NovelToon NovelToon
Hilangnya Kepercayaan Hidup

Hilangnya Kepercayaan Hidup

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / CEO / Pengantin Pengganti Konglomerat
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Iis siti Maemunah

Cerita ini berjudul " Hilangnya sebuah kepercayaan Hidup " yang sengaja saya buat sedemikian mungkin sekedar untuk menghibur para pembaca yang setia, semoga tulisan saya ini bisa bekenan dihati para pembaca, sekian dan terimakasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iis siti Maemunah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Sandi yang telah membuka bengkel motornya, yang tempatnya di pentokan belokan pertigaan jalan, kini sudah tidak ada saingan lagi, dikarenakan bengkel motornya Leon sudah tutup, tapi meskipun bengkel motornya Leon masih buka pun,  tidak akan bisa mengalahkan bengkel motornya Sandi, karena mau tidak mau Sandi sudah memiliki banyak pelangannya.

Hari itu seperti biasanya Sandi sibuk dengan pekerjaannya, namun walaupun cape kerja juga, toh sekarang bengkel motornya sudah menjadi miliknya pribadi,  dan sudah tidak didalam perintah orang lain lagi.

Setelah memiliki bengkel sendiri Sandi memiliki pemikiran untuk mencari pekerja montir baru untuk membantu dirinya didalam mengatasi pekerjaannya,  dan katanya ada seorang temannya yang mau bekerja dibengkel motornya yaitu Yudi namanya.

Hari-hari penuh kesibukan, dengan dibantu oleh Yudi, kini Sandi menjalankan aktifitasnya dengan penuh semangat.

Dan begitu juga dengan Siska yang kini dibantu oleh bak Aminah sebagai pembantu barunya,  mereka juga penuh semangat dalam kesibukannya,  dua teman baru ini Sandi dan Siska seperti saling berlomba unruk mencari rezeki, dan keduanya seperti memiliki kegairahan yang sama dalam menjalankan aktifitasnya sehari-hari.

Tak terasa empat bulan sudah berlalu,  waktu begitu cepat melaju,  mereka masih saling sibuk untuk mengurus usahanya masing-masing, sampai pada waktunya Sandi akan mengembalikan separuh uang pinjamannya kepada Siska.

Hari sudah menjelang malam, waktu sudah menunjukan jam duapuluh yaitu alias jam delapan malam, tokonya Siska tutup jam sembilan malam, begitu juga dengan bengkelnya Sandi sama tutupnya jam sembilan malam.

Sandi mengambil poselnya hendak menelepon Siska, dan menyuruh Rudi untuk menutup bengkelnya lebih awal,  karena Sandi akan pergi ketoko kuenya Siska karena Sandi pikir toko kue Siska takut keburu tutup.

" Halo ?"  Suara Siska terdengar dari ponselnya Sandi

" Belum tutup tokonya ?" Tanya Sandi diponsel.

" Belum,  sebentar lagi mungkin akan tutup tokonya !" Jawab Siska.

" Aku kesitu ya,  sekarang ?!" Kata Sandi memberi tau Siska.

" Boleh,  kesini saja !" Kata Siska.

" Oke,  saya tutup dulu teleponnya ya ?" Kata Sandi.

" Oke !" Jawab Siska sambil menutup teleponnya.

Tak lama Sandi datang ketokonya Siska, kebetulan toko kue akan segera tutup, seberes toko tutup, bak Aminah pun pamitan pulang kepada Siska.

" Aku pamitan pulang ya neng ?!" Bak Aminah berpamitan untuk pulang.

" Ya bak, hati-hati dijalan yah ?!" 

" BIya neng ?!"  Kata bak Aminah sambil pergi.

Dipersilahkannya Sandi untuk duduk dikursi meja makan tamu, yang sedari tadi Sandi cuma berdiri sambil tersenyum memandangi Siska.

" Silahkan duduk ?!" Siska menyuruh duduk ke Sandi

" Terimakasih ?!" Ucap Sandi sambil duduk dikursi meja makan tamu.

"Ada apa,  tumben mau datang ketokoku ?" Tanya Siska sambil ikut duduk dikursi meja makan yang berhadapan dengan kursi Sandi.

" Ini aku mau mengembalikan uang modal yang kamu pinjamkan kepada aku tapi,  tidak semuanya, cuma baru ada separuhnya, uang yang akan dikembalikan nya ?!" Kata Sandi sedikit terbata-bata bicaranya, karena ada rasa malu karena baru separuhnya uang yang mau dikembalikannya itu, dari keseluruhan jumlah uang yang telah dipinjamnya.

