NovelToon NovelToon
PENDEKAR AWAN MERAH

PENDEKAR AWAN MERAH

Status: tamat
Genre:Petualangan / Tamat / pendekar / Fantasi petualangan-Fantasi Timur / Petualangan Fantasi-Fantasi Timur / Romansa / Dendam Kesumat / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.6
Nama Author: Baryodo Aman

Dia bukanlah seorang pendekar yang baik hati, akan tetapi dirinya juga selalu melakukan kebaikan.
Dirinya juga bukan pendekar yang berhati jahat, namun jika ada kejahatan didepan matanya, dia akan menjadi sosok yang lebih jahat lagi.
Xue Yunlei, itulah namanya, seorang laki - laki yang menjalani kehidupan dengan penuh penderitaan.
kehilangan demi kehilangan orang - orang yang dikasihinya pun membentuk dirinya sehingga menjadi seorang pendekar yang sangat diperhitungkan dalam dunia ilmu bela diri.
Hal itu pula yang membuat dirinya mulai membalaskan dendam atas kehilangan yang dia alami.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baryodo Aman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8. Hasil Penyelidikan

Tetua Xue Qian dan juga tetua Xue Han pun kini sudah tiba di balai kota Yin.

Keduanya saat ini sedang berbincang - bincang dengan patriark klan Xue, yaitu Xue Beng.

Mereka bertiga sedang membahas keadaan Xue Yunlei yang saat ini sedang terluka.

"Apakah masalah ini sudah diketahui oleh orang banyak?". Tanya patriark.

"Masalah ini baru diketahui oleh kami berdua, tetua Feng, tetua Ying dan juga seorang murid senior".

"Akan tetapi pelakunya hanya di ketahui oleh tuan muda Yunlei, Xue Bang, tetua Ying, tetua Feng serta kami berdua saja".

Tetua Xue Qian menjawab pertanyaan patriark Xue Beng.

Pria itu pun hanya menganggukkan kepalanya dan berkata.

"Kalau begitu, tetua Qian harus memanggil Xue Bang dan bertanya kepadanya".

"Tanyakan juga, apakah kejadian ini sudah dia ceritakan ke orang lain atau tidak".

"Setelah Yunlei sudah bisa diambil keterangan, tanyakan juga kepadanya".

"Patriark, bagaimana jika masalah ini belum diketahui oleh orang lain?". Tanya tetua Xue Qian.

"Katakan kepada mereka, mengenai Zhao'er, biar aku sendiri yang menghukumnya".

"Oleh sebab itu, masalah ini tidak perlu lagi disampaikan kepada orang lain".

"Baik patriark". Ucap tetua Xue Qian.

"Kalau begitu, sudah saatnya bagi kami berdua untuk pamit undur diri". Tutur tetua Xue Han.

"Baiklah, saya harap bisa secepatnya mendapatkan kabar dari tetua Qian". Ucap Patriark.

Kedua pria tua itu pun segera meninggalkan aula utama balai kota Yin.

Setelah kepergian kedua tetua tersebut, patriark Xue Beng pun mulai memikirkan tentang tindakan yang telah Xue Zhao lakukan.

"Anak ini, tingkahnya mulai keterlaluan, bagaimana mungkin dia melakukan hal sekejam itu?".

"Tindakannya ini bisa menurunkan reputasiku serta reputasinya di kemudian hari".

"Apa yang membuat dirinya sehingga melakukan hal itu?".

"Yunlei, mengapa hidupmu bisa sesulit ini?".

Gumam patriark memikirkan perbuatan putranya serta kehidupan Xue Yunlei.

Tetua Xue Qian pun segera menuju ke kediaman Xue Bang.

Setibanya di kediaman Xue Bang, seorang wanita yang berusia 35 tahun segera menyambutnya dan langsung mengatakan apa yang putranya alami.

"Ternyata Xue Bang telah memberitahukan hal itu kepada orang tuanya". Gumam tetua Xue Qian dalam hatinya.

"Nyonya, mohon tenang, mari kita bicarakan hal ini secara baik - baik". Ucap tetua Xue Qian.

"Baiklah, ayo, mari, silahkan masuk". Tutur ibu Xue Bang.

Tetua Xue Qian pun segera memasuki kediaman Xue Bang.

"Tetua Qian, silahkan duduk". Ucap ibu Xue Bang mempersilahkan.

