NovelToon NovelToon
BO LI, Wanita Mandiri, Tuan

BO LI, Wanita Mandiri, Tuan

Status: tamat
Genre:Petualangan / Tamat / Perjodohan / System / Romansa Fantasi / Sistem / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Persahabatan
Popularitas:2.3M
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

🏆 Novel Tahun 2022 🏆

Bo Li dibesarkan oleh kakeknya yang sangat kaya raya dan memiliki perusahaan dan bisnis hampir diseluruh belahan dunia ini.

Bo Li tumbuh dewasa nyaris sempurna, cantik, anggun, dan sangat kaya raya bahkan kekayaannya mampu membeli separuh dunia.

Bo Li adalah seorang CEO perusahaan setelah kakeknya mengangkat dirinya untuk menggantikannya sebagai regenerasi pimpinan perusahaan.

Tapi itu semua tidak membuat Bo Li besar kepala dan manja, dia adalah sosok wanita yang sangat mandiri selain itu dia mendapat anugerah kehormatan sebagai salah satu bintang masa depan yang memiliki reputasi yang baik.

Dibalik itu semua Bo Li memiliki sesuatu kisah yang sengaja dia sembunyikan dari kehidupan sosialnya...

Bo Li juga mendapatkan warisan dari seorang pria yang tidak dia ketahui identitas dirinya ketika dia masih kecil...

Lalu siapakah sosok pria tersebut dan mampukah Bo Li menemukannya...

Apa yang disembunyikan oleh Bo Li selama ini dan mengapa dia menyem

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Munculnya Peri Cantik

Akhirnya Bo Li memutuskan kembali ke tepi pantai dan duduk ditepi pantai di atas hamparan pasir putih yang luas sambil memandang lurus kearah laut biru.

Waktu terus berputar ditempat ini, tak terasa ia telah lama duduk melamun memandang laut biru tanpa mengingat waktu.

Bo Li baru menyadari jika waktu di pantai ini saat ia datang kemari menunjukkan waktu pagi yang cerah sedangkan waktu saat di rumah Ivander Liam adalah waktu malam. Ia berada didalam dua waktu yang berbeda, waktu pagi di pantai dan waktu malam di rumah.

"Sistem Bo Li 115 benar-benar mampu membuat kekacauan dalam dimensi waktu ! Sistem itu mampu menciptakan waktu yang berbeda dengan waktu di kehidupan nyata", kata Bo Li. "Aku baru menyadarinya jika aku telah dipermainkan oleh sebuah sistem !", sambungnya lanjut lalu menundukkan kepalanya kearah bawah.

Bo Li benar-benar merasa sangat lelah sekali setelah apa yang ia lalui dalam hari-harinya kemarin, mulai berita pertunangan antara dirinya dengan Ivander Liam sampai dengan kejadian yang disebabkan oleh sistem yang membuat kacau seluruh hidupnya.

Saat ini ia terdampar disebuah tempat asing tak berpenghuni dan ia harus menjalani hukuman sistem karena ia tidak dapat menyelesaikan misi didalam kotak kaca tembus pandang itu yang kini ikut terdampar bersama dirinya di pantai.

"Hefh !?", desah Bo Li lalu membuat sebuah tulisan besar di atas pasir putih dengan susunan kata, "SOS !"

Bo Li berpikir mungkin saja ada orang yang akan datang menolongnya untuk keluar dari pantai ini. Dan mungkin itu salah satu sikap konyol yang ditunjukkan oleh seorang CEO dari perusahaan besar dalam menyikapi masalah yang tengah ia hadapi sekarang tapi tetap saja ia lakukan dengan menuliskan huruf SOS sebesar-besarnya di atas pasir putih.

Entah itu sangat konyol atau tidak, tetap bagi Bo Li itu adalah sebuah tindakan yang harus ia lakukan karena perempuan cantik itu berpikir jika bukan manusia yang datang menolongnya kemungkinan makhluk ajaib penghuni pantai ini dan mungkin seorang peri penjaga pantai yang sedang ia cari sebagai tim editornya datang menolongnya kemari.

"Mungkin akan ada sebuah keajaiban yang datang menyelamatkanku dari tempat yang asing ini !?", kata Bo Li sambil berdiri tegak memandangi tulisan di pasir putih yang besar itu.

Bo li lalu melangkahkan kakinya mencari daun-daun tanaman hijau yang lebar untuk membuat kemah ditempat ini sambil mengumpulkan ranting-ranting pohon. Ia bermaksud membuat api unggun untuk menghangatkan tubuhnya yang mulai terasa dingin karena hembusan angin di pantai.

