Lanjutan kisah Cinta Simon Dan Maria di Kisah Klasik Remaja. mau baca dulu silahkan biar ga bingung hehe..
kisah kehebatan Simon sang CEO dan Hacker Cantik Jenius bernama Maria.
mereka adalah pasangan suami istri yang masih muda.
Menikah di usia muda tentu saja menjadi tantangan tersendiri, apakah pernikahan mereka selalu berjalan bahagia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 123123tesmenulis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hasil Audit
Maria membuka laptop birunya lalu menekan nekan keyboardnya dan munculan sebuah sistem operasi yang sangat cantik dan menarik namun memiliki tingkat keamanan yang sangat tinggi.
Ron memeriksanya dengan teliti. Keahliannya dalam ilmu komputer memang tidak sehebat Maria karena dia tidak mendalami bidang software, namun pengalamannya selama hampir 12 tahun bergerak dan merancang bisnis teknologi membuat dia sedikit banyak mengetahui bagaimana sebuah sistem operasi yang baik dan buruk.
“Sepertinya papa akan membayar tax yang mahal untuk sistem operasi yang ini..” ucap Ron setelah memeriksa secara keseluruhan
“Kamu tuh cuma buat perusahaan Sahid kok bikin kayak buat melindungi perusahaan sekelas Facebook sih?”
“Kata Kak mon bisa aja nanti ada serangan balik dari para tikus tikus yang sudah menggerogoti perusahaan jadi harus dilindungin dengan baik” Maria kini balik menatap suaminya
“Tinggal bayar aja pajaknya pa, susah banget sih”
“1M?” tanya Ron yang membuat Simon melotot tak percaya.
“Sayang kamu..”
“Lisensi Australia, kita ga cuma harus membayar ke Indonesia, tapi…”
“Iya, emang harus ada pemasukan kan buat mereka?” Maria nyengir
“Maria, maafin papa.. Tapi papa harus bilang ini.. Jika kamu ingin memaksakan memakai sistem ini maka kamu harus siap dikenal dunia.. Selama ini yang papa tahu memang hanya ada beberapa orang yang sudah bisa membuat sistem seperti yang kamu buat dan nama mereka tidak bisa disembunyikan. Sementara keinginan kamu..”
“Kita kan bisa minta mas Fiko pa..” sahut Maria pelan
“Basis data Fiko hanya di Singapur, sedangkan kamu..”
“Kak Monnn” Maria kini menggelayut di lengan suaminya, meminta pertolongan
“Iya sayang.. Nanti kita cari solusi bersama ya..” Simon mengelus pelan kepala istrinya.
“Menurut papa, pakai yang tadi dikomputer papa saja sudah cukup kok., kamu tinggal tambah proteksi sekali lagi setelah itu semuanya aman. Kita masih di indonesia dan perusahaan Sahid tidak sebesar itu sayang.. Jika yang tadi, papa rasa Fiko akan misa menghandle nya”
Maria akhirnya mengangguk. Dia lalu mematikan laptop birunya.
“Aku telpon Mas Aldo deh”
Maria menekan handphonenya
“Mas” ucap Maria
“Hm?”
“Aku bikin satu sistem, coba kamu cek deh.. Menurut mu bisa di jual berapa?” tanya Maria langsung
“Mana?”
“Dilaptop biru”
“Iya tau Maria, tapi kode aksesnya?”
“Aku lupa”
“Astagfirullah,”
“Masa gitu aja ga bisa sih Mas?” cibir Maria
“Ya ya, bentar” Aldo terdengar mengetikan sesuatu dikomputernya
Maria menatap suaminya dan Simon mengelus punggungnya.
“Gimana mas?”
“Kenapa bikin yang begini?” tanya Aldo kesal
Maria terkekeh
“Kalau kamu bikin yang begini maka kamu harus siap dikenal publik! Ga akan ada yang mampu mengcover server selain kamu”
“Aku tau kamu memang hebat Maria, tapi bisakah bikin yang biasa saja agar kita bisa dengan mudah menjualnya kepada perusahaan perusahaan besar?” nasehat Aldo diseberang.
