Suara klik tetikus yang hening namun cepat memenuhi ruangan itu. Cahaya biru dari layar monitor menjadi satu-satunya penerangan di kamar sempit berukuran 3x4 meter di pinggiran Shanghai.
Chen Yu, pemuda kurus dengan kantung mata tebal, menatap layar dengan tatapan kosong. Di layar itu tertulis: "GAME OVER. Server akan ditutup selamanya."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray Nando, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jembatan Layang Penghubung (Choke Point), Perbatasan Sektor 4
(Barisan Tank Emas)
Matahari pagi menyinari Jembatan Layang yang kini menjadi arena kematian. Di satu sisi, berdiri ribuan pasukan Guild Golden Dragon yang berkilauan. Tank-tank mereka—Mana-Tech Tiger (Level 15)—terbuat dari emas dan baja sihir, melayang sedikit di atas aspal dengan teknologi anti-gravitasi.
Di sisi lain, berdiri satu unit robot butut: Mecha-Rongsok MK-1. Catnya mengelupas, olinya bocor, dan knalpotnya mengepulkan asap hitam pekat.
Di dalam kokpit, Han Xiao memegang tasbih digital (item dalam game). "Boss, itu ada 10 tank. Kita cuma punya satu truk molen berkaki."
"Salah, Han," koreksi Chen Yu sambil menarik tuas transmisi kasar. "Kita punya Posisi Strategis. Jembatan ini sempit. Mereka tidak bisa menyerang sekaligus."
Suara komandan musuh terdengar dari pengeras suara Tank utama.
"Menyerahlah! Robot sampahmu tidak akan bertahan satu tembakan meriam plasma!"
Chen Yu menekan tombol klakson truknya. TOOOT! TOOOOT!
"Klakson ini artinya: 'Maju sini kalau berani, kaleng sarden!'"
Tank utama musuh memutar laras meriamnya. Cahaya biru berkumpul.
ZWOOOM!
Bola plasma ditembakkan.
(Tinju Hidrolik)
"Perisai!" teriak Han.
"Tidak ada perisai! Kita tangkis!"
Chen Yu menggerakkan lengan kiri robotnya (yang berupa capit raksasa dari alat berat). Dia tidak menangkis bola plasma itu. Dia mencabut sebuah tiang reklame jalan tol yang ada di sampingnya, lalu menggunakannya seperti pemukul bisbol.
SWING!
Tiang reklame itu menghantam bola plasma di udara.
BOOM!
Ledakan terjadi di tengah jalan, menciptakan asap tebal.
"Terobos asapnya!" perintah Chen Yu.
Mecha-Rongsok itu melaju. Kakinya yang berupa roda rantai menggilas aspal. KRRRRT!
Saat asap menipis, Tank musuh kaget melihat robot rongsokan itu sudah ada di depan wajahnya.
"Permisi, paket kilat!"
Chen Yu mengayunkan lengan kanannya (laras molen semen). Bukan untuk menembak, tapi untuk memukul.
GONG!
Laras besi padat itu menghantam sisi Tank Emas. Armor sihir tank itu retak. Tank yang melayang itu kehilangan keseimbangan dan terpelanting menabrak pembatas jembatan.
"Satu tumbang!" sorak Han.
Tapi 9 tank lainnya langsung membidik.
"Knalpot! Overdrive!" teriak Chen Yu.
Di dashboard, Knalpot (naga kecil) menggigit kabel aki. Listrik menyengat tubuhnya. Matanya menyala ungu.
Mesin robot menderu tak wajar. Robot itu melompat—ya, robot seberat 10 ton itu melompat miring, menghindari rentetan tembakan plasma yang menghancurkan aspal tempat mereka berdiri tadi.
(Serangan Udara... Versi Hantu)
Pasukan infanteri musuh (Player Warrior dan Mage) mulai maju di sela-sela tank. Mereka hendak memanjat kaki Mecha-Rongsok.
"Nyonya Zhang! Bersihkan jalan!" perintah Chen Yu lewat radio.
Nyonya Zhang muncul dari bawah jembatan. Dia tidak sendiri. Dia telah memanggil "teman-temannya"—hantu-hantu penasaran dari kecelakaan lalu lintas masa lalu di jembatan itu (NPC Hantu Netral yang dia rekrut).
"Dilarang melintas! Jalur Busway!" teriak Nyonya Zhang.
Dia dan pasukan hantunya terbang menembus tubuh para pemain musuh.
[Skill: Ghostly Chill (Hawa Dingin Hantu)]
[Efek: Mengurangi Attack Speed 50% dan menyebabkan status 'Menggigil'.]
