NovelToon NovelToon
Suamiku Kuli Bangunan Tajir

Suamiku Kuli Bangunan Tajir

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:54.6k
Nilai: 5
Nama Author: Harsie Alive

Nibiru tidak menyangka akan diputuskan pacarnya setelah berjanji akan menikahinya. Padahal hubungan mereka sudah berjalan selama lima tahun, tetapi dengan mudahnya pria itu mengakhirinya.
Kalut akan sakit hati, Nibiru ditantang oleh seorang kuli bangunan tampan yang mempunyai identitas misterius untuk menikah dengannya. Berawal dari tantangan, berakhir di pelaminan, kisah cinta Nibiru dan Bumi dimulai saat ini.
Apakah pernikahan karena taruhan ini akan berjalan mulus ataukan justru berubah jadi petaka untuk keduanya ? Nantikan kisah Nibiru dan Bumi, dua planet yang seiras dan sama, memiliki makna yang sama sebagai tempat hidup manusia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harsie Alive, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Percakapan di Kamar Nibiru

Hari pernikahan pemilik musim gugur dan musim semi akan segera tiba. Tak disangka, malam ini adalah malam terakhir Nibiru melajang.

Dia menatap dirinya dalam pantulan cermin di kamar itu, padahal rasanya baru kemarin dia tamat SMA dan memilih melanjutkan bisnis rahasianya tanpa sepengetahuan orangtuanya, dan sekarang dia akan menikah dengan pria dari masa lalunya, yang datang menyelamatkan nya dari orang yang menyebalkan.

"Cih... Aku yakin, suamimu itu akan segera berpaling darimu Nibiru, perempuan jelek dan tidak berpendidikan seperti mu akan cepat ditinggalkan pasangannya!" ucap Devi dengan nada sinis yang menusuk ulu hati Nibiru.

"Kakak kan sudah berpengalaman dengan Agus, dia saja yang memulai dari nol memilih perempuan cantik dan berpendidikan seperti aku, apalagi calon suami kakak, pasti seleranya jauh di atas kakak!" tambahnya lagi sambil tertawa sinis meremehkan Nibiru.

Padahal Nibiru adalah kakak perempuannya, tetapi dengan kejam dia menghina dan menghancurkan hati wanita itu. Dia bertekad, sampai kapanpun Devi tidak akan mau melihat kakak perempuannya hidup bahagia.

Nibiru hanya terdiam, menatap dirinya dalam pantulan cermin dengan tatapan sendu di bawah kaki langit kelam. Apa benar, seseorang seperti dia hanya akan jadi tempat persinggahan? Sama seperti yang dilakukan Agus pada dirinya? Menjadikannya cheerleader lalu meninggalkan nya saat pria itu sudah di puncak kehidupan. Apa benar semua pria sama saja? Sama seperti Agus.

"Ayolah kak," Devi menepuk bahu Nibiru dan menatapnya dengan tatapan licik," Apa kakak yakin akan bahagia menikahi kuli bangunan itu? Palingan saat ada wanita yang lebih cantik dari kakak, dia akan berpaling, bagaimana mungkin seseorang yang baru kakak temui selama beberapa minggu yakin mau menikahi kakak kalau bukan menginginkan tubuh kakak!" bisiknya.

"Semua lelaki itu sama kak, bahkan Papa juga, bukannya kakak tahu itu?" ucapnya dengan lembut tetapi membuat tubuhnya merinding.

Setelah menekan mental Nibiru yang haus akan kasih sayang dan penuh akan trauma, Devi keluar sambil tersenyum mengangkat bendera kemenangan.

Hening menyelimuti ruangan kamar Nibiru bahkan menembus hatinya yang membeku. Dalam hitungan detik segala keraguan dan rasa takut menyerangnya. Jemarinya gemetar, bertumpu pada pinggir meja rias, nafasnya terasa sesak dengan dada yang berkecamuk hebat.

"Bagaimana... Bagaimana kalau Bumi sama saja ? Apa yang kupikirkan? kenapa aku menerima pernikahan ini! Bumi... Kak Arya yang ku kenal mungkin sudah berubah... Ba-bagaimana ini?" lirihnya sembari melemparkan tatapan menyedihkan pada sang bulan.

