NovelToon NovelToon
Berbagi Cinta - Suami Yang Dingin

Berbagi Cinta - Suami Yang Dingin

Status: tamat
Genre:Romantis / Poligami / Cintamanis / Tamat
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Alitha Fransisca

Terpaksa menikah dengan CEO tampan? Rasanya tak mungkin. Siapa yang tidak ingin dinikahi CEO tampan? Mungkin tidak ada wanita yang akan menolak.

Tapi menjadi istri kedua dan hanya untuk menjaga keutuhan rumah tangga sang CEO dengan istri pertamanya? Hanya untuk melahirkan keturunannya? Hanya untuk diabaikan dan direndahkan? Siapa yang akan bersedia?

Allena, benar-benar terpaksa menikah dengan CEO tampan itu. Dan mulai menjalani hidup sebagai istri kedua yang diabaikan dan harus melahirkan keturunan sang CEO.

Apakah Allena bisa bertahan menjalani rumah tangga yang penuh derita itu atau beralih pada CEO lain yang juga tampan dan tulus mencintainya?

Sebuah karya untuk Lomba Menulis bertema
#Berbagi Cinta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alitha Fransisca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8 ~ Bunga Pelengkap ~

Tanpa diduga Valendino memeluk Allena, mengangkat dagu gadis itu dan mencium bibirnya. Mata Allena terbelalak, masih dengan menggenggam buket bunga buatannya sendiri. Gadis itu merasakan ciuman yang hangat dari Valendino.

Ciuman penuh rasa sayang, rasa cinta yang memuncak hingga tak mampu lagi untuk dipendam. Valendino memeluk erat tubuh Allena hingga gadis itu merasakan sesak didadanya. Matanya yang tadi berkaca-kaca kini telah mengalir karena tak bisa dibendung lagi.

Allena menangis bukan karena merasa dilecehkan tapi karena tidak sanggup menerima perasaan laki-laki yang baik hati itu. Allena ingin membalasnya namun keadaannya tidak memungkinkan. Allena harus selalu ingat bahwa dia telah menjadi istri seseorang sekarang.

Valendino melepaskan ciumannya, menatap gadis yang tengah menangis itu dengan tatapan lembut.

"Maafkan aku Allena, aku tidak sanggup lagi menahan perasaanku. Di mataku, kamu semakin cantik di setiap detiknya, kamu semakin manis di setiap saat dan aku…, Allena, maafkan aku yang lancang ini. Jangan menangis sayang, maafkan aku," ucap Valendino sambil menangkup wajah Allena.

Allena menunduk, memandang buket bunga dalam genggamannya. Hatinya meronta ingin mengungkapkan kenyataan yang sebenarnya namun tidak boleh dilakukannya. Setengah hatinya ingin mengungkapkan kenyataan bahwa dia adalah istri dari Zefran. Sahabat Valendino sendiri dengan resiko laki-laki itu mungkin akan menghindar darinya. Setengahnya lagi ingin menutupi statusnya dan tetap ingin mendapatkan perlakuan lembut dan ungkapan cinta dari Valendino.

Zefran memutuskan kembali ke hotel setelah kaget dengan apa yang dilihatnya, begitu juga dengan Frisca. Acara jalan-jalan sambil belanja mereka terhenti di tengah jalan. Zefran merasa kesal, entah apa sebabnya. Sepanjang jalan menuju hotel laki-laki itu hanya diam seribu bahasa.

Semua itu tidak lepas dari pengamatan Frisca, wanita itu mulai merasa cemas. Zefran sudah mulai perhatian pada Allena. Entah karena merasa harga dirinya diinjak atau karena merasa cemburu. Laki-laki itu kesal melihat Valendino yang berani mencium wanita yang telah berstatus sebagai istrinya itu.

"Aku akan bicara dengan Allena," ucap Zefran.

"Untuk apa? Kenapa harus bicara dengannya? Apa kamu merasa cemburu sekarang?" tanya Frisca bertubi-tubi.

