seorang dewa alkemis bernama Ling Tian, atau para dewa sering menyebutnya,
"dewa alkemis Ling Tian" yg tidak sengaja mendapatkan kitab semesta di kekosongan yg berisi berbagai pengetahuan di semesta, hingga ia berhasil membuat pil semesta karna berhasil mempelajari kitab semesta itu , tapi na'as saat kelahiran pil semesta, sang alkemis harus mendapatkan kesengsaraan petir semesta sebagai pembabtisan dari dewa alkemis menjadi alkemis semesta dan hasilnya sang dewa alkemis harus musnah karna tidak mampu menjalani kesengsaraan itu.
dalam hidupnya ia masih memiliki penyesalan.
100 tahun kemudian ia bereinkarnasi ke dalam tubuh seorang tuan muda sampah yg tidak bisa berkultivasi, tuan muda sampah itu adalah Lin Tian, tuan muda dari klan Lin di alam rendah.
beruntungnya kitab semesta itu ikut bereinkarnasi bersamanya ,kitab itu sudah menyatu dengan jiwanya.
akankah Lin Tian akan mengubah mengubah penyesalannya itu, ayo kita baca kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ari Arexc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 8.sedikit masalah.
"yah...aku tidak ingin mengurusi urusan sampah sepertimu, aku hanya heran apakah sampah sepertimu masih memerlukan pil atau herbal hahahahahahaha"
ucap wei Lang, tuan muda klan Wei berumur 16 tahun.
"apa urusannya denganmu tuan muda Wei, apa kau sudah mulai gila..?"
ucap Lin Tian acuh.
"hahahahhahahahaa kalian dengar itu, ia menyebutku gila, dasar sampah apa kau ingin aku hajar lagi hahahhaha"
ucap wei Lang sambil tertawa kejam.
"oh apa tuan muda Wei berani menghajarku di sini, ah aku lupa kau kan pemuda pengecut yg hanya berani menindas orang biasa sepertiku"
ucap Lin Tian sambil tersenyum sinis.
orang-orang yg ada di lantai satu itu langsung tertarik dengan keributan itu.
"hei bukannya itu tuan muda klan Lin, Lin Tian anak Patriak klan Lin yg terkenal sampah karna tubuhnya lemah dan dantiannya hancur entah karna apa"
ucap salah satu pengunjung.
"iya kau benar, dia berani menyinggung tuan muda Wei Lang yg terkenal kejam"
sahut yg lainnya.
"habislah dia, ku dengar ia sempat di hajar beberapa kali oleh tuan muda Wei walaupun tidak terluka parah tapi itu cukup memalukan"
ucap pengunjung lainnya.
"aku dengar tuan muda Wei Lang sudah menjadi alkemis tingkat 2 di usia 16 tahun, ia sungguh genius"
sahut yg lain.
bisik-bisik pengunjung itu terdengar oleh Lin Tian karna mereka berbicara cukup keras.
Wei Lang yg mendengar itu langsung membusungkan dadanya, ia mulai sombong dan bangga karna mendapat pujian.
"cih hanya alkemis tingkat 2 saja sudah sombong, seberapa tinggi pencapaiannya di masa depan dasar bodoh dia tidak tau bahwa sifat seorang alkemis dapat mempengaruhi pencapaiannya"
batin Lin Tian dalam hati.
"kau dengar itu sampah, aku adalah alkemis tingkat dua, di usiaku yg baru 16 tahun aku sudah bisa meracik pil kelas 2 rendah, dan aku sebentar lagi akan mengikuti ujian masuk sebagai anggota serikat alkemis"
ucap wei Lang dengan nada sombong dan arogan.
"oh..aku sungguh terkesan"
ucap Lin Tian datar dan acuh.
sebagai dewa alkemis dan umurnya juga sudah ribuan tahun dia hanya menganggap wei Lang sebagi semut yg tidak perlu di perhatikan.
Wei Lang yg melihat Lin Tian hanya acuh dan datar membuatnya emosi.
"yah sampah tetaplah sampah"
ucap wei Lang mencoba menahan emosinya, karna ia sadar dirinya saat ini berada di serikat alkemis jadi ia sebisa mungkin menjaga sikapnya.
"tuan muda ini pesanan anda"
ucap pelayan yg baru datang membawa pesanan herbal Lin Tian.
"oh terimakasi nona, jadi berapa total semua herbal ini..?"
ucap Lin Tian.
"ke 5 herbal ini adalah herbal elemen jadi total semuanya 2000 koin emas tuan muda"
ucap pelayan itu.
"baiklah, ini nona 2000 koin emas, tolong di hitung lagi"
ucap Lin Tian sambil menyerahkan kantong yg berisi 2000 koin emas.
"baik tuan saya akan menghitung ya ulang"
ucap pelayan itu sambil menghitung koin emas dari Lin Tian.
Wei Lang yg melihat transaksi itu semakin heran.
"buat apa sampah itu membeli tanaman herbal elemen, setauku tanaman herbal elemen ini adalah tanaman herbal kelas tinggi, dan dari jumlah koin emas ya pasti tanaman herbal yg ia beli berumur 90 tahun ke atas"
batin Wei Lang.
"hei samapah apa kau mencoba menyia-nyiakan herbal kelas tinggi itu, yah walaupun herbal itu tidak langka tapi harganya lumayan di bandingkan dengan tanaman herbal kelas menengah, sungguh malang nasib klan Lin karna mempunyai tuan muda yg selalu menyia-nyiakan sumberdaya"
ucap wei Lang mengejek.
