Ujian rumah tangga yang tidak pernah usai. Kekecewaan seorang istri yang sedang mengandung harus menyaksikan suaminya menikah lagi.
Rasyid tidak punya pilihan lain harus mengetahui wanita yang mengaku telah menghamilinya. Rasyidi berbohong kepada istrinya dan melangsungkan akad pernikahan tanpa sepengetahuan sang istri.
Tetapi jalan Tuhan jauh lebih indah yang membuat Cilla sang istri tahu. Cilla berpikir suaminya akan menghentikan semuanya dan nyatanya tetap melanjutkan pernikahan itu.
Cilla memilih untuk mengalah dengan semua rasa sakit hati yang tidak akan pernah sembuh, memilih untuk pergi dan hanya meminta kepada sang pencipta untuk menghilangkan seluruh perasaan cinta yang begitu besar kepada suaminya tanpa tersisa apa-apa.
Sampai 8 tahun kemudian Cilla kembali dengan kehidupan yang baru dan ingatan yang baru tanpa tersisa orang yang pernah dia cintai.
Bagaimana pertemuan suami istri itu kembali setelah bertahun-tahun?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 7 Pertemuan Kembali
Rasyid masih sangat yakin jika yang dia temui adalah Cilla dan akhirnya Rasyid kembali bertemu dengan Cilla di salah satu acara wedding rekan bisnis Rasyid. Pertemuan tidak terduga itu membuat keduanya saling melihat Cilla mencoba untuk mengingat-ingat siapa laki-laki tersebut.
"Bukankah pria yang waktu itu yang kurang ajar kepadaku dan bahkan sampai memelukku?" tanya Cilla memastikan.
"Kita bertemu lagi Cilla. Aku benar-benar tidak menyangka bisa bertemu dengan kamu lagi, kamu..."
"Jangan mendekatiku!" Cilla bahkan mengangkat tangannya untuk menyuruh Rasyid stop saat melangkah lebih dekat lagi kepadanya.
"Aku tahu mungkin kau adalah penggemarku yang tergila-gila kepadaku sampai kau membuat skenario seperti ini. Maaf tuan! saya tidak mengenal siapa Anda dan jangan berani kurang ajar kepada saya!" tegas Cilla.
"Cilla kamu benar-benar melupakanku?" tanya Rasyid.
"Bagaimana mungkin aku melupakanmu dan aku saja tidak pernah bertemu denganmu aku tidak tahu siapa kau. Kau benar-benar laki-laki sakit jiwa. Ya Allah suamiku pasti gila jika melihatku seperti ini," gumam Cilla terlihat begitu frustasi dengan apa yang telah dialami
"Suami? Apa maksud kamu?" tanya Rasyid.
"Kamu menikah?" tanya Rasyid.
"Iya aku sudah menikah dan kamu yang kemarin memelukku dengan kurang ajar pasti akan mendapatkan masalah dari suamiku. Lihat saja kau akan di kejar-kejar olehnya yang berani mengganggu kenyamanan istrinya!" tegas Cilla memberi penekanan yang membuat Rasyid benar-benar kaget.
"Cilla...."
"Tuan Rasyid!" tiba-tiba seorang pria menghampiri Rasyid dan juga Cilla.
"Anda akhirnya datang juga!" pria tersebut bersalaman dan kemudian mereka tampak mengobrol yang Cilla mengambil kesempatan untuk langsung kabur.
Rasyid menyadari kepergian Cilla yang membuat Rasyid tidak fokus mencari kesana kemari dengan kepalanya berkeliling.
"Apa benar Cilla sudah menikah lagi dan dia bahkan tidak mengingat apapun tentangku? Ya Allah apa yang sebenarnya terjadi kepada istri hamba? Mengapa tatapan matanya begitu aneh tidak seperti biasanya. Aku melihat dia seperti orang lain," batin Rasyid, sekarang baru bisa merasakan betapa kecewanya dirinya saat orang yang paling dia cintai tidak mengingat sedikit tentang dirinya.
*****
Gama yang baru saja pulang sekolah, kemudian melihat ke arah parkiran dan belum menemukan Cilla yang hari ini berjanji untuk menjemputnya.
"Mungkin Bunda masih punya urusan," gumam Gama tidak rewel sama sekali walau terlambat dijemput.
Gama melihat kearah sebelah kirinya dan melihat Mikayla yang duduk sendirian di sana. Gama kemudian melangkah menghampiri tempat duduk Mikayla.
"Kamu juga menunggu Papa kamu?" tanya Gama.
"Tidak. Papa tidak bisa jemput. Papa sibuk dan tidak ada waktu," jawab Mikayla.
"Berarti Mama kamu yang akan menjemput kamu?" tanya Gama membuat Mikayla menggelengkan kepala dengan samar.
"Mama juga tidak pernah menjemput dan mengantarku ke sekolah. Ada supir dari kantor Papa yang menjemput dan mengantarku dan kalau Papa tidak sibuk maka Papa yang akan menjemput dari rumah lalu mengantar ke sekolah," jawab Mikayla
"Kenapa menjemput kamu di rumah? Memang kamu tidak tinggal bersama Papa kamu?" tanya Gama.
Mikayla menggelengkan kepala.
"Kamu sendiri. Aku sering melihat ada tante cantik menjemput kamu. Apa itu Mama kamu?" tanya Mikayla.
