NovelToon NovelToon
Chased By Love: My Hot Ex'S Uncle

Chased By Love: My Hot Ex'S Uncle

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Cinta Seiring Waktu / Menikah Karena Anak / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:579
Nilai: 5
Nama Author: Neogena Girl

Keputusan berlibur selama sebulan penuh untuk memulihkan patah hati sukses besar. Rhea De Santiago tidak lagi menyalahkan dirinya atas perselingkuhan yang dilakukan oleh mantan kekasih. dia benar-benar sudah pulih dan siap menjalani kehidupan baru.

Namun sehari sebelum pulang ke Meksiko, Rhea menghabiskan malam panas tanpa paksaan dengan William Riagen. Paman dari mantan kekasihnya. Setelah bercinta dengan intens, Rhea langsung terbang ke Meksiko dengan anggapan William tidak mungkin peduli dengan hubungan satu malam yang telah terjadi. Dia tidak tahu tentang William yang sudah menaruh rasa sejak lama.

“... Usai bertemu lagi dengan Mu setelah sekian lama, bahkan menghabiskan malam panas bersama, Aku ingin memiliki Mu seutuhnya. Aku ingin Diri Mu. Rhea De Santiago, Aku akan mengejar Mu tidak peduli jika harus sampai ke ujung Dunia sekalipun. Aku akan menangkap Mu dengan kedua tangan ini, dan menjadikan Mu milik Ku. Milik William Riagen!”

=>Kalau suka, Silahkan dibaca♥️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neogena Girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 21

Tiba-tiba terbesit dugaan-dugaan sementara di benak William.

...“Bagaimana jika Dia membenci kemunculan bayi ini ?”...

...“Bagaimana jika Dia memilih untuk menggugurkan janin di dalam tubuh nya ?”...

...“Bagaimana jika Dia semakin membenci Ku ?”...

...“Bagaimana jika Aku kehilangan kesempatan untuk memiliki Nya?”...

...“Apa mengurung nya dengan paksa adalah jalan keluar ? Tidak! Dia akan semakin membenci Ku.”...

Dengan tangan yang semakin dingin, William menggenggam tangan Rhea. Atensi wanita itu otomatis tersedot ke arah William. Tangan kekar yang mendekap tangannya kini gemetaran. Dia tengah gemetaran hebat.

“Uncle William ?”

“Maaf.. Maafkan Aku yang melakukan hal gila ini pada Mu. Aku seharusnya mengingatkan Mu untuk meminum obat kontrasepsi atau apapun itu. Tapi Aku malah lebih fokus untuk mendekati Mu setiap ada kesempatan. Maaf.. Kau pasti tidak menginginkan hal ini kan ? Maafkan Aku..”

“Hei Uncle, tenanglah... Atur pernapasan Mu... Heii..”

“Hahhh.. Hahh.. Ku mohon, jangan buang anak itu.. dan juga... jangan membenci Ku.. Aku akan bertanggung jawab penuh.. Haahh.. Hahh.. Aku akan memberikan.. Haahh... Hahh.. Segalanya.. Ku mohon..”

“Tcih!” Rhea mendecakkan lidah melihat William yang kini kesulitan bernapas. Dengan tangannya, Dia membekap mulut William dan memberi instruksi. “Bernapas lah.. Lakukan dengan benar.. Apa yang Kau takutkan sampai seperti ini ?”

Dengan lingkar mata yang memanas, William masih belum bisa mengontrol pernapasannya. Wajah Rhea yang tampak marah semakin membuat Dia yakin bahwa Rhea akan membuang janin juga diri nya yang sejak awal tidak memiliki hubungan apa-apa dengan Rhea. Untuk di katakan sepasang kekasih saja TIDAK karena hanya pengakuan sepihak saja.

“Tenanglah, Uncle William!” Rhea kehabisan cara. Dia membawa masuk William dalam dekapannya. Dengan jemari lentik, Dia mengusap punggung lebar William. “Hahh... Apa yang Kau takut kan ? Kemana praduga Mu pergi ? Pasti ke arah negatif kan ? Tenang dan mari bicarakan hal ini.”

“Haahh.. Hahh.. Kau tidak akan membuang Ku ?” Tutur William tidak bertenaga sambil balas melingkarkan tangan ke pinggang Rhea.

“Siapa yang akan membuang siapa ? Tenanglah dulu dan mari bicarakan hal ini. Kau sudah pasti harus bertanggung jawab.”

“...” Pernapasan William berangsur-angsur membaik. Semakin Dia eratkan pelukannya pada Rhea De Santiago.

“Jadi Kita akan bicara dalam posisi seperti ini ?”

“Umm...” William mengangguk dalam rengkuhan Rhea. Kapan lagi Rhea mengijinkan tindakan seperti ini?

“Jadi... Seperti apa bentuk pertanggung jawaban yang akan Kau berikan Uncle?”

“Aku akan menikahi Mu! Aku akan menjadi suami dan Ayah yang baik. Kau tidak perlu melakukan pekerjaan berat, Kau tidak perlu mengkhawatirkan apapun. Aku akan memberikan hati Ku, Jiwa Ku, harta dan semua yang Aku miliki. Aku akan memberikan semua nya pada Mu.”

“Baiklah, tetapi bagian pekerjaan seperti nya tidak bisa Ku lakukan. Aku ingin tetap ingin bekerja seperti Ibu.”

“Tidak masalah. Aku akan menjaga Mu dan memastikan tidak ada hal berbahaya yang terjadi. Percayalah pada Ku.”

