Alisa Kugy yang di kenal sebagai gadis culun di sekolah nya secara tiba-tiba berubah menjadi gadis cantik, dingin dan cuek, setelah mendapat hinaan dari Alfa Edison Sagala kakak kelas yang di sukai nya.
Setelah perubahan ini Alfa benar-benar merasa bersalah dan merasa kehilangan sosok perempuan yang selama ini selalu berusaha mendekati dan baik kepada nya. Dari sini lah Alfa menyadari jika dia mencintai Lisa namun hal itu malah menjadi semakin rumit karena perjodohan Lisa dengan laki-laki lain yang ternyata adalah kakak tirinya Lisa sendiri.
Mau tau keseruan kisah nya? Ayo ikuti terus kisah CEWEK CULUN VS KAKAK KELAS SOMBONG!
Terima kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CC VS KKS #08
"Dari mana aja kamu Alfa,kok jam segini baru pulang?"Tanya mama nya sambil menatap Alfa dengan tatapan tajam.
Sementara Alfa tidak mempedulikan pertanyaan sang mama dan memilih untuk terus berjalan menaiki tangga menuju kamar nya.
"Alfa, jawab pertanyaan mama!"Bentak mama nya lagi.
"Aku capek ma, aku ingin istirahat, lagian apa peduli nya mama jika aku pulang cepat atau lambat,bukan kah mama sangat sibuk? Untuk apa memperhatikan aku?"Jawab Alfa ketus dan kemudian berjalan cepat menuju kamar nya.
"Benar-benar keras kepala, di peduliin salah gak di peduliin juga salah, aku bekerja juga karena dia."Ucap mama nya sambil mengelus dada.
Sementara itu Alfa masuk ke dalam kamar nya, meleparkan tas nya ke sembarang arah dan merebahkan tubuhnya ke atas kasur.
"Melelahkan sekali."Ucap Alfa sambil menatap langit-langit kamar nya.
Tapi entah kenapa ia kembali mengingat kejadian tadi siang di sekolah.
"Huh, ngapain juga gue mikirin itu, lagian salah siapa dia bikin gue malu di depan teman-teman, sok-sok ngasih kue,gax sadar diri banget udah culun jelek lagi,malas banget."Batin Alfa menepis rasa bersalah nya terhadap Lisa tadi siang.
Beberapa menit pun berlalu, Alfa yang kelelahan pun akhirnya terlelap.
Tiga jam kemudian.
Tok...tok...tok. Suara ketukan di luar pintu kamar Alfa.
"Alfa,ayo keluar,makan malam nya sudah siap,mama tunggu di bawah."Ucap "Talita" Mama nya Alfa.
Alfa pun terbangun karena mendengar suara mama nya yang memanggil nya itu,ia pun melirik jam tangan yang melingkari pergelangan tangan nya dan kaget saat melihat jam sudah menunjukkan pukul enam lewat dua puluh menit.
"Alfa,kau mendengar mama kan?"Tanya Talita lagi.
"Ya."Jawab Alfa singkat tanpa membuka pintu kamar itu.
"Baik lah,kalo gitu mama turun ke bawah dulu ya."Ucap Talita yabg kemudian berjalan menuruni tangga menuju ruang makan.
Sementara itu, Alfa berjalan ke kamar mandi sambil membawa handuk nya.
Ia menyalakan shower dan mulai membasahi tubuh kekar nya dengan air shower tersebut.
Tiga puluh menit pun berlalu.
Alfa keluar dari kamar nya dan berjalan menuju ruang makan.
"Makan lah."Ucap Talita sambil menyodorkan makanan yang sudah di sediakan nya untuk Alfa.
"Ya."Jawab Alfa dingin.
"Alfa,ada yang ingin mama bicara kan."Ucap mama Talita lagi.
"Tingal bicara aja apa susah nya ma?"Tanya Alfa lagi.
"Alfa,ini hal penting,mama serius."Ucap Talita kepada Alfa.
"Ya apa mama pikir aku ini bercanda?"Jawab Alfa sambil menikmati makan malam nya.
"Huh, begini, tadi siang mama hampir di saja di jambret, untung saja ada Mina dia menolong mama dari jambret itu, hampir saja dia terluka."Ucap mama Talita mulai menjelaskan.
"Mengapa mama tidak menelpon ku? Lalu apa mama tidak terluka?"Tanya Alfa terlihat khawatir.
