dunia yang kejam penuh dengan berbagai konspirasi, kekacauan terus berlangsung hingga 10 abad lamanya, kekuatan kekuatan untuk menyeimbangkan kekacauan itu mulai muncul dan juga mulai menguasai benua ,binatang roh menjadi sasaran para ahli terkuat untuk menjadikannya sebagai bagian dari kekuatan itu ,dan di tengah kekacauan muncul seorang ahli yang memiliki hati baik dan juga jujur tidak bisa melihat binatang roh yang dibunuh secara brutal ,bagaimana kelanjutan cerita ini ,apakah pemuda jujur itu bisa melaksanakan impiannya .atau malah dia akan menjadi sasaran semua orang karena melindungi binatang roh. aku bahkan belum tahu harus cerita apa ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon erik riswana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 7 gadis kecil periang ,Bai Huaer
Tang Xuan membuka matanya, ia melihat seorang kakek tua dengan cangkul di tangan ,ia hanya bisa menatap tanpa bisa berkata kata dan perutnya berbunyi tanda lapar menyerang.
" nak kakek akan bawa ke rumah ,kamu harus bertahan.."
Tang Xuan hanya menatap ,dan pasrah saat tubuhnya di bawa oleh kakek tua yang membawa cangkul itu.
Sang kakek tidak memiliki rasa lelah dan terus membawa tubuh Tang Xuan naik ke atas bukit ,dalam waktu lima belas menit akhirnya mereka sampai di tempat kediaman.
" nenek Fu ,keluar ,tolong aku !" Sang kakek berteriak ke arah rumah sederhana dengan nuansa tradisional Tiongkok kuno.
Hanya satu kali teriakan, dari dalam muncul seorang wanita tua berusia 70 tahun ,matanya yang keriput melihat Sang kakek seperti membawa anak kecil, dan nenek itu langsung setengah berlari.
" kakek Ma ,kamu apa menculik anak orang ?"
" jangan tuduh saya sembarangan, aku menemukan anak kecil ini di tepi jalan dan saya merasa kasihan lalu membawanya pulang " ujar sang Kakek Ma menjelaskan.
Tang Xuan tidak berbicara, ia menatap air yang di bawa oleh sang nenek ,tampak ludahnya menelan terdengar jelas oleh mereka berdua.
" kakak Ma ,segera cepat bawa masuk ke dalam rumah "
" baik !" Kakek Ma itu membawa tubuh Tang Xuan masuk dan membaringkannya di kasur yang sudah penuh tambahan kain ( tambalan kain ) namun masih nyaman di gunakan .
" nak kebetulan nenek membuat bubur nasi ,ayo makan nak ,biar nenek suapin " sang nenek dengan lembut menyodorkan sendok kayu ke arah bibir kering Tang Xuan.
" umhh...!"
Gluk...
Dalam waktu sekejap ,bubur nasi itu habis dan sang nenek kembali mengambil bubur nasi yang ada di dalam panci besi.
" kamu kasihan sekali nak ,tubuhmu perlu makan dan juga istirahat yang cukup juga tidak boleh lelah terlalu dini "
Tang Xuan mengangguk ,matanya tampak berkaca kaca ,sang nenek merasa iba dan menghapus air mata anak kecil Malang itu dengan kain yang ada di dekatnya.
" jangan menangis nak ,nenek jadi ikut sedih ," mata sang nenek yang keriput tampak berair ,tidak tega melihat penderitaan anak kecil di atas kasur itu.
Tang Xuan berhenti menangis, ia lalu memejamkan mata dan sang nenek terlihat lega ,kemudian beranjak dari tempat tidur ,meninggalkan Tang Xuan seorang diri.
" di mana ini ," gumamnya pelan .matanya menatap ke atas langit langit yang terbuat dari ilalang bekas dan juga lantai kayu.
" mungkin benar apa yang dikatakan oleh nenek baik hati itu ,aku harus terus makan dan tidak meninggalkan kebiasaan makan banyak " gumamnya meneteskan air mata. " Xuan kamu jangan menangis, kamu sudah besar dan berjuanglah agar ayah dan ibu kamu bangga " suara bisikan semangat dari dalam hatinya terus bergema ,hal itu membuatnya kembali bersemangat dan secara ajaib rasa sakit ,lelah serta kesepian langsung menghilang.
" benar ,aku harus semangat...." gumamnya dengan wajah berbinar.
" nak ,kamu sudah bangun ... apakah kamu lapar ?" Sang nenek tersenyum, dengan cekatan dan tulus ,nenek tersebut memberikan satu mangkuk nasi gandum dan Tang Xuan langsung memakannya.
