Aminah tidak pernah menyangka bahwa dia akan dijodohkan dengan anak konglomerat tapi tidak pernah mencintai nya sedikitpun bahkan dia pun juga tidak pernah mencintai pria itu.
Saat dirinya tahu bahwa calon suami konglomerat nya itu berselingkuh dengan seorang artis terkenal, dia hanya bisa menahan gejolak hati nya yang tersakiti.
Aminah sadar bahwa dia tidak pernah mencintai calon suaminya tetapi rasa sakit karena pengkhianatan cinta sang calon suami konglomerat nya membuatnya menjadi berani dan mengambil sebuah keputusan yang sangat besar dalam hidupnya.
Takdir cinta Aminah terjadi...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apa yang ada di hatimu
Aminah menerima air yang telah dibacakan doa dari kendi perak oleh Ibu.
Dia meminum air di kedua telapak tangannya sambil berdoa.
"Semoga Alla SWT selalu bersama kalian", ucap Ibu.
Yasmina Kapoor mengucurkan air yang telah dibacakan doa oleh Kyai Zayn kepada Aminah dan Shaheer Sheikh secara bergantian.
Ibu lalu menoleh ke arah Kyai Zayn sambil berucap.
"Hari apa yang baik untuk pertunangan mereka, Kyai Zayn ?", tanya Ibu.
Pria tua bersurban dengan janggut putih itu lalu membuka buku ditangannya kemudian membacanya.
"Dalam perhitungan Islam alangkah baiknya hari pertunangan diadakan pada bulan safar sebagai ganti hari pernikahan yang ditunda", sahut Kyai Zayn.
"Bagaimana menurutmu Jannah ?", tanya Ibu.
Ibu membalikkan badannya ke arah Jannah Sheikh yang duduk di tempat lain.
Jannah Sheikh lalu beranjak berdiri dan tersenyum.
"Iya, aku menyetujuinya dan aku rasa itu waktu yang tepat untuk mengadakan acara pertunangan sebagai ganti pernikahan yang ditunda, Yasmina", sahut Jannah Kapoor.
"Mari kita diskusikan kembali acara pertunangan mereka setelah menikmati hidangan yang telah kami sediakan, Jannah", ucap Ibu.
"Kapan tanggal yang baik untuk kita adakan acara pertunangan nanti ?", tanya Jannah Kapoor.
"Kita bicarakan tanggalnya secara bersama-sama dengan ayahmu sekalian aku datang ke rumah kalian untuk berkunjung dan menjelaskan pada ayahmu tentang acara pernikahan yang ditunda ini, Jannah", sahut Ibu.
Yasmina Kapoor menggandeng tangan Jannah Sheikh sambil berjalan menuju ke meja yang penuh hidangan makanan spesial untuk acara pesta.
Berbagai hidangan masakan buatan keluarga Kapoor telah terhidang.
"Aku harap, ayahmu akan mau menerima hasil keputusan ini dan tidak mempermasalahkannya lagi, Jannah", sahut Ibu.
Yasmina Kapoor mengambil hidangan lezat ke atas piring Jannah Sheikh lalu memberikannya.
"Makanlah masakan buatan keluarga kami, ini sangat lezat dan aku yakin kamu pasti menyukainya, Jannah", ucap Ibu.
Ibu tersenyum seraya menyerahkan piring yang berisi masakan khas India kepada Jannah Sheikh.
"Terimakasih, aku sangat menyukainya karena masakan buatan keluarga Kapoor paling terkenal akan kelezatannya", sahut Jannah Sheikh.
"Dan ajaklah suamimu untuk menikmati hidangan pesta ini, aku akan mengambilkan makanan untuk Aminah dan Shaheer Sheikh", ucap Ibu.
Yasmina Kapoor lalu tersenyum sambil mengisi kedua piring berisi hidangan untuk kedua pasangan.
"Baiklah, aku akan pergi untuk memberitahukan pada suamiku agar dia menikmati makanan pesta ini", ucap Jannah Sheikh.
Wanita berkerudung kain sari itu mengambil sepiring makanan dan berjalan dengan membawa kedua piring berisi penuh masakan.
Acara lamaran berlangsung lancar hingga akhir acara yang ditandai dengan acara menari bersama-sama yang dilakukan oleh semua orang yang hadir di acara tersebut.
Aminah duduk termenung menatap orang-orang yang hadir di acara lamarannya dari tempatnya duduk.
Seseorang menarik tangan Aminah dan Shaheer Sheikh menuju tengah-tengah ruangan untuk menari bersama.
"Tidak... Tidak...", ucap Aminah terkejut kaget.
Terdengar gemerincing suara gelang-gelang yang dipakai oleh Aminah saat dia melangkah turun ke tengah ruangan.
"Ayo, menarilah ! Ini adalah hari bahagia kalian ! Mari, kita rayakan bersama-sama !", ucap wanita berhijab sari merah sambil tersenyum.
"Oh, bibi Jamilah, aku sangat malu melakukannya..., tidaklah pantas bagiku menari dihadapan kaum pria", sahut Aminah pelan sambil tertunduk malu.
Wajah Aminah yang masih tertutup kain tipis itu tampak bersemu merah.
"Tidak apa-apa, ini adalah hari bahagiamu, dan sah-sah saja jika kamu merayakannya dengan bahagia, Aminah", sahut bibi Jamilah.
"Jangan memaksamu, bibi Jamilah..", ucap Aminah.
Wanita bernama bibi Jamilah lalu mengangkat kedua tangan Aminah ke atas dan mengajaknya menari bersama.
Aminah melirik Shaheer Sheikh yang berdiri tak jauh darinya yang tak bergerak sedikitpun dengan dagu terangkat ke atas angkuh. Dan terlihat enggan untuk merayakan acara lamaran dengan menari bersama-sama.
Gadis cantik itu berusaha menyelami pikiran yang ada di benak Shaheer Sheikh saat ini.
Apa yang ada di hati pria berwajah tampan itu ketika bersama dengannya. Apakah pria itu bahagia ataukah tertekan karena acara lamaran ini.
Karena sejak tadi tidak ada senyuman diwajah Shaheer Sheikh selama acara lamaran berlangsung.
Aminah Kapoor yang ikut menari bersama dengan tamu lainnya hanya tertawa hambar ketika kedua kakinya dia gerakkan ke atas lantai.
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu