NovelToon NovelToon
GAMAN JULANG DAN SERIBU TIRAKAT

GAMAN JULANG DAN SERIBU TIRAKAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Dikelilingi wanita cantik / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Pemain Terhebat / Keluarga
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: bungdadan

Perjalanan hidup Gaman julang yang tidak pernah tuntas menyelesaikan pendidikan di sekolah maupun di pesantren.

Ia tidak bisa mengimbangi waktu dengan hobinya bermain musik,sehingga sekolahnya terbengkalai.

meski demikian, dia seorang yang cerdas.

Hingga suatu ketika dia harus bergelut dengan problematika hidup dan beban moral menghadapi gunjingan keluarga dan tetangga.

Semua sepupunya terbilang telah hidup sukses dan sudah punya keluarga sendiri,tinggal ia seorang yang masa depannya tak tentu arah.

Ditengah kehidupannya yang relatif carut marut secara ekonomi ,dia jatuh cinta dengan putri seorang Kyai besar pengasuh pondok pesantren.

Tantangan terberatnya harus bersaing dengan dua orang lain yang juga ingin melamar putri sang Kyai.

Mereka berdua mapan secara ekonomi dan punya gelar akademik S2 lulusan Universitas Al-azhar Kairo,Mesir.

Upaya apa yang akan dilakukan Jul untuk menghadapi tantangan tersebut demi menaklukkan hati sang Kyai agar menerima ia sebagai menantu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bungdadan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SEMOGA DIMAAFKAN

Kereta logawa membawa kami tak terasa hampir empat jam.

kami berdua ngobrol dengan asyiknya, sehingga lelah pun tak terasa.

Sekarang, kurang lebih pukul 10:30 pagi menjelang siang, kereta yang kami tumpangi telah tiba di stasiun Purwosari.

Di bawah langit yang kian memutih ,di kereta ini, pagi mulai merangkak naik, dari gelap menuju cahaya sedikit demi sedikit.

Rel bergema, irama yang tak pernah letih dalam pendengaran, membawa mimpi dan harapan pagi yang baru.

Jendela kereta menjadi penghantar kanvas alam yang terbuka. Hamparan hijau menyapa dari setiap desa yang kami lalui.

Di setiap bangku penumpang memiliki cerita berbeda-beda, namun satu perjalanan. 

Langit yang tadinya kelabu, kini mulai jingga.

Mentari menyembul hangat menyapa jiwa.

Bising kereta mendengung bersama beriringan dengan suara percakapan ringan para penumpang. Menemani sang waktu merambat menjelang siang datang. 

Di setiap stasiun menjadi persinggahan sementara. Melepas lelah untuk menanti perjalanan selanjutnya.

Ku lihat dahi dan wajahnya mulai basah berkeringat.

Kalau di film-film percintaan pasti sudah ku ambil tisu untuk mengelap dahinya.

Karena ini bukan film, maka aku hanya memberitahu dia.

"Mbak Rahma...itu kamu udah keringetan ! " ; sambil ku uluran satu bungkus kecil tisu yang ku bawa.

"Lapin dong mas...biar romantis....he he" ; ucapannya manis-manis gimanaaa...gitu, dia minta aku yang mengelap.

"Lap sendiri lah..., aku mau ngelapin kalo pake kanebo, biar cepet kering ha ha...,nih ambil sendiri tisunya !"

"Iiiiiih kamu nggak romantis banget sih mas Jul !" ; bibirnya manyun-manyun menggemaskan.

"Aku pingin di lapin sama kamu...." ; manjanya sudah makin menjadi-jadi.

"Nggak mau ! dosa kroyaaa...!" ; sambil ku letakkan bungkus tisu di pangkuannya.

"Halah pret...! dari tadi kamu aja nge rayu-rayu gombalin aku terus !"

"Ya kan gara-gara kamu, salah sendiri jadi orang kok cantiknya kelewatan ! jadi ini sepenuhnya salah kamu, yang dosa juga kamu ha ha ..."

Tambah meraaaaaah merekah.....bunga cakra buana melintas berputar merona di pipinya dibilang cantiknya kebangetan.

"Ooh...gitu ya ? berarti setiap liat orang cantik kamu gombalin ?" ; dia coba mendebat namun tak mampu membendung senyumnya.

"Emang ada lagi orang cantik di dunia ini selain kamu ? coba tunjukin ! siapa orangnya ?" ; ku keluarkan jurus panah penembus jantung bidadari.

Yeeeeaaah......

Uhuyyyyyy......wanita mana yang nggak klepek-klepek brooooo......

Habiiiiis....wis, dia kelabakan klepek-klepek sudah nggak ketulungan bingung dengan tingkahnya sendiri.

"Kamu tuh ih......,nyebelin banget nggak pernah mau kalah ! " ; ia mengambil tisu di pangkuannya ,lau dia gosok-gosok wajahnya.

Aku melancarkan serangan berikutnya...

"Sebel kok senyum-senyum terus...,manis lagi... senyumnya. Sebel apa jatuh cinta tuh?"

"Maasss....kamu ih...!" ; dia kembali mencubit lenganku karena gemes.

