Warning area! banyak yang uwu-uwu dan panas-panas, harap bijak dalam memilih bacaan ya guys
Konflik ngeselin mohon bersabar, gak kuat angkat tangan!!
Karena suatu kejadian kelam Jiana terusir dari tempat tinggalnya. Kebejatan sang pemilik perusahaan tempat ia bekerja menjadi titik balik hancurnya hidup Jiana. Sang most wanted Bryan yang mempunyai wajah malaikat namun berhati iblis, begitulah julukan Jiana. Berimigrasi dan mencoba mencari peruntungan dinegri orang, Jiana meninggalkan semuanya, termasuk Darwin atasan yang ia diam-diam kagumi
Saat hidup Jiana membaik dan ia bisa melupakan semuanya, Takdir membawanya kembali bertemu Bryan
Baca selanjutnya ➡️
Budayakan tinggalkan jejak, like dan vote untuk memberi apresiasi pada penulis 🙊🙊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon irra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Reuni keluarga
-
-
-
" Angelica Friska. " sapa seorang wanita cantik dengan rambut panjang hitam bergelombang mengulurkan jemari lentiknya pada seorang pemuda yang baru saja datang dengan setelan hitamnya
Sekali lihat Angelica langsung terpesona dengan pria tampan didepannya ini. Siapa yang tidak akan tersihir dengan sang most wanted Bryan, prince charming dengan sejuta pesona. Begitulah julukan semua orang yang mengenal Bryan
" Bryan. " sautnya membalas uluran tangan wanita dengan pakaian minim bahan itu. Bryan tak melepaskan tangannya begitupun Angelica, melihat dari tatapan masing-masing sepertinya keduanya memang saling tertarik, terutama Bryan, kedua manik hitam pekatnya tampak jelalatan memandangi wajah, dada dan paha putih Angelica yang terlihat
Setelah merasa puas memanjakan matanya, Bryan akhirnya duduk di depan Angelica
" Apa yang ingin kamu pesan?" tanya Angelica
" Apa yang kamu suka?" Bryan malah balik bertanya
" Emmh Ice kopi."
" Kalau begitu aku pesan ice kopi." saut Bryan memberikan senyuman manisnya hingga Angelica tak mampu mengedipkan matanya apalagi dengan suara Bryan yang sangat terdengar seksi ditelinganya
" Angeli Angel, jadi aku harus memanggilmu apa?" tanya Bryan tanpa canggung ataupun malu sedikitpun, padahal mereka berdua baru pertama kali bertemu dan saling mengenal
" Panggil aku Angel." saut Angelica mengulum senyumnya
" Apa? memanggilmu baby?" tanya Bryan menyeringai nakal dengan suara menggodanya hingga gadis itu benar-benar tersipu malu dan tentu akan masuk dalam perangkap Bryan
" Jadi apa kegiatanmu Baby?" tanya Bryan. Sifat playboy pria itu memang tak pernah hilang sejak dulu, lihatlah caranya merayu sangat percaya diri
" Seperti biasa aku masih bergelut dalam dunia modeling." sautnya tak henti memberikan senyuman menggoda pada Bryan yang membalasnya dengan senyuman puas dibibir, ia tahu Angelica sangat tertarik padanya saat ini
" Pasti banyak sekali yang memujamu!"
" Aku tidak tertarik dengan mereka!" saut Angelica
Sementara Bryan mulai berani, ia raih jemari lentik diatas meja itu, ia kecupi dengan tatapan nakalnya
" Mau bermalam denganku?" tanya Bryan tanpa basa-basi
" Kebetulan sekali aku sedang tidak sibuk malam ini." saut Angelica
Akhirnya keduanya memutuskan untuk pergi dari Restaurant itu tanpa memesan makan lebih dulu, mereka berpindah pada hotel disebelah restaurant itu
Sangat mudah bagi Bryan mencari teman tidur, terlebih jika wanita itu mudah dan murahan seperti Angelica saat ini, jelas Bryan akan langsung tancap gas. Ia tak pernah membuang-buang waktu dan berbasa-basi terlalu lama untuk mencapai keinginannya
" Bryan .. " nama Bryan mulai menggema dikamar hotel suite room yang Bryan pesan
" Bryan, bukalah bajumu!" perintah Angelica namun tak digubris Bryan, pria itu mulai sibuk bergerak liar dan kasar membuat Angelica menjerit tak karuan
" Bryan kau sangat hebat!" puji Angelica setelah pergulatan panas keduanya berakhir
Bryan hanya terdiam tidur terlentang menutup mata dengan nafas terengah. Sejak datang ke hotel dan menyetubuhi Angelica, Bryan memang tak bersuara sedikitpun
" Bryan. " panggil Angelica menyentuh dada bidang Bryan yang masih tertutupi kemeja hitamnya
" Sayang aku mau lagi." ucap Angelica memainkan kancing kemeja Bryan
Bryan membuka matanya dan langsung mencekal jemari Angelica. Ia bergerak mengukung tubuh naked Angelica. Tatapan manik pekat itu benar-benar menyihir Angelica hingga ia tak bersuara hanya memandang wajah Bryan yang menyejukan matanya
" Aku tidak puas, aku tidak puas dengan pelayananmu!" saut Bryan
" Kau .. apa kau bilang?"
