NovelToon NovelToon
A Story Of Zhen Xi [Romansa Dewa Dewi]

A Story Of Zhen Xi [Romansa Dewa Dewi]

Status: tamat
Genre:Komedi / Nikahmuda / Reinkarnasi / Romansa Fantasi / Tamat
Popularitas:247.7k
Nilai: 4.7
Nama Author: souzouzuki

Ikuti aturan. Dibawah 21 jangan baca.

Zhen Xi, salah satu putri kembar Dewi Angin yang hilang di langit ke enam itu harus bertahan hidup setelah kabur dari rumah orang tua angkatnya. Setelah bertahun-tahun menahan penderitaan seorang anak yang ditirikan oleh ibu angkatnya, akhirnya ia bisa keluar dari rumah itu. Yap tepatnya setelah ia membuat masalah dengan Pangeran Petinggi Hujan Wen Hua hingga toko pedang ayah dan ibunya itu menjadi sepi mendadak.

Dari situlah perjalanannya dimulai. Ia akan hidup dengan kekuatannya sendiri dengan sedikit bantuan dari pemuda-pemuda tampan berkedudukan tinggi yang tertarik padanya, bahkan melindunginya dari belakang maupun secara diam-diam.

Siapa yang akan memenangkan pertandingan cinta ini pada akhirnya? Bagaimana nasib putri hebat yang hilang ini?

Setelah berhasil mendapatkan salah satu diantaranya pun, masalah cinta masih belum lelah mengujinya. Mengembalikannya ke posisi bangsawan yang hidup di istana justru menambah masalahnya.

Kare

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon souzouzuki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akhirnya Aku Bertemu Dengan Gadis Tak Sopan Ini Lagi

"Lalu mereka dimana? Kau pasti bohong padaku." Zhen Xi terisak kembali.

"Serahkan anak Dewi Angin itu pada kami! Dimana kalian menyembunyikannya!!"

Ming Wei menoleh ke arah suara itu, masih dengan tangan yang berpegangan erat pada tower. "Kami tidak tahu! Kalaupun sudah lewat lima juta delapan ratus empat puluh tahun, dia pasti sudah besar! Kalau memang dia masih ada, dia pasti melawanmu disini. Kami benar-benar tidak tahu! Dia sudah tiada!!" seru Ming Wei.

[Setara dengan enam belas tahun dalam waktu bumi.]

"Hahahaha! Tidak mau menyerahkannya ya? Baiklah. Kami tidak akan segan lagi sekarang." Seorang pemimpin komplotan siluman naga itu mengeluarkan bola api dari tangannya, sambil melirik ke sebuah bangunan pengungsian yang sudah diketahui letaknya.

Ming Wei tertegun menyadari lirikan mata siluman berekor naga itu. "Pengungsiannya sudah ketahuan" pikirnya sambil bergumam.

"Pengungsian?" Zhen Xi memiringkan kepalanya.

"Apa ayah dan ibuku ada disana??" tanyanya lagi dengan nada mendesak.

Wen Hua yang sudah tak tahan mendengar kericuhan yang tersalur dan ia dengar melalui tower itupun segera keluar dari kediamannya. Agar tak memakan waktu lama untuk mencapai tower itu, ia mengendalikan air sungai di sekitar sana untuk membawanya naik ke atas.

"Asisten Ketua Keamanan! Cepat turunlah! Bawa gadis itu juga!" perintah Wen Hua.

"Kau, kau kan yang tadi pagi itu??" Rasa jengkel masih memenuhi pikiran Zhen Xi begitu ia melihat Wen Hua.

"Gadis yang tidak sopan tadi ya?" Giliran Wen Hua yang tersenyum miring.

Tapi tak lama ketika tatapan mereka beradu, Wen Hua sempat teringat akan sesuatu hingga wajahnya memerah. Kenyataannya, ia sempat menggendong penjaga laki-lakinya seperti pengantin wanita di depan Zhen Xi, tadi pagi.