"oh apa tuan muda Wei Lang mulai perduli kepadaku, tenang saja tuan muda Wei aku tuan muda dari klan Lin, koin emas ku banyak jika hanya ribuan koin emas tidak terasa untukku, aku bisa mendapatkannya dengan mudah, apa tuan muda we kekuarangan koin emas, aku tidak keberatan untuk menyumbangkan beberapa koin emas ku kepada tuan muda"
ucap wei Lang sinis.
"apa kau bilang, kau pikir aku tidak memiliki koin emas, cih jika hanya ribuan koin emas, itu hanya bernilai satu pil sumberdaya tingkat 4 yg aku dapatkan setiap hari, tentu saja aku tidak akan menyia-nyiakan sumberdaya itu, tidak sepertimu yg cacat hahahahahahaha"
ucap wei Lang.
"oh kalau begitu baguslah, aku tidak perlu menyumbang koin emas kepadamu"
ucap Lin Tian acuh.
semua orang yg ada di sana langsung menahan tawa.
"sialan bocah, kau mempermainkan ku, mulutmu tajam juga ya"
ucap wei Lang geram.
"saudara Wei lebih baik kita seret dia keluar lalu kita beri dia pelajaran, beraninya dia menghinamu yg seorang alkemis tingkat 2 dan jenius kultivasi di kota ini"
ucap temannya.
"benar kata saudara Guang Li saudara Wei, lebih kita seret dia sekarang"
ucap guang yu, mereka adalah putra salah satu tetua klan Guang, klan kelas menengah di kota heinan salah satu kota besar di kekaisaran Hong.
"ada apa ribut-ribut di sini, apa kalian tidak tau berada di mana...?"
ucap seorang pria tua sekitar 50 tahunan yg baru turun dari lantai atas.
"bukannya itu alkemis Li..?"
ucap salah satu pengunjung.
"benar itu adalah alkemis Li, salah satu alkemis tingkat 4 dinkota Heinan, kehebatannya dalam membuat pil sudah terdengar hingga ke ibu kota, kita tau sendiri untuk di promosikan ke tingkat yg lebih tinggi dalam hal pemurnian pil sangat lah sulit, itu lebih sulit daripada kultivasi karna untuk menjadi alkemis membutuhkan Bakan yg baik di bidangnya, alkemis Li berhasil menjadi alkemis tingkat tinga di usia 29 tahun dan berhasil menjadi alkemis tingkat empat di usia 46 tahun bukannya itu termasuk genius"
ucap salah satu pengunjung di sana.
"oh alkemis tingkat 4 sudah di bilang tinggi ya di sini, jika di alam dewa anak berumur 12 tahun saja sudah menjadi alkemis tingkat 4"
batin Lin Tian.
"salam alkemis Li, saya Wei Lang dari klan Wei, kebetulan saya ingin mendaftar sebagai anggota serikat alkemis, saya juga ingin mengambil ujian alkemis tingkat 2"
ujar Wei Lang.
"oh apa kau sudah bisa membuat pil tingkat 2..?"
ucap alkemis Li.
"benar tuan Li, saya sudah berhasil membuat pil kelas 2 kualitas rendah kemarin"
ucap wei Lang.
"untuk menjadi alkemis kelas dua di usiamu yg semuda ini memang kau salah satu jenius dalam alkemis dan bisa di sandingkan dengan para alkemis muda jenius yg ada di kota kekaisaran, walaupun menjadi alkemis tingkat 2 cukup mudah, tapi perlu kau tau hambatan sebenarnya adalah untuk menjadi alkemis tingkat tiga, karna akan memerlukan syarat tertentu untuk meraihnya salah satunya adalah memperkuat kekuatan jiwa, memperkuat kekuatan jiwa jauh lebih sulit dari pada berkuktivasi biasa itu sebabnya para alkemis membutuhkan waktu lebih banyak untuk meningkat, semakin tinggi tingkatannya semakin sulit"
ucap alkemis Li.
"heh orang tua ini cukup. sepengetahuan, walaupun masih ada hal lain lagi yg perlu di perhatikan, tapi untuk pengetahuan yg ada di alam rendah ini itu sudah cukup bagus"
batin Lin Tian.
semua orang mendengar itu dan hanya menyimak.
"yg muda ini akan selalu mengingatnya"
ucap wei Lang.
"lalu kenapa kau membuat ribut di sini anak muda..?"
ucap alkemis Li.
"maaf tuan Li, bukannya yg muda ini ingin membuat ribut di sini, yg muda ini sebagai alkemis hanya ingin mengingatkan kepada tuan muda klan Lin itu, ia hanya seorang cacat yg tidak bisa berkultivasi, dan di sini ia sedang membeli herbal tingkat tinggi untuk ia gunakan, karna saya berfikir ia hanya menyia-nyiqkan herbal itu, lalu saya menasehatinya sebagai seorang alkemis tentu saya merasakan sayang kepada herbal yg ia beli, tapi ia sangat keras kepala tidak mau mendengarkan nasehat saya, padahal niat saya baik"
ucap wei Lang.
semua orang yg mendengar ucapan Wei Lang itu hanya bisa mengutuk dalam hati, mereka semua tidak buta dan atau apa yg sebenarnya terjadi.