"Kenapa selalu menuduhku cemburu? Aku harus mengingatkan dia akan statusnya sebagai istriku. Aku tidak bisa membiarkan dia seenaknya berciuman di pinggir jalan. Itu sama saja menginjak harga diriku sebagai seorang suami!" teriak Zefran yang uring-uringan.

Frisca tercenung, wanita itu ingin memojokkan suaminya karena merasa Zefran mulai memiliki perasaan pada Allena. Namun, Zefran justru lebih keras menentang ucapan Frisca, dengan emosi yang sedang memuncak seperti itu Zefran tidak bisa ditundukkan Frisca.

Zefran mengetuk pintu kamar Allena hingga beberapa kali namun Allena masih belum kembali ke kamarnya. Laki-laki itu berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya tak sabar ingin segera memaki Allena.

Sementara itu Allena masih berjalan pelan menuju hotel. Valendino tak pernah sekali pun melepas genggaman tangannya. Sesekali Allena menatap buket bunga yang dirangkai oleh tangannya sendiri.

"Aku belum pernah menerima bunga sebelumnya, meski setiap hari berkutat dengan bunga. Terima kasih Tuan" ucap Allena sambil memandangi dan mencium buket bunga itu.

"Kenapa masih memanggilku seperti itu?" tanya Valendino.

"Aku tidak bisa memanggil nama, rasanya tidak sopan" ucap Allena pelan.

"Baiklah, panggil aku kak Valen, setuju?" tanya Valendino.

Allena tersenyum kemudian mengangguk.

"Kamu tahu apa filosofi dari bunga pilihanmu itu?" tanya Valendino.

"Baby's Breath melambangkan kepolosan dan kesucian, ini berhubungan dengan ketulusan dan cinta abadi. Sedangkan bunga Aster melambangkan kebijaksanaan, keberanian juga keyakinan. Bunga ini juga dijadikan simbol harapan pada cinta dan kasih sayang" jelas Allena.

Berarti florist tadi tidak bohong, semua florist harus memiliki pengetahuan tentang arti dari bunga-bunga itu, batin Valendino.

"Bunga itu ibarat dirimu, polos, suci dan tulus. Kebijaksanaan, keberanian dan keyakinan" ucap Valendino.

"Aku? Wah arti bunga-bunga ini terlalu bagus diibaratkan denganku. Aku tidak sehebat itu tapi bunga-bunga ini memiliki kesamaan denganku. Bunga liar yang fungsinya hanya sebagai bunga pengisi, bunga pelengkap dalam sebuah rangkaian bunga yang sempurna. Bunga liar yang tak akan pernah mendapat perhatian karena selalu terkalahkan oleh bunga utama yang cantik, indah dan berharga" jelas Allena dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

Gadis itu mengibaratkan dirinya hanyalah sebuah pelengkap dalam rumah tangga Zefran dan Frisca. Dirinya hanyalah bunga liar yang tak akan pernah mendapat perhatian dari suaminya karena selalu terkalahkan oleh bunga utama yang cantik, indah dan berharga seperti Frisca.

"Bagiku kamu adalah yang utama, seperti buket bunga yang kamu pilih. Kamu menjadikan bunga-bunga liar itu sebagai bunga utamanya" ucap Valendino.

"Oh, benar juga aku tidak sadar semua bunga liar ini adalah bunga utama di buket bunga ini" ucap Allena.

Allena tersenyum memandang buket bunga itu.

"Allena, bersediakah kamu menemaniku makan malam?" tanya Valendino sambil menoleh pada Allena.

Allena juga menoleh ke arah Valendino, lalu segera berpaling.

"Aku berencana makan malam di kamar saja," ucap Allena.

"Kenapa?" tanya Valendino.

"Aku malu. Makan malam di restoran hotel bintang lima tidak bisa dihadiri dengan sembarangan pakaian" ucap Allena sambil tersenyum kecut.

Valendino menggelengkan kepala sambil tertawa miring. Segera laki-laki itu mengajak Allena ke sebuah butik mewah.

"Kak, kenapa kesini?" tanya Allena sambil menahan langkahnya.

"Apa?" Valendino balik bertanya.

