Ica seorang perempuan yang menjalani sebuah kehidupan tapi seakan sudah mati setelah mengalami kejadian buruk dalam hidupnya karna harga dirinya seolah telah hilang disaat kejadian buruk menimpanya, tapi itu semua ternyata hanya kesalah pahaman saja. Akan kah dia kembali seperti semula ?
Bab 11
Obrolan mereka berlalu dengan obrol obrolan ringan dan senda gurau. Karna sudah hampir jam enam sore mereka oun bubar ke rumah masing masing.
Di tengah perjalanan Ica berceletuk
“ temen lo seru seru banget Al “
Al terkekeh “emang gitu mereka Ca, gue udah temenan sama mereka dari SMA “
“ wah seru banget “
Tiba tiba hp yang di dalam tas Ica berbunyi
Ica mengambil dan melihat nama mamahhya tertera di layar hp nya
“ hallo mah “
“ di mana Ca “
“ ini udah jalan pulang mah “
“ masih sama Al “
“ masih mah “
“ suruh mampir nanti sekalian Al nya “
“ mahhh “ saut Ica pelan sedikit berbisik
“ kenapa sih, pokoknya suruh mampir ya nanyi si Al nya. Awas kalo gak di bilangin “
“ hmm “
“ ya udah hati hati ya. Bye bye “ terdengar suara mamahnya yang girang
Tapi Ica tidak menyahut lagi langsung saja mematikan telponnya.
Al menoleh ke Ica “ mamah lo Ca “
“ hmm, iya Al “
“ kenapa ada yang mau di titip kah? “
“ ekh, enggak sih. Cuman tadi mamah pesen lo suruh mampir “
Al terdiam bentar dengan muka binggung sambil mengerutkan alis.
“ kalo lo gak mau gak papa Al nanti biar gue bilang sama mamah gue “ Ica terburu buru
“ gak ada yang bilang gak mau kali Ca “ jawab Al santai “ gue cuman kaget aja sekaligus seneng “ sambung nya
Ica tersenyum dan mengangguk lalu melihat depan lagi.
Beberapa saat kemudian mobil Al masuk ke area garasi rumah Ica hanya saja seperti ada yang aneh, Ica bergumam “ itu kayak mbiknya ken deh “
Al pun yang melihat mobil terparkir menoleh ke Ica “ ada tamu ya Ca? “ tanya nya
Ica menggeleng “ gak tau “ gumamnya lirih
Tali sesaat Al menjamkan penglihatannya, kayak pernah liat mobil itu gitu kan tapi kayak dimana ya kayak gak asing.
Mereka pun turun “ ayok Al “ seru Ica.
Ica melangkah ke bagian depan mobil yang terparkir di halaman rumahnya ingin memastikan apa tidak salah perkiraannya, melihat plat mobil Ken, setelah melihat itu Ica pun berubah mimik mukanya menjadi kesal “ ngapain dia kesini “ batin Ica, sambil menghentakan kakinya dia berjalan cepat melangkah memasuki area teras dan masuk ke rumah Ica dengan Al yang membututinya.
Mesti Al terlihat ragu untuk masuk dan juga karna melihat kekesalan dari wajah Ica. Tapi sebelum memasuki pintu rumah Ica mengangguk menoleh kepada Al yang ragu melangkah seolah berkata tanpa suara “ ayok “ gitu Al pun meneruskan langkah nya mengikuti Ica. Karna bagian rumah Ica jika masuk tidak langsung ke ruang tamu sebelumnya dan ada penyekatnya jadi Ica belum melihat batang hidung orang itu tapi dia sedikit mendengar orang berbicang sepertinya ayah Ica sudah di rumah.
Memasuki area ruang tamu Ica
Ruang tamu rumah orang tua Ica
Ica berhenti sejenak menatap mereka berdua ya mereka ayahnya dan mantan kekasihnya Al berdiri oas di belakang Ica.
Menyadari ada yang datang mereka berhenti berbicara dan menoleh ke arah Ica. Ken yang terkejut melihat Ica datang dengan Al pun spontan berdiri, sedangkan ayah Ica terlihat santai.