Daun demi daun berwarna hijau yang lebar ia kumpulkan satu persatu lembarannya. Ia mulai menata daun-daun berukuran besar tersebut di atas hamparan pasir putih dan membuat kemah dari daun-daun besar itu tetapi gagal meski ia mengulanginya berulangkali tetap saja ia tidak dapat membuat kemah.

"Astaga !!! Susah sekali membuat kemah !? Bagaimana ini !? Apakah yang harus aku lakukan sekarang ditempat ini !?", kata Bo Li mulai putus asa.

Bo Li memandangi daun-daun berukuran lebar yang cukup untuk alas tidur satu orang itu tampak berserakan dibawah. Ia mulai beralih kepada ranting-ranting pohon yang ia kumpulkan tadi dan mulai membuat api unggun dengan membuat api dari batu yang ia temukan disela-sela tumbuhan hijau ketika mengumpulkan ranting-ranting pohon di hutan tadi.

Api unggun yang coba ia buat tidak berhasil dibuat oleh Bo Li dan akhirnya ia menyerah dan merebahkan badannya keatas pasir putih.

"Ternyata hidup di alam bebas sangatlah susah sekali dibandingkan mengurus perusahaan !", kata Bo Li lalu memejamkan kedua matanya lelah. "Aku merasa ini adalah akhir dari hidupku sekarang ini !", sambungnya lanjut seraya merentangkan kedua tangannya kearah samping.

Bo Li menganggap hukuman yang diberikan oleh sistem akan sangat mudah ia jalani tetapi kenyataannya ia telah menyerah pasrah dan ia tidak tahu bagaimana caranya untuk bertahan hidup ditempat ini.

***

Waktu berganti sangat cepat dan tak terasa Bo Li sudah cukup lama berada di pantai ini. Tetapi ia tidak melihat perubahan waktu ditempat ini karena waktu di pantai ini tetap terlihat sangat cerah sekali dan tidak berubah sedikitpun.

Bo Li tampak kelelahan dan jatuh tertidur dengan berbaring berselimut daun hijau yang lebar. Ia menutupi tubuhnya yang terbaring terlentang dengan daun hijau yang lebar yang petik dari dalam hutan.

Entah apa yang ada dibenak pikiran perempuan cantik itu ketika lebih memilih pantai daripada didalam hutan yang lebih rindang dan lebih hangat. Sedangkan di pantai ia akan terpapar cahaya terang yang panas serta udara laut yang dingin serta jika laut pasang akan menenggelamkan sisi pantai dan tentunya akan menenggelamkan Bo Li yang tengah berbaring di atas pasir putih.

Bo Li terlelap tidur di pantai seperti orang yang tidak sadarkan diri dan terlihat tidak memperdulikan apapun yang akan terjadi kepadanya di pantai ini.

Terlihat seekor kepiting berukuran besar mendekat kearah Bo Li yang tengah berbaring di atas pasir putih dan tertidur lelapnya.

"CLAP ! CLAP ! CLAP ! CLAAP !", terdengar suara keras capit kepiting berwarna abu-abu yang saling mengapit erat.

"CLAP ! CLAP ! CLAP ! CLAAP !"

Kepiting abu-abu itu semakin mendekat dan mengayunkan capitnya kearah atas serta hendak menyerang Bo Li yang terlelap tidur.

"CLAP ! CLAP ! CLAP ! CLAP !", capit itu bergerak mengarah kearah Bo Li yang tengah berbaring terlelap.

Muncul seberkas cahaya seperti kilat melesat cepat kearah Bo Li yang tengah terlelap tidur dan mengangkat tubuh Bo Li menjauh dari jangkauan kepiting berwarna abu-abu yang hendak menyerangnya.

Cahaya kilat itu pergi membawa Bo Li yang masih tertidur lelap menuju kearah hutan yang penuh dengan rimbunan tumbuhan-tumbuhan hijau yang rindang serta lebat. Cahaya itu melesat kilat melewati pepohonan yang menjulang tinggi dan naik keatas puncak pohon dengan daun-daunnya yang hijau dan lebar serta rapat.

Tampak cahaya kilat yang terang itu berhenti bergerak di atas pohon lalu meletakkan tubuh Bo Li di atas daun berwarna hijau yang lebar. Bo Li masih terlihat tertidur lelapnya tanpa menyadari jika dirinya telah berada jauh dari pantai dan masuk kedalam hutan serta berbaring di atas daun hijau yang ukurannya sangat lebar sekali.

