NovelToon NovelToon
Terikat Janji Dengan Princess

Terikat Janji Dengan Princess

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Vampir / Cinta Terlarang / Iblis / Akademi Sihir / Perperangan
Popularitas:837
Nilai: 5
Nama Author: zeyynmaloth

Gimana jadinya jika Putri bangsawan kelas atas jatuh cinta pada Kesatria yang ternyata merupakan keturunan iblis.

Awalnya sang putri hanya ingin berteman dan bermain bersama. Namun disaat sedang bermain, mereka berdua diserang iblis jahat. Mereka berdua dalam bahaya, sang putri tak bisa berbuat apa apa. Untung saja si mc keturunan iblis, jadi dia bisa melindungi sang putri.

Mulai saat itu sang putri berjanji untuk membalas budi pada sang mc, bahkan berjanji untuk menjadikannya suami.

Karya ini hanya karangan belaka, segala sesuatu yang mirip hanyalah kebetula.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zeyynmaloth, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pernikahan Prince Henry

Suasana begitu mencekam. Lorong disana sangat lah gelap karena pencahayaan sangat lah minimum. Kesunyian lorong itu pecah karena suara kaki yang menginjak lantai. Terlihat Helena dan Hellvoinh berjalan berdua di sebuah lorong. Saat sedang berjalan berdua tiba tiba dari kegelapan kelihatan sosok yang menghampiri. Sosok itu perlahan mendekat, suara hantaman kaki dari arah depan mulai terdengar jelas.

"Hoii... apa kabar Helena?"

Suara itu tak lain dan tak bukan adalah suara Raipope.

"Raipope, apa yang kau lakukan disini?"

Tanya Helena.

Raipope, Helena, dan Hellvoinh kini berhadap hadapan.

"Apa yang aku lakukan? Ini tempat kelahiran ku lah... Apa aku tak berhak berada di istana Dark Dicepratops ini?"

Raipope mulai tanya balik.

"Pertanyaan mu ini terdengar seperti orang yang polos. Seolah kau tak melakukan sesuatu yang merugikan kami."

Balas Helena.

"Maaf, tapi aku tak punya waktu sebanyak itu untuk meladeni basa basi mu. Coba Jelaskan seperti apa detail nya!"

Seru Raipope.

"Baiklah... kau, Raipope ternyata sosok iblis penghianat. Sama seperti Lewis."

Sahut Helena.

"Aku? Penghianat? Maaf, aku bukan iblis yang seperti itu."

Balas Raipope.

"Bisa bisanya kau bilang bukan penghianat padahal kau telah menyerahkan tahanan kita yang mana Azzarhon bersusah payah untuk menculiknya."

Ucap Helena dengan nada kesal.

"Oohhh.... Ituu... Aku hanya membantu teman, tak lebih dari itu."

Balas Raipope dengan tenangnya.

"Jadi kau tak merasa seperti seorang penghianat?"

Tanya Helena dengan kesalnya.

"Tentu tidak."

Jelas singkat dan tenang Raipope.

"Raipope.... Keberadaan mu membuat ku muak."

Ucap Helena, kini tangan nya terlihat memunculkan aura gelap pertanda bersiap menyerang Raipope.

"Aku tak tertarik jika harus bertarung dengan kalian berdua. Tapi jika kalian memaksa, aku jamin tempat yang kita injak ini akan menjadi abu, kemudian lenyap."

Spontan jawaban Raipope melihat Helena yang bersiap menyerang nya.

Mendengar hal itu sontak Helena berusaha menenangkan diri. Dia tak ingin istana Dark Dicepratops ini dihancurkan oleh Raipope dan Lewis.

"baiklah.... Aku rasa, langkah terbaik ku untuk saat ini adalah bersabar dulu... Kita harus terus awasi dia. Diapa tahu Raipope masih mau diajak kerjasama dalam mengalahkan Order Knights."

Ucap Helena dalam hati.

"Mengapa kau jadi terdiam seperti itu? Ayo kalau mau serang ayo! Jangan ragu gitu ah! "

Tanya Raipope dengan nada sedikit mengejek.

Mendengar hal itu Helena malah tampak lebih terdiam. Hellvoinh pun ikut terdiam, bahkan dari tadi dia hanya mengamati.

"Kalau kau hanya disana saja, aku gak bakal bisa lewat. Sebaiknya cepat minggir kau! Aku ingin membaca beberapa buku di perpustakaan."

