Kevin Xander AdiJaya adalah cowok yang sangat susah mendapatkan kebahagiaan yang tulus dalam hidupnya. Kevin selalu di setir oleh papah angkatnya sehingga membuatnya menjadi sangat muak dan memutuskan untuk pergi dari rumah.
Namun Kevin masih bertahan sejauh ini karena ada satu wanita di hidupnya, yaitu Adara Syila Alterina. Namun Kevin selalu gengsi menunjukan perasaannya kepada Dara, jadi ia selalu mencari cara agar bisa ribut dengan Dara.
Sampai suatu hari ada sepasang suami istri yang mengaku sebagai orang tua kandung Kevin, siapakah mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Red sage, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari yang Baik
Setelah merasa cukup jauh dari jangkauan radar Rony, Dara langsung melepaskan tangan Kevin.
“Sorry, ya. Tadi mendadak banget…” Dara memutar-mutar jari tangannya, canggung.
Kevin mengangkat alis, lalu bertanya, “Kenapa lo bilang gitu ke Rony? Gue aja belum bilang mau nebeng.”
“Menghindar aja sih,” jawab Dara datar. “Males aja kalau dianterin dia.”
Kevin nyengir lebar,dan di sadari oleh Dara
"Tumben nyengir,biasanya kalo lagi ngomongin Rony,pasti langsung di tekuk tuh muka," sindir Dara kepada Kevin.
"kalo ini beda konsep,yok pulang,"ucapnya sambil tersenyum.
Dalam perjalanan, suasana mendadak sepi. Dara diam seribu bahasa, membuat Kevin sesekali menoleh penasaran.
"Lo kenapa sih, diem aja?"
Dara menjawab lirih, "Nggak apa-apa."
Padahal dalam hati Dara: Gimana aku bisa ngomong? Aku masih mikirin rooftop tadi pagi!
Mereka sampai di gang rumah Vellos. Kevin turun dari sepeda Dara, hendak mengucapkan terima kasih, tapi…
“Eh? Dara mana?”
Ternyata Dara sudah melesat secepat kilat. Kevin melongo.
“Hah? Kok kayak dikejar setan…”
Kevin akhirnya sampai di rumah Vellos. Kali ini, tak ada Bu Indah di warung, karena beliau sedang belanja.
Vellos sudah di dalam, masih pakai jaket dan celana jeans. “Cepetan makan, kev! Kita kerja sore ini!”
Mereka bersiap ke restoran tempat mereka kerja. Saat sampai, di pojok restoran, Rani sedang sibuk berdandan. Makeup-nya? Wow. Foundation satu kilo, mungkin.
Amel, temannya, menatapnya dengan heran. “Lo ngapain sih, dandan kayak mau kondangan?”
“Biar kece,” jawab Rani sambil merapikan alis.
Tak lama, Kevin dan Vellos masuk. Vellos tampak rapi dengan seragamnya, sementara Kevin masih pakai kemeja putih. Hari ini adalah hari training keduanya.
Begitu melihat Kevin masuk, Rani langsung berdiri, senyum lebar. "Hai, Kevin!"
Kevin membalas seadanya. “Hai,kak… bisa kita mulai training hari ini?”
Dengan semangat dua ratus persen, Rani mengangguk. “Tentu saja!”
Saat jam istirahat, pak Bambang menghampiri Kevin.
“Kamu cepat belajar, Kev. Saya suka. Semoga betah di sini ya.”
Kevin tersenyum, bangga. “Terima kasih, Pak. Saya senang kerja di sini.”
Mereka pun mengobrol bersama,dan ketika waktu istirahat habis, pak Bambang menyuruh Kevin untuk lanjut kerja.
Jam menunjukkan pukul 21.55 WIB. Waktu closing dimulai.
Kevin sedang peregangan ketika Rani datang membawa wadah kecil.
“Nih, buat lo. Bola-bola coklat. gue yang bikin sendiri,” katanya sambil nyodorin wadah.
“Eh… nggak usah, kak. Gak usah repot-repot."
“Udah, ambil aja,” desaknya manja.
Akhirnya Kevin pun menerimanya.
Sampai di rumah, Kevin dan Vellos langsung bersih-bersih dan merebahkan diri.
“Eh, los,” kata Kevin sambil bangkit. “Tadi kak Rani ngasih gue ini.” Ia menunjukkan wadah bola coklat.
Vellos menatapnya dan nyeletuk, “Jangan-jangan dia suka lo.”
Kevin langsung mengernyitkan alisnya. “Aahh gak mungkinlah!”
Mereka makan bola coklat itu sampai habis… lalu langsung komentar.
“Rasanya... agak aneh ya?” kata Kevin.
“Tampilannya juga...” timpal Vellos sambil nyengir.
“Dasar, pas udah habis baru nyinyir.”
Kevin pun ke kamar mandi untuk menyikat gigi. Vellos? Langsung tidur tanpa sikat gigi. Jorok level dewa.
Setelah bersih-bersih, Kevin berbaring di sofa. Tapi pikirannya melayang lagi…
Ci\*man di rooftop...
Ia pun mengambil ponselnya dan mengirim pesan ke Dara.
Menunggu…
Awalnya senyum-senyum sendiri. Lima menit… sepuluh menit…
Belum dibalas.
Wajah Kevin berubah. “Yah... masa dicuekin…”
Akhirnya, dengan wajah manyun dan hati yang sedikit kesal, Kevin pun memutuskan untuk tidur. Besok, dia akan menginterogasi Dara. Dengan serius.