Kalian tahu bagaimana rasanya ketika kita dijadikan korban hanya untuk sebuah tujuan licik??
Itulah yang dirasakan oleh Karina, gadis baik dan cantik yang dijadikan tumbal untuk menikahi pria idiot namun kaya raya. Tak satupun saudari karina yang mau menikah dengan tuan muda itu sampai keputusan sang ayah dimana Karina si bungsu yang harus menikahinya demi mencegah kebangkrutan perusahaan mereka. Namun siapa sangka sebuah kebenaran terbongkar sehingga membuat kehidupan karina dan keluarga liciknya berubah.
Penasaran dengan kisah nya???
Jangan lupa like, komen dan vote ya 😊
Follow Instagram aku @Alfianaaa05_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Persiapan pernikahan
Persiapan pernikahan mulai di lakukan, mulai dari fitting baju pengantin dan juga dekorasi pesta. Ya meski digelar sederhana namun tipikal sederhana menurut mereka para kelas atas berbeda dengan tipikal sederhana menurut kelas menengah.
Sederhana versi mereka yaitu, digelar di rumah, taman untuk pengantin di hias menggunakan bunga sakura asli dan beberapa lampu Tumbler yang melilit disekitar bunga, hidangan para tamu juga dimasak oleh koki terkenal agar tak mengecewakan rekan dan kolega bisnis kedua keluarga.
Disinilah seorang gadis dengan gaun pengantin berwarna putih tengah berkaca, bukan penampilan yang ia perhatikan tapi takdir seorang gadis, gadis cantik dengan berbagai kepintaran yang dimiliki harus ditakdirkan menikah dengan seorang yang dikatakan tidak cocok untuknya.
"Karin, apa kamu suka sayang dengan bajunya?" Tanya rose dari luar ruang ganti.
"Ya mommy aku suka" Jawab karin.
"Keluarlah karin mommy ingin melihatnya" Pinta rose.
Karin menekan engsel pintu berwana keemasan itu membuat pintu mengeluarkan bunyi ceklek.
Dengan pelan karin keluar menghampiri rose dan Jayden yang tengah menunggunya, karin menunduk seraya mengangkat gaun lebar dibagian bawah itu.
"Karin kamu cantik sekali" Puji rose mendekati karin.
"Terimakasih banyak mom" Balas karin mengangguk seraya menujukan senyuman manis nya.
Tak selang beberapa lama jay keluar dengan pak ratim dibelakangnya, ya karena pak ratim lah yang membantu jay untuk bersiap.
Astaga oppa korea
Karin hampir mengeluarkan air liurnya melihat penampilan jayden yang terbalut kemeja putih dipadukan dengan jas hitam dan jangan lupakan dasi kupu-kupu yang melingkar rapi di kerah baju.
"Jay kau tampan sekali" Puji karin tanpa sadar.
"Mommy aku tidak suka baju ini, lepaskan...lepaskan" Jayden melepaskan dasi kupu-kupu nya kemudian jas nya dan ia hampir saja telanjang dada jika pak ratim tidak menghentikannya.
"Tuan muda lihat nona karin dia sangat cantik bukan?" Ucap pak ratim menunjuk karin yang tertutup badan rose.
Rose minggir membiarkan jay untuk melihat penampilan karin, jay melihat karin dengan senyuman kemudian mendekati karin.
"Kau mau kemana?" Tanya jay sambil memainkan jarinya.
"Ak-aku mau ke..."
"Jadi menurutmu Karin cantik atau tidak Jay?" Tanya rose memotong ucapan karin.
"Sangat cantik mommy, seperti boneka yang di pasang di toko itu" Jawab jay mengangguk antusias.
Setelah melihat baju pengantin Mereke pergi ke restoran sekedar mengisi perut mereka yang sudah terasa lapar. Seperti biasa rose akan memesan ruang VIP agar tidak ada media manapun yang meliput nya dan bertanya soal jayden.
"Mommy aku mau ice cream vanilla" Rengek jayden memukul meja di depannya.
"Iya sayang sebentar ya" Tutur rose dengan lembut.
"Karin aku mau ice cream" Jayden merengek pada karin, pria itu menarik tangan karin memintanya membelikan ia ice cream.
"Jay, tunggu sebentar ya penjual ice cream nya sedang membuatkan nya" Balas karin dengan lembut bahkan tangan halusnya mengelus tangan kekar Jayden membuat pria itu mengangguk mengerti.