Siluman naga itu tertawa sambil menyedot kembali bola api ciptaannya. Sepertinya ia mengurungkan niatnya untuk membakar tempat pengungsian."Hahaha! Pangeran Wen Hua, lama tidak bertemu."

Wen Hua menatap mata siluman itu dengan kesal.

"Semua pasukan! Lindungi Pangeran Wen Hua!!" perintah Yu Han dari bawah sana.

"Baik!!"

Seketika, sejumlah pasukan keamanan wilayah berkumpul melindungi Wen Hua.

"Kalian berdua sangat payah!" Satu umpatan lagi berhasil menggema di sekitar tower. Yap, Yu Han si ketua yang mempelajari banyak jurus tenaga dalam melebihi asistennya itu dapat dengan lihai melompat dan beterbangan sampai ke puncak tower.

"Target kita berubah. Dapatkan jantung Pangeran Wen Hua, siapa yang mendapatkannya akan mendapat gelar tinggi di samping Raja Long!!" aba-aba ketua siluman naga itu dengan nyaring.

"Hah!" Zhen Xi sempat menoleh menghawatirkan Wen Hua begitu ia mendengar kata 'Jantung' yang disebutkan.

Wen Hua sama sekali tidak tampak ketakutan. Pertama-tama ia mengeluarkan jurus tsunami tingkat tingginya untuk memadamkan api di sekitar sana.

Dalam sekejap, Yu Han memeluk kedua manusia di depannya dan membawanya naik ke atap pengungsian sebelum genangan air sungai yang Wen Hua kendalikan itu menenggelamkan Desa untuk memadamkan apinya.

"Apa itu?" Zhen Xi terus mengamati air sungai dan pedang air yang dikendalikan oleh Wen Hua dengan pupil mata melebar.

"Baru pertama kali lihat, Nona?" Ming Wei bertanya sambil mengamati ekspresi Zhen Xi.

Zhen Xi mengangguk.

"Aku rasa, dunia langit ke enam akan banyak mengalami kerugian setelah ini..." Ming Wei menghela nafas pasrah.

"Kenapa Pangeran Wen Hua yang sangat dipuji-puji itu terlambat datang?? Setengah desa ini sudah hangus!" gerutu Zhen Xi.

"Cukup." Yu Han menghentikan gerutuan gadis tak tahu malu di depannya itu.

"Ketua..." Ming Wei sampai khawatir melihat Yu Han yang habis kesabaran itu.

Sementara Zhen Xi masih mendengarkan dengan ekspresi biasa saja yang ia pertahankan, padahal matanya itu sudah berkaca-kaca.

"Apa kau tahu? Kau sudah melebihi batasanmu. Jika saja kau tidak berteriak di sekitar tower, Pangeran Wen Hua tidak harus keluar dari sana dan mempertaruhkan nyawa." marah Yu Han.

"Setelah mendapat amanat untuk melindungi Desa Hujan yang ada di langit ke enam rendahan ini, dia rela turun untuk menyelamatkan desa ini dengan cuma-cuma! Siapa yang peduli jika desa ini hancur hah? Lagi pula, bayi Dewi Angin yang jadi sumber konflik itu pasti sudah tiada saat kebakaran hebat lima juta delapan ratus empat puluh tahun lalu di desa ini."

[Setara dengan enam belas tahun dalam waktu bumi.]

Ming Wei jadi merasa tak enak mendengar ucapan Yu Han barusan, ia masih mempercayai keberadaan bayi Dewi Angin itu. Ia bahkan sempat menduga kalau-kalau Zhen Xi adalah bayi yang hilang itu walau masih harus memastikan lebih lanjut. "Ep, ketua..." selanya.

Tapi sepertinya Yu Han tidak mau dengar, emosinya sudah naik ke ubun-ubun. "Untuk apa dia datang kemari untuk mempertaruhkan nyawa melindungi desa?? Dia juga termasuk salah satu dari incaran musuh saat ini!"

