Hazella 2 adalah kelanjutan dari cerita Hazella sebelum nya ya guysss!!!!
Jadi sebelum baca hazella 2, sebaiknya baca dulu Hazella 1 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penapianoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS 7
"Aku tidak percaya Mama setidak tahu malu ini. Bisa-bisanya Mama meminta hazel menjadi pendonor untukku setelah apa yang Mama lakukan padanya."
"Baru sekitar satu jam yang lalu Mama mencercanya, mengatakan hazel membawa pengaruh buruk padaku. Tapi kini setelah mendapati kondisiku tidak baik-baik saja, Mama dengan tidak tahu malunya meminta hazel mengorbankan dirinya" ucap David baru membuka suara setelah sedari tadi bungkam seribu bahasa.
"Mama bahkan tidak meminta maaf atas kesalahan yang telah Mama lakukan padanya. Tidak hanya itu saja, Mama juga tidak memberikan tanggapan atas permohonan maaf yang hazel sampaikan."
"Padahal istriku sudah menurunkan egonya demi bisa berdamai. Seharusnya bukan hazel yang menjadi pihak pemohon, aku yang memaksanya berada dalam situasi ini. Aku mengancamnya untuk kembali menerimaku dalam hidupnya."
"Pernikahan ini terjadi atas paksaan dariku, hazel sama sekali tidak menginginkannya. Kalau bisa pergi, hazel juga pasti akan lebih memilih pergi. Siapa yang menginginkan suami penyakitan sepertiku, ditambah lagi memiliki mertua seperti Mama"
"Mas" sela hazel tidak setuju.
Kalimat David hanya akan menebar bara api padahal hazel sudah berusaha memadamkannya.
Sejujurnya hazel sama sekali tidak masalah bila Sherina tidak meminta maaf atas perlakuan tak menyenangkannya selama ini.
"Tidak perlu melakukan tes. Kalaupun hasilnya cocok aku tidak akan menerima jika kamu yang melakukannya" sambungnya.
Hidup dengan hanya memiliki satu ginjal tidaklah mudah. David sudah merasakan kondisi itu seumur hidupnya.
Sejak lahir dia hanya memiliki satu ginjal, itupun sudah bermasalah.
Sedang ginjal yang lainnya memang tidak berkembang secara optimal sejak dirinya masih berbentuk janin.
David tidak ingin istrinya merasakan kehidupan yang sama seperti yang dialaminya. hazel masih muda, masa depan wanita itu masih panjang.
Selain itu ada twins yang masih sangat membutuhkan sosok hazel. Setidaknya salah satu dari mereka memiliki tubuh yang benar-benar sehat untuk twins.
"Papa setuju dengan David. Kamu tidak perlu menjadi pendonor, kita akan mengusahakan donor lain. Operasi transplantasi seperti ini memiliki resiko yang besar. Kalian punya twins, setidaknya kamu harus menjaga mereka saat David di rawat. Hanya kamu yang bisa menenangkan twins yang pastinya sangat menghawatirkan keadaan David"
Hazel tidak membantah, ucapan Arya memang ada benarnya. Tapi bagaimana bila tidak ada donor lain dan hanya hazel yang bisa melakukannya?
Lagipula masih tahap melakukan tes kecocokan, belum tentu juga Hazel bisa menjadi pendonor.
"Tenang saja, kita pasti akan menemukan pendonor. Papa akan menghubungi kenalan Papa untuk membantu"
"Baiklah Pa"
Untuk saat ini Hazel memilih menurut. Mungkin dia bisa melakukan tes secara diam-diam.
"Ayo pulang. Anak-anak pasti sudah pulang sekolah, kita harus menjemput mereka"
David langsung menarik tangan istrinya berlalu meninggalkan mansion tanpa berpamitan.
Sungguh pria itu sangat kesal pada ibunya. Pikiran David juga tengah campur aduk saat ini.