“Baiklah... Aku percaya pada Mu Uncle. Jika Kau melakukan hal yang tidak Ku sukai, Aku akan langsung meninggalkan Mu.”

“Tunggu! Kau menerima Ku ?” William sudah melepaskan rengkuhan dan kini atensi mereka berada di satu titik yang sama.

“Umm... Aku tidak punya pilihan lain, lagi pula hubungan Kita pasti akan terbentuk usai pernikahan kan ? Aku memilih untuk percaya pada Mu karena keluarga dan Sahabat Ku percaya pada Mu, Uncle.”

Bergantian, kali ini Rhea yang masuk dalam rengkuhan William.

“Terimakasih Tuhan. Untuk sesaat Aku pikir akan kehilangan Mu.”

Rhea terkekeh setelah keluar dari rengkuhan William. Pria itu ikut tersenyum karena Rhea tidak menunjukkan penolakan pada nya. Tidak membangun batas jelas seperti sebelum-sebelumnya.

Saat dua iris mata beda warna itu bertemu, Mereka berdua seolah menerima sinyal. Sinyal untuk menyatukan bibir.

William meletakkan satu tangan di tengkuk Rhea, kemudian sambil memiringkan kepala... Kedua bibir itu sudah menyatu. Dengan lembut mengecup, perlahan mengesap dan kemudian menautkan lidah.

Pergerakan yang awalnya sangat lembut perlahan-lahan menjadi intens. Rhea mulai mencengkram tangan William saat dia hampir kehabisan nafas, namun usai di jeda tiga detik, mereka kembali bercumbu.

“Hahh.. Hahh..” Rhea tengah mengatur nafas dengan wajah yang sedikit memerah. William dengan pergerakan lembut memegang pipi Rhea dan mendaratkan kecupan di kening. Lalu lanjut menempelkan kening mereka berdua.

“Rhea, terimakasih karena sudah memilih Ku....”

“Um... Tapi Uncle William, tiba-tiba Aku ingin makan buah anggur.”

“Apa ini... Ngidam ? Tunggu di sini, Aku akan segera datang dengan berbagai jenis buah Anggur. Kebetulan di sebelah rumah sakit ini ada tokoh buah. Jangan kemana-mana, jangan melakukan hal-hal yang berbahaya. Aku hanya pergi sebentar saja.”

Klek

Wajah Rhea langsung mendapat ledakan warna merah. Debaran jantung nya tidak terkontrol lagi,

“Mau di sangkal seperti apapun, Aku sudah jatuh hati pada Pria itu. Pria yang ku panggil Uncle dari pertemuan pertama sampai sekarang. Apa pilihan Ku akan baik-baik saja ?” Gumam Rhea sambil menutup wajah. Otaknya kembali memunculkan memori saat mereka berciuman tadi.

Klek

“Loh ? Secepat ini— Oh, Nina. Kau bekerja di rumah sakit ini ?”

“Umm.. Aku melihat Kakak di bawa ke ruangan ini tadi, jadi Aku datang untuk menjenguk Mu. Bagaimana ? Apa Kak Rhea mengidap penyakit ?” Ucap Nina yang kini sudah berada di samping ranjang pasien.

“Bukan apa-apa, Nina. Aku hanya terlalu lelah.” Jawab Rhea bukan karena malu mengakui, tetapi Dia ingin orang ke dua yang tahu adalah Ibu nya Hesperia dan Sahabat Nya Seleste. “... Kau semakin dewasa ya, bagaimana kabar Rissha ? Apa Dia masih serius menekuni pekerjaan nya setiap hari ?”

“Umm...” Nina mengangguk, kemudian menjawab. “...Dia melakukan pekerjaan nya dengan baik. Buktinya sekarang Dia tengah menunggu Mu.”

“Hm ? Menunggu Ku ? Tetapi Kami tidak membuat janji temu—Umm!! Ummphh... Hmpttt!!”

“...”

Rhea terlambat merespon. Alhasil karena terlalu gegabah ingin melepaskan tangan Nina membuat nya menghirup sapu tangan yang sudah di tuang obat bius dengan dosis tinggi.

“Masuklah, kebetulan ada kursi roda di ruangan ini.” Ucap Nina dan seorang Pria berbadan kekar masuk dan memindahkan tubuh Rhea keatas kursi roda, dan mendorongnya keluar ruangan.

“Kita akan lewat Lift. Tidak akan ada yang curiga selagi Aku bersama Mu.” Ucap Nina mendapat sebuah respon anggukan.

“Aku tidak peduli jika ini membahayakan nyawa Mu ataupun nyawa Kak Rissha. Dengan melakukan ini, Zion akan menikahi Ku. Huhuhu..” Batin Nina dengan senyum lebar yang terukir indah di wajah bulat nya.

Sekitar 10 menit kemudian, William sudah kembali ke ruangan yang di tempati Rhea.

Klek

“Rhea, Aku membawa anggur yang terlihat lezat— Rhea ?”

Keadaan ranjang yang berantakan, selang infus yang menampakkan noda darah, menandakan selang di cabut dengan kasar. Debaran jantung William berpacu dengan cepat.

Padahal baru beberapa saat yang lalu kebahagiaan memeluk nya dengan sangat erat, namun dalam sekali kedipan mata, kebahagiaan itu berubah menjadi berbagai macam rasa tidak nyaman dan mencekiknya dengan kuat.

Rhea De Santiago hilang usai memutuskan akan menikah dengan William.

...***...

...Jangan lupa like dan komen Guys♥️ Thank you ♥️...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!