" nek terimakasih, kamu adalah orang yang sangat baik " kata Tang Xuan dengan senyum tulus di hatinya.
" tidak apa apa ,setiap orang pasti akan menolong anak yang kesepian ,kebetulan Huaer masih di sekolah belum pulang ,dan mungkin akan pulang sore ini " sang nenek tersenyum dan menambah kembali mangkuk kosong Tang Xuan.
" nenek sudah, aku sangat kenyang " kata Tang Xuan menolak menambah makanannya, ia tahu harus berhemat dan tidak boleh terlalu merepotkan sang nenek.
Siang itu matahari terasa panas membakar kepala ,musim kemarau panjang lima tahun membuat semua orang jarang keluar dari dalam kediaman, berbeda dengan orang yang memilih tinggal di rumah pada musim panas ,Tang Xuan malah keluar dan meregangkan tubuhnya yang kaku.
" umhh pantas saja aku merasakan lelah ternyata musim panas terlalu lama ,dan krisis pangan juga mulai menyerang " gumamnya menatap ke kejauhan.
" nenek, kakek, aku pulang " suara gadis kecil nan manis terdengar nyaring ,hingga membuat Tang Xuan melompat kaget ." Aduhh siapa yang masih bersemangat di siang hari panas begini " gerutu Tang Xuan menoleh ke arah sumber suara.
Matanya melebar saat melihat sosok lucu ,bahkan lebih lucu daripada boneka yang dia punya saat di istana es utara. Penampilan gadis kecil itu ,walaupun terlihat berusia tujuh tahun ,tapi sudah memiliki postur dewasa yang langka ,dengan dua buah kebanggaan yang mulai berkembang, wajah cantik, imut serta dua ekor telinga yang cukup besar, selain itu tinggi badannya hanya 145 cm saja dan seperti bola .
Gadis lucu ,imut itu menoleh ke arah Tang Xuan dengan heran dan waspada ,matanya yang berwarna hijau muda kristal menatap tajam seraya masuk ke dalam rumah .
Dan tak lama kemudian datang dengan senyum lebar ,gadis kecil cantik natural itu menghampiri Tang Xuan dan memberi salam " hallo apa kabar ,siapa nama kamu saudara?" Tanyanya dengan mengulurkan tangan kanannya yang tampak lucu dan imut itu.
" umhh Tang ...Xuan .. aku baik baik saja " Tang Xuan tidak bisa menahan nafas, wajahnya yang kecil tampak memerah ,ia secara jelas melihat dan tahu penampilannya seperti apa " martial soul rubah berekor ," gumamnya dalam hati.
" aku dengar kamu ditemukan oleh kakekku ?"
" ya ,saya di bawa oleh kakek di tengah jalan, kalau kakak saudari tidak suka ,aku akan segera pergi " Tang Xuan tersenyum.
Gadis kecil cantik itu melambaikan tangannya, " tidak perlu, kamu tetap di sini ,kamu bisa temani aku Bai Huaer di sini, ya aku juga sama seperti saudara Xuan ,bahwa juga pertama kali di ambil di tepi jalan " ucapnya memegang erat lengan Tang Xuan .
Melihat reaksi gadis kecil lucu di sampingnya, Tang Xuan merasa terhibur ,dan lengan halus Bai Huaer menyentuhnya secara langsung ,hal itu membuat dirinya tidak bisa menahan kontrol tubuhnya hingga harus menggunakan energi jiwa untuk menopang tubuhnya yang akan jatuh.
Bai Huaer sadar dan melepaskan pegangan tangannya " maaf ,aku sangat senang karena memiliki teman untuk pertama kali ,dan tampaknya saudara Xuan merupakan orang pertama yang bisa bertahan dekat dengan Huaer ini " katanya tersenyum, " Entah kenapa semua teman saat bermain bersama Huaer langsung lemas tidak bisa menopang tubuh, ?" Ucapnya sedih.
Tang Xuan melihat kesedihan gadis rubah di sampingnya dan ia berinsiatif memegang lengannya " kakak saudari Huaer ,tidak perlu sedih ,aku tidak lemah seperti yang kakak saudari Huaer katakan ,"
" umhh benar ,saudara Xuan terimakasih...!"
Kedua anak kecil beda usia itu menatap ke arah lembah ,di mana lembah tersebut ada banyak bangunan yang berdiri kokoh serta terlihat kubah perlindungan diatasnya.
" kakak saudari Huaer ,kamu apakah memiliki martial soul rubah berekor?"