"Kenapa kesini?" ulang Allena bertanya meski merasa heran.

"Bukan itu tapi sebelumnya," ucap Valendino.

"Yang mana? Aku lupa," ucap Allena.

"Kak, Kak, ayo ulangi lagi. Aku suka mendengarnya," ucap Valendino.

Allena tersenyum dan langsung memalingkan wajahnya karena malu. Valendino menarik tangan gadis itu dan memaksanya masuk ke butik mewah itu.

Melihat betapa mewahnya butik itu, Allena menggelengkan kepalanya dan membalik badannya untuk pergi. Tapi Valendino tak melepaskan tangannya hingga gadis itu terpaksa mengikuti langkah laki-laki tampan itu.

Valendino meminta penjaga toko mencarikan gaun yang cocok untuk sebuah acara makan malam yang spesial.

"Gaun yang cocok untuk romantic dinner?" tanya gadis penjaga toko itu.

"Ya, yang terbaik dan cocok untuk gadis cantik ini" jelas Valendino.

Penjaga toko itu langsung merekomendasikan beberapa gaun model terbaru, limited edition dan sangat indah. Saat melihat label harganya, Allena langsung menggelengkan kepala dan berniat pergi dari toko itu. Tentu saja Valendino langsung menahannya. Laki-laki itu meminta Allena mencoba beberapa gaun indah itu.

"Nona itu sangat cantik dan tubuhnya proporsional, jadi mengenakan gaun mana pun akan terlihat sangat cantik. Saya jadi bingung memilihnya tuan" ungkap penjaga toko itu saat dimintai pendapatnya.

Valendino tertawa, menurutnya seorang sales promotion girl harus bisa memberikan pendapat yang tepat untuk pelanggannya. Seperti halnya Allena yang bisa menentukan bunga yang cocok untuk seseorang sesuai dengan kepribadian yang menerima bunga serta dalam rangka apa bunga itu diberikan.

Valendino akhirnya membeli semua gaun yang dicoba Allena karena dia sendiri bingung menentukannya.

"Kenapa sebanyak ini?" tanya Allena.

"Aku bingung menentukannya, semua terlihat cantik untukmu," jawab Valendino.

Allena menggelengkan kepala, dia tidak ingin menerima terlalu banyak dari Valendino.

"Tidak, tidak, tolong kembalikan semuanya. Aku tidak bisa menerimanya. Aku tidak akan bisa membalasmu Kak, tolong jangan biarkan aku berhutang terlalu banyak" ucap Allena sambil menangis.

Hatinya perih membayangkan kekecewaan Valendino saat mengetahui kenyataan bahwa dirinya adalah istri kedua dari Zefran. Allena tidak mampu berhutang kebaikan lebih banyak lagi dari Valendino.

Melihat Allena yang menangis menolak pemberiannya, Valendino segera memeluk gadis itu. Ada rasa heran yang sangat dirasakannya. Valendino merasa Allena adalah gadis yang berbeda dari gadis-gadis lain yang biasanya sangat suka menerima pemberian seorang laki-laki. Valendino memeluk erat gadis yang disayanginya itu.

"Aku tidak akan menuntut apa pun darimu, jangan takut menerima pemberianku. Karena aku bahagia melakukannya untukmu" ucap Valendino sambil mengecup puncak rambut gadis itu.

Para SPG yang melihat adegan itu memeluk dada, merasa terharu melihat pemandangan yang romantis itu. Para gadis SPG itu juga merasa heran dengan sikap Allena karena biasanya mereka justru menghadapi gadis-gadis yang suka menghambur-hamburkan uang kekasihnya untuk membeli banyak gaun bahkan ada yang rela menggaet om-om untuk dapat memiliki gaun-gaun mahal incaran mereka.

Valendino tersenyum pada para SPG, gadis-gadis itu pun membalas senyuman Valendino. Dengan memberi kode pada mereka, Valendino meminta mereka untuk mengemas semua gaun yang telah dipilihnya tadi. Dengan semangat para SPG itu memasukkan semua gaun-gaun itu ke dalam paper bag eksklusif keluaran butik mewah itu.

