Odi berjanji akan mencari keluarga yang telah menyebabkan kematian kedua orang tuanya dan akan membalaskan dendamnya. Bertahun - tahun dia mencari keberadaan keluarga pembunuh itu hingga akhirnya dia menemukannya.
Cinta gadis yang ceria menjalani hari - harinya sebagai gadis sederhana. Pernah terlahir kaya tetapi nasib yang membuatnya kini harus berjuang hidup sendiri.
Dengan bekerja dia bisa melanjutkan hidupnya dan juga kuliahnya. Tapi siapa sangka sebuah kejadian yang membuat dia terjebak dan harus hidup bersama pria dingin dan keras.
Akankah dendam Ody terbalaskan? Ataukah dia malah terjebak sendiri dalam dendamnya?
Selamat membaca semoga kalian suka..
*sebelum baca klik tombol favorit ya 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon winda siregar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
"Kita makan yuk aku udah laper" ajak Wildan.
"Masih sore, baru juga setengah enam" jawab Melodi.
Melodi berjalan menuju kamarnya.
"Jangan makan sendirian, tunggu aku. Aku mau mandi dulu" teriak Melodi sebelum tubuhnya menghilang dari balik pintu.
"Cih gaya sok jual mahal padahal mau huuuu dasar Udik eh salah Odi" umpat Wildan.
Melodi melihat isi kamarnya. Seprai tempat tidurnya ganti lagi. Dia menghampiri tempat tidurnya dan melihat ada kertas di atas bantal.
Bos handuknya jangan letak di atas kasur ya.. kasurnya jadi lembab. Saya sih gak masalah Bos karena ini memang tugas saya tapi Bos jangan bingung kenapa seprainya saya ganti walau baru satu hari.
Saya yang penuh Cinta ❤
Kertas itu langsung di remas Melodi dan dilemparkannya di lantai.
"Suka - suka aku donk. Ini kamar aku, tempat tidur aku. Mau aku apain kenapa kamu protes. Jadi pembokat kok mau ngatur" umpat Melodi kesal.
Dia segera membuka pakaiannya dan meraih handuk yang dijemur Cinta tadi. Lalu berjalan masuk ke kamar mandi.
Setelah selesai mandi Melodi mengambil pakaiannya di lemari. Dia hendak melemparkan handuknya ke atas tempat tidur tiba - tiba Melodi ingat pesan Cinta di kertas tadi.
"Sial.. kenapa pesan anak itu mempengaruhi otakku" umpat Melodi.
Akhirnya dia melemparkan handuknya diatas kursi karena tidak mau ranjangnya lembab saat dia tidur nanti.
Setelah selesai berpakaian Melodi kembali ke dapur.
"Mandi aja lama amat, kamu main sabun ya di kamar mandi?" goda Wildan.
"Sabun apa sih" bantah Melodi.
"Yuk lah kita makan aku udah laper banget nih" ajak Wildan.
Mereka mulai menikmati hidangan penuh Cinta hari ini.
"Heeemmm enak Od masakannya. Hebat gadis itu bisa masak beginian. Eh iya aku lupa dia kan pernah bekerja jadi pelayan Cafe, mungkin dia belajar di sana kali" komentar Wildan.
Melodi hanya diam menikmati makanan yang ada di depan matanya.
Benar juga sih ucapan Wildan. Masakannya memang enak tapi dia cerewet banyak protes. Baru kerja dua hari udah suka ngatur. Batin Melodi.
Dia masih kesal mengingat pesan Cinta di kamar tadi.
Setelah selesai makan Wildan membuka isi kulkas dan mengambil puding yang dibuat Cinta.
"Nih dessert kamu. Lihat gadis itu beda kan sama gadis kampung. Di kampung mana ada dessert begini" ucap Wildan berulang kali memuji masakan Cinta.
"Kan kamu sendiri tadi yang bilang dia pernah bekerja di Cafe" potong Melodi.
"Eh iya aku lupa, pasti dia belajar dari sana" jawab Wildan.
"Jangan sentuh kopiku nanti malam aku mau kerja. Kalau kamu mau kopi buat aja sendiri" pesan Melodi saat Wildan berjalan menuju microwave.
"Yaaah padahal aku kangen kopi buatan Cinta. Enak banget, kalah kopi si ucup di kantor" jawab Wildan lemas.
Wildan akhirnya berjalan ke ruang TV. Dia melihat sesuatu di lantai dan memungutnya.
"Apa ini? Foto keluarga? Apa ini punya si Cinta? Ternyata dia orang kaya. Foto keluarganya terlihat bukan dari keluarga biasa? Tapi kenapa dia tinggal di kampung? Eh iya dia kan anak yatim piatu dan hanya punya satu orang saudara. Jadi ini beneran foto keluarganya dan ini foto Cinta waktu kecil. Ih lucu wajahnya dulu, imut - imut" ucap Wildan.