" Kau tidak menggairahkan!" saut Bryan lalu ia bangkit dari tubuh Angelica, menarik pengaman dan membuangnya secara asal. Ia naikan kembali resleting celananya
" Kenapa kau kasar sekali?" tanya Angelica mendadak hatinya panas dan merasa terhina
Tanpa berkata lagi Bryan melemparkan black cardnya pada Angelica
" Belilah sesuatu. " ucap Bryan
" Kau pikir aku pela*ur?" tanyanya dengan wajah yang mulai garang
Bryan tertawa jahat lalu menoleh pada Angelica
" Kalau bukan pel*cur lalu apa? kau terlalu murahan untuk aku sebut wanita baik."
" Bisa-bisanya kau memanfaatkanku." teriak Angelica geram
" Aku membayarmu, kita sama-sama mendapat keuntungan." saut Bryan lalu ia melengos begitu saja pergi meninggalkan Angelica dalam kemarahannya
" Berani sekali kau Bryan mempermainkanku." gumam Angelica
-
-
Bryan keluar dari mobil setelah sebelumnya ia menempuh perjalanan 30 menit dari hotel sampai rumahnya. Bryan terdiam sejenak memandangi jejeran mobil mewah dihalaman rumahnya karena hari ini hari dimana acara rutinan tiap bulan berkumpulnya keluarga besar mereka
Dari luar sudah terdengar suara dalam rumahnya sudah sangat riuh. Teriakan cempreng Bulan kini terdengar ditelinga Bryan, kakanya memang memiliki sifat cerewet seperti Momy mereka berbeda dengan sikembar yang lebih pendiam dan pembawaan yang kalem
Bryan tersenyum lalu masuk kedalam dan disambut dengan sorakan semua orang
" Lihat Dad, anak kesayang Daddy baru muncul." teriak Bulan heboh membuat perhatian semua orang teralih pada Bryan
Sementara Bryan hanya memberikan jari tengahnya pada sang kakak membuat Bulan geram karena Bryan tidak pernah sopan padanya
" Mom, bisakah Mom tidak terus mengatur kencan buta untukku?" keluh Bryan menghempaskan tubuhnya di sebelah sang ayah yang langsung mendapat usapan lembut pada puncak kepala oleh jemari Ken, terlihat sekali Ken sangat menyayangi putra satu-satunya itu
Bryan tersenyum sejenak pada Ken lalu beralih kembali pada Jeny
" Kenapa? Mom selalu memilihkan gadis yang baik untukmu, kau saja yang selalu mempermainkan mereka."
" Cih baik!" sautnya kesal seraya mengambil orange jus diatas meja, meneguknya sampai tandas seolah tak minum seminggu
" Bryan, Angel anak teman Mom, awas saja kamu bermain-main dengannya."
Bryan tak menjawab, ia hanya mengedikan bahunya acuh membuat Jeny harus menghela nafas panjangnya untuk kesekian kali
" Aku tidak mau Mom, aku tidak menyukainya. Dia sangat murahan." saut Bryan datar
" Lalu kau mau yang seperti apa? masih suci? memangnya kau masih perjaka?" tanya Jeny meledek
Seketika gelak tawa kencang memenuhi ruangan tamu itu, Bryan adalah sumber ledekan semua orang saat berkumpul terutama Bulan, Chesa dan Chesy. Selain karena belum menikah juga karena sifat playboynya yang selalu membuat Jeny mengomel dan marah-marah
Bryan hanya berdecak kesal ia tak pernah menang jika berbicara dengan ibunya
" Pevita kemarilah!" perintah Bryan pada anak gadis Bulan yang kini sudah gadis, seperti ibunya Pevita tumbuh menjadi gadis cantik dan imut
" Tidak mau!" saut Pevita malah menggelayuti manja leher Dean, sang Daddy
" Hei kenapa? kau takut jatuh cinta pada pamanmu?" tanya Bryan yang memang tingkat kepercayaan dirinya selangit
" Cih, aku tidak suka pria playboy." saut Pevita kemudian memberikan kecupan lembut dipipi Dean
" Aku ingin pria seperti Daddy yang selalu setia pada Momy." sautnya membuat Dean maupun Bulan saling menatap dan tersenyum
" Astaga kau sangat lebay seperti ibumu!" umpat Bryan
Pevita menjulurkan lidahnya dan dibalas kerucutan bibir Bryan, keduanya memang tidak pernah akur saat bertemu
" Bryan, apa kau pernah membuang sper*amu ke rahim seorang wanita?" tanya Bulan, wanita itu jika bicara memang tak pernah tahu tempat dan keadaan
" Bul, jaga bicaramu. Disini banyak anak-anak." tegur Dean sambil menutupi kedua telinga Pevita
" Sayang mereka tidak akan mengerti." saut Bulan lalu ia beralih pada Bryan yang hanya terdiam menatapnya
" Kenapa kau bicara seperti itu Bul?" kali ini Ken membuka mulutnya, pria itu jadi ikut-ikutan Dean memanggil Bulan dengan sebutan Bulbul
" Hanya bertanya saja Dad!" saut Bulan memaksakan senyumnya sambil melirik Bryan yang tampak memikirkan ucapan Bulan
-
-
iyalah penting kya, kebutuhan batin itu
tenang saja🙃🙃😃😃
Juna lama2 gak betah dan luntur sudah pertahanan diri kalau Kya terus menggoda iman...
alasan lu bulan paman bryan tp diri sendiri gk rela kalau kya dng yg lain
ntar gk di masakin bingung 😒😒😒
ad istri yg mencintaimu lu anggurin krn ego lz yg tinggi 😏😏😏
gangguin aja lagi si juno, dora biar kapok dia