"Mana mungkin mama sempat menelpon mu, mama saja panik minta ampun,untung saja Mina menolong mama, dan mama merasa berhutang budi kepada Mina."Ucap Talita.
"Bagus lah jika mama baik-baik saja, itu hanya kebetulan ma, kenapa harus merasa berhutang budi, cukup kasih uang dan kata terima kasih saja."Ucap Alfa.
"Alfa, Mina itu anak dari bi Ijah pembantu kita, bi Ijah sudah banyak sekali membantu mama di rumah ini,dan sekarang Mina yabg membantu mama, mana mungkin mama tidak merasa berhutang budi."Ucap mama Talita.
"Bi Ijah itu mama bayar ma, kenapa berhutang budi?"Ucap Alfa kebingungan.
"Astaga anak ini."Ucap mama Talita tak habis fikir dengan anak nya yang seperti nya tidak memiliki rasa simpati.
"Ya terus mama mau ngapain? Mama mau mengangkat dia menjadi pembantu juga di sini? Ya silahkan aku tidak peduli."Ucap Alfa meneruskan makan nya karena memang perut nya juga masih lapar.
"Hmm, kamu tau kan Mina itu sudah putus sekolah sejak lama,dia tidak bisa meneruskan sekolah nya karena bi Ijah nya tidak memiliki cukup uang untuk memasukkan Mina ke sekolah,jadi sebagai tanda terima kasih,mama ingin mengajak Mina tingal di rumah kita dan memasukan nya ke sekolah yang sama dengan sekolah mu."Ucap mama Talita dengan enteng nya.
"Uhuk-uhuk!"Alfa yang sedang minum itu pun tersedak mendengar ucapan sang mama.
"Alfa, kau kenapa?"tanya mama Talita kaget.
"Ma,apa aku gak salah dengar? Mengapa mama malah mau membawa dia tinggal di rumah kita? Dan mau memasukan sekolah yang sama dengan ku?"Ucap Alfa marah.
"Alfa, dia tinggal di sini biar bisa bantu ibu nya, dan mama memasukkan dia ke sekolah yang sama dengan mu agar kalian bisa berangkat bersama,kan gak repot Alfa."Ucap mama Talita kepada Alfa.
"Benar-benar menjijikkan."Marah Alfa yang kemudian berdiri dari duduknya dan berjalan cepat meningal kan ruang makan itu lalu pergi ke kamar nya.
"Alfa! Mama belum selesai ngomong!"Teriak mama Talita.
Alfa yang malas dengan ide buruk mama nya itu pun memilih untuk tidak mempedulikan mama nya dan terus berjalan masuk ke kamar.
"Huh, dasar anak itu."Ucap mama Talita mengeluh melihat tingkah Alfa.
Sementara itu di sisi lain.
Tok...tok...tok. Suara ketukan di luar pintu kamar Lisa.
"Non, nona Lisa, ayo turun makan malam nya sudah bibi sajikan non."Ucap bi Inem kepada Lisa yang berada di dalam kamar nya.
"Iya bi,bibi turun duluan saja,aku akan menyusul."Jawab Lisa dari dalam kamar nya.
"Baik lah non."Jawab bi Inem lagi dan kemudian berjalan menuruni tangga menuju ruang makan.
Tidak lama setelah bi Inem turun ke bawah,Lisa pun juga turun dan menghampiri ruang makan,ia melihat begitu banyak makanan yang sudah di sajikan oleh BI Inem untuk nya dan papa nya.
Lisa pun duduk di kursi meja makan tersebut.
"Oh iya bi,papa di mana? Kok gak makan sama-sama aku juga?"Tanya Lisa kepada bi Inem.
"Maaf ya non,bibi lupa mengatakan jika malam ini tuan Abian akan lembur lagi,kata tuan ada proyek besar yang harus di kerjakan,jadi akhir-akhir ini tuan akan jarang pulang karena sangat sibuk."Jelas bi Inem dengan raut wajah sedih.
"Hmmm, kerjaan mulu yang di kerjakan papa, sampai gak bisa nemenin aku di rumah."Ucap Lisa yabg tiba-tiba kehilangan nafsu makan nya.
"Non,yang sabar ya,kan tuan juga melakukan semua ini demi non Lisa,biar gak hidup susah kayak dulu lagi."Nasehat bi Inem.
Namun Lisa hanya menunduk dan menyembunyikan rasa sedih nya.
Bersambung ....