NovelToon NovelToon
Dari Pembantu Jadi Istri

Dari Pembantu Jadi Istri

Status: tamat
Genre:CEO / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:130.1k
Nilai: 4.7
Nama Author: Volis

Di hari pertama masuk kerja di sebuah perusahaan besar tanpa sengaja di tengah jalan menuju perusahaan Safira menabrak sebuah mobil mewah. Karena terburu-buru Safira hanya bisa meminta maaf dan memberikan nomor ponselnya agar dia bisa ganti rugi.

Dan ketika Safira tiba di rumah pria tampan pemilik mobil itu, Safira tidak mampu membayar biaya perbaikan mobil yang terbilang sangat mahal baginya.

"Kebetulan saat ini saya sedang kekurangan pembantu. Jika kamu mau saya bisa membayarmu 10 juta perbulan."

Tawaran seperti itu, bisakah Safira menolak?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Volis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8. Konfrontasi

Dati Grup merupakan sebuah perusahaan besar yang beroperasi di bidang real estate, elektronik, stasiun TV, industri hiburan, dan game online holografik. Game holografik dikembangkan tiga tahun lalu saat Amartya menjabat sebagai CEO. Baru-baru ini Dati Grup sedang melakukan percobaan energi terbarukan dan mencari mitra untuk bekerja sama.

Surya Company juga ingin bergabung dalam percobaan itu, karena dari kabar yang beredar percobaan itu akan mendapat dukungan dari pemerintah.

“Pak Amartya bermain dengan sangat bagus,” kata Aditya memuji permainan Amar.

“Kamu juga bermain dengan baik,” balas Amar.

Safira yang berdiri di samping Amar melihat Arini memberikan botol minuman kepada Aditya. Tidak mau kalah, Safira juga membuka sebuah botol minuman dan memberikannya pada Amar. Tidak lupa dia juga mengusap keringat Amar menggunakan handuk.

Amar tertegun melihat tindakan Safira, dia mengikuti arah tatapan Safira dan segera mengerti mengapa dia melakukan ini.

“Terima kasih,” ucap Amar.

Amar meneguk air dalam botol, lalu mengembalikannya pada Safira. Dia lalu berjalan menuju kursi di bawah tenda untuk beristirahat.

Aditya melihat kesempatan yang tepat untuk memulai percakapan. Dia mengikuti Amar dan duduk di kursi samping kanannya.

“Saya mendengar perusahaan Anda sedang mencari mitra untuk bekerja sama. Perusahaan kami sangat tertarik untuk bekerja sama dengan perusahaan Anda,” kata Aditya memulai pembicaraan.

“Perusahaan memang memiliki rencana seperti itu. Tapi, hal ini masih perlu dipertimbangkan lebih lanjut,” ucap Amar tidak ingin berbicara lebih jauh mengenai urusan perusahaan.

“Tidak masalah. Perusahaan kami pasti akan sangat menyambut jika perusahaan Anda telah memutuskan untuk bekerja sama nanti,” balas Aditya tidak menyerah.

Amar melirik Safira yang menatap Pak Bara dan Nyonya Delila yang sedang bermain golf. “Ingin bermain?” Amar tiba-tiba bertanya.

Safira berbalik menatap Amar. “Bisakah aku mencobanya?” tanya Safira.

Amar mengangguk, “Ayo, aku akan mengajarimu.”

Amar berdiri memimpin, dia mengeluarkan salah satu stik golf dan menyerahkannya pada Safira, lalu mengambil stik golf lain.

“Kamu ikuti gerakan saya. Kaki sedikit dibuka selebar pinggul dan lutut ditekuk sedikit, lalu miringkan tubuh ke depan. Angkat tongkat ke atas, lalu ayunkan ke bawah hingga memukul bola.” Amar berkata sambil mendemonstrasikan.

Safira berdiri di samping Amar dan mengikuti arahannya.