"Klik, klik, klik, klik, klik !", terdengar suara dari cahaya terang itu yang seakan-akan berbicara.

Bo Li lalu terjaga saat mendengar suara yang berbisik di telinganya yang lembut. Ia terbangun dari tidurnya. Ia terlihat terkejut ketika melihat kearah cahaya terang yang ada didepannya sedang terbang mengelilingi dirinya.

"Ada, ada apa ini ?", kata Bo Li lalu terduduk tercengang menatap lurus kearah cahaya terang tersebut. "Apa yang sedang terjadi !?"

"Klik, klik, klik, klik, klik...!", terdengar suara dari cahaya terang tersebut.

Cahaya terang itu lalu bergerak perlahan-lahan kearah Bo Li dan berubah menjadi sosok peri dengan topi terbuat dari daun hijau serta sepatu mungil berwarna hijau, ia tampak terbang melayang mengelilingi Bo Li yang tengah duduk termenung.

"Klik, klik, klik, klik...!", suara dari peri kecil yang ada didepan Bo Li.

"Siapakah kamu ?", tanya Bo Li tertegun. Ia melihat sosok peri kecil yang sangat imut sekali sedang melayang terbang dengan lincahnya.

Serpihan-serpihan cahaya terang tampak mengelilingi Bo Li ketika sosok peri itu terbang melayang mendekat kearahnya lalu bersuara, "Klik, klik, klik, klik...!"

Sosok peri itu sepertinya berusaha untuk berbicara pada Bo Li yang tengah duduk termangu memandangi kearah peri kecil dan imut itu dengan terkagum-kagum.

"Eh, iya !? Apa kamu sedang mengajakku berbicara ? Tapi maaf, aku tidak mengerti bahasa mu peri kecil nan cantik !", kata Bo Li tersenyum kecil pada sosok peri kecil dihadapannya.

"Kilk, klik, kik, selamat datang !", peri kecil itu menyapa ramah kepada Bo Li.

"Haiii, kamu bisa berbicara dengan bahasa kami manusia ? Apa kabar ?", sahut Bo Li dengan mata berbinar-binar ceria. "Siapa namamu peri cantik ?"

"Klik, klik, klik, perkenalkan namaku peri daun hijau ! Senang mengenalmu !", jawab sosok peri kecil itu seraya tebang melayang.

"Hai, namaku Bo Li ! Aku datang dari waktu masa depan yang modern ! Senang mengenalmu peri daun hijau !", kata Bo Li sambil menyentuh tangan peri kecil itu lembut dan tertawa senang.

"Klik, klik, klik, aku menyukaimu Bo Li ! Aku benar-benar sangat menyukaimu !", kata peri daun hijau riang lalu berputar terbang melesat tinggi keatas kemudian terbang mendekat kearah Bo Li seraya tertawa kecil dan riang gembira. "Selamat datang Bo Li ! Selamat berjumpa !"

Terlihat keduanya saling berpandangan satu sama lainnya serta tertawa senang sekali, raut wajah Bo Li sangat berseri-seri bahagia dan tampak keceriaan tergambar jelas di wajah perempuan cantik itu.

Suara tawa riang mereka terdengar menggema di seluruh tempat ini dan menambah keceriaan didalam hutan pantai yang sangat cerah.

1
💖 sweet love 🌺
kebanyakan dialog gk sih
Reny Rizky Aryati, SE.: ☺️🎁🎁🎁🎁🎁🎁
Reny Rizky Aryati, SE.: 🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂
total 2 replies
Anonymous
🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟
Rizky Lucky
💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜
Bheraie Qamar
/Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon/
Bolanda
sudah kudaki gunung tertinggi, mencarimu hingga ke dalam bumi hanya untuk hidup bersamamu
Yuniar Farah
🌹🌹🌹🌹
Fitria Astutik
🤍🤍🤍🤍🤍🤍🤍
Andina Maharani
❤️❤️❤️
kura kura ninja
💟💟💟💌💟💟💟
Qiara Qomar
💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜
Anonymous
⭐🌟⭐🌟⭐🌟
Zhen
Gak Lanjut Lagi Thor ???
horse win
🤍🤍🤍🤍🤍🤍🤍🤍🤍🤍
stumble guy
👍👍👍👍👍👍👍👍
LoL öz
Good luck 💯
Manno Riky
💝💝💝💝💝
Reny Rizky Aryati, SE.
✍️
Anonymous
🎂🎂🎂🎂
Sundari Sukoco
so cool 👍💝
bulvagari
batu permata yang bersinar terang 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!