" aku hamil !! " ucap Rania pada laki laki yang telah mengambil kesuciannya sedang paksa.
" apa kamu yakin dia itu anakku ?" tanya laki laki itu pada Rania dengan pandangan yang sangat merendahkan.
" buang saja anak itu !! aku tidak sudi memiliki anak dari wanita seperti mu " ucap laki laki itu sambil melempar kan segepok uang tepat di wajah Rania.
" aku bersumpah akan membuat kamu menyesal telah melakukan hal ini padaku dan juga meminta ku untuk membuang anak ini " ucap Rania sambil pergi meninggalkan pria arogan itu.
Setelah Rania pergi dan menghilang di saat itu juga ular sanca Ridzwan mati suri dalam tidur panjang nya..
apakah Rania dan Ridzwan akan berjodoh ataukan ada pria lain yang akan menjadi jodoh Rania ..
ikuti kisah perjalanan Rania dan Ridzwan di tengah kebencian dan ambisi di hati keduanya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rumah Baru...
Ridzwan baru saja membuka matanya saat simar matahari berhasil menerobos masuk dari celah jendela kamar nya.
" ahh kirain cuma mimpi, ternyata gue bener bener di sini " ucap Ridzwan yang berharap jika semuanya hanya mimpi.
Ridzwan pun membersihkan diri sebelum turun untuk menemui Talia gadis cerewet kesayangannya.
" hai ta.. " ucap ridz pada keponakannya itu dan mendudukkan diri di samping Talia.
" pagi om, om kapan Dateng ?" tanya Talia yang masih menunggu ayahnya kembali.
" jam sebelas malam " ucap ayah Wildan yang ikut bergabung untuk sarapan.
" yah.. " belum selesai Talia berbicara Wildan sudah memotong pembicaraan nya.
" sayang kamu mau berangkat di temani om ridz ?" tanya Wildan karena merasa khawatir dengan Rania.
" mau kan om anter Talia ke sekolah ?" tanya Talia yang malah mengikuti keinginan ayahnya.
" iya, lagian om juga mau keluar, mau nyari orang " ucap Ridzwan yang malah membuat Wildan penasaran.
" emang mau nyari siapa di sini ?" tanya Wildan kepo.
" kalo pun ridz kasih tau, kakak juga ngga bakal tau " ucap Ridzwan sambil bangkit mengikuti Talia yang sudah jalan lebih dulu.
Setelah melihat Talia dan Ridzwan pergi, Wildan pun menuju kamarnya dan mulai membuka kunci kamarnya.
" Ra.. maaf ya tadi saya tinggal dulu " ucap Wildan saat melihat Rania kini sudah duduk di pinggir tempat tidur milik nya.
" maaf pak, saya harus pergi dari sini " ucap Rania yang mulai bangkit dari duduknya menuju pintu kamar Wildan.
" Ra.. saya bisa bantu kamu, tapi kamu harus cerita dulu, apa yang sebenarnya terjadi !!" ucap Wildan sambil menggenggam tangan Rania agar berhenti sebelum membuka pintu kamar nya.
" saya hanya ingin pergi jauh dari laki laki itu " ucap Rania dengan emosi yang kembali menyala.
" Ra.. kamu tenang, saya tau ada yang di perbuat Ridzwan sama kamu yang mungkin membuat kamu trauma tapi saya tidak bisa bantu sebelum kamu cerita kan semuanya.
Rania menatap laki laki yang baru saja semalam di kenalnya, bahkan laki laki itu memiliki hubungan keluarga dengan Ridzwan laki laki yang ingin iya hindari seumur hidupnya.
" saya mungkin kakak sepupunya Ridzwan tapi kami dua orang yang berbeda dan saya punya putri yang akan selalu saya jaga jadi tidak akan mungkin saya merusak wanita lain seperti yang sering di lakukan Ridzwan " ucap Wildan agar Rania bisa mempercayai nya.
" Rania hamil " ucap Rania sambil menundukkan wajahnya karena merasa malu dengan apa yang kini di alaminya.
Rania pun mulai bercerita awal mula Ridzwan mulai mendekati nya hingga kejadian dirinya di DO pun Rania ceritakan dengan berurai air mata.
" baik lah, karena Ridzwan akan tinggal di sini selama kuliah "
" kuliah.. di sini ??" tanya Rania tidak percaya harus satu kota dengan laki laki yang ingin di hindarinya.
" iya, jadi saya kan menyediakan kamu rumah lain yang tidak jauh dari sini " ucap Wildan yang mendudukkan diri di pinggir tempat tidur.
" tidak usah pak, saya akan pergi dari kota ini saja " ucap Rania yang tidak ingin hutang Budi pada siapapun.
