"Rachel dijodohkan demi mahar, lalu dibuang karena dianggap mandul. Tapi pelariannya justru membawanya pada Andrean Alexander—seorang CEO dingin yang tanpa sadar menanam benih cinta… dan anak dalam rahimnya. Saat rahasia masa lalu terbongkar, Rachel menyadari bahwa dirinya bukan anak kandung dari keluarga yang telah membesarkan nya.
Bagaimana kelanjutan kisah nya.
Mari baca!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon I.U Toon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Awal pertemuan
BAB. 3
Rachel Sungguh telah meninggalkan rumah, dia pergi tanpa mengambil barang-barangnya terlebih dahulu.
Ia hanya membawa diri dan baju yang ia kenakan. Rachel Bukan hanya meninggalkan rumah nya namun juga keluarganya. Ia benar-benar muak dengan semua perlakuan yang ia terima selama ini. keluar dari neraka itu merupakan pilihan yang tepat untuknya saat ini.
Pikiran nya terlalu kalut, tidak ada ada tempat yang hendak iya tuju saat ini. Keluarga tempatnya berlindung kini malah seperti neraka baginya.Untuk menghilangkan frustasinya Rachel berniat untuk pergi ke sebuah club malam. Dalam pikirannya saat ini tidak karuan, tidak ada tujuan saat ini, yang sekilas terbesit dalam pikiran nya saat ini adalah Sedikit minum mungkin bisa menghilangkan rasa sakit yang iya rasakan saat ini. Dia mencoba menghilangkan rasa kecewa terhadap keluarganya walaupun hanya sejenak.
Lampu-lampu neon berkedip redup di dalam klub malam yang penuh sesak itu. Dentuman musik memenuhi ruang, namun Rachel hanya merasakan sunyi yang menusuk. Gaun satin merah yang dikenakannya masih basah oleh air mata yang terus mengalir sejak ia keluar dari gedung pernikahan.
Di tangannya masih tergenggam undangan pernikahan yang sudah kusut. Ia tertawa kecil, getir. Satu jam sebelum acara, dan aku yang membatalkannya. Hebat, bukan?
“Tequila lagi,” katanya pada bartender dengan suara parau.
Ia bahkan tak sadar saat tubuhnya mulai limbung di kursi tinggi itu. Pandangannya kabur, matanya setengah tertutup.
“Kayaknya dia udah cukup,” sebuah suara berat terdengar di sebelahnya. Laki-laki itu menarik bangku dan duduk di samping Rachel, Wajahnya maskulin, dengan rahang tegas dan sorot mata tajam. Jas hitam elegan membalut tubuhnya yang tinggi dan kokoh.
“Aku nggak butuh penyelamat,” gumam Devina, mengangkat wajahnya. “Kalau kamu niat ngajak tidur, cari wanita lain. Aku bukan...
“Saya nggak tertarik tidur dengan orang mabuk. Apalagi yang hatinya baru hancur,” jawab pria itu tenang.
Rachel menatapnya, bingung. “Siapa kamu?”
“Andrean Alexander .”
Nama itu... seperti pernah ia dengar. Tapi otaknya tak mampu mencerna apa pun saat ini.
Seorang lelaki dengan tubuh tinggi kekar. Dengan warna kulit coklat, tinggi 170 cm
Andrean Alexander biasa di panggil Andrean Keturunan Belanda-indonesia. Ia merupakan anak dari CEO Pada sebuah perusahaan terbuka di jakarta. CORPORATION sebuah perusahan maju yang telah lama didirikan oleh kakeknya.
Andrean merupakan pelanggan Tetap di club tersebut.Jika ada waktu luang Andrean selalu menyempatkan diri untuk datang sendiri ke club tersebut.
Ketika Namanya tersebut maka bartender sudah mengerti minuman favorit pesanannya.
Lelaki dingin yang anti akan wanita . Begitulah julukan yang terdengar di club tersebut.
Karena selama dia pergi tidak pernah ada seorang wanita pun di sampingnya. Bahkan jika ada wanita yang hendak mendekat dia selalu menghindarinya. Jadi setiap dia datang mereka sudah sangat memahami dan menjaga jarak dengan nya.
"Ini minuman anda Tuan" bartender menyajikan pesanan yang biasa di pesan Andrea.
“Kenapa kamu ikut campur?”