Rose menghela nafas lega sekarang Jay lebih mendengarkan perkataan Karin ketimbang dirinya dan itu membuatnya bahagia, semoga setelah menikah semua akan baik-baik saja.
Tak lama pelayan datang dengan 2 mangkuk ice cream dan berbagai macam makanan mewah dan pastinya mahal tersedia di meja depan mereka saat ini.
Jay mengambil ice cream yang sejak tadi ia ingin kemudian memakannya tanpa jeda, karin menggeleng, ia mengambil selembar tisu kemudian mengelap ice cream yang belepotan di sekitar bibir Jay.
"Pelan pelan saja jay, tidak akan ada yang mengambil nya" Ucap karin dengan lembut, senyuman penuh ketulusan yang ia tunjukkan pada pria di depannya.
"Jika nanti ice cream ku habis, aku boleh memakan milikmu?" Tanya jay melihat mangkuk ice cream karin yang masih penuh.
"Tentu saja, makanlah" Jawab karin mengangguk.
"Kau sangat baik Karin" Girang jay memeluk karin bahkan pria itu mencium pipi karin membuat gadis itu membeku bal patung.
Hah dicium?? dia cowo pertama yang menciumiku meski hanya di pipi
Rose terkekeh kecil melihat karin yang masih tak bergeming, rose menyadarkan karin dengan memegang tangan gadis itu dan seketika karin tersadar.
"Maafkan Jay ya Karin" Ucap rose ia takut jika calon menantunya tidak nyaman dengan perlakuan Jay barusan.
"Tidak apa mom, aku mengerti Jay sangat bahagia" Balas karin menggeleng memberi isyarat bahwa rose tidak perlu meminta maaf.
"Ya sudah ayo makan setelah ini kita pulang" Tutur rose.
Dan mereka menyantap makan siang diselingi perbincangan hangat, sementara Jay asik dengan ice cream miliknya Karin yang ia makan.
***
Rose mengantar karin sampai ke depan rumah adijaya tanpa masuk karena jay sudah tidur mungkin ia kelelahan.
"Karin maafkan mommy ya tidak bisa masuk, Jay sudah tidur" Ucap rose dari dalam mobil.
"Iya mom tidak apa apa, mommy hati hati ya" Tutur Karin.
"Iya sayang, pergilah istirahat kamu harus bersiap untuk besok" Ujar rose yang kemudian karin membalasnya dengan anggukan seraya melambaikan tangannya.
Karin masuk ke dalam rumahnya ketika mobil rose tidak terlihat, ia disambut oleh mamah serta kedua saudarinya yang sedang bersantai di ruang tamu.
"Wah wah wah ada yang habis jalan jalan nih" Sindir mita sambil memakan camilan di tangannya.
"Iya jalan jalan sama orang idiot, hahahah" Saut rahma tertawa mengejek.
"Jangan meledeknya, kasihan dia. Sudah malang nasibnya jadi jangan ditertawakan" Ujar monic ikut meledek Karin.
Tidak tahu malu dan sangat menjengkelkan.
"Ahh ya aku baru kembali dari jalan jalan bersama orang idiot, kalian tahu orang kalian sebut idiot itu membelikan ku sebuah cincin yang harganya setara dengan rumah ini" Balas karin dengan nada pamer untuk membungkam mulut orang orang munafik di depannya ini. "Dan jangan lupa orang itu juga yang menolong kalian dari kebangkrutan atau jika tidak saat ini kalian mungkin sudah berada di ujung jalan sana" Sambung karin meledek tanpa mempedulikan perasaan ketiganya.
"Jaga mulut kamu karin!!!"Bentak Monic.
"Kenapa mah? semua yang aku katakan benar bukan?? Kalian tahu meski jay memilki kekurangan mental tapi dia jauh lebih baik dari kalian yang normal tapi berlaga sok polos, memanfaatkan sebuah keadaan untuk sebuah tujuan licik dan lagi kalian tega mengorbankan keluarga kalian bahkan dengan tidak berterima kasih padanya sama sekali" Balas karin dengan tegas kemudian pergi ke kamar nya.
"Karin berhenti kamu, dasar anak kurang ajar!!!" Teriak Monic yang tidak di gubris sama sekali karin justru gadis itu membalas nya dengan menutup pintu kasar.
Brakkk
"Itulah mah, perbedaan anak kandung dan anak pungut" Desis rahma.
"Biarkan saja mah, kita lihat sampai mana dia bertahan"Ujar mita tersenyum licik.
jangan lupa like, komen dan vote ya 😊😊
BERSAMBUNG.....