Seru Raipope.

"Baiklah, silahkan."

Balas Helena dengan wajah tak ikhlas.

Helena dan Hellvoinh pun memberi Raipope jalan. Setelah dirasa Rapopo sudah jauh, Helena pun tiba tiba saja memukul tembok. Wajah Helena begitu marah, tembok yang dihantam Helena menjadi retak. Namun Hellvoinh tampak tidak terkejut akan hal ini.

"Raipope ... Betapa menjengkelkan nya dia... "

Ucap Helena dengan nada rendah namun terdengar sangat marah.

"Helena, apa dia mesti disingkirkan?*

Tanya Hellvoinh.

"Aku ingin lihat dulu sekali lagi tingkah dia seperti apa... Jika dia bertindak seenaknya dan merugikan kita, maka aku pasti akan berusaha untuk menyingkirkan nya. Raipope akan lenyap untuk selama lamanya."

Balas Helena.

"kalau begitu, aku rasa aku harus belajar sihir hipnotis, supaya Raipope terhipnotis dan dia tak lagi mengkhianati kita."

Sahut Hellvoinh.

Mendengar hal itu Helena langsung menatap Hellvoinh dengan tatapan seremnya.

"Heii... Itu ide yang sangat bagus."

Jawab Helena.

Disisi lain, terlihat Raipope tengah asyik membaca buku. Raipope membaca buku sendirian dengan posisi duduk yang sangat santai, kakinya pun berada di atas meja. Kelelawar dengan mata merah menyala tiba tiba muncul dari kegelapan.

"Kau kelihatan nya mau dihancurkan tuh... "

Kelelawar itu bersuara seperti Lewis.

"Benarkah? Aku tidak takut."

Balas Raipope.

"katanya kau akan dihipnotis supaya tidak bertindak semau mu sendiri."

Ucap Lewis.

"Mau seperti apapun langkah mereka, kita selalu selangkah didepan mereka .... Benarkan Lewis?"

Ucap Raipope.

"Itu benar sekali. Hei sebaiknya kau jangan memakan tempat, beri aku tempat duduk juga! Aku mau membaca seperti mu."

Seru Lewis.

Beralih pada putri Guinevere, pangeran Henry, dan raja Edward. Di pagi yang cerah ini, mereka telah selesai sarapan dan hendak ke gereja untuk melangsungkan upacara pernikahan. Pangeran Henry tampak sangat tampak, ia mengenakan pakaian terbaik nya saat ini.

"Kakak tampak sangat tampan memakai pakaian seperti itu."

Putri Guinevere memuji kakanya.

"Tanpa memakai pakaian seperti ini pun kakak sangat lah tampan, apalagi ditambah ini pasti Princess Mira akan langsung jatuh cinta."

Balas pangeran Henry.

"Hehe... Kak, nanti kamu jangan jadi suami takut istri ya!."

Putri Guinevere tertawa kecil, kemudian dia berseru.

"Apalah, mana mungkin kakak seperti itu. Istri kakak nantinya akan patuh pada kakak."

Balas Pangeran Henry.

Mempelai wanita juga telah sampai pada negeri Sundr dan sudah siap akan semuanya. Pada abad pertengahan, keluarga dari calon mempelai wanita memberikan mahar pada calon mempelai pria. Hal ini bertujuan agar membantu kehidupan baru dari pengantin baru.

Sesampainya di gereja, nampak rakyat rakyat dan tamu sudah siap sedia. Jamuan dan hidangan berkelas sudah tertata untuk melangsungkan pesta. Suara musik yang meriah terdengar jelas.

Pangeran Henry menikah dengan Putri Mira bukan karena cinta. Mereka berdua cuma pernah sekali bertemu dan itupun tak sampai mengobrol. Yang menjadi dasar pernikahan ini adalah untuk aliansi politik. Pada akhirnya baik sang putri maupun pangeran, keduanya akan saling mencintai. Itulah yang diharapkan perjodohan pada abad pertengahan.

Kedua pasangan itu pun mengucapkan janji mereka. Mempelai wanita pun mengucapkan janji nya bahwa dia akan patuh kepada suaminya itu. Mempelai pria mengucapkan janji nya bahwa dia akan senantiasa melindungi istrinya itu.

Pernikahan antara keduanya pun akhirnya sah. Mereka berdua telah sah menjadi suami istri. Pesta pun dilanjutkan dengan meriahnya. Rakyat disana menari dengan asyiknya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!