Anisa terkenal di sekolah nya anak yang nakal, sering bolos bahkan guru terpaksa menaikkan dia ke kelas dua karena permintaan Orang tua nya.
Dia juga sangat sering mengabaikan pelajaran sampai pada akhirnya dia di pertemukan dengan guru laki-laki yang mengganti kan wali kelasnya sebelum nya. Pak Andika yang Tampan, pintar idaman semua wanita termasuk guru-guru di sekolah itu.
Pak Andika cukup tegas, dia memiliki wajah yang begitu datar namun sekali tersenyum sangat tampan. Anisa tidak suka pada nya karena dia tidak bisa bebas seperti biasanya.
Beribu cara Anisa lakukan agar Pak Andika tidak betah, dia selalu mengajak teman-teman nya mengacaukan Pak Andika. Namun Pak Andika tidak menyerah dia semakin semakin penasaran dengan Anisa yang sangat keras kepala dan pada akhirnya Pak Andika menjadi guru privat Anisa atas permintaan orang tua nya. Mulai dari situ lah kisah murid dengan Pak guru di mulai.
Baca kelanjutannya di episode selanjutnya bagi yang penasara
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syakira edianwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 8
"Iyah deh Iyah, Ambil saja Pak Dika itu, Lagian Anisa cantik siapapun pasti mau sama dia." Ucap Putri.
"teman kamu itu kegatelan." Ucap Rida.
"heh jaga yah mulut kamu!" Ucap Putri, yang aku katakan benar kan?" Ucap Rida. Putri merasa kesal namun langsung di tahan oleh teman-temannya.
Mereka memisahkan Rida dari Putri. "Dasar perempuan Aneh! Siapa coba yang mau mendekati Pak Dika, Anisa tidak mungkin suka pada pak Dika." Ucap putri Kesal.
Keesokan harinya...
"Anisa mana sih, kenapa dia belum datang yah?" ucap Putri yang menunggu di depan gerbang.
"Putri kenapa kamu di luar? Buruan masuk!" ucap Pak Guru.
"Iyah Pak, saya lagi menunggu Anisa." ucap Putri.
"Menunggu Anisa? Tidak mungkin dia datang jam segini. Sebaiknya kamu masuk saja!" ucap pak guru.
Putri Tidak bisa menolak dia menginyakan dia melihat pak Dika juga sudah datang.
Setelah selesai berbaris mereka masuk ke kelas masing-masing.
"Anisa kenapa terlambat lagi sih? Bagaimana kalau pak Dika marah?" ucap Putri.
Dika masuk ke kelas dia melihat langsung ke meja Anisa.
"Apa kah Anisa belum datang?" tanya pak Dika, semua nya menggeleng kan kepala nya.
Dika menghela nafas panjang dia duduk di kursi nya.
"Kita tunggu sebentar lagi yah anak-anak baru belajar." ucap Pak Dika.
"Kenapa harus di tungguin sih pak? Kita lanjut saja belajar." ucap Rida. "Iyah pak, Lagian mana mungkin dia bisa datang cepat." ucap teman-teman nya.
Dika menghela nafas panjang. Sudah menunggu 30 menit namun tak kunjung datang. akhirnya pelajaran di mulai. Sampai kelas selesai Anisa tidak datang dia sama sekali tidak datang.
"Putri!" panggil Dika melihat putri yang sudah mau pulang.
"Iyah Pak ada apa?" tanya Putri.
"Anisa kenapa tidak datang hari ini? Apa dia memberitahu kamu?" tanya Pak Dika.
"Saya tidak tau pak, ini saya mau melihat dia." ucap Putri.
"Sampai kan surat ini kepada dia." ucap Dika. Putri menganguk.
"Anisa-Anisa.." ucap Dika. Dia bingung harus mengajari Anisa seperti apa lagi.
"Bagaimana cara memberi tahu dia? Apakah dia tidak mengerti dengan kata-kata?" ucap Dika.
Pak Dika memutuskan untuk kembali ke apartemen nya.
Sampai di depan apartemen nya dia kaget melihat orang tua nya sudah di depan pintu apartemen nya.
"Mamah, Papah.." ucap Dika.
"Kamu dari mana nak? Kenapa kamu berpakaian seperti ini?" ucap Mamah nya.
"Ini kerjaan Mah, ayo masuk dulu." ucap Pak Dika. Mereka masuk ke dalam.
"Kapan kamu akan pulang nak? Sudah satu bulan kamu di sini." ucap Mamah nya.
"Aku akan menetap di sini mah." ucap Dika. Mamah dan papah nya duduk di sofa.
Tidak beberapa lama Dika datang membawa kan teh untuk mereka.
"Kenapa Mamah sama papah tidak mengabari datang ke sini? Perjalanan ke sini sangat lah jauh, kalian sudah tua aku takut terjadi apa-apa." ucap Pak Dika.
"Kami merindukan kamu, kamu tidak pernah memperdulikan kerinduanku kami." ucap Mamah nya.