“Ayo, coba,” kata Amar memberikan bola pada Safira dan menunjuk ke bagian tee (tempat dudukan bola).

Safira menerima bola dari Amar berjalan ke depan dan meletakkan bola pada tee. Kemudian, dia bersiap dan mulai mencoba.

Safira kecewa melihat percobaan pertamanya tidak berhasil, dia bahkan tidak bisa mengenai bola itu. Dia mencoba sekali lagi, tapi tetap tidak berhasil. Safira menengok ke belakang menatap Amar mencoba meminta bantuan.

Amar mendekat memegang kedua tangan Safira pada stik golf dari belakang. Hal ini membuat Safira terkejut dan berdiri kaku. Jantungnya tiba-tiba berdetak sangat kencang, Safira khawatir Amar akan mendengar dekat jantungnya.

Amar mengarahkan tangan Safira, mengangkat stik golf dan mengayunkan nya hingga mengenai bola. Bola bergulir di atas green (daerah lapangan hijau) hingga akhirnya masuk ke dalam lubang.

“Ah, bolanya masuk!” Seru Safira sangat senang.

Arini yang duduk di belakang merasa iri melihat interaksi Safira dan Amar. Dia juga ingin mencoba bermain golf, tapi dia tidak berani meminta Aditya untuk mengajarinya.

°°°°°

Selesai bermain mereka menuju kamar mandi untuk berganti pakaian. Asisten Amar sudah menunggu mereka di dalam gedung sambil membawa pakaian ganti untuk keduanya.

Di dalam kamar mandi wanita, Safira melihat Arini keluar dari bilik dan telah berganti pakaian menjadi dress berwarna putih polos selutut.

“Kamu benar-benar berpacaran dengan Aditya? Kapan kalian jadian?” kata Safira menanyakan pertanyaan yang dari tadi ingin dia tanyakan pada Arini, tapi tidak mendapat kesempatan.

“Iya. Kami baru bersama kemarin. Aku tahu kamu menyukai Aditya, tapi Aditya sekarang pacarku. Aku harap kamu tidak marah dan akan merestui hubungan kami,” ucap Arini sedikit malu.

“Kalau begitu aku ucapkan selamat. Itu urusan kalian jika kalian saling menyukai. Kamu tenang saja aku tidak akan mengganggu hubungan kalian. Aku lupa memberitahumu kalau aku sudah tidak menyukai Aditya lagi. Aku akan ganti baju dulu,” ucap Safira, lalu berjalan menuju salah satu bilik.

Arini baru saja akan bertanya pada Safira mengenai hubungannya dengan Amartya menahan diri. Karena Safira sepertinya tidak ingin berbicara dengannya.

Arini tahu betapa Safira sangat menyukai Aditya. Safira mungkin marah saat tahu dia berpacaran dengan Aditya, dia pasti hanya pura-pura menjadi pacar orang itu. Dan kata-kata yang dia ucapkan tadi pasti hanya untuk membohonginya.

Sementara itu, di kamar mandi pria. Amar juga melihat Aditya yang telah selesai berganti pakaian mengangguk ke arah Aditya.

Aditya menghentikan Amar dan berbicara. “Pak Amartya, boleh saya meminta kebebasan untuk berbicara dengan Anda sebentar?”

“Apa yang ingin kamu katakan?” tanya Amar berhenti di depan Aditya.

“Orang kaya seperti Anda tidak akan mungkin benar-benar berpacaran dengan gadis dari kalangan bawah. Apa Anda tahu asal usul pacar Anda yang sebenarnya? Apa Anda juga tahu kalau pacar Anda memiliki orang lain yang dia cintai? Saya rasa Anda tidak cocok dengan pacar Anda. Lebih baik Anda mencari tahu tentang pacar Anda dan segera putus,” ucap Aditya mencoba mengingatkan.

“Apa hubungannya antara saya dan pacar saya dengan kamu?” tanya Amar tidak senang.