" kalo kamu ngga mau tinggal di rumah yang saya tempati kamu harus tetap tinggal di sini " ucap Wildan tegas.
" tapi pak jika saya tinggal di sini, itu artinya saya akan bertemu setiap waktu dengan Ridzwan " ucap Rania yang tidak bisa membayangkan jika harus satu atap dengan Ridzwan.
" maka dari itu kamu harus terima tawaran saya untuk menyediakan kamu rumah dan setelah anak itu lahir kamu bisa lanjut kuliah dan mewujudkan semua cita cita yang kamu inginkan " ucap Wildan sambil mendekat ke arah Rania yang masih berdiri di dekat pintu kamar Wildan.
" saya akan membantu kamu bangkit sampai kamu bisa berdiri sendiri dan menunjukan pada orang orang yang pernah merendahkan kamu kalo kamu mampu bangkit dari kegelapan yang mereka ciptakan " ucap Wildan sambil membuka pintu kamarnya dan mempersilahkan Rania untuk keluar lebih dulu.
" ayo karena waktu kita tidak banyak, sebelum Ridzwan kembali dari luar " ucap Wildan menuju keluar rumah menuju mobilnya.
" saya ambil pakaian saya dulu pak " ucap Rania yang ingin mencoba percaya pada laki laki yang ada di hadapannya.
Dan benar saja Wildan membawa Rania ke sebuah rumah yang baru saja selesai di renovasi "
" pak ini rumah siapa ?" tanya Rania penasaran.
" rumah saya, tadinya saya beli untuk investasi tapi mulai sekarang kamu akan tinggal di sini " ucap Wildan sambil turun dari mobil nya.
" dan nanti setiap Talia pulang sekolah dia akan di sini sampai saya jemput setelah pulang kerja, kamu ngga masalah kan ?" tanya Wildan yang kini Daha sampai di depan pintu rumah ini.
" iya, saya senang Talia ada di sini jadi saya tidak merasa kesepian " ucap Rania yang merasa bersyukur bertemu dengan ayah dan anak yang begitu baik dan perduli padanya.
" selamat datang Rania.." ucap Wildan sambil membuka lebar pintu rumahnya yang akan di tempati Rania mulai saat ini.
Rania hanya bisa tersenyum mendengar sambutan sederhana dari Wildan.
" silahkan masuk, tapi maaf saya tidak bisa menemani kmu berkeliling karena saya harus pergi ke kantor dulu " ucap Wildan karena kini sudah Jan sembilan pagi.
" oh iya .. makasih pak " ucap Rania yang memaklumi tentang kesibukan Wildan yang merupakan salah satu pengusaha sukses di kota S.
Sedangkan Ridzwan masih berkeliling kota S berharap bisa menemukan orang yang iya cari.
" kemana sih dia... kenapa seolah hilang di telan bumi " ucap Ridzwan yang kini sedang menepikan mobilnya.
" awas saja jika kita ketemu nanti " ucap Ridzwan yang mulai kesal karena wanita itu kini ularnya enggan untuk bangun, seolah ularnya sedang mati suri.
Ridzwan pun memilih untuk pulang ke rumah Wildan karena merasa mulai lelah dan juga terkadang dirinya mual dan muntah tak jelas.
" aku yakin wanita itu masih mempertahankan anak dalam kandungannya itu " ucap Ridzwan sambil mengemudi kan kembali mobilnya.
Matahari siang yang terik tidak menyurutkan sengat Talia untuk bertemu dengan Rania setelah ayahnya memberitahukan dimana Rania berada sekarang.
" ta.. tapi jangan panggil kak Rania ya mulai sekarang tapi panggilnya kak Ani ok " ucap Wildan yang tidak menceritakan kenapa Rania harus hidup terpisah dengan mereka.
" ok yah, yang penting ta masih bisa ketemu sama ka Ani dan bisa merasakan kasih sayang seorang ibu " ucap Talia.
' maafkan ayah ya ta.. ayah masih egois yang hanya memikirkan perasaan ayah aja tanpa memperdulikan perasaan dan keinginan kamu untuk memiliki ibu lagi '
Wildan hanya bisa menatap Talia yang begitu bahagia setelah bertemu dengan Rania.
' saya janji akan membantu kamu dan membuat mereka menyesal telah melukai kamu..
✍️✍️✍️ kira kira siapa yang di cari Ridzwan dan apa tujuannya setelah berhasil menemukan orang yang iya cari 🤔🤔
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi UP nya.
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak ya biar R-kha lebih semangat lagi.
Love you moreeeee 😍😍🌹
keluarga bejat