Saat dia mencubit lenganku, aku lihat matanya seperti ada bintang berkelip

bersamaan dengan senyum gugupnya.

Kikuk bicaranya bagaikan daun yang diterpa badai. Namun di balik itu, ada hati yang bergetar merindukan belaian.

Gadis Kroya, engkau tak biasa terbawa arus, kau tersenyum malu. Namun di matamu, ada kejujuran yang tak bisa menipu pandanganku.

Cinta di matamu terlihat sangat nyata, bukan lagi sebuah ilusi.

Kurasakan gugup jemarimu saat menyentuh lenganku.

Merah pipimu bak senja yang merekah. Tanganmu dingin, namun hatimu hangat. Salah tingkahmu jadi candu yang tak pernah pupus.

Aku suka caramu menyembunyikan rasa di balik manyun-manyun manja yang kau buat.

Terkadang, setiap ku alami kejadian seperti ini, aku menganggapnya sebagai intermezzo hakikat kehidupan.

Semua akan baik-baik selama tidak melampaui batas norma kesopanan.

Hidup terlalu khusyu' untuk kelas orang biasa tentu tidak akan sanggup.

Jadi, lebih baik jangan dipikir terlalu dalam tentang bumbu kehidupan. Biasa saja ! kalau terlalu dipikirkan, bukan damai yang didapat akan tetapi justru malah stres yang melanda.

Setelah ku timang-timang dengan matang, sepertinya semua ini harus dihentikan. Tidak boleh dibiarkan berkepanjangan. Repot nanti kalau sampai kebablasan !

Aku tak mau membuatnya larut dalam pesonaku ahihihi...

Aku tidak ingin meneruskan lagi serangan gombalan maut padanya.

Untuk meredam ini semua, lebih baik aku pura-pura tidur saja !

Ku pejamkan mata bersandar di kursi. Aku diamkan dia.

Sebenarnya aku tidak tidur, sesekali ku buka sedikit mataku untuk memantau situasi dan kondisi.

Dia terus saja memandangiku ,dengan kedua tangan menahan dagu ,serta bibirnya tak mau lepas dari senyum.

Karena lama aku diam dan pura-pura tidur, dia pun ikutan tidur.

Aku sendiri tidak bisa tidur dalam kereta, aku juga tidak terbiasa tidur dalam keadaan duduk.

Sepertinya Rahma sudah tidur betulan.

Ku buka mataku setelah ku pastikan dia benar-benar tidur. Ku lihat ke arah jendela untuk menikmati pemandangan rindang pepohonan dan persawahan di sepanjang jalan.

Lagi asyik-asyiknya lihat pemandangan pinggiran rel, tiba-tiba seng....

Semerbak harum wangi parfum makin terasa dekat.

Wanginya membuat fantasi kejantanan menggelora dalam sanubariku.

Pundak kiri ku terasa sedikit lebih berat, tertindih sumber penghasil aroma harum.

Ternyata...

Yaaah....elah, Rahma tidur pules menyandarkan kepalanya di bahuku.

Mau ku tepis tapi gimana gitu....? kasian kelihatannya dia baru saja tertidur pulas.

Lentik jari jemarinya terurai terbuka dalam pangkuan di atas tas slempang kecil yang ia pakai.

Desah nafasnya mendinginkan sekitar leher dan pundakku.

Sebagai santri, tentu aku tidak menikmati begitu saja, dalam benakku timbul pertanyaan ; " Tuhan , ini rejeki atau bencana ?"

"Sekali lagi ini darurat lho Tuhan.. ,bukan aku yang ngarep...he he ,mau aku singkirkan takutnya dia malah bangun terus malah terjadi cinta-cintaan ,kan malah lebih bahaya...he he"

Aku coba membela diri terhadap Tuhanku. Walau sebenarnya aku pun tau bahwasannya Tuhan tidak bisa ditipu dengan akal-akalan ku.

Aku teringat dan meresapi satu bait syair yang populer sebagai karangan sastrawan dari Ahvaz, Persia ,kalau sekarang Iran.

Syair I'tiraf , yakni Syaikh Abu ali Al-hasan bin Hani Al-Hakami, atau yang biasa dikenal dengan julukan Abu nawas.

"Tuhanku ,Aku bukanlah orang yang pantas jadi penghuni surga. Namun, aku pun tak sanggup masuk neraka jakhim."

Syair ini sangat mewakili apa yang menjadi renunganku saat ini.

Ku lafadzkan lirih di bibirku dalam bahasa arab, bersuara namun hanya telingaku sendiri yang mendengar.

Sesekali ku melirik wajahnya yang masih bersandar di pundakku tertidur pulas.

Beberapa kali hal semacam ini telah ku alami. Aku harus bertarung dengan nafsu manusiawi.

Walau kadang, aku masih saja sering terbawa arus. Aku masih belum bisa mengendalikan diriku sendiri.

Namun, setidaknya aku selalu berusaha ingat kepadaNya dalam situasi apapun.

Mudah-mudahan saja aku selalu dapat maghfiroh dariNya.

1
IG : @dadan_kusuma89
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!