NovelToon NovelToon
ADARA Warna Hidupku

ADARA Warna Hidupku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:175
Nilai: 5
Nama Author: Red sage

Kevin Xander AdiJaya adalah cowok yang sangat susah mendapatkan kebahagiaan yang tulus dalam hidupnya. Kevin selalu di setir oleh papah angkatnya sehingga membuatnya menjadi sangat muak dan memutuskan untuk pergi dari rumah.
Namun Kevin masih bertahan sejauh ini karena ada satu wanita di hidupnya, yaitu Adara Syila Alterina. Namun Kevin selalu gengsi menunjukan perasaannya kepada Dara, jadi ia selalu mencari cara agar bisa ribut dengan Dara.
Sampai suatu hari ada sepasang suami istri yang mengaku sebagai orang tua kandung Kevin, siapakah mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Red sage, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rony Mulai Berulah

Tawa Dara dan Kevin pecah di parkiran sekolah, mengalun ringan di tengah pagi yang cerah. Keduanya tampak benar-benar menikmati obrolan konyol mereka, bahkan tak sadar ada sepasang mata yang mengawasi tajam dari kejauhan—Rony. Ia berdiri tak jauh dari mereka, menyipitkan mata, wajahnya penuh amarah tersembunyi.

Tanpa menyadari kehadiran Rony, Dara dan Kevin berjalan bersama menuju kelas. Mereka masih tertawa saat melangkah masuk ke dalam ruang kelas yang mulai ramai.

Begitu memasuki ruangan, Viona, sahabat dekat Dara, langsung melongo melihat pemandangan tak biasa itu. Dara masuk sambil bercanda dengan Kevin, yang selama ini dikenal sebagai musuh bebuyutannya.

"Hah?! Gue mimpi apa semalem?!" Viona berseru dengan mata membelalak dramatis. "Lo berdua kenapa bisa barengan sih?!"

Anak-anak lain yang mendengar suara Viona langsung menoleh. Beberapa dari mereka bersiul, yang lain berseru penuh godaan.

"Uhuy, ada yang jadian diam-diam nih!"

"Ada apa ini?! Kevin sama Dara barengan?! Dunia mau kiamat?!"

Kevin dan Dara langsung salah tingkah. Wajah mereka merah padam, seperti kepanasan tiba-tiba.

"Aduh, Vio... jangan gitu dong," bisik Dara seraya menarik tangan Viona dengan panik. Ia buru-buru duduk di bangkunya.

"Lo kenapa jadi kayak gitu sih? Nggak ada apa-apa kok antara gue dan Kevin. Sumpah."

Viona tertawa kecil. "Iya iya, nggak ada apa-apa, tapi mukanya merah semua tuh. Apaan tuh kalau bukan kode."

Dara hanya memutar bola mata sambil merunduk, berharap seluruh isi kelas berhenti memperhatikannya.

Pelajaran pun berlalu dengan cepat. Begitu bel istirahat berbunyi, seluruh siswa serentak bangkit dari tempat duduk, menyerbu kantin seakan lomba.

Kali ini, berbeda dari biasanya, Kevin ikut turun ke kantin bersama sahabatnya, Vellos. Mereka berdua sudah mendapatkan semangkuk bakso panas dan hendak mencari tempat duduk yang kosong.

Namun, saat mereka melangkah di antara kerumunan siswa, sebuah tubuh tiba-tiba menabrak bahu Kevin dengan keras. Seketika, kuah panas dari bakso tumpah mengenai tangan dan perut Kevin.

"Akh! Panas!" seru Kevin sambil menjatuhkan mangkuknya.

Ia menoleh dengan penuh emosi—dan melihat Rony berdiri di sana dengan ekspresi dingin.

"Lo gila ya?!" Kevin mendesis marah. Dengan gerakan cepat, ia langsung mendorong dada Rony.

"Eh, sorry, bro... nggak sengaja," Rony berakting lembut, senyum tipis di bibirnya. Ia meraih lengan Kevin seolah ingin menenangkan.

Tapi mendadak ia mendekatkan wajahnya dan berbisik lirih di telinga Kevin, "Lo tahu, Kev? Nyokap lo pelacur. Dan bokap lo? Koruptor kelas kakap, iya kan?"

Deg.

Seluruh darah Kevin seperti naik ke kepala. Tanpa berpikir panjang, tangannya melayang menghantam wajah Rony.

Bug!

"KEVIN!" Vellos berteriak, mencoba menahan sahabatnya, di bantu oleh teman-teman mereka yang lain, seperti Abi dan juga Vino.

Namun Kevin kehilangan kendali. Ia kembali memukul Rony, yang kini jatuh terduduk di lantai. Siswa-siswa lain mulai berteriak panik, beberapa mencoba melerai, tapi amukan Kevin tak terbendung.

Dara yang berada di ujung kantin, berlari panik menghampiri.

"KEVIN! BERHENTI!" Dara berteriak, menarik tangan Kevin dengan gemetar. "Cukup! cukup Kevin...tenang, oke?!" Dara mencoba menenangkan Kevin dengan perlahan.

Kevin menoleh, napasnya memburu. Saat menatap Dara, amarah itu perlahan memudar. Ia membiarkan Dara menahan tubuhnya, meski dadanya masih naik turun.

Rony, dengan dramatis, mengerang kesakitan dan memegangi pipinya.

"Dia... dia nyerang gue duluan!" Rony berseru dengan suara parau.

Anak-anak lain langsung mengangguk setuju, membela Rony.

“Emang Kevin yang kasar duluan.”

"Kevin emang emosian sih."

Itulah rencana Rony, ia sengaja memancing emosi Kevin agar bisa membalikkan keadaan, dan tentu saja sengaja membuat Kevin dalam masalah. Dan seperti dugaan, semua orang percaya padanya.

Tak lama, seorang guru datang tergesa. Matanya membelalak melihat Rony terduduk di lantai dengan wajah lebam.

"Apa ini?!" bentak guru itu. "Kevin, ke ruang BK sekarang juga!"

"Tapi, Pak, saya bisa jelaskan!" Kevin mencoba membela diri.

“Cukup! Saya nggak mau dengar. SEKARANG! Dan saya minta satu siswa untuk jadi saksi." guru itu melihat sekeliling siswa.

Lalu dengan cepat salah satu siswa mengangkat Tangannya. "Saya buk." Lalu Kevin dan siswa itupun langsung menuju ruang BK.

Sementara itu, guru tersebut menghampiri Rony dan dengan suara lembut berkata, “Ayo, Nak, kita ke UKS. Biar diperiksa dulu, ya.”

Perlakuan itu jelas berbeda. Terlalu mencolok.

Di ruang BK, Kevin duduk di hadapan guru yang menatapnya tajam. Tangannya mengepal di bawah meja.

"Ceritakan apa yang terjadi," kata guru itu datar.

Kevin menghela napas. "Saya nggak mulai duluan, Pak. Rony yang nyenggol saya sampai bakso tumpah ke badan saya. Dan ini bukan pertama kalinya dia kayak gitu. Kemarin juga pernah, dia senggol saya dan cuma pergi gitu aja, minta maaf pun tanpa rasa bersalah."

Ia menahan sesak di dadanya sebelum melanjutkan, "Dan... dia bilang hal keji soal orang tua saya. Dia bilang Mama saya pelacur, dan Papa saya koruptor."

Wajah guru itu berubah sejenak, tapi kemudian kembali datar. “Kamu ada bukti?”

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!