Manisnya Pembalasanku

baru selesai olahraga,dahi wanita itu berkeringat tipis, kukut putih nya memerah seperti madu,di tambah sepasang mata yang menggoda.

seluruh wajahnya tampak penuh semangat dan memikat, membuat orang tidak ingin memalingkan pandangannya.

Wajah sperti ini,punya daya pikat seorang wanita,tetapi juga keberanian maskulin,sepenuhnya mengalahkan semua wajah hasil operasi yang kurus kering dan hanya bisa bersuara pura manja di sekelilingnya.

Bastian tidak bisa berkata kata...

Julia tanpa sengaja mengangkat kepalanya,dan langsung bertemu tatapan panas bastian,dia merasa agak risih,lalu mengalihkan topik."mau lanjut dia putaran lagi,nggak."

Namun,Bastian sudah punya rencana lain....

" bagaimana kalau kita me vila ku,kebetulan nggak jauh dari sini,sekitar Liam belas kilometer.kita langsung bisa bersepeda ke sana,di vila ada kolam renang,sampai di sana kita bisa langsung berenang."

tanpa berpikir panjang Julia langsung menjawab." oke.."

Di cuaca panas seperti ini,setelah olahraga berkeringat,

langsung lompat ke kolam rasanya pasti mantap..

Lalu selanjutnya...

mereka berdua mengayuh sepeda gunung memasuki jalanan aspal di pinggiran kota,saling mengejar di jalanan datar dengan riang,bahkan kecekatan mereka sempat melampaui mobil mobil di samping..

Saat sedang menanjak,dari kejauhan Julia melihat sebuah vila modern berdiri megah di depan.

" kamu biasanya tinggal di sini,ya.." tanya Julia sambil mengayuh,napasnya mulai terengah engah..

" nggak.." Bastian tertawa..

" aku lupa kasih tahu,ini sebenarnya rumah pamanku,aku sering ke sini.."

" pamanmu.."

" ya,pamanku..ini rumah pribadinya."

Mendengar itu,Julia tanpa sadar memperlambat laju sepedanya."kalau begitu...ini kayaknya nggak pantas,ya..

kamu ajak aku yang orang luar ke rumah paman mu, orang setua itu pasti keberatan,gimana kalau kita ganti tempat saja.."

" hehe..orang tua apa,dia cuma lebih tua dariku sepuluh tahun,hubungan kami dekat banget,kok..sudah kayak kakak adik,Deket banget..kok."

Julia terdiam..

Bastian lanjut berkata." aku ajak kamu kesini,karena tempat ini dekat dengan lokasi yang tadi kita main,dan satu lagi,karena ada kolam renang super keren di vila pamanku,aku mau kasih kamu pengalaman seru."

" paman kamu dan istrinya,nggak di rumah..kan."

" tenang saja,dia jomblo akut,setiap hari sibuk banget sampai sering tidur di kantor,dia jarang banget pulang."

melihat mereka sudah hampir Samali di rumah,Julia tidak mau berpikir panjang lagi.

Vila ini berdiri sendiri dan di bangun di puncak bukit, pemandangan nya sangat terbuka,jauh dari hiruk pikuk kota,tapi masih bisa melihat keramaian kota dari kejauhan.

Di belakang vila,terbentang lapangan golf hijau yang luas,sebelah kanan adalah area parkir yang lebar,penuh dengan puluhan mobil mewah berbagai jenis.

Fasilitas sekeliling sangat lengkap,penghijauan nya terawat,setiap tarikan napas terasa segar dan menyenangkan.sistem keamanan yang di buat nyaris sempurna.

Julia sulit membayangkan,seperti apa level orang kaya yang bisa punya rumah dengan lokasi dan fasilitas sehebat ini..

" pak cipto,tolong ambilkan beberapa set baju renang wanita yang baru,buat nona mulai bisa pilih,kami sebentar mau berenang."sambil membuka helem,Bastian memberikan instruksi pada kepala pelayan vila..

" baik,pak Sebastian.."

Lalu Bastian mengajak Julia masuk ke aula besar dan mewah,membiarkan pelayan menyajikan teh dan air. setelah pakaian renang di siapkan oleh kepala pelayan,mereka pun menuju kolam renang.