⚠️Harap bijak dalam membaca! Ini hanya HIBURAN semata. Jangan di bawa ke kehidupan nyata!
Perjodohan yang mengharuskan Aliza menikahi seorang duda kaya, membuat Aliza memutuskan hubungan bersama kekasihnya Qiandra Priswanggara, yang ternyata adalah anak dari calon suaminya, Argantara.
Semula Qian sangat membenci Aliza karena sudah menghianatinya dan menikahi ayahnya. Namun, karena suatu kejadian yang mengharuskan mereka terjebak di dalam cinta semalam, membuat mereka tidak ingin saling melepaskan. Hingga terjadilah sebuah hubungan gelap yang tak terelakkan.
Lantas, Bagaimana kisah hubungan antara anak dan ibu tiri tersebut? Mungkinkah cinta Aliza dan Qiandra akan bertahan lama
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rafizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 8
...🏵️🏵️🏵️...
"Akkkkkh" Aliza terkejut ketika seseorang memeluknya dari belakang yang membuatnya sampai berteriak.
"Kamu cantik banget hari ini!" Ujar Qian seraya memeluk tubuh Aliza dan mengencangkan pelukannya.
"Emang hari-hari sebelumnya aku tidak cantik?" Tanya Aliza sedikit cemberut.
"Kamu selalu cantik setiap harinya. Tapi hari ini jauh lebih cantik." Puji Qian.
Qian tersenyum, lalu mencium leher Aliza, yang seketika membuat pipi Aliza menjadi merah merona.
"Aku merindukan mu. Bahkan di kampus aku selalu memikirkan mu sayang. Aku tidak tenang meninggalkan mu sendirian di rumah!" Ujar Qian kembali.
Aliza berbalik, dan mendapati wajah Qian yang terlihat lesu, "Kenapa tidak tenang? Aku bahkan baik-baik saja di rumah!" Jawab Aliza.
"Aku tidak tahu. Tapi aku merasa merindukan mu jika berada jauh darimu!"
"Pergilah! Aku ingin mandi!"
"Bolehkan aku mandi bersamamu?" Tanya Qian antusias.
Wajah Aliza mendadak memerah, kedua matanya melebar tanda terkejut. Tak seorang pun berani bertanya seperti itu. Namun wajah Qian nampak tenang tanpa dosa.
"Pergi! Aku gak mau mandi sama kamu!" Ujar Aliza cepat yang merasa sangat malu.
Ketika Aliza hendak pergi ke kamar mandi, Qian menarik handuk yang tergantung di lengan Aliza. Tubuh Aliza seketika berbalik dan jatuh ke dalam pelukannya.
Kedua mata mereka saling menatap penuh cinta. Wajah mereka yang terlampau dekat, bisa merasakan hembusan nafas masing-masing, membuat jantung keduanya berdebat kencang.
Entah siapa yang memulai. Perlahan kepala mereka saling berdekatan. Bahkan hembusan nafas keduanya saling menerpa kulit wajah mereka. Namun, semua itu tak dipedulikan oleh keduanya. Mereka terhanyut kedalam pesona yang memabukan. Gejolak hasrat yang menggebu muncul tiba-tiba. Darahnya berdesir, seakan melaju bersamaan dengan nafas yang sudah tak beraturan.
Tatapan mereka hanya tertuju pada satu sudut. Yaitu, sudut paling lembut di antara bagian wajahnya. Hingga mata keduanya perlahan terpejam dan bersamaan dengan pertemuan kedua benda lunak yang saling menempel, menyatu serta menari dengan penuh kelembutan.
Aliza dan Qian saling membalas ciuman masing-masing, dan saling meresapi bibirnya, merasakan sensasi nikmat yang luar biasa. Hingga suara jeritan mesra Aliza lolos begitu saja.