"Bukan seperti itu Mah." ucap Dika.
"Lalu seperti apa? Mamah sama papah kesepian di rumah hanya berdua saja." ucap Papah nya. "Aku bekerja Pah, aku mempunyai kesibukan." ucap Dika.
"Biasanya kamu selalu bekerja dari rumah, sekarang kenapa harus di sini? Apa yang sedang kamu kerjakan? apa yang kamu rahasia kan dari kami?" ucap Mamah Dika.
Dika menggeleng kan kepala nya. "Tidak ada Mah, Pah. Kalian jangan berfikir yang tidak-tidak, aku juga bekerja untuk kalian." ucap Dika.
"Sore ini aku akan mengantar kalian pulang." ucap Dika. "Kamu menginap di rumah kan?" tanya Mamah nya.
"Tidak bisa Mah, aku harus bekerja pagi-pagi." ucap Dika.
"Bagaimana kalau malam ini kita dinner?" tanya Dika.
Akhirnya mereka mau dari pada tidak bersama Anak nya sama sekali.
Sementara di tempat lain Putri baru saja sampai di rumah Anisa.
"Loh kok rumah nya tutup sih? Apa Anisa tidak di rumah?" ucap Putri.
Akhirnya dia meletakkan surat di depan pintu dan segera pergi dari sana.
"Kalau seperti ini Tante dan Om Akan tau kalau Anisa sering bolos dan tidak berkelakuan baik." batin Putri.
Waktu nya makan malam di sebuah Mall bersama orang tua Dika. Dika membawa orang tua nya duduk di meja yang kosong dan memesan menu makanan. Namun tidak sengaja Dika melihat Anisa sedang bersama Chandra.
"Candra bersama Anisa?" ucap Dika Heran.
Candra adalah teman nya jadi wajar saja kalau dia kaget melihat mereka.
"Apa hubungan mereka?" ucap Dika.
"Aku menyapa teman-teman ku Dulu yah Mah." ucap Dika, dia mendekati meja Anisa dan juga Candra.
"Heyy bro!!!!" Sapa Candra ketika melihat Dika . Dika tersenyum mereka berjabat tangan.
"Loe kok bisa di sini?" tanya Candra. "Nih lagi bawa Bokap sama nyokap makan." ucap Dika.
"Oohh kebetulan banget yah, kenalin nih cewek gua." ucap Candra. "Sayang kenalin ini Dika, teman ku." ucap Candra kepada Anisa.
Anisa menoleh ke arah Dika, seketika dia terkejut membulatkan matanya dengan sempurna.
"Pak Dika..." batin Anisa.
"Kenalin nama saya Dika." ucap Dika menjulurkan tangannya. Anisa terpaksa menjabat tangan Dika walaupun sebenarnya dia sudah tidak enak.
"Mati aku, aku hari ini tidak masuk sekolah, kenapa harus bertemu dengan Pak Dika sih?" ucap Anisa dalam hati.
"Pak Dika temenan sama Candra? Aku gak mimpi kan? Hufff..." dia sudah bingung harus melakukan apa hanya bisa menunduk kan kepala nya.
Dia melihat Candra dan juga Dika sangat akrab, tidak beberapa lama Dika harus pergi ke meja nya untuk makan karena orang tua nya sudah menunggu.
Dika pergi Anisa merasa lega. "Sayang kenapa kamu gak Makan? Ayo makan, kok kamu malah diam aja?" tanya Candra.
Anisa tersenyum. "Ini mau Makan kok." ucap Anisa dia pun memutuskan untuk makan.
"Siapa mereka nak?" tanya Mamah nya.
"Itu teman ku mah." jawab Dika.
"Yang perempuan itu juga?" Dika menganguk.
"Kenapa Mah?" tanya Dika.
"Gak apa-apa mamah hanya heran saja kelihatan nya Masih muda namun sudah pacaran sama yang lebih tua, dan juga penampilan nya begitu terbuka." ucap Mamah Dika.
Dika hanya bisa tersenyum.
"Jangan sampai deh kamu dekat dengan perempuan seperti itu, Mamah tidak setuju. Mamah ingin kamu dekat dengan perempuan yang baik, pergaulan nya baik, penampilan nya rapi dan juga sopan." ucap mamah nya.
"Iyah mah," ucap Dika.
Setelah beberapa lama akhirnya mereka selesai makan.
"Mamah ke toilet dulu yah."
Mamah Dika ke toilet tidak sengaja kaki nya licin tiba-tiba Anisa yang ada di sana menolong nya.
"Hati-hati Bu." ucap Anisa menolong nya berdiri dan langsung pergi keluar dari toilet.
semoga anisa dan dika bersatu
Ceritanya seru tp udah sampe bab sejauh ini ceritanya masih bertele², banyak mutar² disitu aja ☹️.
yang jadi toko utama nya seperti peran yang hanya singgah sesaat.
lebih banyak menceritakan yang lain dari pada anissa dan dika yang jadi peran utama nya..