Setelah menyeruput tehnya lalu meletakkan lagi ke meja ayah Ica pun berseru “ udah pulang dek “ sapanya pelan
Namun berbeda dengan ken dengan muka bingung dia ingin berjalan ke arah Ica seolah menuntut ingin penjelasan siapa pria di belakangnya itu. Ketika akan melangkah dan bergumam “ Ca… “ belum semoat melangkahkan kakinya Ica sudah maju dan menggenggam tangan Al melangkah bersamanya.
Ken yang melihat itu tanpa sadar mengepalkan kedua tangannya geram seolah tidak terima tapi tidak berani berbicara karna ada Ayah Ica di situ.
Ken tidak sadar bahwa dalam gerak geriknya tadi perhatikan oleh ayah Ica. Ayah Ica tersenyum memiring kan bibitnya sebelah melihat reaksi Ken, bahkan ketika Ken mengepalkan kedua tangannya di sisi kiri dan kanan tubuhnya.
“ pah “ Ica nelangkah maju kedepan mendekati ayahnya tanpe melepas genggamab tangan Al.
Al yang melihat tingkah Ica itu hanya terdiam walaupun sedikit terkejut. Tapi dia bisa mengontrol ekpresi mukanya dan menurut ketika tangannya di genggam dan di bawa melangkah mendekat ke arah ayah Ica.
Al tersenyum dan mengangguk ke arah ayah Ica dengan badan sedikit menunduk memberi hormat dengan sopan. Ayah Ica pun berdirimengulurkan tangan ingin menjabat tangan Al, Al pun membalas jabatan tangan itu.
“ sudah lama tidak ketemu “ ayah Ica meberi salam dan menepuk nepuk pelan lengan atas Al
Al hanya tersenyum mengangguk.
Mamah Ica yang baru databg dari arah belakang pun melihat kehadiran Al dan Ica pun tersenyum riang.
“ eh calon mantu udah nyampe “ dia berjalan ke arah Al mendekat dan berdiri mengelus elus lengan Al.
Al hanya tersenyum kaget tapi tetap masih bisa menyembunyikan reaksi mukanya yang rerkejut. Dalam hati nya berseru riang “ calon mantu “ batinnya tapi rona merah di mukanya tidak bisa di sembunyikan
Ken yang masih berdiri tegak tadi pun semakin kaget dan panas melihatnya.
“ Ca “ Ken memanggil pelan Ica
Ica menoleh menghadap Ken. Kehadiran Ken yang benar benar tak di harapkan nya lagi apa lagi serelah kejadian beberapa hari yang lalu membuatnya sedikit ilfiel ke Ken, padahal sebelumnya Ica masih menoleransi jika sudah jadi mantan pikirnya tidak apa apa masih bisa berteman baik tapi melihat reaksi dan sikap Ken kemaren membuat Ica memutuskan bahwa tidak baik untuk lagi berteman dengan Ken. Padahal Ica dengan mantan mantannya yang dulu sebelum Ken bahkan masih berteman baik, tapi sepertinya Ken asalah pengecualian baginya.
“ lo ngapain kesini “ tanya Ica sedikit sinis
Orang tua Ica yang tau bagaimana watak anakhya jika sudah tidak suka dengan seseorang pun hanya diam tidak ikut campur.
Ayah Ica malah mempersilahkan Al duduk.
“ ayo duduk “ suruh ayah Ica ramah sambil memperagakan tangannya terulur menunjuk kursi di sebelahnya mempersilahkan Al duduk.
Al megangguk menunduk hormat ke ayah Ica dan berjalan ke arah kursi yang di tunjuk oleh ayah Ica tadi.
“ udah sana duduk pasti capek kan seharian keluar sama Ica “ sang mamah Ica malah memanas manasi kompor yang hampir meleduk itu karna dia tau bagaimana Ken dan hubungan anaknya dan dia.
Bahkan orang tua Ica tadi kaget saat Ken bertamu dan bilang ingin ada yang di obrolkan dengan Ica dan siap menunggu Ica pulang walaupun sudah di beritau jika Ica sedang keluar.