Lalu, detik berikutnya, keduanya semakin bersemangat untuk berkeliling lebih jauh, menggerakkan lidah tak bertulang dengan memejamkan mata, menikmati sensasi nikmat yang tiada duanya, menikmati surga duniawi yang membuat siapapun terasa melayang di awan.
Hingga kedua tangan mereka saling beradu, menjelajahi liang kenikmatan yang sejak tadi menuntut pelepasan yang sempurna. Tak ada yang mau mengalah, tak ada yang mundur. Keduanya sudah benar-benar diliputi keinginan yang segera ingin diledakkan dan dilepaskan bersama.
Ciuman itu turun semakin kebawah, menelusuri benda sensitif ditubuh Aliza. Yang membuat Aliza berulang kali menjerit nikmat. menggerayangi tubuhnya yang semakin bergetar menginginkan hal lebih dari hanya sebuah ciuman.
"Sayang, cepat. kau membuatku menunggu lama. Aku sudah tak tahan." lirih Aliza memohon.
Namun Qian masih setia menyesap benda sintal yang menyerupai dua buah gunung kembar di atas sana.
"Qian aku mohon, segeralah aku sudah tidak tahan! Emmm." Mohon Aliza lagi dengan suara tertahan.
Qian tersenyum licik. Dia menikmati semua itu. Apalagi mendengar permohonan Aliza, sungguh membuat hatinya sangat menikmati sensasi ini.
Tanpa menunggu lama. Penyatuan yang sejak tadi Aliza inginkan, dengan sekali hentakan, benda besar itu berhasil memenuhi benda kenyal kepemilikan Aliza.
Keduanya bermain dengan penuh semangat dan beberapa gaya yang membuat Aliza merasakan kenikmatan surgawi yang begitu berbeda.
Beberapa kali keduanya melenguh hebat. Hingga ketika mereka mencapai puncaknya. Hingga Qian tumbang di atas tubuh Aliza bersamaan dengan tubuhnya yang sudah lemas karena pelepasan yang begitu memabukkan.
"Aku mencintaimu Aliza!" Ujar Qian mencium kening Aliza. Keduanya nampak mandi keringat, dengan masih saling bertemu tatap beberapa saat.
"Aku juga mencintaimu Qian!" Jawab Aliza. Qian tersenyum dan mengecup tipis bibir Aliza, lalu kembali berbaring di atas tubuh Aliza dengan keadaan tubuhnya yang masih polos. Hingga keduanya tertidur dengan posisi yang sama. Lelah, namun terasa nikmat dan memabukkan.
Semakin hari. Aliza dan Qian seperti kecanduan. Mereka selalu saja melakukan hubungan terlarang jika ada kesempatan.
Selagi Argan tak ada dirumah, saat itulah mereka menggunakan kesempatan untuk saling memadu kasih.
Bahkan di dapur, di toilet dan dikamar, mereka melakukannya jika itu memungkinkan. Entah setan apa yang merasuki Aliza, dia bahkan tidak peduli jika suaminya mengetahuinya nanti. Yang ada hanyalah cinta untuk Qian seorang.
Bahkan ketika Argan pergi keluar kota, mereka selalu menggunakan kesempatan untuk saling menghabiskan waktu berdua. Bahkan tak jarang, Qian tidur menemani Aliza di dalam kamar ayahnya sendiri.
Siapa yang akan menduga? Istri yang dipercaya untuk tinggal di rumah bersama anaknya, malah menjalin hubungan cinta terlarang.
Walaupun rasa bersalah seringkali menghampiri perasaannya, Qian merasa tak bisa mengalahkan rasa cintanya kepada Aliza. Hingga membuatnya selalu saja melakukan kesalahan itu lagi dan lagi.
.
.
.
Bersambung.
Jangan lupa untuk memberikan like dan komen ya ☺️
kenapa dia dan Qiandra bersama...
memang mereka bersalah tapi jgn pakai emosi dong dan gelap mata sampai begitu
dan suatu saat kamu akan menyesali perbuatanmu
Qian,, tolong selamatkan aliza...