NovelToon NovelToon
Istri Kedua Untuk Tuan Duda

Istri Kedua Untuk Tuan Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Ibu Pengganti / Nikah Kontrak / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Cerita Tina

Willie, seorang pengusaha muda yang sukses, hidupnya hancur seketika ketika sang istri, Vira meninggal secara tragis setelah berusaha membuka kasus pemerkosaan yang melibatkan anak didiknya sendiri.

Kematian Vira bukan kecelakaan biasa. Willie bersumpah akan menuntut balas kepada mereka yang telah merenggut keadilan dan istrinya.

Namun di balik amarah dan tekadnya, ada sosok kecil yang menahannya untuk tidak tenggelam sepenuhnya, putri semata wayangnya, Alia.

Alia berubah menjadi anak yang pendiam dan lemah sejak kepergian ibunya. Tidak ada satu pun yang mampu menenangkannya. Hanya seorang guru TK bernama Tisha, wanita lembut yang tanpa sengaja berhasil mengembalikan tawa Alia.

Merasa berhutang sekaligus membutuhkan kestabilan bagi putrinya, Willie mengambil keputusan untuk melakukan pernikahan kontrak dengan Tisha.

Willie harus memilih tetap melanjutkan dendamnya atau mengobati kehilangan dengan cinta yang tumbuh perlahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cerita Tina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pengasuh Resmi

Tisha sama sekali tidak menyadari, ternyata Willie berdiri di ambang pintu dan memperhatikannya sejak tadi. Ada sesuatu di mata pria itu campuran rasa lega dan rasa terima kasih.

“Maaf, Bu Tisha sudah merepotkan,” ucapnya lirih.

Tisha menggeleng. “Tidak apa-apa, Pak. Namanya anak kecil, wajar merasa kehilangan. Apalagi Alia sangat dekat dengan Mamanya.”

Bi Ratih ikut menimpali, “Untung ada Bu Guru. Dari tadi saya sudah coba menenangkan, tapi Non Alia tetap merengek. Terima kasih banyak, Bu.”

Tisha tersenyum kecil. “Sama-sama, Bi.”

Kemudian ia menoleh pada Willie, dengan sedikit ragu ia berkata, “Pak Willie, sebenarnya ada hal penting yang ingin saya sampaikan.”

Willie mengernyit, lalu mengajak Tisha duduk di ruang tamu. Bi Ratih membawakan dua gelas air dingin, lalu pamit meninggalkan mereka berdua.

“Ada apa, Bu Tisha?” tanya Willie penasaran.

Tisha menarik napas. Lalu dengan tenang, ia menceritakan kejadian di sekolah kemarin. Tentang seorang pria yang mengaku sebagai sopir suruhan Vira untuk menjemput Alia, dan bagaimana situasi itu hampir berakhir dengan penculikan jika mereka tak sigap.

Tisha menatapnya penuh empati. “Saya pikir, Bapak dan keluarga harus lebih berhati-hati. Ada sesuatu yang terasa janggal di sini.”

Willie terdiam lama. Rahangnya mengeras, kedua tangannya mengepal kuat.

“Siapa yang berani bermain-main dengan keluargaku.” batinnya geram.

***

Willie memutuskan menemui Rani dan mencari tahu apa yang terjadi pada istrinya sesaat sebelum meninggal. Ia sempat menemukan coretan tangan Vira seperti petunjuk di buku jurnal pribadinya.

Mereka bertemu diam-diam di sebuah kafe kecil di sudut kota. Rani masuk ke kafe itu dengan penampilan tertutup bahkan memakai topi dan masker seolah-olah sedang bersembunyi dari seseorang

"Apa yang terjadi?" tanya Willie membuka suara. Rani menunduk lalu menatap sayu ke arah Willie, "Vira melangkah terlalu jauh, tidak seharusnya ia menenggelamkan dirinya sejauh itu untuk menolong seseorang."

"Jadi bagaimana sekarang, aku sudah melihat laporan kepolisian tentang kecelakaan Vira, namun mereka seperti tidak ingin membuka terlalu dalam." ucap Willie lalu ia menarik napas panjang.

"Bahkan anakku sempat hampir menjadi korban juga." lanjut Willie.

Rani terkejut mendengar itu, "Alia juga?" tanyanya seolah tak percaya. Willie hanya mengangguk.

Rani menopang sisi kepalanya dengan kedua tangannya, "Will, sebaiknya kita tutup saja kasus ini. Semakin kita mencoba menguak, ini semakin berbahaya" gumamnya.

Willie terperangah, "Tak bisa begitu Ran, kalau kita diam mereka semakin menjadi-jadi." geram Willie.

Rani mengusap mukanya frustasi, "Aku paham Will..Tapi kau harus tahu bukan kalian saja yang menjadi korbannya. Anakku sudah pernah dibawa mereka, bahkan anggota lain yang mencoba mengungkap kasus kecelakaan Vira juga ikut jadi korban." jelas Rani.

"A..apa?, jadi kita harus bagaimana?" tanya Willie geram.