"Terima kasih nyonya".

"Nyonya, bisa panggilkan Xue Bang kesini?". Lanjut tetua Xue Qian.

"Bisa, bisa tetua".

"Mohon tetua Qian tunggu sebentar, aku akan memanggilnya". Ucap ibu Xue Bang.

Wanita itu pun segera meninggalkan tetua Xue Qian dan segera pergi untuk memanggil Xue Bang.

"Bang'er, keluarlah sebentar dan temui tetua Qian". Ucap ibu Xue Bang.

"Apa? Tetua Xue Qian datang kesini?". Tanya Xue Bang merasa terkejut.

"Iya nak, ayo keluarlah, jangan membuat tetua Qian menunggu".

"Iya bu, Bang'er segera keluar untuk menemui tetua Qian". Jawab Xue Bang sambil bergegas keluar dari kamarnya.

Remaja gendut itu pun langsung menuju ruang tamu dimana tetua Xue Qian berada.

Sedangkan ibunya segera pergi menuju kedapur untuk membuatkan teh bagi tetua Xue Qian.

Setelah sampai diruang tamu, Xue Bang segera dipersilahkan duduk oleh tetua Xue Qian.

Remaja itu pun memberikan hormat kepada tetua Xue Qian dan duduk.

"Bang'er, aku akan menanyakan beberapa hal kepadamu, tolong dijawab dengan jujur".

"Baik tetua, aku akan menjawabnya, tetapi hal apa yang akan tetua tanyakan?". Ucap Xue Bang menanggapi.

"Mengenai kejadian kemarin yang menimpamu dan juga yang menimpa tuan muda Yunlei". Tutur Xue Qian.

"Siapa yang memberitahukan hal itu kepada tetua?". Tanya Xue Bang terkejut.

"Tetua Xue Ying yang memberitahukan hal itu kepadaku".

Xue Bang pun hanya diam setelah mendengar jawaban tetua Xue Qian.

"Baiklah, aku akan menjawab dengan sejujurnya apa yang telah aku dan Xue Yunlei alami". Tutur Xue Bang.

"Kalau begitu, kamu ceritakan bagaimana kejadian itu bisa terjadi dan menimpa kalian berdua?". Pertanyaan yang di lontarkan oleh tetua Xue Qian.

Xue Bang pun mulai menceritakan bagaimana dirinya yang selalu dibully oleh Xue Zhao dan juga teman - temannya yang lain.

Dia juga memberitahukan bahwa hal itu juga sering dialami oleh Xue Yunlei.

Setelah itu Xue Bang pun segera memberitahukan pertarungan di antara Xue Yunlei dan juga Xue Zhao dengan bangga.

Dirinya pun memuji kemampuan Xue Yunlei yang bisa mengimbangi kemampuan Xue Zhao setelah bertukar belasan gerakan.

Karena pemandangan seperti itu hanya bisa dilihatnya saat Xue Zhao menghadapi para jenius yang berada di peringkat lima besar sampai sepuluh besar.

Sedangkan yang dia ketahui, Xue Yunlei sendiri tidak bisa berkultivasi serta tidak pernah sekali pun terlihat berlatih ilmu bela diri.

"Apa benar yang kamu ceritakan ini?". Tanya tetua Xue Qian penasaran.

"Iya tetua, tetapi setelah beberapa gerakan kemudian, akhirnya tuan muda Zhao bisa menghajar tuan muda Yunlei sampai terhempas ke tanah, namun serangan itu pun masih bisa di blokir oleh tuan muda Yunlei".

"Menurutku tuan muda Yunlei bisa terhempas itu karena pengaruh energi Qi yang dimiliki tuan muda Zhao, jika tidak, sudah pasti tuan muda Zhao tidak bisa membuat tuan muda Yunlei seperti itu". Jawab Xue Bang dengan penuh percayah diri.

"Terus, bagaimana tuan muda Yunlei bisa terluka seperti itu?". Tanya tetua Qian lagi.

"Disaat tuan muda Yunlei kembali ingin melanjutkan pertarungan, aku langsung mencegahnya, namun kedua teman tuan muda Zhao menarikku, saat aku hendak ingin memberikan perlawanan, aku sudah tidak tahu lagi apa yang terjadi, saat aku sadar, aku sudah berada di paviliun pengobatan". Tutur Xue Bang.