Wildan meletakkan foto keluarga Cinta di dekat nakas ruang TV dan memberikan selembar catatan.
Ini foto keluarga kamu aku temukan dilantai. Pasti sangat berarti bagi kamu kan? Jangan sampai hilang lagi. Ini password wifi apartemen XXXXXX.
Kamu bisa kerjakan tugas di sini tapi ingat jangan sampai lupa waktu dan jangan sampai mengganggu pekerjaan kamu.
Besok kopinya buat dua gelas ya, temanku suka kopi buatan kamu.
Ttd
Melodi
"Od aku pulang ya, makasih makan malamnya. Walau aku yang kasih uang belanjanya tapi tak apalah. Kamu sudah mengizinkan aku makan di apartemen kamu" teriak Wildan dari ruangan TV.
"Dasar kunyuk udah kenyang langsung pulang" umpat Melodi dari dapur.
Melodi baru menyelesaikan makanannya. Dia meraih puding buatan Cinta dan membawanya ke ruangan kerjanya.
Melodi langsung mengecek email dan menyiapkan pekerjaan yang tadi belum selesai di kantor.
Sementara di kosan Cinta.
Cinta mengeluarkan laptop dari dalam tas kuliahnya dan mencari - cari sesuatu.
"Foto keluargaku mana? Duh kenapa gak ada?" tanya Cinta mulai panik.
Cinta membongkar semua isi tas kuliahnya. Tapi dia tidak juga menemukan foto keluarganya.
Matanya mulai berkaca - kaca karena sedih kehilangan benda berharganya.
"Duh dimana? Itu foto Papa dan Mama yang aku punya dan hanya satu - satunya" tangis Cinta mulai pecah.
"Mbak Amel hiks.. hiks.. fotonya hilang. Aku harus bagaimana?" ucap Cinta menangis sendiri di kamarnya.
Dia mulai mengingat - ingat dimana kira - kira kemungkinan jatuhnya foto keluarganya.
"Besok aku akan cari di kampus, di kelas yang tadi aku masukin. Setelah itu aku akan cari di apartemennya si Bos" ucap Cinta masih sedih.
Keesokan harinya Cinta buru - buru akan pergi ke kampus.
"Cin... Woy.. mau kemana pagi - pagi?" tanya Ratna dari kamar kosnya.
"Mau ke kampus Rat" jawab Cinta berhenti sesaat.
"Tumben ke kampus, kan hari ini gak ada mata kuliah?" tanya Ratna penasaran.
"Ada yang mau aku cari, benda penting. Udah ya Rat, aku buru - buru nih" jawab Cinta.
Cinta langsung berlari menuju halte bus. Kemudian naik bus arah kampusnya. Cinta menyeseri jalanan yang kemarin dia lewati. Pelan - pelan sambil menunduk ke bawah mencari diantara ribuan pasir di tepi jalan.
Setelah berkeliling dia tidak juga menemukan foto keluarganya.
"Ya Allah kemana hilangnya foto itu?" tanyanya mulai putus asa.
Cinta langsung berlari menuju halte bus. Kali ini dia naik bus ke arah apartement Melodi. Sekitar jam sepuluh pagi dia sudah sampai di gedung apartement.
Cinta langsung masuk ke lift dan naik ke lantai empat puluh lima. Kemudian menekan sandi dan masuk ke dalam apartement.
Cinta memeriksa semua ruangan apartement Melodi. Saat di ruang TV Cinta langsung duduk di lantai dengan lemas.
"Alhamdulillah ya Allah.. alhamdulillah... terimakasih Bos, ternyata kamu tak sedingin wajah kamu. Kamu sangat baik hati udah menyimpan kan fotoku ini dan tidak membuangnya" ucap Cinta lega.
Perlahan - lahan semangat Cinta mulai terkumpul kembali dan dia kembali ceria. Cinta langsung membersihkan apartement Melodi tanpa komentar apapun.
Walau kamar dan apartement Melodi berantakan tapi Cinta dengan senang hati membersihkannya karena hari ini majikannya itu sudah melakukan sesuatu yang sangat berharga dalam hidupnya.
Cinta membersihkan apartement Melodi dengan riang gembira sambil bernyanyi dan menari. Dia sudah mendapatkan sandi wifi apartement Melodi. Dia langsung membuka aplikasi youtub* dan langsung memutar lagu kesayangannya.
Dia mulai berdendang sambil mengerjakan tugasnya. Jam dua belas siang semua pekerjaannya sudah selesai.
Cinta mulai membuka laptopnya dan mengerjakan skripsinya. Tanpa terasa sudah jam dua siang, perut Cinta minta untuk diisi. Cinta berjalan ke dapur dan membuka isi kulkas.
"Masak apa hari ini ya?" ucap Cinta.
"Ahaaaaaaa.... " Cinta langsung mengeluarkan bahan - bahan makanan yang akan dia masak hari ini.
.
.
BERSAMBUNG
a