Ini adalah lanjutan dari novel : Menjadi Kultivator Di Planet Bumi.
Melanjutkan kisah Chen Yu, yang akan membangun kekuasaannya sendiri di bumi, menyelesaikan konflik lama dan menghadapi konflik baru dari Sekte Tersembunyi Dalam yang ternyata mereka semua adalah para Kultivator yang ada di Planet Bumi.
Bagaimana kisah selanjutnya, mampukah Chen Yu menghadapi para Kultivator Bumi?
Bagaimana bisa ada Kultivator di Bumi selain dirinya?
Apakah ini berarti ada sesuatu yang menghubungkan dunianya dengan Bumi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zamo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Meramu Pil
Chen Yu menindai dengan teliti dan tahu bahwa wanita di depannya bukan hantu, dia manusia. Hanya saja karena telah tinggal bersama para hantu sepanjang tahun, dia memiliki aura kematian di tubuhnya.
"Siapa kamu? Kenapa kamu merusak barangku? Aku tahu kamu tidak mudah diajak main-main. Aku tidak pernah mengganggumu, tapi kamu berani main-main denganku, kik kik kik kik..." Suara wanita itu serak dan tajam seperti jarum yang membuat orang merasa tidak nyaman.
Chen Yu mencibir, "Aku tidak ingin mengganggumu, tetapi kau sudah mengusik ketenanganku. Kau berani membuat suara di atas kamarku. Dan kemarin malam, kau pergi ke lantai 5 untuk membunuh seseorang. Jika kau tidak membuatku marah, tidak apa-apa, tetapi tindakanmu bisa menadatangkan banyak masalah buatku, jadi demi kebaikan semua orang, aku akan tetap membakarmu menjadi abu."
Wanita berjubah merah itu mengulurkan cakarnya. Kukunya sepanjang beberapa inci dan dia menjerit: "Aku membunuh orang tapi aku tidak membunuhmu. Apa hubungannya itu denganmu? Aku tahu kau sangat kuat, jika bukan karenamu, aku sudah membunuh gadis di sebelah kamarmu kemarin malam. Apa lagi yang kau inginkan?"
Chen Yu tercengang. Wanita ini bisa tahu kalau dia kuat? Tidak! Chen Yu langsung tahu kalau wanita itu berbohong. Wanita itu tidak membunuh Yao Yui tadi malam bukan karena dia. Pasti ada alasan lain, tetapi Chen Yu tidak mengungkapnya dan berkata dengan dingin: "Kau benar aku memang sangat kuat. Apa yang akan kau lakukan? Aku sudah membunuh semua hantu di bawah sana. Kau tidak menyukainya? Kau memelihara begitu banyak hantu, dan dari sini terlihat berapa banyak orang yang kau bunuh setiap hari. Sayangnya kau bertemu denganku dan kau masih mencoba menggangguku. Ini hari apesmu."
"Kik..kik kik kik… Kau pikir kau hebat hanya karena kau bisa menembakkan bola api? Jangan salahkan aku karena tidak mengingatkanmu, jika kau menyinggungku, bukan hanya kamu. Seluruh keluargamu juga akan kubunuh.. ingat itu Kik..kik.. kik.. kik..." Pekik wanita berjubah merah
Dia benar-benar mengira bola api itu bukan apa-apa? Ini adalah pertama kalinya Chen Yu bertemu dengan orang seperti ini di Bumi. Bahkan ketika orang-orang sekte tersembunyi melihatnya menembakkan bola api, mereka sangat terkejut. Namun dia benar-benar bertemu dengan seseorang yang menganggap remeh bola api nya. Apakah dia seorang Kultivator Hantu?
Wanita itu melihat Chen Yu kebingungan dan mencibir dingin. Dia mengulurkan tangannya yang panjang dan nyala api kuning seperti lilin muncul di ujung jari-jarinya. Meskipun kecil, itu masih sangat jelas terlihat.
Chen Yu langsung melongo melihat ini. Dia terlalu waspada, dalam waktu sepersekian detik, dia sudah berpikir dengan cepat, membuat berbagai skenario dan cara melarikan diri bila tak mampu menghadapinya. Wanita ini benar-benar lucu, ummm… tidak, dirinyalah yang terlalu konyol.