Valendino memberikan kartu kreditnya pada seorang SPG. Allena menoleh ke arah SPG itu namun Valendino langsung menangkup wajah Allena dan mengalihkan pandangan Allena ke arahnya. Valendino memaksa Allena memandang ke arahnya hingga gadis itu tidak melihat gaun-gaun yang telah dikemas itu.

Begitu proses pembayaran selesai, Valendino langsung membawa semua paper bag itu keluar dari butik. Meski heran namun akhirnya Allena mengikuti langkah laki-laki tampan itu.

"Kakak jadi beli semua?" tanya Allena yang berusaha mensejajarkan langkahnya dengan Valendino.

"Aku akan sering mengajakmu makan malam jadi ini untuk persiapan agar kita tidak perlu mencari gaun lagi" ucap Valendino sambil tertawa.

Valendino mengantar Allena hingga sampai ke depan kamarnya. Meletakkan semua paper bag berisi gaun-gaun Allena itu di dinding kamar. Valendino meraih pinggang Allena, mendekatkan gadis itu ke arahnya.

Sementara itu Zefran yang telah menunggu Allena sejak tadi langsung membuka pintu kamarnya saat mendengar suara. Zefran terperangah menatap Allena dan Valendino yang kembali berciuman. Laki-laki itu langsung bersembunyi di balik tiang pembatas kamar.

Apa yang dilihatnya tadi sudah cukup membuatnya kesal dan kini dia harus melihat lagi saat Valendino menarik pinggang Allena dan membenamkan bibirnya ke dalam bibir Allena. Gadis itu diam membiarkan Valendino yang mencoba menembus rongga mulutnya.

Hingga akhirnya gadis itu membiarkan lidah Valendino bermain-main, mencari-cari dan menemukan rasa manis di mulut Allena. Valendino tersenyum saat menemukan sesuatu yang membuatnya puas. Lalu mengecup kening Allena dan meminta diri untuk kembali ke kamarnya.

Allena tercenung menatap Valendino yang melangkah meninggalkannya. Sesaat kemudian membawa semua paper bag dan masuk ke dalam kamarnya. Belum sempat gadis itu menutup pintu, Zefran telah masuk dan langsung melayangkan tamparan pada Allena. Frisca tercengang melihat reaksi Zefran dari luar pintu kamar.

Allena diam dalam tangisnya sambil memegang pipinya yang terasa panas terkena tamparan. Zefran mengambil paper bag itu dan membantingnya ke hadapan Allena. Gadis itu hanya diam memandang dengan air matanya yang telah mengalir.

"Dasar perempuan murahan, hanya demi semua ini dengan mudahnya kamu menyerahkan dirimu pada laki-laki lain. Apa kamu lupa siapa dirimu saat ini? Kamu itu adalah istriku, apa kamu sadar?" ucap Zefran dengan suara yang keras.

"Benarkah? Apa aku ini istri tuan? Sejak kapan tuan menganggapku sebagai istri?" tanya Allena masih memegang pipinya.

"Apa katamu?" Zefran balik bertanya.

"Kita sama-sama tahu, pernikahan ini bukanlah pernikahan yang sesungguhnya. Pernikahan ini palsu, aku hanya orang yang dikorbankan demi keutuhan rumah tangga kalian. Begitu nyonya Frisca hamil dan melahirkan aku akan dibuang. Suatu saat aku akan kembali pada kehidupanku. Lalu kenapa aku tidak boleh menjalin hubungan dengan pria lain?" tanya Allena panjang lebar.

"Apa kamu menyukainya?" tanya Zefran.

"Ya, dia baik dan tampan. Dia juga sangat menyayangiku, sejak awal dia selalu membelaku. Kenapa aku tidak boleh menyukainya. Apa alasannya hingga aku tidak boleh menyukainya. Kenapa? Apa tuan cemburu?" teriak Allena membabi buta.

Zefran diam menatap Allena yang menangis.

"Kenapa diam? Jawablah? Kenapa tidak menyangkal?" tanya Allena.

