kisah tentang seorang pemuda bodoh yang bekerja sebagai pembohong, suatu hari karma datang dan ajal menjemputnya, bereinkarnasi ke dalam salah satu buku favorit nya dan berjuang untuk membahagiakan karakter favoritnya, sang villaines dalam buku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JOSHUA HUTABARAT 258, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
berangkat
Dua Minggu berjalan dengan cepat, William yang telah setuju dengan kakek leluhurnya kini bersiap memenuhi janjinya.
William kini sedang ada di depan kediaman keluarga silverian.
Bukan hanya William, Anna teman masa kecil dan tunangan William juga ada disana.
Serta pelayan utama William, elle juga sedang merapikan koper bawaan dan baju milik William.
Sebagai salah satu keluarga terbesar di dunia manusia, William dapat membawa sekelompok pelayan dengannya.
Namun William hanya membawa elle bersamanya.
Anna juga membawa satu pelayannya.
Pelayan ini adalah pelayan pribadi milik Anna.
Para pelayan keluarga bangsawan juga dapat mengikuti pembelajaran khusus kekaisaran.
Hal ini di karenakan banyak pelayan yang memiliki kemampuan dan bakat yang cukup luar biasa.
Tentu saja alasan William membawa Elle adalah karena Elle merupakan teman tidur nya selama ini.
Sebagai pewaris bangsawan kelas atas, William memiliki banyak pilihan teman tidur.
Sayangnya hanya Elle yang mendapat kan kesempatan ini.
Bahkan Anna belum pernah tidur bersama William, hal ini dikarenakan anna yang masih hanya berstatus tunangan.
Ibu dan ayah William juga turut hadir menemani mereka, dalam beberapa tahun ini, William telah tumbuh menjadi seorang pemuda yang tampan.
Wajah nya seperti ukiran patung luar biasa, tubuh nya dipenuhi dengan tempramen bangsawan.
Matanya bersinar bagai permata, bibirnya merah seperti mawar, dengan gigi putih dan hidungnya yang tajam membuat wajahnya sempurna.
William bisa dikatakan perwakilan dari keturunan aristokrat.
Ibu William yang melihat anaknya sedang berkemas tiba - tiba memeluk William.
Dengan rasa sedih diantara alisnya dia berkata.
" aku tidak tahu mengapa para leluhur menyuruh mu pindah dari rumah "
" William kecil yang manis, akan pergi meninggalkan ibunya "
William terkejut dengan pelukan ibunya.
Namun mendengar kan suara ibunya yang penuh keluhan dia hanya bisa menghela nafas.
" huh.. Ibu kau tahukan bahwa ini adalah bagian dari rencana keluarga silverian "
" sebagai pewaris utama keluarga silverian, aku memiliki kewajiban dalam kesuksesan rencana ini "
Mendengar itu ibu William hanya bisa melepas pelukannya.
Menatap wajah anaknya yang sudah mulai terlihat dewasa, ibu William hanya bisa menghela nafas dalam hati.
" kau harus ingat untuk selalu makan tepat waktu "
" dan juga jika kau kekurangan sumber daya kultivasi ingat selalu untuk menghubungi ibu "
" jika ada yang membuat mu kesal, segera beritahu ibu, ibu akan menghancurkan keluarga mereka "
Mendengar nasihat ibunya yang tak henti, William hanya bisa memberikan pandangan tak berdaya pada ayahnya.
Sang ayah, kepala keluarga silverian, hanya bisa tersenyum.
Dengan nada ringan ayah William berkata.
" ohh.. sudah lah sayang, William hanya pergi beberapa saat. "
" lagipula cepat atau lambat William akan memulai jalur kultivasinya sendiri "
Sang ibu yang mendengar kan suaminya hanya bisa memutar matanya.
Dalam hati dia hanya bisa berpikir, siapa yang mengarahkan hampir setengah dari pasukan gelap untuk melindungi William.
Itu benar, ayah William telah mengatur semua keperluan William, baik dari pengamanan sampai transportasi, semua sudah dikendalikan oleh unit pasukan gelap keluarga silverian.
" kau hanya tahu memisahkan aku dari anakku "
" kau tahukan bahwa beberapa tahun yang lalu, William pulang dalam keadaan seperti apa "
Apa yang dibicarakan ibu William adalah pengalaman William saat mencoba tehnik baru miliknya.
Setelah pulang dari misi pertamanya, William mulai melakukan uji coba pada elemen di dunia ini.
Baik itu mana, qi, ether, blood power, bahkan elemental energi telah menjadi subjek uji coba William.
Terkadang uji coba ini menimbulkan efek samping yang membuat ibunya marah.
Sang ayah yang mendengar itu hanya bisa tersenyum.
Dengan lambaian tangannya, portal transfer terbuka dihadapan mereka.
Ayah William tidak banyak mengatakan nasihat kepada William.
" William dimanapun kamu berada, kamu harus ingat bahwa kamu adalah keluarga silverian "
" siapapun yang membuat mu marah, kamu tidak perlu memendamnya "
" keluarga silverian tidak takut dengan apapun "
sembari memberi arahan dia menepuk pundak William dua kali, seolah mempersiapkan William untuk perjalanan selanjutnya.
