Gabriella anashtasia
Nona muda kaya yang harus menggantikan posisi sang kakak untuk menjadi CEO Tanwarin Corp.
Dalam tugasnya, Gabriella mendapatkan ancaman dari orang orang yang ingin menjatuhkannya.
Suatu kejadian membuat Gabriella bertemu dengan Akin, seorang pria tangguh dan berani.
Pertemuan yang membuat Akin mendapat tawaran menjadi seorang bodyguard untuk menjaganya.
Karena suatu keadaan,membuat Akin harus menerima tawaran itu dengan suatu persyaratan yang dia berikan.
Akankah perjalanan Akin menjadi seorang bodyguard akan segampang itu???
Apakah dia akan sanggup bertahan menjadi seorang bodyguard dalam keluarga yang penuh ancaman???
Akankah akan tumbuh cinta diantara nona muda dan bodyguardnya???
Ikuti terus keseruan Akin, bodyguard yang harus sabar menghadapi keluarga nona mudanya.
Kisah ini mengandung perselisihan antar dua keluarga yang berbeda pendapat.
salam Sijack🥰.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sijack, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 2:Awal Pertemuan
Gabriella pulang dengan rasa kesal.
"Aku sangat jijik pada si tua bangka itu!!!" ucapya dengan kesal.
Pengawal yang duduk dikursi depan mobil tersebut berusaha menenagkan nona mudanya.
"Tenanglah nona,tidak perlu kau hiraukan ucapan tuan Kevin tadi" ucap sang pengawal bernama Jimmy
"Tidak bisa Jimmy,aku terlalu jijik melihat wajahnya, sampai sampai aku ingin muntah." masih dengan rasa kesal yang tersisa.
"Maaf nona,sepertinya kita sedang diikuti"ucap sang sopir memberitahu tiba tiba.
Nona Gabriella dan Jimmy pun langsung berpaling kebelakang,mereka melihat beberapa mobil mengikutinya.
"Sepertinya itu suruhan tuan Kevin,Nona "tebak jimmy.
"Sialan tuan bangka ,dasar pedendam!!!" Ella pun semakin kesal dengan tuan Kevin.
"Turunkan aku ditempat yang sepi!!" pintanya kepada sang supir.
"Baik,Nona." Sang supir langsung menambah kecepatan mobil dan mencari tempat sepi.
"Jimmy,kau temani aku!!!"pinta ella
"Baik nona" Jimmy bersiap untuk keluar mobil dengan membawa pistol dikantongnya.
Mobil mereka berkejaran dijalanan yang ramai sampai akhirnya supir menghentikan mobil tersebut ditempat yang agak sepi.
Mobil berhenti,Gabriella dan Jimmy bergegas berlari dan mencari tempat persembunyian.
Suruhan tuan Kevin melewati jalan tersebut mengikuti mobil Gabriella yang telah melenggang pergi.
"Nona ,mereka sudah pergi" ucap jimmy setelah melihat kearah jalan diluar.
"Ayo jimmy"
Mereka segera berlari untuk mencari tempat aman.
Dipertengahan jalan,mereka bertemu dengan anak buah tuan Kevin yang lain. Mereka semua berlarian mengejar Gabriella dan pengawal Jimmy.
Dooorrrr...doooorrrr
Suara tembakan menggelegar disetiap langkah mereka
Jimmy balas menembak kearah anak buah tuan Kevin
Doooorr...doorrr...
"Nona,pergilah!!!" pinta Jimmy sambil terus menembak dan bersembunyi.
"Saya akan mengatasi ini" Gabriella mengangguk..
Dooorrrr....dorrrrr
Bunyi tembakan teras terdengar.
"Jimmy,hati hati!!!" Gabriella berlari meninggalkan Jimmy.
Sial sekali aku hari ini
Gabriella terus berlari dengan sebuah heels ditangan nya dan berlari tanpa alas kaki apapun.
*********
Akin yang terburu terburu agar cepat sampai rumah,akhirnya memilih jalan pintas yang sepi
Wooooshh.......
Dengan kecepatan sedang dia melewati daerah tersebut. Akin melihat seorang wanita yang sedang berlari sendirian.
Akin menghentikan motornya.
"Perempuan mana yang berlarian ditempat sepi seperti ini." Ucapnya heran sambil terus memperhatikan wanita tersebut.
Melihat wanita tersebut berlari kearahnya,Akin segera mendatangi wanita tersebut.
"Nona,kenapa anda berlarian ditempat sepi seperti ini??"Akin memandangi orang didepannya yang sedang mengatur napasnya.
"Tolong aku!!!...ada seseorang yang mengejarku!!!." Pinta Gabriella kepada Akin.
"Heiii,Nonaaaa!!." teriak orang yang mengejarnya.
Ya,itu adalah Gabriella yang sedang dikejar oleh anak buah tuan kevin.
"Tolong aku!!!aku akan membayarmu berapapun"
Gabriella bersembunyi kebelakang Akin.
"Baiklah,berapapun itu nona"
Melihat sekilas ke arah Gabriella dan mulai menyerang anak buah tuan kevin.
Aksi Perkelahian pun terjadi antara Akin dan anak buah tuan kevin.
1 lawan 5
Mereka berkelahi dan satu persatu satu anak buah Kevin terkapar akibat terkena pukulan dan hajaran dari Akin.