Si Jubah Merah ini pikir bola apinya dibuat melalui cara kimia seperti miliknya. Api kimia ini hanya bisa digunakan untuk menakut-nakuti orang. Itu tidak bisa benar-benar melukai siapa pun. Chen Yu hanya tersenyum geli dan menggelenggkan kepalanya.
"Baiklah, kau tangguh. Aku akan menyerahkan gedung ini padamu. Asal kau tidak mencari masalah denganku." Wanita berjubah merah itu tampaknya tahu bahwa Chen Yu tidak takut sama sekali dan dia tidak siap bertarung sampai mati dengan Chen Yu.
Chen Yu mencibir, "Karena aku sudah datang, jika aku membiarkanmu pergi begitu saja, berarti kau terlalu melebih-lebihkan dirimu sendiri."
Dan, Chen Yu sudah terlanjur membuat segala kemungkinan serangan dari si jubah merah, termasuk serangan dari sosok bayangan hitam yang masih berdiri diam ditengah ruangan tepat dibelakang Chen Yu.
Begitu Chen Yu selesai berbicara, hantu bayangan hitam di belakangnya tiba-tiba menyerang nya dengan cepat sesuai dengan perkiraannya. Chen Yu bahkan tidak menoleh dan melempar bola api yang langsung menyelimuti hantu itu.
Bau busuk yang menyengat tercium. Setelah teriakan-teriakan tajam, hantu di belakang Chen Yu terbakar habis.
"Beraninya kau membunuh piaraanku...." Wanita berjubah merah berteriak seakan-akan tali penyelamatnya telah diputus oleh Chen Yu dan dia langsung menyerangnya.
Chen Yu berkata terus terang: "Kau hanyalah seorang master bela diri kuno Puncak Alam Kuning dan berani bersikap sombong di hadapanku."
Wanita itu tiba-tiba berhenti dan menatap Chen Yu dengan heran. Setelah beberapa saat, dia tergagap: "Kau, kau bisa melihat tingkatanku, bagaimana bisa?"
"Ini bukan sesuatu yang bisa kau ketahui. Aku akan mengambil nyawamu. Kau telah membunuh begitu banyak orang, jadi kau bisa mati juga." Kemudian, Chen Yu menembakkan lebih dari bola api ke arah wanita itu.
Wanita itu menjerit: "Jangan bunuh aku. Aku murid kuil 9 bulan. Jika kau membunuhku, kau akan diburu oleh sekteku."
Chen Yu mencibir: "Kuil 9 Bulan, apakah kuil itu sangat kuat? Belum lama ini, aku membunuh seorang pria bernama Nie Soji. Aku ingin tahu apakah dia berasal dari sektemu. Tapi tidak perlu memburuku, aku yang akan mendatangi Kuil 9 Bulan secara langsung. Tempat sesat seperti itu sudah sepantasnya dimusnahkan."
Mendengar perkataan Chen Yu, wanita berjubah merah itu berteriak: "Kau membunuh Soji? Ahh, lepaskan aku. Aku bersedia melakukan apa saja untukmu.. akh.. tidak…."
Sebelum dia menyelesaikan kata-katanya, dia terbakar habis oleh bola api Chen Yu dan hanya menyisakan sedikit debu yang beterbangan. Chen Yu kemudian melihat benda yang dapat menghalangi indera spiritualnya. Itu adalah kayu yang sangat aneh. Chen Yu tidak dapat mengenalinya tetapi kayu itu telah terbakar cukup parah oleh bola apinya sehingga Chen Yu membakarnya hingga tak bersisa.
Ini pasti artefak untuk mengendalikan hantu, tetapi Chen Yu tidak menyukai hal-hal kotor seperti itu, jadi dia bahkan tidak bertanya dan membakar semuanya. Chen Yu memindai indera spiritualnya. Begitu dia membunuh wanita itu, semua hantu dari bawah melayang keluar dan menghilang menyatu dengan energi alam.
"Akhirnya bisa tenang sekarang, padahal aku sudah tahu dia di Puncak Alam Kuning, aku benar-benar terkecoh dengan aura kematiannya." Chen Yu mendesah. Ia bisa kembali meramu pil. Namun mengapa tidak ada satu pun murid dari Kuil 9 Bulan ini yang baik? Semuanya benar-benar menjijikkan.
