NovelToon NovelToon
Misteri Kematian Winarsih

Misteri Kematian Winarsih

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Matabatin / Cinta Beda Dunia / Penyeberangan Dunia Lain / Hantu
Popularitas:35.5k
Nilai: 5
Nama Author: cucu@suliani

Kematian Winarsih sungguh sangat tragis, siapa sebenarnya dalang di balik pembunuhan wanita itu?

Gas baca!
Jangan lupa follow Mak Othor, biar tak ketinggalan updatenya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MKW Bab 18

Bagas sedang begitu sibuk karena pesanan hari ini sangatlah banyak, dia merasa beruntung sekali karena semakin hari warung sembako miliknya semakin ramai saja.

Dia juga merasa beruntung karena penghasilannya semakin banyak saja, Bagas berpikir akan menabung untuk masa depan putrinya. Dia akan membesarkan putrinya dan memberikan kebahagiaan yang tiada terkira untuk putrinya itu.

Walaupun istrinya sudah meninggal, Bagas berjanji tidak akan membuat putrinya kekurangan kasih sayang. Karena dia akan berusaha menjadi ayah dan juga Ibu untuk putrinya itu.

Namun, kepalanya tiba-tiba saja terasa sakit karena Wati menelpon dirinya. Wanita itu berkata kalau di rumah ada dua orang wanita berbeda usia yang mencari dirinya, saat Bagas bertanya siapa, Wati berkata tidak tahu.

Namun, kedua wanita itu datang menggunakan mobil yang begitu mewah. Pakaiannya juga sangat mewah, bahkan tas yang dipakai oleh kedua wanita itu merupakan tas bermerek.

"Apa iya yang datang bunda sama Wanda?"

"Udah pulang dulu aja, Pak." Basri datang menghampiri Bagas.

"Tapi, bagaimana dengan warung?"

"Ada saya, ada Bagus. Ada dua orang baru, Bapak tak perlu khawatir."

"Oke," jawab Bagas.

Akhirnya Bagas pulang ke kediamannya, saat dia tiba ternyata Bagas disambut dengan omelan dari Winda, ibunda dari Bagas.

"Kamu itu kenapa tega sekali terhadap Bunda, hem? Dulu Bunda memang kurang setuju kamu menikah dengan Winarsih, tapi bukan berarti kamu harus memutuskan hubungan terhadap orang tua. Apalagi saat Winarsih meninggal dunia, seharusnya kamu memberitahukan hal ini kepada Bunda."

Winda menyayangkan sifat anaknya itu, dulu dia memang sempat berselisih paham saat putranya menikah dengan Winarsih. Dia hanya merasa takut kala itu Winarsih hanya ingin mengincar harta dari Bagas saja, tetapi setelah mereka berumah tangga dan memulai usahanya sendiri dengan benar, Winda mulai paham kalau Winarsih begitu tulus mencintai Bagas.

Bukan harta yang dipandang oleh wanita itu dari anaknya, tetapi ketulusan dari Bagas yang Winarsih banggakan. Winarsih sungguh mencintai Bagas dengan sepenuh hati, Winda akhirnya mengalah.

Dalam hati wanita itu berharap kalau Bagas akan membujuk dirinya, Bagas akan datang membawa Winarsih dan mendekatkan wanita itu kepada dirinya. Namun, karena Bagas marah terhadap dirinya, Bagas malah tinggal di kampung Winarsih dan sama sekali tidak pernah datang mengunjungi dirinya.

"Maaf, Bun. Aku pikir Bunda tidak mau lagi berhubungan dengan kami," jawab Bagas.

"Mana ada orang tua yang seperti itu, orang tua hanya kasar di mulut saja. Tapi dalam hati tetap mencintai dan menyayangi, kamu pasti menderita karena kehilangan Winarsih."

Winda memeluk Bagas, lalu mengelus lembut punggung putranya itu dengan penuh kasih sayang. Selama ini Bagas terlihat tegar, tetapi mendapatkan pelukan dari ibunya dia langsung menangis.

"Kakak cengeng," ujar Wanda.

Adik dari Bagas itu memang mengatakan hal seperti itu, tapi dirinya juga menangis sambil mengelus lembut punggung kakaknya tersebut.

"Kamu juga cengeng, gak kangen sama Kakak?" tanya Bagas sambil mengurai pelukannya dengan ibunya. Lalu, dia merentangkan kedua tangannya.

Dengan cepat Wanda masuk ke dalam pelukan kakaknya itu, dia menangis dengan kencang dan bahkan memukul punggung kakaknya tersebut.

"Harusnya Kakak pulang, Bunda hampir tiap malam nangis karena kangen sama Kakak. Dia tuh mulut doang kasar, tapi tiap hari bilang rindu."

"Maaf, Dek. Kakak minta maaf sama kalian," ujar Bagas.