" Oh tidak apa-apa, emangnya sudah ada uangnya,  apa engak mau dipake dulu gitu,  siapa tau ada kebutuhan yang lainnya yang harus dibeli ?" Tanya Siska kepada Sandi kalau-kalau Sandi masih membutuhkan uangnya untuk keperluan yang lainya.

" Oh tida tida ini uangnya ?!" Yang lantas Sandi pun menyodorkan sejumlah uang kepada Siska.

" Terimakasih ya, aku terima uangnya nih !" Ucap Siska sambil menerima sejumlah uang dari Sandi tersebut.

" Aku yang seharusnya berterimakasih kepada kamu,  terimakasih ya,  sudah bantu aku ?!" Ucap Sandi kepada Siska yang sedang tersenyum menatapnya.

" Iya kembali kasih ?!" Balas Siska sambil mengangukan kepalanya.

Setelah itu Sandi menawarkan diri untuk mengantar Siska pulang kebetulan jalannya sama satu arah untuk pulang, dan Siska setuju untuk pulang bareng bersama Sandi.

Setelah sesampainya dirumahnya Siska dan Sandi berpamitan pulang.

" Tidak mampir dulu San ?" Tanya Siska.

" Tidak terimakasih, malu nanti dilihat orang,  sudah malam nih !"  Jawab Sandi.

" Oh,  iya,  terimakasih ya sudah mau ngantar aku pulang ?!" Kata Siska.

" Iya. !!" Sahut Sandi sambil pergi meningalkan Siska.

Siska yang masih terdiam, berdiri mematung memandangi punggung Sandi hinga bayangannya menghilang, Siska merasa dia bertemu lagi dengan sosok bayangan Iwan yang baru, kini pikirannya dihantui oleh bayangannya Iwan, kini Siska merasa takut terjadi kedua kalinya, seperti kejadian yang menimpa dirinya dimasa lalunya yang kelam.

Perasaannya belum sembuh,  semenjak ditingal oleh Iwan pergi, sedangkan kini Sandi yang sudah datang kembali telah mengisi kehidupannya, yang lagi mulai melupakan Iwan sedikit demi sedikit.

Siska mengelah napas panjang sabil membuka kunci pintu, setelah masuk kekamarnya, tidak lupa menutup dan mengunci kembali pintu kamarnya, lalu dia membantingkan tubuhnya keatas tempat tidur lalu terus tertidur pulas.

Tidak biasanya Siska tertidur seperti itu,  biasanya Siska selalu menganti pakaiannya dan membasuh mukanya dulu sebelum tidur.

Ke esokan harinya biasa Siska bangun dari tidurnya langsung kekamar mandi membasuh badanya hinga bersih,  yang lantas berpakaian rapih dan bersih,  setelah itu baru Siska berangkat pergi ketokonya.

Dan tiap hari Siska berangkat ketokonya dengan berjalan kaki karena jaraknya tidak jauh dari temat tingalnya,  dibelokan pertigaan Siska sempat melirik kearah bengkelnya Sandi yang baru buka,  terlihat pula disana didekat toko kue terlihat Bak Aminah yang sedang berdiri menungu Siska datang.

Dan bergegas Siska menyebrangi jalan,  setelah sampai ditokonya langsung memberikan kunci pintu toko ke Bak Aminah,  yang langsung membuka toko kuenya.

Hari ini Tidak biasanya Siska terlihat sangat lesu tidak bergairah, dia duduk sambil melamun tetapi entah apa yang dipikirkan tidak tau, dia merasa lesu seperti tidak memiliki tenaga,  kini yang melayani pembeli pun cuma Bak Aminah saja sendiri, sedangkan Siska cuma duduk-duduk tidak banyak yang dikerjakan, dan cuma menerima dan memberikan kembalian uang pembeli kue saja.

Dan ba Aminah yang terheran-heran melihat tingkah Siska yang tidak biasanya itu. "Ada apa dengan,  Neng Siska ini ...?"  Begitu gumam Bak Aminah.

" Neng, kenapa apa eneng lagi sakit badan ya ?" Tanya Bak Aminah.

" Engak apa-apa ba cuma merasa tubuh saya sedang merasa lemas saja !" Kata Siska menerangkan ke Bak Aminah.

" iya itu bertanda eneng lagi tidak enak badan alias eneng lagi sakit ?!" Kata Bak Aminah memberi penjelasan.

B e r s a m b u n g

1
SriSiva
oke ada sedikit ganguan teknik nih maap ya baru dibalas
Kuro Kagami
Jatuh cinta sama kisah cintanya❤️
XVIDEOS2212
Duh, kehidupan karakternya keren bingits!
Mari🧝‍♀️16
Thor, aku sudah tidak sabar untuk baca kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!