Raipope, jangan lupa peraturan pertama melawan Blood Demon adalah jangan pernah untuk lawanmu menyentuh langsung darah mu itu."

Ucap Lewis dalam hati.

"Semangat bertarung mu jadi hilang gitu sihh... Kenapa ya? Apa kau sudah menyerah?"

Tanya Lewis dengan nada mengejek.

"Diam kau!... Aku tak akan kalah dari mu."

Ucap Raipope dengan penuh percaya diri. Padahal itu hanya lah ucap pemberi semangat bagi diri nya sendiri.

Mendengar hal itu, dengan cepat Lewis mendekat kearah Raipope dan bersiap menebas. Namun tiba tiba saja muncul Helena dan dengan cepat Helena mengeluarkan perisai sehingga Lewis terpental.

"Aack... "

Lewis kaget tiba tiba saja ada yang menggangu pertarungan mereka.

"Helena, kau hanya jadi pengganggu disini. Kami hanya sedang bermain, jadi kau tak berhak ikut campur."

Ucap Lewis, tangannya mengisyaratkan agar Helena segera pergi.

"Aku kesini ingin memarahi Raipope, dia bertindak sesuka nya sendiri."

Ucap Helena dengan santai berbicara, padahal Helena juga sedang memburu Lewis.

"Karena kau dan Lilith lah Raipope jadi tidak mendukung ku lagi."

Ucap Lewis.

"Kau ternyata penghasut handal Helena."

Tambah Lewis.

"Kau berada di jalan yang salah Lewis, kau berada dalam bahaya."

Ucap Helena memperingatkan.

"Aku? Hahaha tidak tidak tidak.... Kalian lah yang berada dalam bahaya."

Ucap Lewis mengejek.

"Dia sangat menjengkelkan."

Ucap Helena berkomentar dan berusaha menghasut Raipope.

Tiba tiba Raipope menggunakan sihirnya dan itu membuat tangan nya Disertai api ungu, api itu diarahkan ke Helena.

"Cukup. Ini pertarungan aku dan dia, jadi jangan kau ikut campur!"

Ucap Raipope menodongkan serangan.

"Apa apaan kau ini? Ingin membangkang hah?"

Ucap Helena, dari nadanya menjelaskan dia sangat tak terima.

"Lewis benar, ini adalah pertarungan aku dan dia, jika kau ingin membunuh Lewis, minimal tunggu aku mati dulu!"

Seru Raipope.

"Bagus Raipope... Bagus sekali."

Dalam hati Lewis berkomentar.

"Kau dan dia sama sama naif."

Ucap Helena, kemudian dia menghilang meninggalkan jejak berupa partikel partikel ungu.

"Maaf ada pengganggu, aku yakin dia sudah kembali ke Death Yok. Ayo lanjutkan pertarungan kita."

Seru Raipope.

"Dari dulu kau memang tak pernah berubah ya? Tak suka diperintah."

Ucap Lewis berkomentar.

"Aku punya kehendak sendiri. Dia tak berhak memerintah ku."

Balas Raipope.

"Sayangnya alasan aku meninggalkan Dark Dicepratops juga sama, aku tak suka diatur atur."

Mendengar hal itu Raipope kini terdiam sejenak.

"Aku rasa dia hanya membela dirinya sendiri."

Ucap Raipope dalam hati.

"Baiklah... Ayo lanjutkan pertarungan kita."

Ucap Lewis.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!