***
"Tadi pagi aku sudah meminta tolong pada Mommy marina untuk menjemput anak-anak. Bagaimana jika kita pergi ke pantai?" tawar Hazel dengan hati-hati.
Hazel pikir sang suami sedang butuh waktu untuk menenangkan dirinya. Mungkin saja David akan merasa lebih baik setelah melihat hamparan laut luas.
Mereka bisa pergi tanpa khawatir twins akan mencari. Dua bocah itu pasti betah di kediaman Wijaya. Apalagi Vina, gadis kecil itu akan merecoki kura-kura milik daddy Wijaya.
"Apa aku terlihat begitu menyedihkan?" tanya David dengan mata terpejam dan menyandarkan tubuhnya pada kursi mobil.
"Hah?" Hazel menyernyit kebingungan, dia sama sekali tidak mengerti maksud pertanyaan suaminya.
"Kamu memutuskan memberiku kesempatan pasti karena mengasihani keadaanku bukan?"
"Darimana pemikiran seperti itu?"
"Kenyataannya memang begitu. Aku senang kamu tetap bertahan disampingku, aku butuh kamu dan sangat menginginkanmu. Tapi entah mengapa disaat yang bersamaan rasanya sangat menyesakkan" David sendiri tidak dapat menjabarkan bagaimana perasaannya saat ini.
"Mas salah paham" ujar Hazel membatah.
"Jika Mas pikir alasan aku bertahan dalam pernikahan karena kondisi Mas, itu sama sekali tidak benar. Aku bahkan baru mengetahui keadaan Mas tadi pagi. Aku akui sebelumnya memang masih bimbang, tapi saat semalam bicara dengan Mas tekadku sudah sangat bulat."
"Aku sudah membuat keputusan untuk tetap bertahan. Alasanku menerima pengalihan aset itu salah satunya adalah agar bisa memberikan perlawanan pada Mama. Aku tahu Mama tidak akan mungkin memaksa kita berpisah jika semua aset yang Mas miliki berada di atas kuasaku. Mama begitu sensitif menyangkut hal itu sedari dulu"
David memberanikan diri menatap pada istrinya. Dia bisa melihat sang istri bersungguh-sungguh atas ucapannya, namun entah mengapa David tidak dapat mempercayainya.
Pria itu sudah terlanjur meyakini bahwa Hazel bertahan disisinya karena iba padanya. hazel memiliki hati yang lembut, wanita itu pasti tidak tega meninggalkan David dalam kondisi seperti ini. Apalagi sebelumnya David terus memohon agar di berikan kesempatan.
"Entahlah, yang pasti apa pun yang terjadi aku tidak mau kamu yang menjadi pendonor untukku. Kalau memang tidak ada pendonor lain yang cocok maka tidak perlu melakukan transplantasi"
David tahu sangat tidak mudah untuk menemukan donor yang cocok. Ini bukan pertama kalinya dia mencari seorang pendonor.
Dulu beruntungnya saat kondisinya diambang kematian David akhirnya melakukan transplantasi. Tuhan memberi kesempatan dirinya hidup dengan menghadirkan zainuddin sebagai penyelamatnya.
"Mas egois!" seru Hazel menanggapi.
"Mas tidak memikirkan aku dan anak-anak. Bagaimana kami bisa baik-baik saja sementara kami melihat kondisi Mas tidak baik. Anak-anak baru saja merasakan kasih sayang Mas, mereka mengharapkan keadaan terus seperti ini. Mas sendiri sudah dengar jika anak-anak ingin kita selalu bersama-sama. Sudahlah, terserah pada Mas saja" rajuk Hazel.
.
.
.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN SUBSCRIBE VOTE DAN BERI GIFT HADIAHNYA YA TEMAN-TEMAN😍😍😍
Pokoknya sampe END ya ceritanya..
aku suka keributan ini
Mayan Bu, nonton roman picisan live
hazeel nya pasti ga nolak🤣🤣