"Will aku tahu kepedihanmu, kami juga merasakannya. Aku juga tahu kita tak sanggup menahan ini semua hanya dengan diam saja." ujar Rani.

Willie serius mendengarkan, "Jadi apa yang kau fikirkan?"

Rani menarik nafas panjang, lalu ia berkata pelan. "Selain hukum tertulis, masih banyak hukuman lainnya yang masih pantas untuk mereka dapatkan. Kita bermain saja dalam diam, tapi kita hancurkan mereka yang menjadi dalang dibalik ini semua." ucap Rani tegas.

Willie mencoba meresapi kata-kata Rani. Hening sesaat, ia berfikir lama untuk mengambil keputusan. Ia tidak mematahkan ucapan Rani. Ia bahkan sangat paham, apabila pelaku bisa semudah itu bermain dengan nyawa manusia, apalagi dengan hukum.

Sesaat kemudian, Willie mengangguk setuju. "Baiklah, kau benar Rani. Iblis tidak bisa dihukum dengan sistem hukum manusia biasa."

***

Alia masih membutuhkan Tisha disisinya. Kondisi emosionalnya masih tidak stabil. Ia sering menjerit dan menangis saat tidak ada Tisha. Hanya Tisha lah yang bisa mengalihkan dan menenangkan gadis kecil itu.

Hari-hari pun berlalu. Willie merasa kalut, karena harus pergi lagi keluar kota. Sebenarnya ia ingin berada di sisi putrinya. Namun proyek yang dipegangnya kali ini juga penting,.

Ini menyangkut kepentingan banyak orang didalamnya. Ia tak mau egois untuk terus berduka, karena dibalik itu ada banyak kepala keluarga yang harus memenuhi kebutuhan untuk keluarganya.

Malam itu, Willie terus mondar-mandir didepan kamar Alia. Tak lama Tisha keluar dari kamar itu. Willie menoleh, "Uhm Bu Tisha, apa Alia sudah tidur."

Tisha menunduk lalu mengangguk pelan, "Sudah Pak. Kalau begitu saya pamit pulang."

Willie berdehem, lalu mencoba menahannya. "Bu Tisha, ada yang ingin saya bicarakan."

Tisha menoleh sekilas dan mengangguk lagi. Mereka duduk di sofa dengan posisi berseberangan.

"Ada apa ya Pak?" tanya Tisha penasaran.

Willie menggaruk tengkuknya, ia tidak tahu harus mulai dari mana. Akhirnya suaranya pun keluar juga.

 "Saya besok akan keluar kota untuk beberapa hari. Mungkin saya harus bolak balik nanti untuk beberapa bulan kedepannya. Saya mau minta tolong, bisakah saya menitipkan Alia pada Bu Tisha?"

Tisha merasa kaget dengan permintaan mendadak Willie. Ia tidak keberatan namun ia juga tidak sepenuhnya bisa standby berada disisi Alia, apalagi dengan rutinitasnya sekarang.

Ia harus mengajar di TK, lalu juga kuliah. Kebetulan harus bolak balik ke kampus menemui dosen pembimbing untuk tugas skripsinya. Tapi disisi lain, ia juga tidak tega menolaknya.

"Bagaimana Bu? Permintaan saya terlalu berat ya. Saya bingung harus menitipkannya pada siapa. Ia tidak mau dengan Bi Ratih. Dengan neneknya juga kurang dekat, apalagi dengan pengasuh baru nanti, saya tidak yakin." ucap Willie penuh harap.

Tisha berpikir untuk sesaat, "Baiklah Pak." ucap Tisha akhirnya. Begitulah, akhirnya Tisha menjadi pengasuh resmi untuk Alia.

Hari-hari berikutnya, Alia pun di asuh oleh Tisha. Bahkan Tisha membawa Alia pulang kerumahnya, kadang ia titipkan ke orangtuanya. Kebetulan orangtua Tisha juga sangat menyukai anak kecil.

Alia pun lebih sering menginap di rumah Tisha, tentu saja dengan izin Willie. Setiap Tisha bekerja dan kekampus, orangtuanya lah yang menemani dan bermain dengan Alia.

Sedikit demi sedikit, sudah sering muncul senyum di bibir Alia, wajahnya juga sudah mulai berseri.

Namun, disisi lain orangtua Willie resah melihat cucunya lebih sering di urus orang lain. Ia takut kasih sayang dan perhatian anaknya semakin berkurang untuk sang cucu.

Orang tua Willie datang berkunjung kerumahnya untuk menjenguk sang cucu dan juga mereka memutuskan untuk berbicara dengan Willie lebih serius untuk kehidupan anak cucunya.

"Nak, sepertinya Alia semakin tidak bisa lepas dari ibu guru itu. Mungkin Alia sangat membutuhkan sosok ibu disisinya." ucap ibunya membuka obrolan. Ayahnya ikut mengangguk.

Willie hanya mendengar dengan acuh. Lalu, dengan hati-hati ibunya melanjutkan, "Bagaimana kalau kau menikah lagi?"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!