Para pemain Guild Golden Dragon tiba-tiba merasa tubuh mereka kaku. Gerakan mereka jadi lambat (lagging).
"Kenapa ping-ku tiba-tiba naik?!" teriak salah satu Warrior panik.
"Itu bukan lag! Itu hantu ibu-ibu!" balas temannya.
Nyonya Zhang tertawa melengking. "Bayar tol dulu, nak!"
(Menara Pengepung vs Kabel Baja)
Tank dan infanteri tertahan. Tapi ancaman terbesar mendekat. Siege Tower (Menara Pengepung) setinggi 20 meter ditarik oleh dua Naga Tanah raksasa.
Di puncak menara itu, puluhan penyihir (Mage) sedang merapalkan mantra gabungan: Meteor Shower.
Langit berubah merah.
"Gawat, Boss! Kalau sihir itu lepas, kita dan markas di belakang akan rata dengan tanah!" Han memperingatkan, wajahnya pucat.
Chen Yu melihat struktur jembatan. Jembatan ini adalah jembatan gantung dengan kabel baja raksasa sebagai penopang utama.
"Han, kau bawa gergaji?"
"Robot ini punya tangan gergaji beton!"
"Bagus. Kita akan main ayunan."
Chen Yu mengarahkan Mecha-Rongsok ke pinggir jembatan, ke arah tiang pancang utama yang menahan kabel baja raksasa.
"Apa yang kau lakukan?! Kau mau meruntuhkan jembatannya?!" Han histeris.
"Bukan jembatannya. Cuma tegangannya."
Chen Yu mengaktifkan Gergaji Beton di tangan kiri robot.
NGIIIIING!
Dia memotong pasak penahan kabel baja utama.
PANG!
Kabel baja setebal paha orang dewasa itu putus. Karena tegangannya yang luar biasa tinggi, kabel itu melenting liar seperti cambuk raksasa.
Kabel itu menyabet udara dengan kecepatan supersonik, mengarah tepat ke Menara Pengepung.
WHIP! CRASH!
Kabel baja itu menghantam bagian tengah Menara Pengepung. Struktur kayu dan besi menara itu tidak kuat menahan hantamannya. Menara itu terbelah dua.
Para penyihir di atasnya berteriak saat menara itu runtuh ke samping, jatuh dari jembatan menuju sungai di bawahnya.
[Combo Kill!]
[Siege Tower Destroyed!]
[Unit Musuh: -50]
(Mundur Teratur)
Kehancuran Menara Pengepung membuat moral pasukan Golden Dragon runtuh. Tank-tank mereka mundur karena takut terkena sabetan kabel liar lainnya.
Chen Yu tidak mengejar. Robotnya sudah berasap parah. Kaki kirinya macet.
"Cukup untuk hari ini," kata Chen Yu, napasnya tersengal.
Dia memutar robotnya, kembali ke arah benteng The Iron Slums.
Di kejauhan, hologram Zhao Long muncul lagi di atas pasukannya yang kocar-kacir.
Wajahnya merah padam, urat lehernya terlihat.
"Kau... Kau menghancurkan mainan seharga 50 juta coin! Aku akan membelimu! Aku akan membeli nyawamu!"
Chen Yu membuka kaca kokpit, lalu menggunakan pengeras suara robotnya untuk terakhir kalinya hari itu.
"Diskon khusus untuk member baru, Tuan Zhao. Tapi maaf, kami tutup jam 5 sore."
Mecha-Rongsok itu berjalan
terpincang-pincang masuk ke gerbang benteng
yang tertutup di belakangnya.
Di dalam bengkel, Han Xiao merosot lemas keluar dari kokpit dan mencium tanah. "Aku masih hidup... Aku masih hidup..."
Nyonya Zhang melayang turun, kipas-kipas dengan tangannya. "Aduh, tadi seru sekali. Aku dapat banyak loot dompet dari tentara yang pingsan."
Chen Yu turun dari robot, menepuk sasis besinya yang panas.
"Kerja bagus, Rongsokan."
Tapi saat dia melihat notifikasi sistem, senyumnya hilang.
[Perhatian: Guild Golden Dragon telah mengeluarkan 'Bounty' (Sayembara).]
[Harga Kepala Chen Yu: 1.000.000 Koin Emas.]
[Status: Public Enemy No. 1 di Shanghai.]
"Satu juta?" Chen Yu tertawa kecil, tapi
matanya tajam. "Murah sekali. Mereka benar-benar tidak tahu siapa yang mereka hadapi."
Dia menatap Knalpot yang kini tidur kekenyangan listrik.
"Istirahatlah, tim. Besok... seluruh kota akan datang memburu kita."
hnya saja aku mnemukan sdikit kejanggalan...