"Bunda memang sangat cantik, tetapi kalau yang kamu katakan itu pasti Tante Lulu. Bunda lebih cantik dari itu dan mungkin kamu belum pernah melihatku dijemput oleh Bunda," jawab Gama.
"Begitu?"
"Lalu Papa kamu juga tidak pernah menjemput kamu?" tanya Mikayla membuat Gama menggelengkan kepala.
"Apa tidak tinggal satu rumah dengan kamu dan Bunda kamu?" tanya Mikayla lagi membuat Gama mengganggukan kepala.
"Ayah sudah berada di surga dan tidak bisa menjemput Gama," jawabnya.
"Jadi ayah kamu sudah tidak ada?" tanya Mikayla.
Gama menganggukan kepala dan dengan tersenyum.
"Gama!" Gama mendongakkan kepalanya ke atas saat mendengar suara menegurnya dan ternyata Cilla sudah berdiri di sebelahnya
"Bunda," sahut Gama seperti biasa sangat bahagia jika dijemput oleh Bundanya.
"Mikayla ini Bunda aku. Aku tidak bohong bukan jika Bunda aku sangat cantik," ucap Gama.
"Iya cantik. Hallo Tante," sapa Mikayla dengan ramah dan bahkan sampai melambaikan tangannya yang membuat Cilla tersenyum dengan mengusap pucuk kepala Mikayla.
"Kamu juga cantik," ucap Cilla.
"Gama, sebaiknya kita langsung saja pulang. Taman kamu bagaimana? Apa kita antar pulang atau teman kamu menunggu jemputan?" tanya Cilla.
"Mikayla nanti akan di jemput Tante. Tante pulang saja terlebih dahulu," jawab Mikayla.
"Ya sudah kalau begitu Tante pulang dulu bersama dengan Gama. Kamu tetap menunggu di sini dan jangan kemana-mana sampai jemputan kamu datang," ucap Cilla memberi pesan yang membuat Mikayla menganggukkan kepala.
"Ayo sayang!" ajak Cilla.
"Dada Mikayla," Gama melambaikan tangannya yang dibalas Mikayla.
****
Cilla sedang menyetir bersama dengan putranya yang duduk di sebelahnya.
"Bunda ternyata Mikayla juga tidak tinggal bersama ayahnya. Tetapi ayahnya masih hidup," ucap Gama tiba-tiba saja curhat dengan Bundanya.
"Apa kedua orang tuanya berpisah?" tanya Cilla.
"Gama tidak tahu. Setiap hari di sekolah. Gama melihat Mikayla selalu duduk sendirian dan kalau sedang beristirahat dia tidak memiliki teman, dia juga tidak banyak berbicara dan setiap hari sedih. Gama ingin terus menjadi temannya, tetapi takut Mikayla tidak suka," jawab Gama.
"Dia juga sangat sedih karena ibunya tidak pernah menjemputnya ke sekolah. Ayahnya sangat sibuk bekerja dan mengatakan kalau memiliki waktu akan menjemput Mikayla di rumah dan kemudian mengantarnya ke sekolah," lanjut Gama.
"Sudah dapat dipastikan orang tua dari anak itu pasti sudah berpisah, akhirnya membuat anak itu menjadi korban yang tidak memiliki semangat untuk menjalani hidupnya dan padahal dia masih kecil," batin Cilla ikut sedih mendengar cerita dari putranya tentang sahabatnya.
"Gama, kamu tidak boleh takut jika Mikayla tidak menyukai kamu dan tidak ingin berteman dengan kamu. Kamu harus tetap berada di sampingnya dan percayalah Mikayla pasti senang sudah memiliki teman dan bisa mengobrol bersama kamu," ucap Cilla memberi nasehat kepada putranya itu
"Baiklah! Gama mulai sekarang benar-benar akan menjadi teman Mikayla. Agar dia tidak sedih lagi," ucap Gama.
"Iya sayang. Ya sudah sekarang sebaiknya kita cari makan sebelum kembali pulang," ucap Cilla membuat Gama menganggukkan kepala dengan wajahmu yang tampak begitu senang.
Cilla yang berada di lampu merah dan menoleh ke sebelahnya dan siapa sangka ternyata mobil yang berada di sebelahnya itu adalah mobil Rasyid dengan membuka kaca jendela mobil dan terlihat bagaimana wajah Rasyid.
"Isss, aku harus bertemu lagi dengan laki-laki seperti dia? Dia padahal tampan dan wajahnya seperti orang benar, tetapi kenapa kejiwaannya tidak stabil dengan penampilannya. Apa dia benar-benar mengalami gangguan jiwa," batin Cilla jika mengingat Rasyid justru dia akan merasa sangat jijik dan kesal pada laki-laki yang mencoba untuk mendekatinya itu.
Cilla terus saja melihat ke arah Rasyid, tiba-tiba saja wajahnya menjadi datar seperti ada sesuatu yang dipikirkannya saat melihat begitu sangat intens melihat laki-laki yang belakangan ini muncul di hadapannya dan sering mengganggunya.
"Bunda lampunya sudah hijau!" Gama mengejutkan Cilla yang terlalu asik melambung dan kemudian Cilla menentukan kepala dengan menyetir cepat.
Hampir saja mobil lain yang berada di belakangnya karena terlalu asik melamun.
Bersambung ..
mudah2an cilla bahagia bersama andrean dan ada pigur ayah untuk gama
untuk rasyid hidupmu ha akan bahagia bersama cilla