Rasa takut mencengkram hatinya, membuat perasaannya hancur berkeping-keping. Dia takut akan seperti hubungannya dengan Agus, apalagi Nibiru menikahi Bumi karena tantangan juga untuk menutupi hatinya yang terluka.

Kala sendu semakin menjadi, suara pukulan lembut di daun pintu terdengar beriringan dengan sahutan hangat dari kakak ipar Nibiru," Nibi... mereka sudah tiba, apa kamu sudah siap?" panggil Emma dari luar kamar.

Dalam kekacauan Nibiru berbalik," A-aku... Tu-tunggu kak, aku akan keluar!" ucapnya gagap.

"Nibiru, ada apa? Kamu terdengar tidak baik!" balas Emma yang ragu untuk masuk.

"Tidak apa kak, masuklah, ada yang ingin kutanyakan pada kakak!" ucap Nibiru.

Pintu dibuka wanita berambut blonde dengan tatapan sehangat sinar mentari itu masuk ke dalam kamar Nibiru.

Gadis itu duduk di atas kasur, menatap sendu ke arah kakak iparnya seolah meminta tolong padanya.

Dengan tatapannya yang hangat, Emma duduk di samping Nibiru sambil tersenyum," Calon pengantin kok wajahnya muram? Ada apa? Apa Bumi membuatmu marah?" tanya Emma.

Nibiru menggelengkan kepalanya," Bukan itu kak... Hanya saja... " Dia terdiam sejenak, ragu untuk melanjutkan perkataannya atau tidak.

"Apa kamu takut?" tanya Emma.

Seolah isi hatinya bisa dilihat, Nibiru menatap kakak iparnya dengan wajah polos," bagaimana kakak tahu?" tanyanya.

Emma terkekeh pelan ," Semua calon pengantin seperti itu Nibiru, di detik terakhir masa lajangnya, dia pasti akan merasa takut, gugup bahkan panik, bahkan ada yang sampai membatalkan pernikahan karena merasa dirinya tidak membutuhkan pernikahan itu!" tutur Emma.

"Tetapi semua itu tergantung hatimu, apakah kamu memiliki keraguan pada calon suamimu atau kamu ragu pada dirimu, atau justru keraguanmu muncul hanya berdasar apa kata orang, terutama orang yang tidak berpengalaman!" ujarnya dengan tulus.

"Apa kakak pernah menyesali pernikahan kakak?" tanya Nibiru .

Emma terdiam sejenak," Pernah, aku pernah menyesal!" jawabnya.

Mata Nibiru membulat sempurna," Tapi kak... Apa kak Yefta membuatmu menderita, maaf ya kak.." balasnya khawatir.

" Hahahaha.. Nibiru.. Kamu masih sama saja, selalu mengkhawatirkan orang lain, " tawa Emma terdengar cukup keras, membuat Nibiru menjadi bingung dan kikuk.

" Maksud kakak, kakak menyesal karena tidak bertemu Kakakmu lebih cepat, seandainya itu terjadi, kehidupan pernikahan yang bahagia ini pasti akan lebih terasa lagi!" ucapnya sambil tersenyum.

"Kakak tidak pernah menyesal dengan pernikahan kakak, apalagi kehadiran Anton melengkapi kisah cinta kami, kakak hanya merasa seandainya kakak lebih cepat jatuh cinta pada Yefta, pasti kebahagiaan yang ada sekarang sudah datang jauh-jauh hari," tuturnya dengan penuh semangat.

"Apa kakak tidak pernah takut?takut kalau kak Yefta sama seperti kebanyakan lelaki di luar sana? " tanya Nibiru lagi.

"Seperti mantan kamu itu? Oh jangan sama kakakmu dengan pulu-pulu tak tahu diri itu Nibiru, terutama calon suamimu, jangan sejajarkan Bumi dengan sisa remahan roti yang bahkan anjing pun tak berniat menjilatnya!" ketus Emma.