Frisca menutup mulutnya karena tidak percaya. Zefran tidak menyangkal saat dituduh cemburu oleh Allena. Laki-laki itu hanya pergi meninggalkan gadis itu begitu saja. Allena menangis hingga terduduk di lantai. Hatinya sakit karena dituduh sebagai perempuan murahan oleh suaminya.

Frisca mengejar Zefran, wanita itu ingin mendapatkan jawabannya. Jawaban pertanyaan Allena bahwa Zefran merasa cemburu melihat kedekatan Allena dengan Valendino.

"Katakan padaku? Jawablah pertanyaan itu dihadapanku. Kamu cemburu 'kan? Kamu cemburu melihat kedekatan mereka 'kan?" tanya Frisca yang juga menangis.

"Kenapa kamu harus mendengarkan ucapannya?" teriak Zefran.

"Kamu mulai menyukainya 'kan? Kamu mulai jatuh cinta pada Allena kan?" tanya Frisca bertubi-tubi.

"Apa-apaan kamu ini, jangan mulai mengada-ada" ucap Zefran sambil berjalan menghindar dan masuk ke dalam kamar hotelnya.

"Aku tidak mengada-ada. Kamu harus tahu kalau aku tidak mau berbagi cinta. Aku tidak rela jika kamu juga mencintainya. Jika itu terjadi lebih baik kamu menceraikan aku," teriak Frisca sambil menangis.

Melihat ekspresi istrinya yang begitu sedih dan ucapan Frisca yang tidak main-main membuat Zefran harus membujuknya.

"Dengarlah sayang, kamu tahu kalau itu tidak akan pernah terjadi. Kamu tahu, cuma kamu satu-satunya wanita yang aku cintai. Buang semua pikiran burukmu itu. Aku tidak akan pernah mengkhianatimu," bujuk Zefran sambil memeluk istrinya.

Laki-laki itu membelai rambut istrinya berharap kemarahan Frisca akan mereda.

"Kamu tidak berbohong? Kamu janji? Janji tidak akan mencintai wanita lain selain aku?" tanya Frisca bertubi-tubi.

Zefran berjanji dengan sungguh-sungguh bahwa dirinya tidak akan mengkhianati istrinya. Dan untuk membuktikan kesungguhannya laki-laki itu mengajak Frisca makan malam spesial romantic dinner di restoran hotel bintang lima itu.

Frisca mengangguk, wanita itu mempercayai suaminya dan menerima ajakan makan malam laki-laki itu.

Saat malam tiba Frisca telah bersiap-siap dengan gaun terbaiknya. Frisca tidak ingin berbasa-basi mengajak Allena karena merasa kesal pada gadis itu. Frisca duduk dengan anggunnya sambil berterima kasih pada pelayan restoran yang menuangkan anggur merah untuknya.

Terdengar pembawa acara memanggil seorang tamu untuk naik ke atas panggung di mana tersedia sebuah piano di sana. Saat tamu itu naik ke panggung semua pengunjung bertepuk tangan. Tamu itu pun memperkenalkan diri.

Zefran dan Frisca terkejut saat mendengar nama Valendino disebut. Dan yang terlebih mengagetkan mereka adalah pertunjukannya kali ini dipersembahkannya untuk Allena.

...~  Bersambung  ~...

1
Shifa Burhan
fakta
kau surve 1000 pembaca lelaki
aku yakin 100% tidak akan ada mau punya istri kayak Alena
*istri tapi gampang meladeni pria lain
*istri tapi gampang kontak fisik (pelukan dengan pria lain, sudah tidak terhadap berapa kali Alena pelukan dengan pria lain
*istri yang tidak bisa menjaga perasaan suami dari cemburu
*istri yang lebih menentukan perasaan pria lain dari pada perasaan suaminya
*istri munafik suaminya cemburu dibilang cemburu buta tapi dia sendiri cemburu juga
*istri makan ada masalah sedikit pergi dari rumah, sudah dua kali Alena buat suaminya hampir mati karena kelakuan laknatnya
*fakta zebran sudah berkali makan hati dan mengeluarkan airmata karena Alena, dan sudah berap kalian zefran diremehkan dan direndahkan pria lain
*Alena istri yang tidak bisa menjaga harga diri suaminya didepan pria lain