“Karena kamu kelihatan seperti orang yang akan menyesal kalau malam ini salah langkah,” jawab Andrean
Saat ini dia benar-benar merasakan kebebasan dalam hidupnya setelah memutuskan keluar dari rumah. Biasanya selalu mendapatkan tekanan dari kelurganya kini dya bisa melakukan apapun yang dia mau.
"CK! Rachel berdecak sebal, lalu iya menertawakan dirinya yang begitu menyedihkan" Apa aku gak semenarik itu sampai-sampai Jian meniduri gadis-gadis diluar sana?Memangnya salahku jika tidak bisa memiliki anak? Memangnya mauku menjadi mandul? Itu semua bukan menjadi alasan untuk lelaki bereng**k itu selingkuh" celotehnya sendiri saat kesadaran nya mulai sedikit menurun. Tanpa di sadari dia telah meluapkan isi hatinya yang terpendam selama ini. pengaruh dari alkohol tersebut membuat nya sedikit melupakan rasa sakitnya. karena berhasil mengungkapkan segala kesal di dalam hatinya terhadap keluarganya. Selama ini dia hanya bisa diam dan menahan nya.
Ting.
Tak lama terdengar notifikasi dari HP-nya. Pesan telah masuk dari sebuah aplikasi yang memberitahukan bahwa gajinya telah masuk ke dalam rekeningnya.
"Biasanya saat gajian aku mengirim semua uang gajiku pada mereka. Sekang aku bisa pakai sesuka hatiku kan! mereka juga tidak mengkhawatirkan kan ku". Celetuknya
"Mereka bilang aku mandul kan! Jadi aku bebas sekarang memilih siapa saja lelaki yang bisa ku jadikan partner. Pokonya malam ini aku harus mendapatkan partner. Aku harus melupakan lelaki bereng**k itu". Wanita yang setengah mabuk itu mulai mencari-cari mangsa untuk dijadikan pelampiasan nya malam ini. Dikarenakan ini pengalaman pertamanya minum. Di tambah kadar alkohol yang terlalu tinggi untuk dia yang tidak biasa minum, Ia mulai merasakan tubuhnya panas dingin. Keinginan untuk sex meningkat tajam. Sedangkan dia datang hanya seorang diri. Niat ingin melupakan masalah dengan keluarga nya malah tambah Masalah.
Sebenernya Andrean sudah lama memperhatikan Rachel dari kejauhan. Dia tak sengaja melihat tanda lahir Rachel yang berada di belakang telinganya. Tanda lahir tersebut mengingatkan nya pada seorang pada masa kecilnya. Dahulu mereka sangat akrab dan kerap bermain bersama.
Namun sekarang mereka menjadi asing, tidak saling mengenal.
Setelah Andrean dan keluarganya pindah ke Belanda mereka tidak pernah bertemu kembali.Namun Andrean langsung mengenalinya pada saat melihat tanda lahir tersebut.
Rachel menyadari ada seorang pria duduk di sampingnya. Namun dya tidak mengenali lelaki tersebut. Dia hanya sekilas memandang wajah tampan CEO tersebut.
"Em, kamu malam ini ikut aku, Aku akan memberikan hal-hal yang menyenangkan!" Rachel mulai menggoda Lelaki disampingnya yang tak lain. Adalah CEO Tampan Andrean Alexander.
"Apakah kamu sudah gila Nona ?" Tanya Andrean reflek saat Rachel meraba-raba tubuh kekarnya.
Rachel tak menghiraukan Andrean, ia mencium bibir Andrean yang terlihat sangat sexy dan terus melumatnya.
Tubuhnya mulai merasakan panas uap dari minuman yang telah di teguknya.
Yang tadinya tak ingin di sentuh Sekang mendadak haus akan sentuhan.
Rasa ingin melakukan itu pun sangat kuat ditambah dengan rasa ingin tau untuk membuktikan kebenaran atas kabar yang mengatakan jika iya mandul
Andrean reflek menolak tubuh Rachel"Apa yang sedang kamu lakukan nona?" Andrean yg heran mendapat serangan mendadak pun panik. Pasalnya selama ini dia memang tidak pernah dekat dengan seorang wanita.
Andrean meninggalkan Rachel dan segera pergi tanpa permisi.
Tak berselang lama Rachel yang parah hati di tinggal pergi Andrean pun ikut pergi dari club tersebut.
...*****...