"Siluman naga langit yang penuh dengan dosa itu bahkan tak bisa menginjakkan kaki di langit ke tujuh. Jika saja tidak diberi peringatan kalau mereka akan menyerang malam ini, kemarin lusa Pangeran Wen Hua juga tidak akan repot-repot turun dan menginap sementara di dunia rendahan ini."

Setelah selesai meluapkan semua kekesalannya, Yu Han menghela nafas sambil mencoba menenangkan diri. Dia baru saja membentak seorang gadis dengan pakaian pendekar di depannya.

Walaupun terlihat kuat, perempuan tetaplah perempuan. Yu Han dapat melihat sekelebat cahaya yang terpantul dari genangan air mata yang melapisi mata Zhen Xi itu.

Zhen Xi kembali memusatkan perhatian pada pertempuran di depannya, sambil menyembunyikan wajahnya dari Yu Han.

Terlihat ketua naga dan puluhan sisa anggotanya yang terus-terusan mengincar Wen Hua dengan ganas, mereka seakan terhipnotis dengan imbalan besar yang ketuanya tawarkan apabila mereka berhasil menangkap Wen Hua.

Tiba-tiba Zhen Xi menoleh kembali ke arah Yu Han yang barusan membentaki dirinya. "Langit ke enam ini rendah? Kalian pikir kalian suci?" marah Zhen Xi.

Hatinya terasa sakit saat tanah kelahirannya ini di hina beberapa kali.

Yu Han dan Ming Wei sampai tertegun melihat kemarahan Zhen Xi.

Kata-kata Yu Han terpotong. "Bukan itu maksudku-"

Zhen Xi membuang muka. Ia berlari menuju tangga turun dari rooftop pengungsian itu.

"Nona!" Ming Wei menyayangkan kepergian Zhen Xi, tapi tak bisa mengejarnya. Ia masih harus mengawasi pertempuran ini.

"Biarkan saja, dia pasti turun untuk melihat keluarganya." Yu Han mencegah Ming Wei untuk menyusul.

"Sebentar lagi selesai. Kemampuan Pangeran Wen Hua memang tidak bisa diragukan lagi." puji Yu Han.

"Benar. Walau banyak yang menyerang dengan ganas, ia selalu berhasil membunuh mereka." Ming Wei menanggapi.

"Heeeei! Pangeran Wen Hua!"

"Heh?!" Yu Han dan Ming Wei dibuat panik lagi.

Wen Hua berusaha melihat ke bawah disela pertarungannya, terlihat Zhen Xi yang mengayunkan tangan sambil memanggil-manggil namanya.

1
Kartika Lina
jangan2 Zhen xi ni yg dicari2
Kartika Lina
malah jadi promosi Zhen xi ni 😂😂😂
Black Moon
😂😂😂😂 haduh bengek baca part ini 😂😂😂
Black Moon
😂😂😂😂
Black Moon
Kenapa ga jujur aja sih, kan kalo kasih tau jadi bisa cari tau bareng² c Zhen Xi ini beneran anak Dewi Angin atau bukan 😑
Black Moon
Ngapa pake acara nyuri baju segala dah ini Pangeran Wen Hua, kan tinggal beli aja
yuei
suka ceritanya thoorrr... semangat😊😊
yuei
bagus thoorr ceritanya.. semangat thoorrr
yuei
suka ceritanya thoorrr... semangat..
yuei
suka ceritanya thoorr
yuei
baguss ceritanya..
yuei
suka ceritanya thoorrr
Vherlin Paundra
😍
LilyArni
yah kok abis nya gantung... kpn up lanjutan nya lg pdhal bagus ... penasaran nih
Pencinta novel🤭
aku suka bingung dgn nama. dan juga itu laki-laki atau perempuan
Santai Dyah
lnjut thor
☘︎𝐏$7 Ellena Viana
Time Travel
Yana Yoan Azkia
time travel ok
Dona Balarina
karya yg bagus tolong dung di lnjutkan thor
😎😎😎
hera muttaqin
hahahay...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!