"Jadi seperti itu kronologisnya, baiklah, kalau begitu, aku akan segera menanyakan hal ini juga kepada Yunlei". Tutur terua Xue Qian.

"Tetua Qian, kami mohon keadilan dari tetua Qian sebagai tetua Penegak Hukum untuk menindak tegas tuan muda Zhao itu". Ujar ibu Xue Bang dengan tegas.

"Nyonya, masalah ini sudah kami sampaikan kepada patriark, dan patriark sendiri yang memerintahkan kepadaku untuk menyelidikinya, jadi nyonya tidak perlu khawatir, jika tuan muda Zhao terbukti bersalah, patriark sendiri yang akan menghukumnya". Jawab tetua Xue Qian.

Pria tua itu pun segera mengucapkan terima kasih kepada Xue Bang dan ibunya atas pelayanan serta kerja sama yang baik dari remaja itu.

Setelah itu, tetua Xue Qian pun pamit undur diri dan meninggalkan kediaman Xue Bang untuk kbali ke paviliun pengobatan.

Tetua Xue Qian akhirnya mengetahui bahwa Xue Bang tidak mengetahui apa yang menyebabkan sehingga keadaan Xue Yunlei bisa separah itu.

"Kini tinggal mendengar keterangan dari tuan muda Yunlei, setelah itu aku akan melaporkannya kepada patriark".

Setibanya tetua Xue Qian di paviliun pengobatan, dia kembali bertemu dengan tetua Xue Feng dan langsung menemui Xue Yunlei.

Kini Xue Yunlei sudah bisa duduk dan bersandar di kepala tempat tidur.

"Tuan muda Yunlei, apakah saat ini aku bisa bertanya sedikit kepadamu?". Tanya tetua Xue Qian.

Xue Yunlei hanya mengangukkan kepalanya menanggapi pertanyaan tetua Xue Qian.

"Bagaimana sehingga kondisi tuan muda Yunlei bisa seperti ini?".

"Tetua Qian, menurutku, masalah ini tidak perlu dibesar - besarkan, sebab aku sendiri yang bersih kukuh untuk menantang Xue Zhao".

"Jadi aku berharap, tetua tidak perlu lagi untuk mengetahui mengapa aku bisa seperti ini".

Xue Yunlei tidak mau mempersulit Xue Zhao, sebab dia juga merasa hal itu terjadi karena dia sendiri yang menantang Xue Zhao.

Mendengar apa yang disampaikan oleh Xue Yunlei, tetua Qian pun tidak lagi melanjutkan keinginannya untuk bertanya, sehingga dia segera berpikir untuk menghentikan penyelidikannya.

"Baiklah, kalau begitu kamu beristirahatlah, semoga kamu bisa sembuh dan bisa pulih dengan cepat".

"Aku pergi dulu". Tutur tetua Xue Qian.

Tetua Xue Qian juga langsung berpamitan juga dengan tetua Xue Feng karena dirinya akan mengabarkan hal itu kepada patriark.

~Bersambung~

1
Lius Maxi
lemah dn terus lemah
Sutan Pasaribu
sampai sejauh alur ceritanya tdk jelas ...kejadian yg berulang2...kurang greget
Arman Maulana
kata ny di awal bab setelah ktmu roh dewa MC ny SDH menguasai ilmu meramu obat/pil ,penempatan senjata ,dll..koq skrag jdi bgni cerita ny ...MC ny jdi blooooo" on...
patrick
Luar biasa
Yoen Lala
author bodoh
Yoen Lala
bodoh
Yoen Lala
MC sama outhor bodoh nya sama
Yoen Lala
author bodoh
swek lord
jenuhh bner bacanya
Samallangi Rajuanna
mantaaap
Samallangi Rajuanna
happy ending..sy lebih suka novel yg begini..mantap Thor..abaikan komentar yg negatif anggap aja anjing mnggonggong yg lewat🤣🤣🤣trus brkarya thor
Evrasakha
Thornya sudah lelah
Zent Akbar
sebeeeelll
Zent Akbar
thooorrr kalo alurnya ga nyambung loncat kaya kodok
Albet Jalius
lanjut....
Albet Jalius
lanjut..... makin...... srruuu......
Evrasakha
Tewur
Evrasakha
Ruwet
Evrasakha
Jenius tapi naif
Ark Lodan Nglayab
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!