“Tidak ada. Saya hanya mencoba memberitahu Anda, agar Anda tidak tertipu.” Aditya buru-buru menjelaskan takut Amar akan marah.

“Saya tahu pacar saya. Dan saya tidak akan pernah tertipu,” kata Amar, lalu berjalan ke dalam bilik.

°°°°°

Di luar kamar mandi, Amar bersandar di dinding dengan melipat kedua tangannya di dada. Amar telah berganti kembali ke pakaiannya yang biasa, yaitu kemeja hitam dan celana hitam. Dia sekarang sedang menunggu Safira selesai berganti pakaian.

Beberapa saat kemudian pintu kamar mandi wanita terbuka dan Amar melihat Safira keluar mengenakan dress putih bermotif bunga sebetis. Dia mengangguk puas melihat penampilan Safira kali ini.

“Apakah aku terlihat bagus?” tanya Safira melihat Amar di depannya.

Ini pertama kalinya dia mengenakan gaun dan sepatu hak tinggi, dia sedikit merasa tidak nyaman dan tidak terbiasa.

Safira biasanya hanya suka memakai celana panjang dan sepatu datar yang menurutnya terasa lebih nyaman.

“Kamu terlihat bagus,” jawab Amar.

“Ayo pergi,” lanjutnya.

Safira mengangguk dan mulai berjalan. Amar memperhatikan Safira berjalan dengan kaku dan tidak seimbang. Amar mendekat dan menarik tangan Safira untuk memegang lengannya.

Safira menatap Amar dengan bingung.

“Pegang tanganku agar tidak jatuh,” kata Amar.

Safira mengangguk malu, “Em, terima kasih.”

Keduanya lalu berjalan meninggalkan area kamar mandi dengan Safira memegang lengan Amar. Amar berjalan pelan mengakomodasi langkah Safira.

Amar dan Safira melihat pak Bara, bu Delila, Aditya, dan Arini duduk di ruang tamu dekat lobi, dan berjalan menghampiri mereka.

Melihat kedatangan Amar dan Safira, pak Bara mengajak mereka untuk makan siang bersama di sebuah restoran yang sudah di pesannya.

°°°°°

1
kalea rizuky
lah jenis kelaminnya apa
Upriyanti II
kan kak Leon sma kak naomi yg menculik kak safira
Lusia Wulandari
kenapa Aditya yg ditangkap ? kan ini ulah Leon ???
Volis: Aku nggak sadar klo ternyata salah nama 😔. Nanti ku ganti 😁
total 1 replies
Viney
Ceritanya bagus, Thor.
Queenzele
Semangat thor jgn lupa mampir ya
nesaric
otw kakkk
nesaric
masih bayi langsung dijodohin 😭😭😭
kasian itu
Ruiyun
Bayinya cowok apa cewek sih, Thor? Kok nggak di jelasin?
aichan
ijin mampir kak dari grup nohuman❤️
nesaric
semangat kak volis
Volis: Iya, Kak. Makasih~
total 1 replies
nesaric
siappp kakkkk
♥️♥️♥️♥️
nesaric
semangat kakkk
Nur Mastina
Semangat, Thor 🥰

Suka banget cerita kayak gini, tentang CEO konglomerat yang baik hati dan nggak angkuh.
nesaric
ahahahah suka suka
ROSSET
Keren bangettt! Pemeran utama prianya punya identitas tersembunyi kayak gitu. Amar tuh jadi kek serba bisa gitu, dia nggak takut lawan apapun. Malah orang jadi segan sama dia. 👍👍👍
Volis: Makasih dukungannya 🤗
total 1 replies
Ruiyun
Semangat, Thor~🤗
Mommy Lingling
mobil tuan muda itu pasti😆jangan lupa di folback dan mampir yaa kakk
Otakunime
mampir dong kak di novel Cyberpunk ke dunia Isekai
范妮
Luar biasa
范妮
semangat Thor ..
ayo ajukan kontrak...
agar mkn bnyak pembaca..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!