Dia menatap Nibiru dengan serius, dia tahu gadis itu pasti akan ragu dan takut," Kakak tidak tahu kamu dipengaruhi oleh siapa, tapi kakak hanya mau bilang agar kamu percaya pada hati kamu dan pada Bumi calon suami kamu! Bukan pada omong kosong yang keluar dari orang yang otaknya kosong!" tegas Emma.

Nibiru terdiam sejenak, meski mendengar semua ucapan Emma, rasanya masih ada rasa takut yang mengganjal di hatinya, membuat keraguan dalam hatinya.

Dia membuang nafas kasar, menatap jemarinya dengan sendu berharap ada jawaban yang benar-benar memuaskan hatinya.

"Nibiru, kamu siap?" suara baritone yang menembus relung hati Nibiru menyadarkan dari perasaan kalut yang menghancurkan hatinya.

Musim dingin dihatinya seketika berubah menjadi musim hangat kala manik karamelnya bertatapan dengan manik emerald berkilauan itu.

Bumi berdiri di depannya, menatapnya sambil tersenyum. Dia terlihat berbeda malam ini, terlihat sangat tampan dan bersinar seolah ada lampu sorot yang menyinarinya.

"Bumi, jaga Nibiru, sampai jumpa di tempat acara besok!" pesan Emma.

"Akan kulakukan kakak ipar!" balas Bumi dengan wajah yang terus tertuju pada Nibiru.

Emma keluar dan meninggalkan keduanya di sana. Nibiru masih terdiam seolah membisu, rasa takutnya masih ada, keraguannya masih ada, ucapan Devi tadi benar-benar mempengaruhi dirinya.

" Bumi... Kamu tidak akan sama seperti pria itu kan? Yang meninggalkan ku saat sudah berada di puncak kehidupannya? Menjadikanku sebagai penari latar pelengkap penampilannya, menjadikanku rumah singgah bukan rumah menetap dan membuangku di akhir saat bertemu apa yang dia inginkan?" tanyanya.

Dalam kemelut bimbang di kepalanya, pertanyaan panjang itu keluar dari bibirnya, membuat seorang Bumi Nararya Sekala menatapnya dengan tatapan yang tak bisa diartikan.

"Aku tidak mungkin menurunkan harkat diriku dan menjadikanku sejajar dengan lumpur berbau busuk di saat ada taman bunga yang hangat dan indah yang diberikan khusus untukku! tunggu dan nantikan saja Nibiru, kamu akan tahu apa bedanya diriku dengan orang itu," ucap Bumi sambil menggenggam tangan perempuan itu dengan erat dan penuh kehangatan.

"Aku tidak suka mengumbar janji, yang aku bisa membuktikan bahwa aku berbeda, aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku, meski kamu belum mencintaiku!" bisiknya .

Semburat merah menyerah mewarnai pipi putih pucat milik Nibiru.

Cinta? Apa Bumi mencintainya? Apa bisa Nibiru mencintai seorang Bumi?

1
Nur Adam
lnjur
Giyeem Endut
lanjut, aku mulai mengikut thor
Nur Kastilawati
lanjut thorr
Nuraeny Prince's
thorr kok lama up nya
Tri Purwani
lama banget up
Hendra Setiawan
seru banyak pelajaran dari cerita nya
Naila Sakielaputri
end aja thorrrr...maaf...
Naila Sakielaputri
lo bukanya nibiru pindah rumah.ko tolol si balik lagi goblok
Naila Sakielaputri
ko berduan di kamar
Ainisha_Shanti
Sakit jiwa kot devi nim
Miss_D
so cruel
Bayu Fitri
Kecewa
Bayu Fitri
Buruk
Lhina Hamid
Udh baca bbrp bab..akhirnya love I LIKE IT.semangat ya thor
Lhina Hamid
good...penuh kejutan
W himawan
selamat nibiru & bumi, semoga samapai kakek nineng 😘😘😘😘😘😘😘
syafrizal seungeda
oalah...malah berpikir yg bukan bukan... 😀
Ai Maswah
Luar biasa
Dunya Maya
karya yang menarik
Dunya Maya
seru nihhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!