Wati yang melihat majikannya memeluk ibu dan juga adiknya ikut menangis, dia merasa terharu sekali dengan pertemuan keluarga ini. Dia juga merasa senang karena akhirnya Bagas ada yang merangkul.

"Kenapa kamu ikut menangis?" tanya Wanda ketika dia melihat Wati yang menangis.

"Eh? Anu, Non. Nggak apa-apa, cuma sedih aja. Terjatuh juga," jawab Wati sambil mengusap air matanya dengan cepat.

Mendengar adiknya menegur Wati, Bagas langsung teringat akan putrinya.

"Cantik mana, Ti?"

"Dia bobo, dari Wanda dan Bunda datang, anak itu maunya digendong kita terus. Nemplok terus sama Bunda," jawab Winda.

Wati tersenyum mendengar jawaban dari Winda, awalnya dia merasa takut ketika bertemu dengan Winda. Karena wanita itu berkata dengan nada yang tinggi, tetapi ternyata setelah berbicara wanita itu merupakan wanita yang sangat baik.

Wanita yang lemah lembut tapi gampang marah, wanita yang begitu waspada dan terkadang seperti orang yang takut bertemu dengan orang baru.

"Kok kamu gak temenin anak saya, Ti?"

"Eh? Anu, Pak. Takutnya neng Cantik masih mau main sama ibu sama Nona Wanda juga. Jadi saya gak berani masuk kamar neng Cantik," jawab Wati.

"Masuk aja ke kamar Cantik, aku kalau mau ketemu dia lagi nanti masuk kamar." Winda menepuk bahu Wati dengan perlahan.

"Oke, aku akan ke kamar." Wati terlihat senang dan langsung melangkahkan kakinya menuju kamar Cantik.

Wanda dan juga Winda saling pandang, kemudian keduanya mengajak Bagas untuk duduk dan menatap Bagas dengan tatapan serius.

"Ada apa sih?"

"Wanita itu sangat baik, sepertinya kamu tidak salah menunjuk orang itu untuk mengurus anak kamu."

"Iya, Bun. Cantik cuma mau sama dia selain aku, makanya aku minta dia kerja di sini. Dia juga anaknya baik sih, masih polos banget pikirannya."

"Baguslah, tapi... Apa tidak sebaiknya kamu pulang saja ke rumah Bunda? Bawa aja Wati, tak apa dia jadi pengasuh Cantik."

"Tapi, Bun. Aku udah punya usaha di sini, aku juga udah betah banget di sini. Bagaimana kalau Bunda sama Wanda sering-sering aja datang ke sini untuk menjenguk kami?"

Wanda dan juga Winda terlihat kecewa mendengar jawaban dari Bagas, mereka sudah lama tidak bertemu dan berkumpul seperti layaknya keluarga yang bahagia. Kini keduanya ingin mereka berkumpul kembali.

"Cape kalau Bunda harus pulang pergi ke kota dan juga ke kampung istri kamu ini, coba pikirkan lagi. Lagi pula usaha Bunda di kota juga sangat maju, Bunda udah tua. Udah saatnya kamu mengambil alih usaha Bunda," ujar Winda.

Bagas menatap ibunya yang semakin lama semakin tua, apa yang dikatakan oleh wanita itu benar adanya. Dulu dia memang pernah berseteru dengan ibunya itu, tetapi dia tidak boleh egois. Dia kini harus menjadi anak sulung yang berbakti terhadap ibunya tersebut.

"Iya juga sih, nanti aku pikirkan kembali. Banyak hal yang harus aku pertimbangkan soalnya," jawab Bagas.

"Hem, Bunda tahu. Tapi, kalau bisa secepatnya saja pindah ke kota. Kalau perlu nanti Bunda carikan jodoh untuk kamu," ujar Winda.

"Apaan sih, Bun? Jangan ngurusin hal itu deh, aku itu sangat mencintai Winarsih."

"Ya, Bunda tahu. Tapi kamu itu butuh istri untuk menjalani keseharian kamu, anak kamu juga butuh seorang ibu."

"Ya, tapi untuk yang satu itu nanti Bagas pikirkan kembali."

Bagas paham kalau hidup itu akan terus berjalan, dia butuh pendamping hidup dan anaknya butuh seorang ibu walaupun hanya Ibu sambung. Namun, di hatinya masih sangat mencintai Winarsih.

Banyak orang berkata kalau seorang suami ditinggal meninggal oleh istrinya, maka walaupun menikah dalam waktu yang cepat, hatinya tetap milik istrinya yang sudah meninggal.

Bagas takut kalau dia menikah dengan terburu-buru, justru dia yang belum move on dari yang istrinya itu akan menyakiti istrinya yang baru. Dia takut akan mengecewakan istrinya yang baru, lalu menikahi wanita itu hanya untuk menyakitinya saja.

"Hem," ujar Winda yang paham karena ditinggal meninggal oleh istri itu pasti sangatlah menyakitkan.