Al pun mendudukan diri begitu pun dengan Ica yang mengikuti di belakangnya Ica duduk di samping Al seolah ingin menutupi diri dari Ken. Ken pun ikut mendudukan diri lagi di kursi single nya tadi. Melihat interaksi yang seharusnya orang tua tidak ikut campur orang tua Ica pun pamit agar bisa memberi ruang buat mereka berbicara.
“ om sama tante tinggal kebelakang dulu ya “
Al mengangguk tanpa suara sedangkan Ken membalas “ iya om “ tapj daoat rerlihat dengan nyata bahwa senyum itu senyum mencari muka.
Walaupun Al hanya diam tapi memang pembawaan nya yang tegap tinggi berwibawa pun semakin keren ketika tersenyum tipis. walaupun Ken adalah cowok yang jugak keren tapi Al lebih lagi di atasnya.
Posisi duduk Ica memang di samping Al tapi karna Al yang posisinya duduk tegap dan Ica yang menyandar ke sandaran sofa Ica menjadi tidak terlihat tertutup badan tegap nya Al.
Ken yang melihat nya pun sangat jengkel.
“ Ca “ panggilnya lagi
Ica yang menyender ke kursi sofa dengan kedua tanggan nya bersedakep di dada menghadap ke depan tampak tidak mengubris Ken.
Melihat Ica yang tidak ada respon Ken memperhatikan muka Al dan detelah mengamati tangannya menuding ke Al “ lo, lo bukannya yang ketemu sama gue kemaren kan “
Al yang tadinya menatap ke Ica pun menoleh ke Ken dengan duduk yang agak menyerong ke Ken sedikit menurunkan bagian badannya menyandarkan siku tangan sebelah kanan yang dia letak kan di atas dengkulnya dan telapak tangan kirinya yang dia letak kan di paha kirinya menarik senyum sedikit.
“ hmm “ katanya
“ jadi waktu gue ketemu sama Ica tempo hari dan lo ada di belakang mobil Ica itu lo sengaja ada di sana “
“ hm, bisa di bilang iya. Bisa di bilang enggak “ balasnya masih dengan wibawanya
“ jadi selama ini lo nyelingkuhin gue Ca “ nada Ken sedikit mengegas
Ica yang dari tadi diam dengan posisi yang masih sama tadi sontak memunculkan kepalanya di dekat tangan Al yang menopang tadi. Kalau menurut Al posisi Ica yang seperti itu sangat lah lucu tapi menurut Ken itu asalah hal yang menjengkel kan.
“ maksud lo ngomong gitu apaan “ tanya Ica dengan sedikit ketus
Sebenernya tanpa Ica menonggolkan kepala di kedepan badan Al pun dari sisi belakang pun sebenarnya ada ruang yang sedikit terbuka yang bisa untuk menonggolkan kepalanya tapi Ica memilih yang bagian depan Al. Melihat Ica yang seperti terhalang olehnya Al menyenderkan diri tangan kanan nya di letak kan di belakang badan Ica dan tangan kiirinya deletakkan di atas sofa sedangkan kaki kanan nya di pangku ke kaki kirinya seolah posisinya memeluk Ica dari samping.
Benar benar pemandangan yang menyakitkan mata Ken.
“ lo selingkuhin gue Ca “
“ apaan sih ken, gak usah drama. Yang selingkuh siapa yang bilang nyelingkuhin siapa. Gue sama lo itu udah putus hanpir satu tahun Ken kalo lo lupa, lo gak capek ngejer ngejer gue mulu “ ketusnya
“ gak kita belum putus Ca, gue gak mau di putusin elo “
Sebuah fakta yang mencengangkan serta membuatnya happy. Senyum di muka Al mereka dan sambil mengangguk angguk.
“ terserah itu menurut lo, tapi menurut gue kita udah putus lama dan lagi lo tadi gak denger nyokap gue bilang apa, calon mantu lo gak liat calon suami gue lo gak ngehargai dia ada di sini “ sambungnya lagi, dan makin merekah lah senyum nya Al
“ bajingan “ ucap Ken frustasi spontan berdiri hendak menghampiri Al