Akin merupakan salah satu petinju jalanan disalah satu tempat terpencil & dia dijuluki Mr.phoenix ,maka jangan heran kalau dia bisa melawan kelima orang tersebut walau dia sendirian.
Gabriella melongo melihat aksi Akin.
"Huuhhhhh...." Akin berkacak pinggang memandangi kelima orang yang sudah terkapar tak sadarkan diri.
Akin berjalan kearah Gabriella.
"Bagaimana,nona?? Apa anda terkesima dengan kehebatan saya???" ucapnya sombong sambil mengangkat kedua alisnya..
"Biasa saja,pengawalku lebih hebat daripada kau"ucap Gabriella tak mau mengakui kehebatan Akin.
Ooohh ternyata dia seorang nona muda kaya
Akin memperhatikan penampilan Gabriella
"Nona,anda tidak lupa dengan janji anda kan???".menagih janji atas bantuannya tadi.
"Aku tidak lupa,tenang saja!!!..bisa minta no rekening??"
"Aku akan mentransfernya" Pinta Gabriella sambil melihat Akin.
"Maaf,Nona,saya ingin anda langsung memberikannya kepada saya" tolak Akin membuat Gabriella menatapnya kesal.
"Kau tidak lihat???" menunjukkan penampilannya.
"Aku tidak membawa tas,aku tidak bisa memberimu uang sekarang"
Akin memperhatikan penampilan Gabriella yang bisa dilihat, seperti orang yang kabur dari rumah tanpa membawa apapun,terlebih dia tidak menggunakan alas kaki sama sekali.
"Bagaimana... kalau jam tangan anda saja sebagai gantinya???" menunjuk jam tangan yang digunakan Gabriella.
Gabriella berpikir terlebih dahulu sampai akhirnya dia menyetujuinya.
"Baiklah ambil saja,tapi sebelum itu kau antarkan aku keluar dari tempat ini"
Syarat agar Akin mendapatkan jam tersebut.
"Baiklah nona saya akan mengantarkan anda"
Akin tersenyum manis Sambil menaiki motornya.
Akin yang tidak merasakan pergerakan dibelakangnya pun menengok kebelakang.
"Nona,kenapa anda tidak naik???"
Heran melihat Gabriella yang hanya terdiam memperhatikan motor tersebut.
"Mmmmmmm....sebenarnya aku tidak tau cara menaiki motor" ucapnya pelan.
Akin terbahak mendengar jawaban nona muda tersebut.
"Maaf Nona,apakah anda tidak pernah menaiki motor???" tanya nya mengejek.
"Kenapa memangnya... aku punya mobil!!"
" aku lebih suka menaiki itu daripada menggunakan motor dan panas panasan dijalan" sungutnya kesal mendengar ejekan Akin.
Huhhhhh....orang kaya memang beda
"Baiklah Nona,aku akan menolongmu" Akin memilih untuk mengalah.
"Peganglah bahuku dan kau injak benda hitam itu kemudian naiklah"
Gabriella mengikuti intruksi Akin dan akhirnya dia berhasil menaiki motor itu
"Yaaaa.... ternyata tak sesusah itu"ujarnya bangga atas apa yang dia lakukan.
Akin memutar bola matanya mendengar itu.
Dasar nona muda kaya ,bisa naik motor saja dia bangga.
Akin membawa Gabriella keluar dari jalan sepi tersebut.
Sepanjang jalan hanya suara deru motor yang terdengar, tidak ada yang memulai pembicaraan diantara mereka.
Akhirnya Gabriella meminta Akin menurunkannya di pinggir jalan yang masih ramai,terlihat orang orang masih berlalu lalang.
"Berhenti!!"
"turunkan aku disini saja!"pinta Gabriella.
Akin menghentikan motornya,melepaskan helm nya dan membantu Gabriella turun.
Karena dia tau kalau Gabriella tak bisa menuruni motor tinggi tersebut.
"Kau yakin aku menurunkamu disini???"
Akin memperhatikan jalanan yang masih ramai oleh orang orang yang menghabiskan malam harinya diluar.
"Tentu saja... sebentar lagi para pengwalku akan menjemputku disin.i" ucapnya sambil merapikan pakaiannya.
Mereka berhenti didepan sebuah toko pakaian yang terkenal dan sering didatangi Gabriella.
"Oh iyaa...." melepaskan jam tangannya yang mahal
"Ini, ambillah!!" Gabriella memberikan jam tangan itu ketangan Akin.
"bayaran atas bantuanmu tadi"
Akin tersenyum senang dan menerimanya dengan senang hati.
"Terimakasih,Nona" Akin tersenyum memandangi jam mahal tersebut.
"Baiklah Nona,saya ingin pulang,sekali lagi terima kasih atas bayarannya" Akin bersiap untuk pergi.
"Tunggu!!" pinta Gabriella.
"Siapa namamu???" tanyanya karena sedari tadi dia tidak mengetahui nama pria tersebut.
"Namaku...." Akin terdiam sejenak
"Jom" ucapnya langsung melenggang pergi.
"Jom..."ucapnya heran.
"Nama yang unik juga" Gabriella terkekeh mendengar nama itu.
Tak selang lama datang para pengawal Gabriella dan mempersilahkan Gabriella untuk masuk kemobil.
Mobil melaju diantara mobil mobil yang berlalu lalang membelah jalan malam yang masih ramai tersebut.