Chen Yu kembali ke lantai 8 dan lupa bertanya kepada wanita itu apakah dia yang membuat lift naik ke lantai 12. Tapi dia yakin itu pasti ulahnya. Siapa lagi yang kurang kerjaan mainan lift.
Chen Yu kembali ke kamarnya dan mengeluarkan Karang Darah. Dia dengan hati-hati memotongnya menjadi 3 bagian. Dia tidak pernah berharap akan berhasil pada percobaan pertama, jadi dia berencana untuk meramu satu kuali terlebih dahulu dan kemudian menemukan bagian-bagian sulit dari pembuatan Pil Penambah Qi.
Si Loli itu masih belum kembali dan dia mungkin tidak akan kembali malam ini. Ini sempurna. Chen Yu tidak ingin ada yang mengganggunya saat dia meramu pil.
Dia mengeluarkan kuali Shennong dan menyemburkan Elemen Apinya. Kemudian, dia mengeluarkan beberapa bahan pelengkap dan menuangkannya ke dalam kuali sambil mulai melelehkannya. Ada banyak bahan pelengkap yang bisa digunakan untuk Pil Penambah Qi. Apa yang Chen Yu gunakan sekarang semuanya yang ia dapatkan dari Shennongjia. Meskipun tidak sebagus yang ada di alam kultivasi, tetapi masih cukup baik dalam meningkatkan potensi pil.
Setengah jam kemudian Chen Yu mulai berkeringat. Pil Penambah Qi itu menghabiskan terlalu banyak energinya dan bukan sesuatu yang bisa ia buat sekarang. Namun, ia tidak punya pilihan lain. Jika ia tidak membuatnya, mustahil untuk menerobos ke tahap 4 di lingkungan seperti ini.
Chen Yu yang awalnya merasa aneh, sekarang menjadi terbiasa dengan proses meramu Pil yang dimodifikasinya sendiri, menyesuaikan dengan lingkungan yang ada di Bumi, bahasa singkatnya beradaptasi.
Semasa kuliah ia sangat jarang masuk ke kelas, waktunya ia habiskan di perpustakaan, mempelajari ilmu kedokteran modern dan berbagai kandungan serta khasiat tanaman obat yang ada di bumi, berbagai eksperimen telah ia lakukan dan hasilnya Pil-pil itu tetap jadi meski khasiatnya tidak selevel dengan Pil aslinya, yang penting bahan utamanya, untuk komponen pendukung dan katalis, ia akan menggunakan bahan asli bumi.
Setelah hampir satu jam Pil Penambah Qi masih belum menunjukkan tanda-tanda akan membentuk pil. Meskipun Chen Yu khawatir, dia tahu satu set bahan ini mungkin akan terbuang sia-sia. Bukan karena metodenya salah tetapi Qi-nya yang tidak cukup. Jika dia memiliki Pil Pemulihan sekarang, dia yakin dia bisa menyelesaikannya.
Dia sangat sadar diri Qi-nya tidak cukup, tetapi Chen Yu tidak mau menyerah. Dia masih bertahan. Dia mencoba peruntungannya: mungkin saja secara tidak sengaja pil itu akan terbentuk.
Dengan suara keras, bahan-bahan yang masih cair meledak di dalam kuali yang menyebabkan gelombang udara keluar mendorong Chen Yu.
Dum..
Pakaian Chen Yu sampai robek dan rambutnya acak-acakan seperti rumput liar. Tubuhnya merah karena panas uap dari bahan-bahan Pil. Chen Yu merasa sesak napas saat mulutnya mengeluarkan darah. Untungnya, hanya luka bakar bagian luar.
Kekuatannya masih terlalu rendah. Chen Yu menghela napas. Tepat saat dia hendak berkemas, pintunya ditendang hingga terbuka.
Brak…
Chen Yu tidak punya waktu untuk memindai dengan indera rohnya dan langsung menyimpan kembali kuali ke Cincin-nya. Pada saat yang sama, indera spritualnya terkunci pada pedang terbang di dalam Cincin Ruang dan siap mengeluarkannya kapan saja. Orang itu berani mendobrak pintunya. Dia tidak ingin hidup.
moga crazy up sampe 5 ch🙏
aku pastikan dalam seminggu lagi bisa jadi top fan silver . semangat ya Thor