wanita kayak gini yang kalian bangga kan

aku yakin 100% tidak akan ada lelaki yang mau punya istri kayak Alena

dan mirisnya novel ini membela dan membenarkan semua kelakuan Alena dan valen

jadi doaku semoga author dapat suami yang sifatnya kayak alena dan semoga author punya sahabat wanita yang sifat dan baiknya kayak valendino yang selalu baik dan perhatian pada suami author, amin
Alitha Fransisca: Kalau sifat semua karakternya sempurna, nggak bakal ada konflik dan novel ini nggak jadi, Kak Shifa.

Btw makasih do'anya, Alhamdulillah sifat saya dan suami udah ditetapkan oleh Yang Maha Kuasa, rumah tangga kami juga bahagia, semoga kami makin sukses dan happy ending seperti novel ini juga. Makasih Kak Shifa 🙏
total 1 replies
Shifa Burhan
masalah novel ini, pola pikir author dan readerr
*saat Alena cembur 100% kesalahan zefran karena tidak bisa menjaga dan peka terhadap perasaan dan hati istrinya
kecemburuan Alena kalian benarkan, dan kalian menghujat zefran

*tapi saat zefran cemburu tetap 100% kesalahan zefran karena kalian anggap cemburu buta, tidak percaya istrinya,

otak egois kalian, kalian hanya pikir perasaaan Alena tapi kalian tidak sadar zefran juga punya perasaan.

suami mana tidak cemburu melihat istrinya dekat dengan pria lain bahkan sampai sering kontak fisik,
sadar tidak kelakuan Alena yang terlalu dekat pada lelaki lain itu juga melukai perasaan suami, ingat suami kalian juga punya perasaan

Thor pakai otak sedikit saja tempat kan lah salah ya salah benar ya benar jika zefran salah ya salah jika kelakuan Alena salah ya salah, jangan kalian selalu membela dan membenarkan kelakuan alena

salam akal waras wanita
GZone Reborn
main nyosor aja ini orang 😂
GZone Reborn
izin minyak. semoga cocok
Jarmini Wijayanti
nyimak dulu
YuWie
bgmn fran zefran
YuWie
sabar al..nanti klo adh ngrasake perawanmu kan ketagihan.. beda lah sam frisca yg diawal sdh mengumbar2
YuWie
jeng jeng..dejavu again
Beauty JK
😘
Indrawati
emang kelewat bego
Raka Raka
Lumayan
Delfianti
aku lihat di sini Alena perempuan bodoh dan tolol di buat athor sudah berkali2 di sakiti. dihina dan di acuh masih juga perhatian pada suaminya sehingga aku malas meninggal kan jejak. dan sampai sini aja aku membaca.ceritanya kayak sinetron kuda terbang
Miftha Alma
banyak mengandung bawang..jadi nangis mulu ..
Sa Tokkin
Luar biasa
Egepe Angel
nah bagian ini yg nggk jelas. masa polisi nggk bisa mengatasi frisca. trus kenapa juga Allenna ikut, kan lagi hamil besar. hmmmm...😓😓😓
Egepe Angel: hadeeh... untung mimpi.... preert
total 1 replies
Asti Sugiyo
Ketiganya ( Zefran , Frisca dan Allena ) korban keegoisan ibunya ...pd akhirnya mrk semua terluka ( bukan hanya Allena , Frisca , Zefran dan ibunya Allenapun terluka )
Alifah Azzahra💙💙
Mampir yah Thor 🥰
Alitha Fransisca: Makasih Alifah Azzahra 💙💙
total 1 replies
Lily
preeeeet... dulu aja diragukan
Atmita Gajiwi
/Smirk//Rose//Rose//Rose//Heart/
Lily
tuh tau
Alitha Fransisca: Makasih Lily, udah mengikuti kisah Allena sejauh ini. Jangan lupa support like and gifts nya yaa, thank you 🤗🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!