Bi Tuti dari tadi berada tidak jauh dari sana, tentu saja dia dapat mendengar obrolan dari orang-orang yang ada di ruang keluarga itu.

'Jangan sampai Pak Bagas pindah, kalau pindah bisa gagal rencanaku untuk mendekatkan Wati dengan Pak Bagas. Bisa gagal anaku dapat duda kaya,' ujar Bi Tuti yang hanya mampu dikatakan di dalam hati saja.

1
Syaila Rifka
085262022530
Cucu Suliani: Sama-sama 🥰
Syaila Rifka: thank you KK♥️
total 4 replies
Ass Yfa
Alhamdulillah..makasih kak othor
Ass Yfa: pulsa ya kak
Ass Yfa: 081380823008
total 2 replies
neni nuraeni
Alhamdulillah
Cucu Suliani: Pulsa atau danaa?
neni nuraeni: 085624871719
total 2 replies
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
yeyyyyy dapett lagiiii🌹🌹🌹🌹🌹🤭🤭🤭😎😎😎😎😈😎😈😈😈🔥🔥🔥🔥🔥🔥
Cucu Suliani: Pulsa atau daana?
total 1 replies
Yuli a
wah.... selamat yg dapat ga...🥳🥳🥳🥳
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
rasain makanya jangan lupa waktu ...sampe lupa ada istri di rumah sendirian....
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
oh kiriman orang rupanya ....pasti nyesel itu suaminya nyuruh winarsih di rumah sendirian
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
serem amat sih...lagian hamil gede sendirian di rumah ...malam2 ada yang ketuk pintu itu jangan di buka napa
adam Ridho
selamat bagi yg mendapat give away sweeptstakes😍🎁
Bunggo Sikumbang
aduh.ada bae yg sirik
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
hhehehehehe lupa thor🙈🙈🙈🙈 lanzuttTttttt
Cindy
lanjut kak
neni nuraeni
ayo bgas kmu hrus bisa melindungi cntik dan juga wati
Ass Yfa
1.Bagas,bagus,budi,dedi,basri,mbh dukun,pak tarno,bisma,bahar,pak ustad
2.Winarsih,Wati,bi tuti,bu tarni,wanda,winda,
3.bi tuti dgn suami gaibnya
4.alasannya pingin menjadikan Wati nyonya Bagas
5.ceritanya seru,,dan bikin penasaran,horor..masih batas wajar,,penulisan dan gaya bahasanya terkesan santai dan ceritanya tdk memaksa ato terburu2...makasih othonya
Rembulan menangis
1.bagas,dedi ,bagus ,bahar ,bisma ,pak tarno
2.winarsih,wati ,wanda ,winda bi tuti ,bu tarni
3.bi tuti yg mmbunuh
4.krn bi tuti ingin mnjodohkan wati dan bagas supaya wati hidup makmur jdi org kaya tdak susah lg
Bunggo Sikumbang
1.bagas.2.wati.3.tuti ibu nya wati.
Yuliana Tunru
jawab di sini z ya thor..
1.bagas
2 wati
3.bu tuti
Cucu Suliani: Ada lima soal loh, terus no 1 dan 2 semua pemeran ya, Kak😁
total 1 replies
neni nuraeni
Bagas,pak Budi,bian,bagus,Bahri,Dedi,pak ustadz,dukun
Winarsih,Wanda,Winda,Wati,tuti
si tuti
Cucu Suliani
Jawabnya boleh di kolom komentar yes🥰
1. Sebutkan nama pemeran pria!
2. Sebutkan nama pemeran wanita!
3. Siapa yang membunuh Winarsih?
4. Sebutkan motif dibalik pembunuhan Winarsih!
5. Bagaimana komen kalian dengan cerita yang Mak Othor buat?
kaliaa🐈🐈‍⬛👯: bu dokter, pak dokter, ibu pengurus jenazah, bapak dukun jahat, tetangga tetangga yang mengurus jenazah mbak win🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯: 1.Budi, Bagas, bagus, Basri, Dedi
2.wanda, Winda, Wati, Winarsih, Tuti, Mak Ijah,
3. bi tuti, dan suami ghaib nya👻
4. mau ngejodohin Bagas sama anak kandung nya (Wati) biar Wati dapet ngerasain kebahagiaan punya suami penyayang
5. ceritanya bagus banget, menarik, alurnya ga bikin pusing, yang paling aku sukak ga terlalu banyak adegan 18+ nya🤣 horor, serem, kesellnya apalagi dapet bngt ini mah🌹🌹🌹 author Mak cu nya juga selalu aktif ngebalesin komen, baik banget masyaallah 🌹🌹 (buat yang soal 1&2 aku tau dan ingetnya segitu)
total 8 replies
neni nuraeni
eeh Bagas eta jlma nu nyantet wrung mneh kde bisi pmjikan mneh disntet ku Dedi goblok,lnjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!