“Aku hanya menggunakan seluruh kemampuanku untuk membuat yang terbaik Mas!”
“Ya aku tahu, kamu memang selalu ingin yang terbaik. Dan kamu selalu jadi yang terbaik. Tapi untuk yang ini sepertinya kamu memang harus muncul ke permukaan. Apa suami kamu akan menyetujui nya?”
“Nanti aku bicarakan lagi sama suami aku mas..”
“Yasudah aku tutup ya!” ujar Aldo.
Klik sambungan pun terputus.
“Kita pakai yang sederhana itu aja pa..” ucap Maria akhrinya.
Rony mengangguk.
“Mon, kita bicara berdua?” tanya sang ayah.
Simon mengangguk, dia lalu menatap istrinya
“Aku ke kamar dulu kalau gitu” Maria mengerti dan pamit dari sana.
Sepeneninggalan Maria simon menatap ayahnya.
Ron menghela nafas.
“Maria benar benar sudah meraih level tertinggi. Papa bangga dan senang melihatnya.. Namun papa juga khawatir..” jelas Ron.
“Khawatir kenapa pa?” tanya Simon heran
“Jika diteruskan mungkin saja dia akan sangat sibuk dan itu bisa saja berpengaruh kepada kamu, namun jika tidak diteruskan maka papa sayang saja sama potensinya. Dia bisa jadi software enginering yang terkenal nantinya..”
“Aku rasa Maria tidak minat akan hal itu pa, buktinya dia tak pernah membuat banyak software software itu.. Dan aku ga pernah mau dia menggeluti bidang itu, bidang yang sama sekali tidak aku mengerti, aku lebih senang dia menjadi desainer untuk CC fashion..”
“Papa mengerti nak, tapi jika kamu mengizinkan tolong biarkan Maria membuat beberapa software di perusahaan papa.. Papa akan mengawasinya dan memastikan dia tidak terlalu sibuk..”
“Kalau dia mau, mungkin dia akan menerima tawaran papa dari dulu.. Tapi kenyataannya dia sama sekali tak minat kan pa?” terang Simon,
“Apa jika dia bersedia kamu akan mengizinkannya?” tanya Ron lagi
“Aku tidak tahu, tapi papa tau kan aku ga ingin dia terlalu sibuk mencari uang. Aku bahkan akan berusaha lebih keras lagi untuk memberikan semua keinginannya dari sisi finansial, aku tak suka dia bekerja keras untuk hal yang sudah seharusnya menjadi tugas ku sebagai suami” jelas Simon
“Baiklah, papa akan menggunakan Fiko untuk pasang badan di aplikasi ini nantinya, kamu dan perusahaan kakek mu hanya bayar tax nya saja. Setelah itu semuanya selesai..”
“Memangnya bisa?” tanya simon
“Ya tentu itu sudah jadi hal yang lumrah kok..”
"namun Fiko harus bisa menguasai sistem operasi nya. Jadi mungkin nanti Maria harus mengajari Fiko "
“Baiklah.. Terimakasih pa..”
****
Hasil audit dari perusahaan Briyan sudah keluar, seperti dugaan SImon sebelumnya, tingkat korupsi yang dilakukan oleh para pegawai ayahnya dulu mencapai 80% atau disetiap divisi ada saja yang di korupsi. Hal ini terjadi karena lemah nya pengawasan dari Rony.
Simon menghela nafas dihadapan sang mertua dan 3 orang tim auditornya.
“Jadi bagaimana?” tanya Briyan
“Publikasi kan saja pa..”
“Kamu yakin?”
Simon mengangguk.
“70% saham nya atas nama aku dan Papa. kehilangan 30% tidak akan membuat kami bangkrut. Aku akan membangun ulang perusahaan ini” jelasnya
“Nak…” Briyan berucap sambil melirik para timnya.
Khusus untuk perusahaan Sahid Grup ini dia memang langsung memimpin Tim, dengan maksud ingin membatu sang menantu.
“Kamu sudah pikirikan resiko nya?” tanya Briyan.
Simon mengangguk.
“Raff tolong buka proyektornya” ucap Simon
“Ini bussnies plan aku pah..” Simon mulai berdiri dan menjelaskan rencananya kepada para auditor itu.
“Aku akan minta mereka mengundurkan diri, namun aku butuh tim HRD dadakan karena ternyata hampir 100% HRD disini memanipulasi semua data..”
“Kamu mau dari perusahaan papa atau…”
“Ya sepertinya untuk ini aku butuh yang dari perusahaan papa.. Apa bisa? Hanya 2 bulan mungkin sampai aku mendapatkan pengganti mereka..”
“Kamu tahu ini akan memerlukan biaya yang sangat besar. Kas perusahaan mu bisa saja nol dan proses produksi bisa saja terhenti”
“Aku memang akan menghentikan proses produksi setelah ini dipublikasikan pa”
“Jangan begitu nak, kamu tahu kan banyak yang bergantung kepada perusahaan. Ini bukan konveksi kamu yang dulu hanya beberapa orang saja.. Ini menyangkut ribuan karyawan pabrik” Briyan menghampiri menantunya.
Sementara timnya hanya saling pandang,
“Aku tahu pa.. Tapi ga ada pilihan lain selain melakukan itu.. Semua itu untuk memutus rantai dengan para vendor maupun supllier pabrik”
“Bukan tidak mungkin akan adanya sabotase dari pihak yang paling dirugikan jika kasus korupsi ini dipublikasikan. Dan bisa saja salah satunya dari pihak supplier.. Aku akan mengganti mereka secara keseluruhan..”
“Anda sudah memikirkan sampai sejauh itu pak?” tanya salah satu tim Briyan Alex namanya
“Ya, tidak perlu sampai urusan dengan polisi pa.. Hanya sampai mereka menandatangani surat pemecatan tanpa pesangon saja sudah cukup bagiku, “
“Baiklah jika itu keputusan kamu papa hanya bisa mendukung dan mendoakan mu..”
“Bagaimana dengan investor?”
“Aku sudah mengantongi beberapa dan aku rasa akan lebih mudah karena perusahaan ini bergerak di bidang produksi kebutuhan sehari hari”
“Ini kontak Widya, dia salah satu staf HRD terbaik di perusahaan papa.. Dia yang akan membantu kamu dalam mengurus semuanya..” Briyan memberikan sebuah kartu nama.
“Makasih Pa,, bisa kah aku minta tolong untuk urusan eksternal juga?”
“Maksud kamu media?” Simon mengangguk.
“Aku belum mau keluar kepermukaan pa..”
“Baiklah, Alex kau bisa mengurusnya?” tanya Briyan
Alex mengangguk.
“Bagus..”
“Raff kumpulkan seluruh karyawan dan undang seluruh petinggi pabrik untuk meeting siang nanti..” perintah Simon
“Oke” balas Raffi singkat.
Tim Briyan pamit karena harus melakukan penduplikatan berkas dan juga persiapan untuk melakukan publikasi terhadap hasil auditnya.
Briyan menghampiri menantunya dan menepuk bahunya pelan.
“Maafkan papa,”
Simon memeluk Briyan.
“Tak apa pa, aku sudah dewasa sekarang.. Aku yakin bisa melalui semua ini..”
“Papa percaya kamu” ucapnya sambil membalas pelukan Simon.
“Raff, bisa om titip Simon jika nanti berurusan dengan Widya?” ujar Briyan tiba tiba
Raffi menoleh,
“Kenapa emangnya om?”
“Widya janda anak 1, masih muda dan cantik. Walaupun om tahu Simon tak mungkin tertarik tapi..”
Briyan menghela nafasnya
“Om titip SImon dan Maria ya Raff..” ucapnya lagi dan Raffi hanya mengangguk walaupun tak mengerti arah pembicaraan Briyan.