William bisa merasakan kasih sayang ayah dan ibunya.
Rasa dipercaya dan kebergantungan ini menjadi semangat untuk kehidupan nya.
Inilah yang membuat William berani untuk memperkuat dirinya selama ini.
Sampai kali ini, dia sudah mencapai peringkat ke 3 pada kultivasi mana nya, dan peringkat 4 dalam kultivasi qi, serta peringkat 5 dalam kultivasi ether.
Harus diketahui bahwa William baru berusia 18 tahun.
Bahkan sang protagonis hanya mencapai peringkat 3 setelah menerima berbagai kesempatan yang luar biasa.
Dari sembilan tingkat kultivasi sebelum peringkat immortal, masa hidup seseorang tidak bertambah.
Karena esensi dari tubuh belum berubah.
Pada peringkat tiga atas, setiap langkah kultivasi sangat sulit dicapai.
Terutama untuk mencapai tahap immortal.
Karena diperlukan batas umur sebelum mencapai peringkat immortal.
Bukan berarti jika melawati batas umur tertentu seseorang tidak bisa menjadi immortal.
Hanya saja, jalur kedepan akan sangat susah ditempuh.
William yang sudah menerima nasihat dan perlengkapan dari kedua orang tuanya siap untuk melakukan perjalan kali ini.
Dengan ditemani Anna dan Elle serta maid pribadi Anna.
Mereka melangkah kedalam portal transfer di depan mereka.
Di dalam dunia kecil tempat peristirahatan para leluhur keluarga silverian.
Beberapa sosok telah tiba dan duduk di berbagai sudut ruangan.
Mereka adalah leluhur keluarga silverian.
Sosok - sosok ini lebih lengkap dibanding kan pertemuan mereka saat William membangkitkan tubuh immortal miliknya.
" apakah semuanya sudah ada disini ? "
Leluhur yang memulai percakapan pertama adalah leluhur yang terlihat seperti anak - anak.
Leluhur ini jugalah yang menyampaikan agar William mengikuti sekolah kekaisaran.
" kau tahu beberapa dari kita masih ada keperluan lainnya "
" lagi pula masalah ini hanya masalah keberuntungan kecil ras manusia "
Mendengar jawaban dari leluhur dengan tampang seperti monster didepannya si leluhur dengan tubuh anak kecil mengernyit.
" aku tahu bahwa ini hanya masalah kecil "
" hanya saja aku ingin membahas tentang situasi si kecil William "
Dengan itu beberapa leluhur lainnya mulai menunjukkan rasa tertarik.
Leluhur yang memegang pancing ditangannya juga mulai mengamati leluhur dengan tubuh kecil.
Salah satu leluhur perempuan di ruangan ini mulai membahas topik kali ini.
" ada apa dengan si kecil William? "
" bukankah dia sudah mengikuti rencana kita ? "
Leluhur lainnya menambahkan.
" itu benar, bahkan aku bisa tahu bahwa William pasti tidak akan mengecewakan kita "
Leluhur disampingnya menambahkan.
" lagi pula jika ada masalah lain, masih ada kita yang dapat menangani ini kan "
Leluhur yang memegang kapak perang juga ikut menyahut.
" itu benar, aku harap si kecil William dapat menemukan beberapa mangsa diluar sana, kapak perang ku sudah lama tidak merasakan darah "
Beberapa leluhur lainnya juga ikut mengatakan bahwa William telah melakukan semua nya dengan sempurna.
Hanya leluhur kecil yang menunjukkan rasa tidak puas.
" ini bukan tentang apakah William mengikuti rencana kita, tapi bocah itu membuat ku khawatir "
" dia sepertinya memiliki skema tersendiri dalam pikirannya "
" bahkan aku tidak tahu rencana yang dia miliki "
Beberapa leluhur lainnya sedikit mengernyit mendengar ini.
Leluhur yang mengenakan jubah biru, dan menggenggam kuas ditangannya bertanya.
" apa maksudmu ? Apakah kau berpikir bahwa William memiliki rencana sendiri ? "
Sang leluhur bertubuh kecil akhirnya melihat seseorang yang sepemikiran dengannya.
" itu benar, bocah kecil itu sudah luar biasa sejak kecil, terutama setelah misi pertamanya, dia seperti mengetahui sesuatu "
Leluhur yang lainnya juga menunjukkan rasa kebingungan yang sama.
Pada akhirnya, setelah beberapa menit hening, sang leluhur yang memegang pancing menambahkan.
" tidak peduli apa, William adalah keluarga silverian, dalam darahnya nya mengalir darah keluarga silverian "
" apakah dia punya rencana tersendiri bukan merupakan masalah yang perlu kita khawatirkan "
" kita hanya perlu menjadi pendukung dan pendamping nya dalam perjalanan ini "
Mendengar kesimpulan ini, beberapa leluhur lainnya juga sepakat tentang sikap terhadap rencana William.
Leluhur yang memegang kapak perang kembali berbicara.
" jika begitu ikuti saja rencana awal kita, dan jika ada penghambat di depan si kecil William, kapak perang ku akan menjadi yang pertama keluar "
Mendengar ini para leluhur lainnya setuju dan melanjutkan diskusi rencana selanjutnya.